UNDANGAN TERBUKA
GF!ers pernah tau istilah ‘undangan terbuka’? Maksudnya undangan itu terbuka buat semua orang, tua muda, besar kecil, kaya miskin.
2000 taun yang lalu Yesus juga sengaja datang ke bumi buat kasih undangan terbuka dari Bapa-Nya. Undangan itu adalah undangan buat main ke surga en menikmati semua fasilitas yang ada di surga. Semua orang diundang, tanpa kecuali. Mereka yang mo ikut harap menghubungi Yesus.
Banyak orang yang tertarik en menghubungi Yesus. Sama mereka yang tertarik itu Yesus cuma tanya satu pertanyaan apa mereka percaya kalo cuma Dia yang sanggup membersihkan diri mereka dari dosa?
Sebagian dari mereka ada yang percaya, en langsung dapat tiket ke surga en tinggal tunggu tanggal pemberangkatan. Tapi sebagian lagi gak percaya, merasa ditipu en marah-marah, en pergi.
2000 taun udah berlalu, Yesus udah naik ke surga lagi. Tapi undanganNya masih berlaku. Dia masih mengundang siapa aja yang mo ikut Dia ke surga. Caranya masih sama, yang mo ikut harap menghubungi Yesus. En pertanyaanNya juga masih sama: apa kamu percaya kalo cuma Aku yang sanggup membersihkan dirimu dari dosa?
Guys, gimana dengan kita? Apa kita tertarik dengan undangan Yesus buat datang ke surga? Itu terserah kita. Gak ada yang maksa kita harus mo ato gak.
Tapi kalo kita mo menanggapi undangan Yesus ini kita tinggal, ‘Yesus, Aku percaya cuma Kau yang bisa membersihkan Aku dari dosaku, silakan bersihkan aku dari dosaku. Amin.’ (dp)
Monday, January 30, 2012
Sunday, January 29, 2012
Jeremiah Burroughs: “Biarpun Berbeda-beda, Bisa Tetap Satu!”
Pernah nggak kamu denger ungkapan “Christ is All in All”, atau dalam bahasa Indonesianya “Kristus adalah semua di dalam semua”? Kira-kira menurut kamu apa sih maknanya? Semboyan itu dilontarkan pertama kali ama seorang pendeta Kristen Puritan di abad ke-17 yang bernama Jeremiah Burroughs. Sepanjang hidupnya, Burroughs adalah orang Kristen yang taat pada Tuhan, tapi berani menentang hal-hal yang dianggapnya salah dalam gereja. Salah satunya adalah soal denominasi. Burroughs boleh dibilang orang pertama yang berani bilang kalo gereja baru bebas dibentuk oleh jemaat yang membutuhkannya sesuai Firman Tuhan tanpa perlu memiliki keseragaman sama persis dengan paham atau prinsip gereja yang udah ada, atau “yang di atasnya.” (cs)
Jeremiah Burroughs
“Biarpun Berbeda-beda, Bisa Tetap Satu!”
Pemikiran terbesarnya ini sekarang kita sebut dengan Kongregasionalisme. Intinya, setiap gereja setempat boleh jadi independen: boleh berdiri sendiri alias otonom. Karena keberaniannya menentang otoritas gereja yang dulu luar biasa berkuasa ini, hidup Jeremiah Burroughs pun sering dipersulit.
Burroughs, yang dilahirkan di penghujung abad ke-16 ini, sempat mengenyam pendidikan di Emmanuel College, Cambridge. Ia dapet gelar master dari Universitas tersebut dan mengajar di sana. Dari awalnya, Burroughs udah banyak ngomong pendapat-pendapat tajam dan bertindak secara kritis ngelawan paham dan prinsip yang ia anggap salah tapi udah lazim di sana. Mungkin beberapa diantaranya kelewat batas bagi otoritas Universitas saat itu, sampe akhirnya, karena kelakuannya, Burroughs dipaksa mundur dari posisinya.
Di tahun 1631 ia menjabat Rektor di Tivetshall, Norfolk. Tapi lagi-lagi karena sikapnya yang sering menentang khalayak umum, ia dipecat lima taon setelahnya. Karena nggak punya kerjaan lagi, Burroughs yang masih muda nyobain untuk hidup di Rotterdam.
Di Belanda, ia mengajar di sebuah gereja berbahasa Inggris. Ia lumayan disukai dan disegani di sana. Tapi ia tetep pengen pulang ke Inggris. Pecahnya perang saudara di daratan Inggris tahun 1640-an ternyata jadi berkat terselubung buatnya. Karena para Uskup gereja udah nggak terlalu berkuasa lagi seperti sebelumnya, ia bisa kembali tanpa perlu ketakutan.
Ia mulai melayani jemaat di Stepney dan Cripplegate di kota London. Keduanya waktu itu adalah dua jemaat paling gede di seluruh Inggris. Di sini paham kongregasionalismenya mulai terasah, soalnya Burroughs dapet dukungan dari rekan-rekannya di jemaat itu, biarpun memang nggak banyak. Salah satunya itu Oliver Cromwell, pemimpin militer dan Lord Protector Persemakmuran Inggris yang sangat dihormati. Biarpun begitu, musuh-musuhnya juga banyak, yaitu mereka yang merasa semua jemaat gereja di manapun harus tunduk dalam satu paham yang berlaku saat itu, dan Burroughs banyak mendapatkan serangan secara intelektual dari mereka. Sebagian diantaranya sama sekali nggak punya dasar yang kuat.
Tapi Jeremiah Burroughs punya gagasan lain. Katanya: “Selama orang merasa perdamaian agama nggak akan pernah ada tanpa adanya satu—dan hanya satu—pendapat umum, selama mereka masih menganggap pedang sebagai alat Tuhan untuk menyelesaikan masalah-masalah agama yang kontroversial, selama denda, penjara, dan hukuman menjadi satu-satunya jalan bagi mereka yang tidak patuh, dan selama tidak ada jalan tengah antara kepatuhan sempurna dan kebingungan massal, maka Kekristenan tidak lain adalah perbudakan hati nurani manusia, dan dunia orang Kristen tetaplah akan dipenuhi kepahitan dan kekacauan universal.”
Dahsyat, bukan? Waktu ia dipilih jadi anggota Westminster Assembly (para pemimpin agama Kristen yang dikumpulin ama Parlemen Inggris buat merestrukturisasi Gereja Inggris) yang anggota terbanyaknya adalah Kaum Presbyterian, Burroughs berani menentang mayoritas tersebut. Tapi pada setiap tindakannya, ia nggak bermaksud buat memecah-belah: ia cuman berpendapat kalo suatu jemaat berhak memutuskan buat diri mereka sendiri.
Bukti nyata kalo ia bukanlah “duri dalam daging” bagi Kekristenan adalah tulisannya yang berjudul Irenicum, An Attempt to Heal the Divisions among Christian Professors (upaya mengatasi jurang-jurang perbedaan antara para pesaksi Kristen). Sampe meninggalnya di usia 47, Jeremiah Burroughs selalu mendorong jemaat-jemaat yang berbeda buat bersatu dalam Kristus, sesuai motto hidupnya yang terpahat pada pintu ruang belajarnya: Perbedaan kepercayaan dan persatuan orang-orang percaya dapat berjalan saling berdampingan. Bukankah begitu, kawan? [cs]
Jeremiah Burroughs
“Biarpun Berbeda-beda, Bisa Tetap Satu!”
Pemikiran terbesarnya ini sekarang kita sebut dengan Kongregasionalisme. Intinya, setiap gereja setempat boleh jadi independen: boleh berdiri sendiri alias otonom. Karena keberaniannya menentang otoritas gereja yang dulu luar biasa berkuasa ini, hidup Jeremiah Burroughs pun sering dipersulit.
Burroughs, yang dilahirkan di penghujung abad ke-16 ini, sempat mengenyam pendidikan di Emmanuel College, Cambridge. Ia dapet gelar master dari Universitas tersebut dan mengajar di sana. Dari awalnya, Burroughs udah banyak ngomong pendapat-pendapat tajam dan bertindak secara kritis ngelawan paham dan prinsip yang ia anggap salah tapi udah lazim di sana. Mungkin beberapa diantaranya kelewat batas bagi otoritas Universitas saat itu, sampe akhirnya, karena kelakuannya, Burroughs dipaksa mundur dari posisinya.
Di tahun 1631 ia menjabat Rektor di Tivetshall, Norfolk. Tapi lagi-lagi karena sikapnya yang sering menentang khalayak umum, ia dipecat lima taon setelahnya. Karena nggak punya kerjaan lagi, Burroughs yang masih muda nyobain untuk hidup di Rotterdam.
Di Belanda, ia mengajar di sebuah gereja berbahasa Inggris. Ia lumayan disukai dan disegani di sana. Tapi ia tetep pengen pulang ke Inggris. Pecahnya perang saudara di daratan Inggris tahun 1640-an ternyata jadi berkat terselubung buatnya. Karena para Uskup gereja udah nggak terlalu berkuasa lagi seperti sebelumnya, ia bisa kembali tanpa perlu ketakutan.
Ia mulai melayani jemaat di Stepney dan Cripplegate di kota London. Keduanya waktu itu adalah dua jemaat paling gede di seluruh Inggris. Di sini paham kongregasionalismenya mulai terasah, soalnya Burroughs dapet dukungan dari rekan-rekannya di jemaat itu, biarpun memang nggak banyak. Salah satunya itu Oliver Cromwell, pemimpin militer dan Lord Protector Persemakmuran Inggris yang sangat dihormati. Biarpun begitu, musuh-musuhnya juga banyak, yaitu mereka yang merasa semua jemaat gereja di manapun harus tunduk dalam satu paham yang berlaku saat itu, dan Burroughs banyak mendapatkan serangan secara intelektual dari mereka. Sebagian diantaranya sama sekali nggak punya dasar yang kuat.
Tapi Jeremiah Burroughs punya gagasan lain. Katanya: “Selama orang merasa perdamaian agama nggak akan pernah ada tanpa adanya satu—dan hanya satu—pendapat umum, selama mereka masih menganggap pedang sebagai alat Tuhan untuk menyelesaikan masalah-masalah agama yang kontroversial, selama denda, penjara, dan hukuman menjadi satu-satunya jalan bagi mereka yang tidak patuh, dan selama tidak ada jalan tengah antara kepatuhan sempurna dan kebingungan massal, maka Kekristenan tidak lain adalah perbudakan hati nurani manusia, dan dunia orang Kristen tetaplah akan dipenuhi kepahitan dan kekacauan universal.”
Dahsyat, bukan? Waktu ia dipilih jadi anggota Westminster Assembly (para pemimpin agama Kristen yang dikumpulin ama Parlemen Inggris buat merestrukturisasi Gereja Inggris) yang anggota terbanyaknya adalah Kaum Presbyterian, Burroughs berani menentang mayoritas tersebut. Tapi pada setiap tindakannya, ia nggak bermaksud buat memecah-belah: ia cuman berpendapat kalo suatu jemaat berhak memutuskan buat diri mereka sendiri.
Bukti nyata kalo ia bukanlah “duri dalam daging” bagi Kekristenan adalah tulisannya yang berjudul Irenicum, An Attempt to Heal the Divisions among Christian Professors (upaya mengatasi jurang-jurang perbedaan antara para pesaksi Kristen). Sampe meninggalnya di usia 47, Jeremiah Burroughs selalu mendorong jemaat-jemaat yang berbeda buat bersatu dalam Kristus, sesuai motto hidupnya yang terpahat pada pintu ruang belajarnya: Perbedaan kepercayaan dan persatuan orang-orang percaya dapat berjalan saling berdampingan. Bukankah begitu, kawan? [cs]
Saturday, January 28, 2012
WAKTU KAMU...
Waktu kamu berumur 1 tahun, dia menyuapi dan memandikanmu ... sebagai balasannya ... kau menangis sepanjang malam.
Waktu kamu berumur 2 tahun, dia mengajarimu bagaimana cara berjalan … sebagai balasannya ... kamu kabur waktu dia memanggilmu.
Waktu kamu berumur 3 tahun, dia memasak semua makananmu dengan kasih sayang ... sebagai balasannya ... kamu buang piring berisi makananmu ke lantai.
Waktu kamu berumur 4 tahun, dia memberimu pensil warna ... sebagai balasannya ... kamu corat coret tembok rumah dan meja makan.
Waktu kamu berumur 5 tahun, dia membelikanmu baju-baju mah al dan indah..sebagai balasannya ... kamu memakainya bermain di kubangan lumpur.
Waktu berumur 6 tahun, dia mengantarmu pergi ke sekolah ... sebagai balasannya ... kamu berteriak "NGGAK MAU ...!".
Waktu berumur 7 tahun, dia membelikanmu bola ... sebagai balasannya ..kamu melemparkan bola ke jendela tetangga.
Waktu berumur 8 tahun, dia memberimu es krim ... sebagai dalasann ya ..kamu tumpahkan dan mengotori seluruh bajumu.
Waktu kamu berumur 9 tahun, dia membayar mahal untuk kursus-kursusmu ..sebagai balasannya ... kamu sering bolos dan sama sekali nggak mau belajar.
Waktu kamu berumur 10 tahun, dia mengantarmu kemana saja, dari kolam renang sampai pesta ulang tahun ... sebagai balasannya ... kamu melompat keluar mobil tanpa memberi salam.
Waktu kamu berumur 11 tahun, dia mengantar kamu dan temen-temen kamu kebioskop ... sebagai balasannya ... kamu minta dia duduk di barisan lain.
Waktu kamu berumur 12 tahun, dia melarangmu melihat acara tv khusus untuk orang dewasa ... sebagai balasannya ... kamu tunggu sampai dia keluar rumah.
Waktu kamu berumur 13 tahun, dia menyarankanmu untuk memotong rambut karena sudah waktunya ..sebagai balasannya.. kamu bilang dia tidak tahu mode.
Waktu kamu berumur 14 tahun, dia membayar biaya untuk kemahmu selama liburan ... sebagai balasannya ... kamu nggak pernah menelponnya.
Waktu kamu berumur 15 tahun, pulang kerja dia ingin memelukmu... sebagai balasannya ... kamu kunci pintu kamarmu.
Waktu kamu berumur 16 tahun, dia mengajari kamu mengemudi mobil ...sebagai balasannya ... kamu pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa mempedulikan kepentingannya.
Waktu kamu berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telpon yang penting .. sebagai balasannya ... kamu pakai telpon nonstop semalaman.
waktu kamu berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kamu lulus SMA.. sebagai balasannya ... kamu berpesta dengan teman-temanmu sampai pagi.
Waktu kamu berumur 19 tahun, dia membayar semua kuliahmu dan mengantarmu ke kampus pada hari pertana ... sebagai balasannya ... kamu minta diturunkan jauh dari pintu gerbang biar nggak malu sama temen-temen.
Waktu kamu berumur 20 tahun, dia bertanya "Darimana saja seharian ini?".. sebagai balasannya ... kamu menjawab "Ah, cerewet amat sih, pengen tahu urusan orang."
Waktu kamu berumur 21 tahun, dia menyarankanmu satu pekerjaan bagus untuk karier masa depanmu ... sebagai balasannya ... kamu bilang "Aku nggak mau jadi seperti kamu."
Waktu kamu berumur 22 tahun, dia memelukmu dan haru waktu kamu lulus perguruan tinggi ... sebagai balasanmu ..... kamu nanya kapan kamu bisa main ke luar negeri.
Waktu kamu berumur 23 tahun, dia membelikanmu 1 set furniture untuk rumah barumu ... sebagai balasannya ... kamu ceritain ke temanmu betapa jeleknya furniture itu.
Waktu kamu berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya tentang rencana di masa depan ..... sebagai balasannya ... kamu mengeluh "Aduh gimana sih kok bertanya seperti itu."
Waktu kamu berumur 25 tahun, dia membantumu membiayai pernikahanmu … sebagai balasannya ... kamu pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500 km.
Waktu kamu berumur 30 tahun, dia memberimu nasehat bagaimana merawat bayimu ... sebagai balasannya ... kamu katakan "Sekarang jamannya sudah beda."
Waktu kamu berumur 40 tahun, dia menelponmu untuk memberitahu pesta salah satu saudara dekatmu ... sebagai balasannya kamu jawab "Aku sibuk sekali, nggak ada waktu."
Waktu kamu berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu ... sebagai balasannya ... kamu baca tentang pengaruh negatif orang tua yang numpang tinggal di rumah anaknya.
Dan hingga SUATU HARI, dia meninggal dengan tenang ... dan tiba-tiba kamu teringat semua yang belum pernah kamu lakukan, ... dan itu menghantam HATIMU bagaikan pukulan godam.
MAKA .. JIKA ORANGTUAMU MASIH ADA .... BERIKANLAH KASIH SAYANG DAN PERHATIAN LEBIH DARI YANG PERNAH KAMU BERIKAN SELAMA INI. JIKA ORANG TUAMU SUDAH TIADA ... INGATLAH KASIH SAYANG DAN CINTANYA YANG TELAH DIBERIKANNYA DENGAN TULUS TANPA SYARAT KEPADAMU.
Waktu kamu berumur 2 tahun, dia mengajarimu bagaimana cara berjalan … sebagai balasannya ... kamu kabur waktu dia memanggilmu.
Waktu kamu berumur 3 tahun, dia memasak semua makananmu dengan kasih sayang ... sebagai balasannya ... kamu buang piring berisi makananmu ke lantai.
Waktu kamu berumur 4 tahun, dia memberimu pensil warna ... sebagai balasannya ... kamu corat coret tembok rumah dan meja makan.
Waktu kamu berumur 5 tahun, dia membelikanmu baju-baju mah al dan indah..sebagai balasannya ... kamu memakainya bermain di kubangan lumpur.
Waktu berumur 6 tahun, dia mengantarmu pergi ke sekolah ... sebagai balasannya ... kamu berteriak "NGGAK MAU ...!".
Waktu berumur 7 tahun, dia membelikanmu bola ... sebagai balasannya ..kamu melemparkan bola ke jendela tetangga.
Waktu berumur 8 tahun, dia memberimu es krim ... sebagai dalasann ya ..kamu tumpahkan dan mengotori seluruh bajumu.
Waktu kamu berumur 9 tahun, dia membayar mahal untuk kursus-kursusmu ..sebagai balasannya ... kamu sering bolos dan sama sekali nggak mau belajar.
Waktu kamu berumur 10 tahun, dia mengantarmu kemana saja, dari kolam renang sampai pesta ulang tahun ... sebagai balasannya ... kamu melompat keluar mobil tanpa memberi salam.
Waktu kamu berumur 11 tahun, dia mengantar kamu dan temen-temen kamu kebioskop ... sebagai balasannya ... kamu minta dia duduk di barisan lain.
Waktu kamu berumur 12 tahun, dia melarangmu melihat acara tv khusus untuk orang dewasa ... sebagai balasannya ... kamu tunggu sampai dia keluar rumah.
Waktu kamu berumur 13 tahun, dia menyarankanmu untuk memotong rambut karena sudah waktunya ..sebagai balasannya.. kamu bilang dia tidak tahu mode.
Waktu kamu berumur 14 tahun, dia membayar biaya untuk kemahmu selama liburan ... sebagai balasannya ... kamu nggak pernah menelponnya.
Waktu kamu berumur 15 tahun, pulang kerja dia ingin memelukmu... sebagai balasannya ... kamu kunci pintu kamarmu.
Waktu kamu berumur 16 tahun, dia mengajari kamu mengemudi mobil ...sebagai balasannya ... kamu pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa mempedulikan kepentingannya.
Waktu kamu berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telpon yang penting .. sebagai balasannya ... kamu pakai telpon nonstop semalaman.
waktu kamu berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kamu lulus SMA.. sebagai balasannya ... kamu berpesta dengan teman-temanmu sampai pagi.
Waktu kamu berumur 19 tahun, dia membayar semua kuliahmu dan mengantarmu ke kampus pada hari pertana ... sebagai balasannya ... kamu minta diturunkan jauh dari pintu gerbang biar nggak malu sama temen-temen.
Waktu kamu berumur 20 tahun, dia bertanya "Darimana saja seharian ini?".. sebagai balasannya ... kamu menjawab "Ah, cerewet amat sih, pengen tahu urusan orang."
Waktu kamu berumur 21 tahun, dia menyarankanmu satu pekerjaan bagus untuk karier masa depanmu ... sebagai balasannya ... kamu bilang "Aku nggak mau jadi seperti kamu."
Waktu kamu berumur 22 tahun, dia memelukmu dan haru waktu kamu lulus perguruan tinggi ... sebagai balasanmu ..... kamu nanya kapan kamu bisa main ke luar negeri.
Waktu kamu berumur 23 tahun, dia membelikanmu 1 set furniture untuk rumah barumu ... sebagai balasannya ... kamu ceritain ke temanmu betapa jeleknya furniture itu.
Waktu kamu berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya tentang rencana di masa depan ..... sebagai balasannya ... kamu mengeluh "Aduh gimana sih kok bertanya seperti itu."
Waktu kamu berumur 25 tahun, dia membantumu membiayai pernikahanmu … sebagai balasannya ... kamu pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500 km.
Waktu kamu berumur 30 tahun, dia memberimu nasehat bagaimana merawat bayimu ... sebagai balasannya ... kamu katakan "Sekarang jamannya sudah beda."
Waktu kamu berumur 40 tahun, dia menelponmu untuk memberitahu pesta salah satu saudara dekatmu ... sebagai balasannya kamu jawab "Aku sibuk sekali, nggak ada waktu."
Waktu kamu berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu ... sebagai balasannya ... kamu baca tentang pengaruh negatif orang tua yang numpang tinggal di rumah anaknya.
Dan hingga SUATU HARI, dia meninggal dengan tenang ... dan tiba-tiba kamu teringat semua yang belum pernah kamu lakukan, ... dan itu menghantam HATIMU bagaikan pukulan godam.
MAKA .. JIKA ORANGTUAMU MASIH ADA .... BERIKANLAH KASIH SAYANG DAN PERHATIAN LEBIH DARI YANG PERNAH KAMU BERIKAN SELAMA INI. JIKA ORANG TUAMU SUDAH TIADA ... INGATLAH KASIH SAYANG DAN CINTANYA YANG TELAH DIBERIKANNYA DENGAN TULUS TANPA SYARAT KEPADAMU.
KAREN IDOL: PERNAH DIKELUARKAN SEKOLAH
Key, begitu ia biasa dipanggil, datang bareng adiknya ke studio pemotretan. Kayaknya Key akrab banget deh sama adiknya ini. ”Saya deket amat ama adik. Apa-apa dia suka cerita ama aku, temen sharing. Saling menguatkan satu dan lainnya” ujar pemilik nama lengkap Karen Theresia Pooroe ini. Key yang jebolan Indonesian Idol 2004 ini mengaku mencicipi masa remaja cuman sebentar, soalnya banyak kerjanya! Nah lho, mau lebih tau lagi tentang pribadinya? (est, foto gembira)
.
KAREN IDOL
PERNAH DIKELUARKAN SEKOLAH
Sekarang lagi ngapain aja nih?
Lagi sibuk nyanyi dan buat album, diproduksi sama Ruth Sahanaya Production.
Wah asik dong, album apa?
Kebanyakan lagunya pake bahasa Inggris. Karena memang ada rencana mau dilempar ke pasar Asia. Ada beberapa musisi juga yang terlibat, selain Sai (Oom-nya Key, -red) sebagai vocal director, dan salah satu lagu ciptaannya Keith Martin. Doain aja karena album agak sulit keluar.
Ceritain dong sedikit aja tentang keluargamu?
Keluarga saya orang biasa-biasa saja, Papaku guru di Internasional School, Mama ibu rumah tangga. Sekarang saya merasakan bagaimana hidup di keluarga saya, betapa indahnya keluarga saya. Komunikasi di antara kami bagus, dan saya menyadari betapa indahnya hidup di keluargaku.
Ceritain dong masa remajamu
Waktu SMP hidupku terbawa dengan kehidupan yang ngaco. Saya suka pelayanan dimana-mana tapi hidupnya masih ngaco. Nyanyi di gereja, hanya nyanyi aja, saya tidak merasakan hadirat Tuhan. Saya tau itu dosa, itu menajiskan hadirat Tuhan. Saya juga melakukan banyak kesalahan, membuat orang sakit hati, mengecewakan Papa Mamaku, di sekolah juga sering bolos, masih suka main-main.
Tapi saya merasakan masa remaja hanya sebentar aja. Apalagi setelah Tuhan kasih saya kepercayaan di Indonesian Idol. Masa remaja saya jarang main. Hanya sebentar. Saya mengutamakan cita-cita saya dulu. Hidup saya jadinya hanya kerja dan kerja.
Kalo perjalanan karier kamu?
Aku dari kecil ikut paduan suara-paduan suara di gereja. Dan saya menjadi peserta paling kecil, SMP. Terus aku ikut paduan suara ke Australia, Olimpic Choir. Disitu saingannya berat banget, tapi kita dapet juara dapet mendali emas, kita bawa nama Indonesia. Ikut pemilihan model salah satu produk lotion. Itu pemilihannya dari anak-anak SMP seBandung. Aku jadi juara 3. pokoknya lucu banget deh! Aku nga biasa jalan di catwalk, tiba-tiba jadi jaura 3. trus pernah ikut lomba nyanyi di TVRI. Setelah itu baru ikut Idol deh.., rekaman dan nyanyi-nyanyi offair…
Bagian mana dalam hidupmu yang menurutmu paling berat?
Karena kenakalan saya, saya pernah dikeluarkan dari sekolah. Membuat Mama jadi sakit, keluarga jadi kecewa sama aku, dan dari situ saya mulai mau hidup baik. Dan saya membuat fondasi yang kuat supaya saya tidak goyang. Saya mencari itu sendiri. Aku diajak temen ke komsel, share, banyak dapet kekuatan baru. Dari situ saya dapet kekuatan baru, untuk bangkit.
Ada pengalaman spiritual menarik yang bisa dibagiin?
Saya itu kurang peka, saya hanya melihat, karya Tuhan nyata dalam hidup saya. saya melihat karya Tuhan itu natural terjadi dalam diri saya. saat kita buka hati, dan belajar peka pada apa yang tuhan kasih buat kita. Menurut saya kehidupan kita semua ini saja adalah mujizat Tuhan, dan merupakan pengalaman yang berharga untuk kita menjalani hidup kit ake depan.
Saya lebih melihat karya Tuhan itu nyata dalam hidupku. Saya hidup dalam keluarga yang cinta Tuhan, keluarga yang utuh. Sekarang saya melihat karya Tuhan nyata dalam hidup saya. Tuhan berkata ini baru sedikit yang kamu lihat, Aku sudah menyediakan banyak buat kamu. Yang saya jalanin itu masih sedikit, di depan ada yang lebih besar lagi.
Punya pegalaman doa yang langsung dikabulin?
Pengen punya mobil, saya udah lama pengen punya mobil. Dalam beberapa bulan masuk di idol, aku bisa beli mobil Honda Jazz baru. Padahal cita-cita saya dulu ah hanya jip kecil kayak Katana, tapi Tuhan kasih saya lebih. Aku sering gitu, aku mintanya apa, Tapi Tuhan kasih saya lebih dari yang aku bayangin. Prinsip aku, apa yang kita jalani, kita harus berpegang sama Tuhan aja. Nga ada yang lain kita pegang selain Tuhan.
Prinsip yang kamu pegang?
Saya mau menjadi apa adanya diri saya. Saya nggak mau jadi orang munafik. Saya bangga dengan diri saya.
Punya cita-cita/ambisi kamu yang belum tercapai gak?
Pengen punya album sendiri (sedang dalam proses) aku lebih megembangkan talenta saya dibidang nyanyi, untuk jadi profesional. Saya nga mau main-main dalam hidup aku. Aku mau mencapai goal saya.
Sebutkan 3 sifat yang mengambarkan kamu
Tengil, bagi orang yang baru liat aku, pelupa berat, ampe nyusahin orang, terutama barang, nggak bisa diem. Itu udha bawaan dari kecil
Bagaimana cara kamu membagi waktu?
Kebetulan keluarga aku kompak banget, saat aku nyanyi, mereka sempetin waktu untuk nonton aku. Untuk sekarang aku belum merasa kesulitan dalam mebagi waktu untuk keluarga. Mungkin yang saya nggak bisa bagi waktu itu untuk istirahat. Dan bagi waktu dengan kerja. Belakangan ini badan saya lagi kecapeaan. Sering sakit and kurus banget.. makan banyak, tapi aku curiga kalo aku cacingan hahaha…
Banyak remaja yang minder dengan keberadaan mereka, apa pesan-pesan kamu buat mereka?
Tuhan menciptakan kita itu berbeda, sekalipun kembar , talenta itu berbeda. Cari talenta kamu dimana. Tanamkan dalam hati kalo Tuhan itu menciptakan kalian itu indah, serupa dengan gambarannya, berbarti kalian itu luar biasa.
Bisa kasih tips nga buat pembaca GFresh!, kalau mereka mau merintis nyanyi seperti kamu, harus punya apa sebagai modal?
Lebih banyak belajar, jadi saat waktu Tuhan sudah dateng, kita bisa kasih yang terbaik. Harus banyak berlatih, harus rendah hati, punya visi dan misi kamu kedepan mau jadi apa. Itu harus didoain, dan dikerjakan sungguh-sungguh. Mungkin banyak orang nyangka, kalau jadi artis itu harus cantik, bla-bla, tapi kita harus ingat Tuhan ciptain kita itu unik, punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Percaya diri, dan yakin, dan nggak lupa berdoa.
Apa yang paling kamu syukuri dalam hidup?
Saya besyukur aku jadi aku sekarang ini. Aku bersyukur Tuhan menciptakan sebagai Karen,aku bersyukur atas karya Tuhan dalam pekerjaanku, atas semua orang-orang yang menyayangi aku, keluarga aku, temen aku.
Pesan-pesan buat pembaca GFresh?
Jalanin hidup dengan sebaik-baiknya, jangan sia-siakan waktu, arkena waktu tidak kerasa jalannya, cepat. Dengan kalian tidak melakuakan apa-apa itu sayang banget. Buatlah dir kalian itu se produktif mungkin selagi kalian muda.
DATA DIRI
Nama keren :”Key”.
Birth : 12 November 1987
Anak ke : 1 dari 2.
Ayah : Robert Pieter Pooroe
Ibu : Liesye Hermina Pooroe.
Gereja : JPCC
Prestasi : Olimpic Choir di Linz Austria thn 2000, Testimonial Marina hand & Body Lotion 2004, Indonesian Idol 2004, dll
FAVORITE
Hobby : Jalan-jalan, nonton, hang out.
Makanan : Orak arik buncis, spaghetti, semur ayam.
Minuman : jus Melon.
Tokoh : “Patrick”.
Warna : Merah
Film : The Sound Music, Dream Girl, Fithing temptation.
Musik : Jazz, pop, blues, R & B, Clasic Rock…
Buku : Your Best Life now…
Musisi : Sade, Marry J Blide, Take 6.
.
KAREN IDOL
PERNAH DIKELUARKAN SEKOLAH
Sekarang lagi ngapain aja nih?
Lagi sibuk nyanyi dan buat album, diproduksi sama Ruth Sahanaya Production.
Wah asik dong, album apa?
Kebanyakan lagunya pake bahasa Inggris. Karena memang ada rencana mau dilempar ke pasar Asia. Ada beberapa musisi juga yang terlibat, selain Sai (Oom-nya Key, -red) sebagai vocal director, dan salah satu lagu ciptaannya Keith Martin. Doain aja karena album agak sulit keluar.
Ceritain dong sedikit aja tentang keluargamu?
Keluarga saya orang biasa-biasa saja, Papaku guru di Internasional School, Mama ibu rumah tangga. Sekarang saya merasakan bagaimana hidup di keluarga saya, betapa indahnya keluarga saya. Komunikasi di antara kami bagus, dan saya menyadari betapa indahnya hidup di keluargaku.
Ceritain dong masa remajamu
Waktu SMP hidupku terbawa dengan kehidupan yang ngaco. Saya suka pelayanan dimana-mana tapi hidupnya masih ngaco. Nyanyi di gereja, hanya nyanyi aja, saya tidak merasakan hadirat Tuhan. Saya tau itu dosa, itu menajiskan hadirat Tuhan. Saya juga melakukan banyak kesalahan, membuat orang sakit hati, mengecewakan Papa Mamaku, di sekolah juga sering bolos, masih suka main-main.
Tapi saya merasakan masa remaja hanya sebentar aja. Apalagi setelah Tuhan kasih saya kepercayaan di Indonesian Idol. Masa remaja saya jarang main. Hanya sebentar. Saya mengutamakan cita-cita saya dulu. Hidup saya jadinya hanya kerja dan kerja.
Kalo perjalanan karier kamu?
Aku dari kecil ikut paduan suara-paduan suara di gereja. Dan saya menjadi peserta paling kecil, SMP. Terus aku ikut paduan suara ke Australia, Olimpic Choir. Disitu saingannya berat banget, tapi kita dapet juara dapet mendali emas, kita bawa nama Indonesia. Ikut pemilihan model salah satu produk lotion. Itu pemilihannya dari anak-anak SMP seBandung. Aku jadi juara 3. pokoknya lucu banget deh! Aku nga biasa jalan di catwalk, tiba-tiba jadi jaura 3. trus pernah ikut lomba nyanyi di TVRI. Setelah itu baru ikut Idol deh.., rekaman dan nyanyi-nyanyi offair…
Bagian mana dalam hidupmu yang menurutmu paling berat?
Karena kenakalan saya, saya pernah dikeluarkan dari sekolah. Membuat Mama jadi sakit, keluarga jadi kecewa sama aku, dan dari situ saya mulai mau hidup baik. Dan saya membuat fondasi yang kuat supaya saya tidak goyang. Saya mencari itu sendiri. Aku diajak temen ke komsel, share, banyak dapet kekuatan baru. Dari situ saya dapet kekuatan baru, untuk bangkit.
Ada pengalaman spiritual menarik yang bisa dibagiin?
Saya itu kurang peka, saya hanya melihat, karya Tuhan nyata dalam hidup saya. saya melihat karya Tuhan itu natural terjadi dalam diri saya. saat kita buka hati, dan belajar peka pada apa yang tuhan kasih buat kita. Menurut saya kehidupan kita semua ini saja adalah mujizat Tuhan, dan merupakan pengalaman yang berharga untuk kita menjalani hidup kit ake depan.
Saya lebih melihat karya Tuhan itu nyata dalam hidupku. Saya hidup dalam keluarga yang cinta Tuhan, keluarga yang utuh. Sekarang saya melihat karya Tuhan nyata dalam hidup saya. Tuhan berkata ini baru sedikit yang kamu lihat, Aku sudah menyediakan banyak buat kamu. Yang saya jalanin itu masih sedikit, di depan ada yang lebih besar lagi.
Punya pegalaman doa yang langsung dikabulin?
Pengen punya mobil, saya udah lama pengen punya mobil. Dalam beberapa bulan masuk di idol, aku bisa beli mobil Honda Jazz baru. Padahal cita-cita saya dulu ah hanya jip kecil kayak Katana, tapi Tuhan kasih saya lebih. Aku sering gitu, aku mintanya apa, Tapi Tuhan kasih saya lebih dari yang aku bayangin. Prinsip aku, apa yang kita jalani, kita harus berpegang sama Tuhan aja. Nga ada yang lain kita pegang selain Tuhan.
Prinsip yang kamu pegang?
Saya mau menjadi apa adanya diri saya. Saya nggak mau jadi orang munafik. Saya bangga dengan diri saya.
Punya cita-cita/ambisi kamu yang belum tercapai gak?
Pengen punya album sendiri (sedang dalam proses) aku lebih megembangkan talenta saya dibidang nyanyi, untuk jadi profesional. Saya nga mau main-main dalam hidup aku. Aku mau mencapai goal saya.
Sebutkan 3 sifat yang mengambarkan kamu
Tengil, bagi orang yang baru liat aku, pelupa berat, ampe nyusahin orang, terutama barang, nggak bisa diem. Itu udha bawaan dari kecil
Bagaimana cara kamu membagi waktu?
Kebetulan keluarga aku kompak banget, saat aku nyanyi, mereka sempetin waktu untuk nonton aku. Untuk sekarang aku belum merasa kesulitan dalam mebagi waktu untuk keluarga. Mungkin yang saya nggak bisa bagi waktu itu untuk istirahat. Dan bagi waktu dengan kerja. Belakangan ini badan saya lagi kecapeaan. Sering sakit and kurus banget.. makan banyak, tapi aku curiga kalo aku cacingan hahaha…
Banyak remaja yang minder dengan keberadaan mereka, apa pesan-pesan kamu buat mereka?
Tuhan menciptakan kita itu berbeda, sekalipun kembar , talenta itu berbeda. Cari talenta kamu dimana. Tanamkan dalam hati kalo Tuhan itu menciptakan kalian itu indah, serupa dengan gambarannya, berbarti kalian itu luar biasa.
Bisa kasih tips nga buat pembaca GFresh!, kalau mereka mau merintis nyanyi seperti kamu, harus punya apa sebagai modal?
Lebih banyak belajar, jadi saat waktu Tuhan sudah dateng, kita bisa kasih yang terbaik. Harus banyak berlatih, harus rendah hati, punya visi dan misi kamu kedepan mau jadi apa. Itu harus didoain, dan dikerjakan sungguh-sungguh. Mungkin banyak orang nyangka, kalau jadi artis itu harus cantik, bla-bla, tapi kita harus ingat Tuhan ciptain kita itu unik, punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Percaya diri, dan yakin, dan nggak lupa berdoa.
Apa yang paling kamu syukuri dalam hidup?
Saya besyukur aku jadi aku sekarang ini. Aku bersyukur Tuhan menciptakan sebagai Karen,aku bersyukur atas karya Tuhan dalam pekerjaanku, atas semua orang-orang yang menyayangi aku, keluarga aku, temen aku.
Pesan-pesan buat pembaca GFresh?
Jalanin hidup dengan sebaik-baiknya, jangan sia-siakan waktu, arkena waktu tidak kerasa jalannya, cepat. Dengan kalian tidak melakuakan apa-apa itu sayang banget. Buatlah dir kalian itu se produktif mungkin selagi kalian muda.
DATA DIRI
Nama keren :”Key”.
Birth : 12 November 1987
Anak ke : 1 dari 2.
Ayah : Robert Pieter Pooroe
Ibu : Liesye Hermina Pooroe.
Gereja : JPCC
Prestasi : Olimpic Choir di Linz Austria thn 2000, Testimonial Marina hand & Body Lotion 2004, Indonesian Idol 2004, dll
FAVORITE
Hobby : Jalan-jalan, nonton, hang out.
Makanan : Orak arik buncis, spaghetti, semur ayam.
Minuman : jus Melon.
Tokoh : “Patrick”.
Warna : Merah
Film : The Sound Music, Dream Girl, Fithing temptation.
Musik : Jazz, pop, blues, R & B, Clasic Rock…
Buku : Your Best Life now…
Musisi : Sade, Marry J Blide, Take 6.
Labels:
artis,
idola,
kesaksian,
PROFIL,
selebritis
Friday, January 27, 2012
BERSAKSI, DUH SUSAH BANGET SIH!
Ambil hp kamu. Liat phone book di hp kamu sekarang. Ya, sekarang!
Liat lagi satu-satu nama-nama temen kamu yang tersimpan disitu. Berapa banyak dari mereka yang belum pernah mendengar tentang kebenaran Yesus Kristus?
Liat tetangga kita. Atau teman les kita. Atau temen sebangku kita di sekolah. Atau mungkin saudara kita. Atau temen-temen di friendster kita. Apa ada di antara mereka yang belum mengenal or bahkan nggak tau sama sekali tentang Tuhan Yesus? (dp/erl/F!)
BERSAKSI, DUH SUSAH BANGET SIH!
MENJADI TERANG ADALAH ‘BERSAKSI’
“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." (Matius 5:16)
GF! pernah mikir, apakah yang dimaksud dengan ‘terang’ dalam ayat diatas? Ada yang bilang, jadi ‘terang’ adalah ‘berbuat baik dan berpola hidup yang baik’. Apakah kalo kita bertingkah laku baik dan melakukan perbuatan baik itu berarti kita udah jadi ‘terang’? No! Ternyata tidak! Nah lho! Kalo kita liat di ayat tersebut, ‘terang’ bukanlah perbuatan baik, tapi berfungsi agar perbuatan baik yang kita lakukan bisa dilihat orang dan kemudian orang-orang itu bisa memuliakan Bapa/Yesus.
Jadi, ‘terang’ adalah: ‘bersaksi tentang Yesus’ atau ‘berbicara/memberikan informasi tentang Yesus’. Lho kok bisa? Gini, kalo kita berbuat baik (atau berpola hidup baik), Tuhan bilang kita nggak bisa berhenti disitu aja, tapi orang lain harus tau peruatan baik kita dan kemudian memuliakan Yesus karenanya. Nah gimana caranya orang lain tau dan kemudian memuliakan Yesus kalo kita nggak kasih tau (bersaksi/berbicara/memberikan informasi) tentang Yesus? Tul nggak?
Ayat diatas sering dijadiin dalih/alasan buat kita nggak bersaksi/menginjili. Kita biasanya berdalih kalo bersaksi itu nggak perlu lewat perkataan, cukup dengan perbuatan (ngaku deh, hehe). Ternyata, sebaliknya bo! Ayat ini justru adalah alasan buat kita wajib bersaksi (dengan perkataan/informasi).
Misalnya, kita ngelakuin kegiatan sosial dengan kasih makan gratis ke gelandangan. Apa kita udah jadi ‘terang’? Belum, kita baru ‘ngelakuin perbuatan baik’, si gelandangan itu hanya akan berterimakasih dan memuji kebaikan kita (bukan memuji kebaikan Tuhan Yesus!). Kita baru jadi ‘terang’ kalo kita juga bersaksi/kasih tahu gelandangan itu alasan kenapa kita ngelakuin perbuatan itu (misalnya kasih tahu kalo kita ngelakuinnya karena Tuhan Yesus yang nyuruh kita), maka gelandangan itu akan ‘ngelihat perbuatan baik kita lalu memuliakan Bapa/Yesus’ sesuai dengan ayat di atas. Nah sekarang ngerti kan? Orang-orang nggak bakalan pernah memuliakan Yesus buat segala sesuatu yang kita kerjakan atau yang kita punya dalam hidup kita kecuali kalo kita mengarahkan perhatian mereka pada Yesus! Satu-satunya cara mengarahkannya adalah dengan cara bersaksi tentang Yesus.
Tapi bukan berarti kita berhenti berbuat baik (karena kalo kita berbuat baik pada orang artinya kita berbuat baik pada Yesus juga lho, baca Matius 25:44-45), tapi ternyata berbuat baik aja nggak cukup buat kita bisa jadi ‘terang’.
“TERNYATA KALO KITA HANYA BERBUAT BAIK (MISALNYA DENGAN MEMBERI MAKAN GELANDANGAN), KITA BELUM JADI TERANG!”
KABAR BAIK
Kata Ray Comfort (pemimpin pelayanan Way of Master bareng Kirk Cameron) penginjilan atau bersaksi itu artinya membagikan iman kita ama orang lain. Ato kalo sederhananya, penginjilan itu sering didefinisikan sebagai memberitakan kabar baik. Kabar baik apaan? Ya kabar baik kalo Yesus udah datang ke dunia buat mati menebus dosa kita en kita yang mo percaya ama Dia bisa masuk Surga en menikmati karunia hidup kekal. Satu hal yang nggak boleh kita lupa waktu bersaksi, yaitu Yesus-nya. Soalnya tujuan kita PI itu ‘kan mengenalkan Yesus ama orang-orang yang emang belum kenal Yesus. Gimana caranya? Jangan kuatir, GF! bakalan kasih cara-caranya deh!
BERSAKSI NGGAK SAMA DENGAN MEMENANGKAN JIWA!
Ini yang banyak jadi ‘stress’ buat orang Kristen. Ada yang bilang kalo kita harus memenangkan jiwa. Ternyata, Tuhan nggak pernah kok bilang secara langsung kalo kita harus memenangkan jiwa! Tuhan hanya menyuruh kita buat bersaksi! Beda lho antara bersaksi dengan memenangkan jiwa!
“Sebab Kristus mengutus aku (Paulus) bukan untuk membaptis, tetapi untuk memberitakan Injil…” (1 Korintus 1:17)
“…dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." (Kisah 1:8b)
Analoginya ama dengan situasi dalam pengadilan. Ada saksi dan ada pembela. Tugas saksi adalah menerangkan apa yang dia ketahui, bukan buat memenangkan perkara. Sedangkan seorang pembela bertugas untuk berusaha menyelesaikan suatu perkara dengan berhasil. Emang suatu sukacita kalo kita bisa memenangkan jiwa, kalo kita emang bisa. Tapi Tuhan hanya mewajibkan kita buat bersaksi.
BERSAKSI ITU WAJIB!!!
“Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.” (Markus 16:15).
Semua orang percaya itu wajib bersaksi. Tapi sekarang ada anggapan kalo yang harus menginjili atau bersaksi itu hanya orang yang udah punya gelar Ev (evangelis), Pdt (pendeta), ato yang emang punya panggilan (jawatan) sebagai penginjil ato cuma mereka-mereka yang punya sebutan hamba Tuhan.
Oke, wait a second, who says so? Alkitab nggak pernah mengajar kita cuman sebagian orang aja yang harus penginjilan, yang lain cuma jadi penonton. Nggak lagi. Kalo dibilang tugas penginjilan buat orang yang punya sebutan hamba Tuhan, itu benar karena semua orang percaya itu adalah hamba Tuhan. Coba kita liat di 1 Petrus 2:9 “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.”
Menjadi saksi Kristus nggak cuman lewat tingkah laku dan pola hidup sehari-hari, tapi juga harus lewat kesaksian iman secara verbal!
MOTIVASI UNTUK BERSAKSI
Apa yang mendorong kita buat bersaksi? Saat kita nggak punya keberanian, atau sibuk atau malas, harus ada motivasi yang bisa bikin kita bangkit dan ngelakuin tugas kita. Tapi motivasi ini harus tulus dan murni. Apa aja sih?
1. Kasih Yesus
“Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.” (1 Yohanes 3:16)
“Sebab kasih Kristus yang menguasai kami..” (2 Korintus 5:14)
Paulus sangat terbeban buat memberitakan Injil karena kasih Kristus yang memotivasinya. Paulus telah diberi kasih karunia keselamatan olehNya, diapun rindu ngebagiin ke orang lain.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16).
2. Keinginan Tuhan sendiri
“…karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.” (Filipi 2:13).
Tuhan sendirilah yang ingin atau berkehendak agar semua manusia bisa mendengar kabar baikNya. Dan Tuhan akan memperlengkapi dan memimpin kita dengan Roh KudusNya biar kita bisa melaksanakan keinginan Tuhan ini. Kita hanya perlu taat pada pimpinan Roh Kudus. (baca 3 Langkah Mudah Menghilangkan Kesukaran Bersaksi).
3. Amanat Agung
Bersaksi adalah respon murid-murid Yesus (termasuk kita juga) terhadap perintah Yesus sebelum Dia naik ke surga. Yang kita kenal dengan nama Amanat Agung.
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28:19-20).
Disini ada yang bisa memotivasi kita yakni bahwa Yesus akan menyertai kita (melaksanakan Amanat Agusng) senantiasa sampai akhir jaman! So, jangan takut!
4. Kita punya utang!
“Aku berhutang baik kepada orang Yunani, maupun kepada orang bukan Yunani, baik kepada orang terpelajar, maupun kepada orang tidak terpelajar. Itulah sebabnya aku ingin untuk memberitakan Injil kepada kamu juga yang diam di Roma.” (Roma 1:14)
Paulus ngerasa punya utang pada Tuhan karena Tuhan telah menyelamatkannya, ia ngerasa harus bayar utang itu dengan cara memberitakan Injil pada orang lain. Pernah nonton film Pay It Forward? Seorang anak kecil punya misi buat berbuat baik pada tiga orang, dan tiga orang itu ‘berhutang kebaikan’, tapi harus dibayar dengan cara melakukan kebaikan ke tiga orang lainnya.
“Kita telah diselamatkan oleh Tuhan, bayarlah ‘utang’ keselamatan itu dengan cara memberitakan kabar baik keselamatan itu ke orang lain.”
5. Tuhan segera datang!
“Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya." (Matius 24:14)
Umat yang cinta Tuhan pasti pengen Tuhan cepetan datang kan? Kalo Tuhan datang berarti udah tiba kesudahannya. Dan Tuhan bilang ‘kesudahannya’ tiba itu kalo injil sudah diberitakan di semua bangsa! Ini bisa memotivasi kita! So, ayo beritakan Injil Kerajaan Tuhan!
APA SYARAT BERSAKSI?
Ada 3 macam sikap tentang mengabarkan Injil: (1) orang yang bersemangat tapi nggak punya pengetahuan yang cukup tentang injil, biasanya sih bisa jalan tapi tanpa arah atau malah salah. (2) yang punya pengetahuan yang cukup tapi nggak punya hati buat bersaksi, jadinya dia nggak ngelakuin apa-apa en nggak ada dalam rencana Allah. (3) punya hati buat bersaksi dan juga punya pengetahuan yang cukup tentang Injil. Semoga kita semua termasuk yang ketiga.
Terus, gimana supaya kita bisa sampein kabar baik itu? Well, GF! nggak mau kasih metode-metode tertentu karena yang penting bukan metodenya, tapi pimpinan Roh Kudus waktu kita mau bersaksi tentang Yesus. GF! percaya kalo kita berani ambil langkah pertama buat bersaksi, Tuhan juga bakal bantu kita buat langkah-langkah selanjutnya. Tapi kalo kita sendiri nggak pernah berani melangkah, kita juga nggak akan ngalamin gimana Tuhan ngelatih kita dan nolong kita buat jadi saksi-Nya itu. So, sebelumnya GF! mau ingetin lagi kalo buat bersaksi, kita perlu:
1. Mengalami dulu keselamatan itu. Ya iya lah! Apanya yang mau disaksiin kalo kita sendiri belum terima keselamatan itu sendiri! Dan jangan sampe deh: “Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.” (1 Korintus 9:27)
2. Bersedia alias mau (poinnya bukan bisa nggak bisa, tapi mau dulu atau nggak. Kalo mau, Tuhan akan mampukan dan ngelatih kita, percaya deh!). “…kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera.” (Efesus 6:15).
3. Berani melangkah. nggak takut; lawan ketakutan dan minta keberanian. Para rasul juga berdoa minta keberanian, baca Kisah 4:29-31 dan Paulus juga bilang dia pernah gentar tapi dia nggak dihentikan olehnya, baca 1 Korintus 2:3.
4. Bergerak dengan hati yang penuh belas kasihan. minta supaya Tuhan kasih hal itu pada kita. Kesaksian sejati seharusnya bukan karena di-program-kan, tapi karena hati kita emang dipenuhi belas kasihan. Kalo hati kita penuh belas kasihan, mau di gereja dicanangin program penginjilan atau nggak, kita akan tetap gerak sesuai pimpinan Roh Kudus.
5. Percaya dan bergantung sepenuhnya pada Roh Kudus, termasuk waktu kita membuka mulut dan mulai nyampein pesannya. Kalo kita menginjili secara langsung, nggak usah terlalu dipusingin ama fasih nggaknya lidah kita. Kita emang perlu belajar supaya bisa berkomunikasi dengan baik, tapi jangan gara-gara ngerasa kita nggak pandai bicara jadi ngehalangin kita beritain Injil. Soalnya, Injil disampaikan bukan dengan kekuatan hikmat dan perkataan manusia, tapi Roh-Nya. Jadi, percaya aja! (Liat deh pengakuan Paulus waktu ngejangkau jemaat di 1 Korintus 2:1-5).
“Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah.” (2 Timotius 1:8)
APA YANG HARUS DIBAGIKAN?
Beritain kabar baik/Injil itu bisa dengan berbagai cara, tapi yang paling penting pesannya bisa sampai. Nah, kalo kita punya kesempatan buat memberitakan Injil secara langsung (verbal), ada beberapa hal yang bisa kita sampein ke orang itu.
1. Manusia udah berdosa sehingga kehilangan kemuliaan Tuhan dan pasti binasa.
Sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, manusia punya kecenderungan dan pasti pernah bikin dosa. Dosa yang misahin manusia dengan Allah. “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Roma 3:23a). Dan upah dosa adalah maut! (Roma 6:23).
2. Manusia nggak bisa menyelamatkan dirinya sendiri.
Manusia berusaha menghampiri Allah, tapi nggak ada satupun cara bisa berhasil. Amal perbuatan nggak bakalan bisa menebusnya dari dosa, agama pun demikian. Kita nggak bisa nyamperin Tuhan karena dosa kita. Yang bisa bikin hubungan kita kembali baik dengan Tuhan adalah kalo Tuhan yang nyamperin kita! “…pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,” (Titus 3:5)
3. Yesus adalah satu-satunya jalan menuju Tuhan.
Bisakah Tuhan menghampiri kita? Tentu bisa! Dan udah dibuktiin dengan menjelma jadi manusia 2000 taon yang lalu, lalu menebus kita dari dosa dengan darahNya, darah Yesus.“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." (Kisah 4:12)
Gimana bisa Yesus jadi Juruselamat kita? Karena Dia udah berkorban dan menebus kita dari dosa, seperti yang Paulus bilang:
“Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari ketiga, sesuai dengan Kitab Suci.” (1 Kor 15:3-4)
Jadi liat kan sebetulnya intinya kabar baik yang harus kita bagiin ke orang-orang itu nggak lain adalah:
1. Kristus mati karena dosa-dosa kita
2. Kristus dikuburkan
3. Kristus bangkit (ending-nya bukan di kematian, tapi Kristus juga bangkit dan hidup)
Berikut ini beberapa hal dasar yang bisa kita bagiin. Walau ini bisa jadi semacam panduan, tapi jangan kaku ya. Bebasin Roh Kudus buat tuntun kita. Bisa jadi kita nggak punya kesempatan bicara banyak atau buka Alkitab segala. Jadi, sambil ngertiin poin-poin ini, tetaplah bergantung sepenuhnya ama Roh Kudus. (poin-poin ini bisa kamu gunting dan lipat biar bisa dibawa-bawa)
DIKOTAKIN DI PINGGIR BIAR BISA DIGUNTING:
1. Sudut pandang Tuhan tentang manusia
Sampein kalo Tuhan mengasihi kita semua (termasuk dia) dan menciptakan kita supaya kita kenal Tuhan secara pribadi. Tuhan punya rencana yang indah buat kita.
Referensi ayatnya, misalnya: Yohanes 3:16 dan Yohanes 17:3
Nah, tapi ternyata ada yang ngehalangin kita buat kenal Dia/bersekutu secara pribadi denganNya. Apa itu?
2. Kondisi kita sebagai manusia yang berdosa
Keadaan kita sebagai manusia adalah berdosa dan gara-gara dosa itu, kita terpisah dari Tuhan. Akibatnya, kita nggak bisa ngalamin Dia secara pribadi dan juga kasih dan rencanaNya. Dalam hal ini, kita bisa bagiin kalo nggak ada satu manusia juga yang nggak pernah bikin dosa. Semua orang udah berbuat dosa dan upah dosa itu maut.
Dosa secara sederhana adalah semua bentuk pelanggaran hukum Allah (1 Yohanes 3:4), sedangkan maut itu artinya perpisahan dengan Tuhan yang bikin hidup nggak bersemangat, tanpa tujuan, hampa, dan ujungnya adalah hukuman di neraka yang berarti juga kematian kekal.
Referensi ayat: Roma 3:23, Roma 6:23
Terus, gimana supaya dosa kita bisa diampuni dan kita bisa berhubungan lagi dengan Tuhan?
3. Kasih Karunia Tuhan
Dosa kita nggak bisa dihapus dengan perbuatan baik, amal, kegiatan-kegiatan agama sekalipun, apalagi harta (baca Yesaya 64:6, Yesaya 1:11-20, dan Matius 16:26 untuk kita tau pandangan Tuhan terhadap usaha manusia buat ‘nyuciin’ diri dari dosanya). Tapi Yesus Kristus-lah satu-satunya jalan yang bisa ngehapus/nebus dosa kita dan bisa bawa kita kembali ngalamin Tuhan en berhubungan denganNya, yaitu dengan mati disalib dan kemudian bangkit lagi.
Referensi ayat: Yohanes 3:16, Yohanes 14:6, 1 Timotius 1:15
Sebenernya sampai disini udah cukup. Tapi dengan bantuan Roh Kudus, kita bisa berlanjut ke tahap berikutnya:
4. Meresponi Kasih Karunia Tuhan
Tantang orang itu buat terima Yesus Kristus secara pribadi sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya karena cuman dengan begitulah kita bisa kenal Tuhan secara pribadi dan ngalamin lagi kasihNya sesudah ngalamin pengampunan. Nah, kalo orang itu mau datang pada Yesus kita bisa pimpin orang itu buat berdoa. Tuntun orang itu dengan cara kita berdoa dan minta dia ngulangin doa kita. (Inget ya, tugas kita beritain kabar baik, sedangkan yang bikin orang mau bertobat dan lahir baru adalah Roh Kudus). Setelah berdoa, teguhin dia kalo dosanya udah diampuni dan namanya udah tercatat di Sorga, bukan karena perbuatan baik dia, dsb, tapi karena dia percaya pada Yesus. Trus, dorong dia deh buat terus bertumbuh dalam Yesus.
Referensi ayat: Roma 10:9–10, Efesus 2:8-9
DUH SAYA NGGAK BISA!!!
4 LANGKAH MENGHAPUS KESUKARAN BERSAKSI
Ada banyak alasan dan kesukaran buat kita memulai bersaksi, biasanya ada 4 hal yang bikin kita nggak melangkah. Mari kita hapus satu persatu kesukaran itu!
1. KESUKARAN PERTAMA: “Gue nggak bisa bikin dia bertobat!”. Kalo ini jadi penghalang kita bersaksi, baca lagi dari awal deh! Bersaksi nggak sama dengan memenangkan atau mempertobatkan jiwa!
2. KESUKARAN KEDUA: “Gue nggak bisa ngomong! Gue nggak berani!”. Taukah kamu kalo dalam penginjilan, Roh Kudus sangat berdaulat disini? “Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh, supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.” (1 Korintus 2:4). Paulus juga banyak ngalamin pertolongan Tuhan waktu nginjilin, baca di 2 Korintus 2:12.
3. KESUKARAN KETIGA: “Gue nggak tau harus melakukan apa!”. Nah, kalo hal ini… kamu harus belajar, caranya? Baca terus deh, GF! bakalan kasih tau kamu apa yang harus dilakuin!.
4. KESUKARAN KEEMPAT: “Gue takut ditolak!” atau “Gue takut diejek!” atau “Gue malu!”. Selain kita harus tau kalo Roh Kudus bakal bekerja waktu kita bersaksi, GF! punya tips-tips khusus biar kita nggak lagi takut ditolak atau diejek atau merasa malu, baca deh: ‘TIPS MUDAH BERSAKSI’.
“Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!” (2 Timotius 4:5)
1001 CARA BERSAKSI
1. Langsung (dari manusia ke manusia)
Ngobrol ama temen/orang yang dikenal. Survey membuktikan kalo kebanyakan orang bertobat gara-gara kesaksian teman dekatnya. Artinya salah satu metode penginjilan yang paling efektif itu adalah kesaksian. Makanya nggak heran kalo Yesus nyuruh kita jadi saksiNya. Ada juga yang pake Phone evangelism (kita buka buku telepon, pilih satu nama secara acak, terus telepon en langsung bersaksi). Ada juga yang disebut Door to door evangelism (Caranya kita jadi kayak salesman. Kalo salesman nawarin barang dari rumah ke rumah, kita nawarin Injil dari rumah ke rumah. Resiko dimarahin, ditolak pasti ada). Atau Man to man evangelism (biasanya dilakuinnya di tempat umum, kayak di mall, angkot, tempat main, dll. Caranya kita liat sekeliling kita, pilih orang, terus dekatin orang itu en langsung bersaksi).
2. Lewat media
Menyampaikan kabar baik tapi dengan media perantara (baik benda maupun cara), misalnya traktat, buku, selebaran, majalah, film, televisi, musik, sulap, drama, radio, konser, game, internet, T-shirt (pakaian), stiker, dan lain-lain.
TIPS MUDAH BERSAKSI
1. Kayak yang dibilang tadi, kalo kita mau bersaksi, halangan yang paling sering muncul adalah: ‘takut diejek’, ‘takut ditolak’, atau ‘takut didebat’ atau ‘malu’. Nah, ini karena kita berhadapan dengan manusia lain, betul? So… kalo emang itu yang jadi masalah, kita bisa pakai media, yaitu traktat (atau majalah). Taon 80-90an sempat ngetrend yang namanya traktat. Traktat itu sebutan buat ‘komik’ kecil yang ukurannya kira-kira 15x8 cm. Isinya juga paling banyak 10 lembar. Sama kayak komik, traktat juga ada gambar, dialog en cerita, yang biasanya diambil dari Alkitab. Dulu sempat jadi trend penginjilan traktat. Maksudnya orang Kristen sibuk bagiin traktat ama semua orang. Tapi sekarang traktat udah jarang keliatan lagi. Tinggalkan traktat di meja pas kita pulang dari kantin, dari bioskop, atau di manapun. Atau poskan lewat surat. Atau langsung kasih ke orang lain. Dan kalo emang Roh Kudus menghendaki kita bisa tinggalkan traktat itu di tempat sampah sekalipun! Setelah itu, Roh Kudus akan bekerja. Mungkin nggak langsung, bahkan mungkin bisa bertaon-taon baru ada dampaknya. Banyak kesaksian udah terjadi lewat traktat. Traktat bisa kamu dapatkan di toko buku Kristen (biasanya di TB Kalam Hidup), atau kirim surat ke PO BOX 1419 Surabaya 60014, atau Kotak Pos 1147 Bandung, atau Kotak Pos 1290 Surabaya 60012.
2. Kalo kita takut ditolak, maka bikin strategi biar orang lain yang ngehampirin atau bertanya duluan ke kita. Misalnya pake simbol, lencana, bawa atau pake sesuatu yang bikin orang bertanya, dan buat ngejelasinnya kita bisa kasih traktat ke dia atau ngomong langsung. Misalnya kita bisa pake t-shirt bertema Kristen yang mengundang orang lain bertanya.
3. Ikutin persekutuan doa, atau gabung dengan komsel (baca edisi lalu tentang komsel), di sana kamu bisa berlatih buat bersaksi. Kalo ada kesempatan buat bersaksi, berdirilah dan ucapkan kesaksian kamu, pengalaman kamu bersama Tuhan dsb. Itu akan melatih dan bikin kita terbiasa bersaksi. Nggak bakalan ada yang menolak atau mengejek kalo disitu kan?
4. Punya temen yang juga punya hati buat bersaksi, biar tambah semangat. Kita bisa melakukannya bersama-sama, atau bercerita pengalaman bersaksi, atau saling bertukar pikiran, atau saling mendoakan dan mendukung.
5. Biasakan diri kita berbicara atau nunjukkin kalo kita anak Tuhan atau orang Kristen atau memuliakan Tuhan. Misalnya dengan sengaja selalu bilang: “Puji Tuhan!”, “Kalau Tuhan Yesus menghendaki”, “Terimakasih Yesus” dsb pas kita lagi ngobrol. Selain kita jadi terbiasa, dan menarik perhatian orang lain dan memudahkan kita buat bersaksi.
6. Jadilah papan iklan Yesus. Jangan malu pake atribut Kristiani, asalkan hati kita sesuai dengan apa yang kita pake. Pakelah kaos rohani, pamerkan Alkitab, pakelah kalung salib, nyanyi atau nyalain musik rohani, apapun yang bisa menarik perhatian orang tentang hal rohani. Melatih kita buat berani menyandang ‘jabatan’ anak Tuhan.
“Karena pemberitaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi firman Allah tidak terbelenggu.” (2 Timotius 2:9)
KALO ADA YANG MAU BERTOBAT... GIMANA?
Ada satu pertanyaan yang sering ditanyain sama teman-teman GF!. Kalo kita udah PI-in satu orang en orang itu bertobat, terus apa yang mesti kita lakuin selanjutnya? Jawabannya bisa banyak. Tapi secara garis besar ada dua pilihan yang bisa kita pilih:
• Jadi orang tua rohani buat orang itu
Orang yang baru bertobat itu kayak bayi (secara rohani ya). Namanya juga bayi belum tau apa-apa, nah sebagai orang yang udah lebih lama kenal Tuhan, yuk kita bantu ‘bayi rohani’ kita. Kasih dia ‘susu rohani’ (maksudnya ajaran dasar kekristenan) en bantu dia bertumbuh supaya jadi dewasa secara rohani.
• Cariin ‘orang tua rohani asuh’
Kalo kita rasanya nggak sanggup jadi orang tua rohani, ada baiknya kita bawa ke gereja ato persekutuan en cariin orang tua rohani yang kira-kira cocok buat orang itu. Jangan terus mentang-mentang nggak sanggup terus dibiarin, tanggung jawab dong.
Nah ada satu hal penting yang mesti kita inget, apapun pilihan kita, kita harus pastiin kalo orang yang baru bertobat itu tertanam di sebuah gereja lokal. Jangan dibiarin sendiri. Ini penting banget, soalnya gereja adalah wujud nyata Yesus di bumi ini. Jadi pastikan kita cariin gereja lokal (bukan gereja setan, bukan gereja sesat) buat orang yang baru bertobat tadi.
KALO DITOLAK?
Di atas udah dibilangin kalo bersaksi nggak sama dengan memenangkan jiwa. Memang salah satu kebingungan yang suka dialami ama orang Kristen waktu bersaksi yaitu apa orang yang kita PI-in itu harus bertobat ato nggak. Daripada pusing-pusing, yuk kita liat aja apa yang Alkitab bilang soal hal ini.
“Kata-Nya selanjutnya kepada mereka: "Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu. Dan kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka. Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat” (Markus 6:10-12)
Dari ayat di atas kita bisa liat kalo tiap orang itu punya hak buat nggak mendengarkan pemberitaan Injil kita en kita nggak bisa maksa. Itu udah termasuk hak asasi manusia. Nah kalo ada orang yang nggak mo dengerin pemberitaan Injil kita, apa dong yang mesti kita lakuin? Ada dua jawabannya:
• Tetap beritakan Injil
Tanya ama Roh Kudus, apa kita mesti terus injili orang itu. Inget kita nggak bisa maksa orang buat bertobat. Tapi kita bisa bagiin apa yang kita tau tentang kabar keselamatan. Makanya penting banget buat peka ama suara Roh Kudus dalam saat-saat kayak gini. Apa Roh Kudus menggerakkan kita buat terus injili orang itu? Kalo ya, taati, jangan sampe ada satu orang masuk neraka gara-gara salah kita yang nggak tanggap sama suara Roh Kudus.
• Tinggalin aja
Di sini yang penting itu kepekaan kita ama suara Roh Kudus. Tuhan sayang semua manusia en Dia nggak pengen ada satu pun manusia yang mesti mati gara-gara dosa. Tapi kalo Roh Kudus nggak menggerakkan kita buat terus bersaksi ya udah. Siapa tau orang itu emang bakal bertobat nantinya, tapi bukan ama kita.
“Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu." (Matius 5:11-12).
PARA PENGINJIL DARI MASA KE MASA
Kalo GF! nulis tentang penginjil dari zaman dulu sampe sekarang, bukan artinya cuman mereka doang yang bisa disebut pengijil. Kita semua itu penginjil. Cuman sekarang, GF! mo kasih liat beberapa nama penginjil terkenal yang dicatat sejarah, mulai dari zaman para rasul sampe zaman modern.
• 12 Rasul Yesus
Yang jadi pionir dalam hal PI adalah 12 rasul Yesus. Mereka itu yang mula-mula PI mulai dari Yerusalem, ke Asia, Eropa sampe Afrika.
• Stefanus
Stefanus itu nama salah satu diaken gereja mula-mula en juga nama martir pertama di Perjanjian Baru. Tapi selain itu Stefanus juga sebenarnya penginjil loh. Dia itu PI ama orang-orang Yahudi yang waktu itu menyalibkan Yesus.
• Filipus
Filipus juga nama salah satu diaken gereja mula-mula yang aktif PI ke orang-orang Samaria en termasuk orang pertama yang PI ama orang non Israel (inget cerita Filipus PI ke sida-sida Etiopia?). Filipus juga nama orang di Perjanjian Baru yang disebut sebagai pemberita Injil.
• Timotius
Anak rohani Paulus ini PI ke orang-orang Efesus. Timotius juga dipercaya jadi gembala jemaat Efesus.
• Ignatius
Penerus Petrus sebagai pemimpin gereja di Antiokhia ini PI di daerah Asia.
• Dionysius
Orang Yunani yang sempat belajar ke Mesir en hadir waktu Yesus disalib ini jadi penginjil buat orang Yunani en akhirnya jadi pemimpin gereja di Athena.
• Berengarius, Henry of Toulouse
Dua-duanya orang Perancis yang PI ama orang-orang Perancis juga.
• Martin Luther
Orang kenal Martin Luther sebagai reformator gereja, tapi pesan yang dia sampein tentang keselamatan oleh iman itu juga sebenarnya PI juga. Makanya banyak orang yang bertobat gara-gara pesan dia yang satu itu.
SEKARANG SAATNYA!
GF!ers tadi kita udah baca tentang gimana bersaksi, mulai dari sejarah sampe apa yang mesti kita lakuin buat follow up. Nah, langkah selanjutnya yang mesti kita lakuin adalah mulai bersaksi sekarang. Jangan tunggu lagi. Ada sebuah lagu dari Melissa Champlion, judulnya Don’t Wait (Jangan Tunggu). Lagu ini jadi pesan buat kita buat jangan tunggu besok buat PI, tapi sekarang saatnya. Ini lagunya:
Another soul is lost, a mother's heart is broken
(satu jiwa lagi hilang, hati ibu ikut hancur)
Another day is passing, another chance is gone
(satu hari lagi berlalu, satu lagi kesempatan hilang)
Another eye cries a tear, Another ear yearns to hear
(satu lagi air mata tumpah, satu lagi telinga rindu mendengar)
that voice which was unspoken, that word which was unheard.
(suara yang tak terkatakan, kata-kata yang tak terdengar itu)
Don't wait another day to tell someone about the Lord
(jangan tunggu besok untuk menceritakan tentang Tuhan)
Dont wait another day to tell someone about Jesus
(jangan tunggu besok untuk menceritakan tentang Yesus)
Can you see their faces In the world today?
(tidakkah kau lihat muka mereka di dunia saat ini?)
Their lost souls and broken dreams they search for a way
(jiwa mereka yang terhilang dan mimpi mereka yang hancur mencari jawaban)
Another laugh will be unheard another song for God unsung
(satu lagi tawa akan hilang, satu lagi pujian kepada Allah tak terdengar)
another smile gone forever, another dream of God's lost
(satu lagi senyum akan hilang, satu lagi impian Tuhan akan hilang) (dp)
PETER YOUNGREN: PENGINJIL MUJIZAT
Mungkin nama yang satu ini udah nggak asing lagi di telinga GF!ers. Peter Youngren. Penginjil asal Canada ini emang sempat datang ke Indonesia taon 2003 kemaren en bikin Festival (sebutan buat KKR penginjilan Peter Youngren) di beberapa kota besar di Indonesia.
Yang uniknya Peter Youngren di tiap kali Festival yang diadainnya selalu bikin acaranya di tempat terbuka, yang bisa muat banyak banget orang. KKR-nya juga selalu penuh ama orang dari agama lain. Yang jadi ciri khas pelayanan Peter Youngren itu demonstrasi mujizat kesembuhan. Jadi di setiap Festival-nya, Tuhan selalu bikin mujizat kesembuhan, terus baru abis itu di-PI-in.
Peter Youngren emang berasal dari keluarga misionaris, makanya nggak heran bebannya buat jiwa-jiwa itu gede banget. Sejak masih muda, Peter emang udah dididik ama ortunya buat taat ama Firman Tuhan, makanya nggak heran begitu udah dewasa salah satu visinya menggenapi Amanat Agung.
Buat menggenapi visinya itu, beliau bikin banyak pelayanan yang emang berhubungan sama penginjilan. Ada Celebrate Jesus International (yang tujuannya melatih orang percaya buat PI, minimal satu jam seminggu), Celebration Bible College (sekolah Alkitab yang emang menekankan dan memperlengkapi orang percaya buat misi), Way Of Peace (pelayanan PI buat orang Arab en Timur Tengah). Selain itu beliau juga banyak nulis buku tentang PI. (dp)
DOA DAN KESAKSIAN
Kalo kita rindu buat beritain Injil, kita jangan pernah juga lupain yang satu ini yah, yaitu doa. Dalam hal ini Dick Eastman pernah bilang, “Saya yakin bahwa bila kita berdiri di depan Allah… kita akan mendapatkan bahwa setiap jiwa yang pernah dibawa kepada pengenalan akan Kristus tentu ada kaitannya dengan doa syafaat yang dinaikkan”. Mungkin kita pernah denger orang bilang gini, “Kalo cuman doa tapi nggak bertindak juga buat apa?” Hhhm… buat GF!, doa pun udah termasuk dalam bertindak. Justru doa adalah tindakan pertama yang harus kita lakuin sebelum ngambil langkah-langkah selanjutnya, termasuk waktu kita mau bersaksi. Dan sebenarnya dengan kita berdoa, kita juga akan jadi peka buat tahu kapan kita harus ambil langkah-langkah selanjutnya.
David Shibley bahkan bilang begini, “Saya sendiri juga percaya bahwa terlepas dari semua faktor lain, doa yang berhasil guna merupakan kunci yang paling kuat bagi penginjilan dunia. Doa memungkinkan segala sesuatu yang kita lakukan dalam misi. Kuasa misi yang terkemuka telah menyatakan bahwa segala kemajuan yang dicapai dalam misi berhubungan langsung dengan doa. Doa telah menyiapkan jalan menuju kemenangan dan telah menjadi kunci dari semua kesuksesan.”
GF! percaya nggak ada kegerakan tanpa doa. Paulus sendiri pun menekankan pentingnya doa dalam kaitan dengan penginjilan kepada Timotius:
“Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kira dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juru Selamat kita, yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran. (1 Timotius 2:1-4)
Nah, untuk soal berdoa ini, ada beberapa hal yang harus kita inget sama-sama:
• Berdoalah dengan komitmen, artinya sediain waktu buat doa kayak Petrus dan Yohanes (Kisah 3:1)
• Berdoalah dengan sungguh-sungguh karena doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya (Yakobus 5:16)
• Berdoalah secara khusus, artinya kita harus minta bagi jiwa yang kita rindukan buat datang pada Yesus dalam iman. Inget juga, Tuhan kasih kita kunci Kerajaan Sorga (Matius 16:19)
• Berdoalah dengan kesatuan, artinya doa yang sepakat. Ini adalah salah satu kunci nyata dari keberhasilan jemaat mula-mula lho (Kisah 4:24)
• Berdoalah dengan tekun. Yesus ngajar kalo ketekunan dalam doa itu membuahkan hasil (Lukas 11:9)
• Berdoalah dengan berani. Kalo kita mendoakan sesuatu yang ada di hatinya Tuhan, kita akan berdoa dengan berani, tanpa ragu (Ibrani 4:16). Dan kita tahu bahwa kehendak-Nya adalah menyelamatkan mereka yang hilang.
• Berdoalah dengan penuh harap (1 Yohanes 5:14-15).
So, tetaplah berdoa dan dapetin tuntunan Tuhan juga buat melangkah ke step-step berikutnya ya!
“Doa merupakan satu-satunya misi bagi dunia yang dapat dilakukan oleh semua umat Kristen. Melalui doa, setiap kita secara langsung mampu mengasihi orang-orang yang belum terjangkau dengan Injil, bahkan hingga ke ujung bumi sekalipun. Sejauh Allah mampu menjangkau, demikian pula doa itu.” (David Bryant).
Majalah GFRESH! adalah juga sarana misi dan kesaksian. Kamu bisa ikut andil dengan memberikan majalah GFRESH! kepada orang lain yang kamu kenal ataupun gak kamu kenal. Caranya:
• Buat kamu di Bandung, kamu bisa dapetin majalah GFRESH! untuk tujuan misi dan kesaksian hanya dengan membayar seribu rupiah pereksemplar (murah amat bo!, kapan lagi!), datang dan ambil sendiri ke kantor GFRESH! tiap jam kerja.
• Buat kamu-kamu di luar kota Bandung, kamu bisa mendapatkan majalah GFRESH! secara GRATIS untuk tujuan misi dan kesaksian ini (ongkos kirim ditanggung sendiri), sebutkan nama dan alamat kirim kamu lewat email friend@getmedia-online.com atau telepon 022-70791360 untuk menanyakan biaya ongkos kirim.
• Atau kamu bisa menjadi donatur dengan mentransfer sejumlah uang (bebas) ke rekening BCA 1371240069 an Fery Ferdiansyah (pemred). Dana ini akan dipakai oleh GFRESH! sebagai biaya ongkos kirim majalah GFRESH! kepada lembaga/sekolah/gereja/orang di pelosok terpencil yang membutuhkan tetapi kesulitan mendapatkan majalah ini. Kalo udah transfer, harap konfirm lewat sms ke 081809296729 atau email friend@getmedia-online.com atau fax ke 022-4236282.
Liat lagi satu-satu nama-nama temen kamu yang tersimpan disitu. Berapa banyak dari mereka yang belum pernah mendengar tentang kebenaran Yesus Kristus?
Liat tetangga kita. Atau teman les kita. Atau temen sebangku kita di sekolah. Atau mungkin saudara kita. Atau temen-temen di friendster kita. Apa ada di antara mereka yang belum mengenal or bahkan nggak tau sama sekali tentang Tuhan Yesus? (dp/erl/F!)
BERSAKSI, DUH SUSAH BANGET SIH!
MENJADI TERANG ADALAH ‘BERSAKSI’
“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." (Matius 5:16)
GF! pernah mikir, apakah yang dimaksud dengan ‘terang’ dalam ayat diatas? Ada yang bilang, jadi ‘terang’ adalah ‘berbuat baik dan berpola hidup yang baik’. Apakah kalo kita bertingkah laku baik dan melakukan perbuatan baik itu berarti kita udah jadi ‘terang’? No! Ternyata tidak! Nah lho! Kalo kita liat di ayat tersebut, ‘terang’ bukanlah perbuatan baik, tapi berfungsi agar perbuatan baik yang kita lakukan bisa dilihat orang dan kemudian orang-orang itu bisa memuliakan Bapa/Yesus.
Jadi, ‘terang’ adalah: ‘bersaksi tentang Yesus’ atau ‘berbicara/memberikan informasi tentang Yesus’. Lho kok bisa? Gini, kalo kita berbuat baik (atau berpola hidup baik), Tuhan bilang kita nggak bisa berhenti disitu aja, tapi orang lain harus tau peruatan baik kita dan kemudian memuliakan Yesus karenanya. Nah gimana caranya orang lain tau dan kemudian memuliakan Yesus kalo kita nggak kasih tau (bersaksi/berbicara/memberikan informasi) tentang Yesus? Tul nggak?
Ayat diatas sering dijadiin dalih/alasan buat kita nggak bersaksi/menginjili. Kita biasanya berdalih kalo bersaksi itu nggak perlu lewat perkataan, cukup dengan perbuatan (ngaku deh, hehe). Ternyata, sebaliknya bo! Ayat ini justru adalah alasan buat kita wajib bersaksi (dengan perkataan/informasi).
Misalnya, kita ngelakuin kegiatan sosial dengan kasih makan gratis ke gelandangan. Apa kita udah jadi ‘terang’? Belum, kita baru ‘ngelakuin perbuatan baik’, si gelandangan itu hanya akan berterimakasih dan memuji kebaikan kita (bukan memuji kebaikan Tuhan Yesus!). Kita baru jadi ‘terang’ kalo kita juga bersaksi/kasih tahu gelandangan itu alasan kenapa kita ngelakuin perbuatan itu (misalnya kasih tahu kalo kita ngelakuinnya karena Tuhan Yesus yang nyuruh kita), maka gelandangan itu akan ‘ngelihat perbuatan baik kita lalu memuliakan Bapa/Yesus’ sesuai dengan ayat di atas. Nah sekarang ngerti kan? Orang-orang nggak bakalan pernah memuliakan Yesus buat segala sesuatu yang kita kerjakan atau yang kita punya dalam hidup kita kecuali kalo kita mengarahkan perhatian mereka pada Yesus! Satu-satunya cara mengarahkannya adalah dengan cara bersaksi tentang Yesus.
Tapi bukan berarti kita berhenti berbuat baik (karena kalo kita berbuat baik pada orang artinya kita berbuat baik pada Yesus juga lho, baca Matius 25:44-45), tapi ternyata berbuat baik aja nggak cukup buat kita bisa jadi ‘terang’.
“TERNYATA KALO KITA HANYA BERBUAT BAIK (MISALNYA DENGAN MEMBERI MAKAN GELANDANGAN), KITA BELUM JADI TERANG!”
KABAR BAIK
Kata Ray Comfort (pemimpin pelayanan Way of Master bareng Kirk Cameron) penginjilan atau bersaksi itu artinya membagikan iman kita ama orang lain. Ato kalo sederhananya, penginjilan itu sering didefinisikan sebagai memberitakan kabar baik. Kabar baik apaan? Ya kabar baik kalo Yesus udah datang ke dunia buat mati menebus dosa kita en kita yang mo percaya ama Dia bisa masuk Surga en menikmati karunia hidup kekal. Satu hal yang nggak boleh kita lupa waktu bersaksi, yaitu Yesus-nya. Soalnya tujuan kita PI itu ‘kan mengenalkan Yesus ama orang-orang yang emang belum kenal Yesus. Gimana caranya? Jangan kuatir, GF! bakalan kasih cara-caranya deh!
BERSAKSI NGGAK SAMA DENGAN MEMENANGKAN JIWA!
Ini yang banyak jadi ‘stress’ buat orang Kristen. Ada yang bilang kalo kita harus memenangkan jiwa. Ternyata, Tuhan nggak pernah kok bilang secara langsung kalo kita harus memenangkan jiwa! Tuhan hanya menyuruh kita buat bersaksi! Beda lho antara bersaksi dengan memenangkan jiwa!
“Sebab Kristus mengutus aku (Paulus) bukan untuk membaptis, tetapi untuk memberitakan Injil…” (1 Korintus 1:17)
“…dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." (Kisah 1:8b)
Analoginya ama dengan situasi dalam pengadilan. Ada saksi dan ada pembela. Tugas saksi adalah menerangkan apa yang dia ketahui, bukan buat memenangkan perkara. Sedangkan seorang pembela bertugas untuk berusaha menyelesaikan suatu perkara dengan berhasil. Emang suatu sukacita kalo kita bisa memenangkan jiwa, kalo kita emang bisa. Tapi Tuhan hanya mewajibkan kita buat bersaksi.
BERSAKSI ITU WAJIB!!!
“Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.” (Markus 16:15).
Semua orang percaya itu wajib bersaksi. Tapi sekarang ada anggapan kalo yang harus menginjili atau bersaksi itu hanya orang yang udah punya gelar Ev (evangelis), Pdt (pendeta), ato yang emang punya panggilan (jawatan) sebagai penginjil ato cuma mereka-mereka yang punya sebutan hamba Tuhan.
Oke, wait a second, who says so? Alkitab nggak pernah mengajar kita cuman sebagian orang aja yang harus penginjilan, yang lain cuma jadi penonton. Nggak lagi. Kalo dibilang tugas penginjilan buat orang yang punya sebutan hamba Tuhan, itu benar karena semua orang percaya itu adalah hamba Tuhan. Coba kita liat di 1 Petrus 2:9 “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.”
Menjadi saksi Kristus nggak cuman lewat tingkah laku dan pola hidup sehari-hari, tapi juga harus lewat kesaksian iman secara verbal!
MOTIVASI UNTUK BERSAKSI
Apa yang mendorong kita buat bersaksi? Saat kita nggak punya keberanian, atau sibuk atau malas, harus ada motivasi yang bisa bikin kita bangkit dan ngelakuin tugas kita. Tapi motivasi ini harus tulus dan murni. Apa aja sih?
1. Kasih Yesus
“Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.” (1 Yohanes 3:16)
“Sebab kasih Kristus yang menguasai kami..” (2 Korintus 5:14)
Paulus sangat terbeban buat memberitakan Injil karena kasih Kristus yang memotivasinya. Paulus telah diberi kasih karunia keselamatan olehNya, diapun rindu ngebagiin ke orang lain.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16).
2. Keinginan Tuhan sendiri
“…karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.” (Filipi 2:13).
Tuhan sendirilah yang ingin atau berkehendak agar semua manusia bisa mendengar kabar baikNya. Dan Tuhan akan memperlengkapi dan memimpin kita dengan Roh KudusNya biar kita bisa melaksanakan keinginan Tuhan ini. Kita hanya perlu taat pada pimpinan Roh Kudus. (baca 3 Langkah Mudah Menghilangkan Kesukaran Bersaksi).
3. Amanat Agung
Bersaksi adalah respon murid-murid Yesus (termasuk kita juga) terhadap perintah Yesus sebelum Dia naik ke surga. Yang kita kenal dengan nama Amanat Agung.
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28:19-20).
Disini ada yang bisa memotivasi kita yakni bahwa Yesus akan menyertai kita (melaksanakan Amanat Agusng) senantiasa sampai akhir jaman! So, jangan takut!
4. Kita punya utang!
“Aku berhutang baik kepada orang Yunani, maupun kepada orang bukan Yunani, baik kepada orang terpelajar, maupun kepada orang tidak terpelajar. Itulah sebabnya aku ingin untuk memberitakan Injil kepada kamu juga yang diam di Roma.” (Roma 1:14)
Paulus ngerasa punya utang pada Tuhan karena Tuhan telah menyelamatkannya, ia ngerasa harus bayar utang itu dengan cara memberitakan Injil pada orang lain. Pernah nonton film Pay It Forward? Seorang anak kecil punya misi buat berbuat baik pada tiga orang, dan tiga orang itu ‘berhutang kebaikan’, tapi harus dibayar dengan cara melakukan kebaikan ke tiga orang lainnya.
“Kita telah diselamatkan oleh Tuhan, bayarlah ‘utang’ keselamatan itu dengan cara memberitakan kabar baik keselamatan itu ke orang lain.”
5. Tuhan segera datang!
“Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya." (Matius 24:14)
Umat yang cinta Tuhan pasti pengen Tuhan cepetan datang kan? Kalo Tuhan datang berarti udah tiba kesudahannya. Dan Tuhan bilang ‘kesudahannya’ tiba itu kalo injil sudah diberitakan di semua bangsa! Ini bisa memotivasi kita! So, ayo beritakan Injil Kerajaan Tuhan!
APA SYARAT BERSAKSI?
Ada 3 macam sikap tentang mengabarkan Injil: (1) orang yang bersemangat tapi nggak punya pengetahuan yang cukup tentang injil, biasanya sih bisa jalan tapi tanpa arah atau malah salah. (2) yang punya pengetahuan yang cukup tapi nggak punya hati buat bersaksi, jadinya dia nggak ngelakuin apa-apa en nggak ada dalam rencana Allah. (3) punya hati buat bersaksi dan juga punya pengetahuan yang cukup tentang Injil. Semoga kita semua termasuk yang ketiga.
Terus, gimana supaya kita bisa sampein kabar baik itu? Well, GF! nggak mau kasih metode-metode tertentu karena yang penting bukan metodenya, tapi pimpinan Roh Kudus waktu kita mau bersaksi tentang Yesus. GF! percaya kalo kita berani ambil langkah pertama buat bersaksi, Tuhan juga bakal bantu kita buat langkah-langkah selanjutnya. Tapi kalo kita sendiri nggak pernah berani melangkah, kita juga nggak akan ngalamin gimana Tuhan ngelatih kita dan nolong kita buat jadi saksi-Nya itu. So, sebelumnya GF! mau ingetin lagi kalo buat bersaksi, kita perlu:
1. Mengalami dulu keselamatan itu. Ya iya lah! Apanya yang mau disaksiin kalo kita sendiri belum terima keselamatan itu sendiri! Dan jangan sampe deh: “Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.” (1 Korintus 9:27)
2. Bersedia alias mau (poinnya bukan bisa nggak bisa, tapi mau dulu atau nggak. Kalo mau, Tuhan akan mampukan dan ngelatih kita, percaya deh!). “…kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera.” (Efesus 6:15).
3. Berani melangkah. nggak takut; lawan ketakutan dan minta keberanian. Para rasul juga berdoa minta keberanian, baca Kisah 4:29-31 dan Paulus juga bilang dia pernah gentar tapi dia nggak dihentikan olehnya, baca 1 Korintus 2:3.
4. Bergerak dengan hati yang penuh belas kasihan. minta supaya Tuhan kasih hal itu pada kita. Kesaksian sejati seharusnya bukan karena di-program-kan, tapi karena hati kita emang dipenuhi belas kasihan. Kalo hati kita penuh belas kasihan, mau di gereja dicanangin program penginjilan atau nggak, kita akan tetap gerak sesuai pimpinan Roh Kudus.
5. Percaya dan bergantung sepenuhnya pada Roh Kudus, termasuk waktu kita membuka mulut dan mulai nyampein pesannya. Kalo kita menginjili secara langsung, nggak usah terlalu dipusingin ama fasih nggaknya lidah kita. Kita emang perlu belajar supaya bisa berkomunikasi dengan baik, tapi jangan gara-gara ngerasa kita nggak pandai bicara jadi ngehalangin kita beritain Injil. Soalnya, Injil disampaikan bukan dengan kekuatan hikmat dan perkataan manusia, tapi Roh-Nya. Jadi, percaya aja! (Liat deh pengakuan Paulus waktu ngejangkau jemaat di 1 Korintus 2:1-5).
“Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah.” (2 Timotius 1:8)
APA YANG HARUS DIBAGIKAN?
Beritain kabar baik/Injil itu bisa dengan berbagai cara, tapi yang paling penting pesannya bisa sampai. Nah, kalo kita punya kesempatan buat memberitakan Injil secara langsung (verbal), ada beberapa hal yang bisa kita sampein ke orang itu.
1. Manusia udah berdosa sehingga kehilangan kemuliaan Tuhan dan pasti binasa.
Sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, manusia punya kecenderungan dan pasti pernah bikin dosa. Dosa yang misahin manusia dengan Allah. “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Roma 3:23a). Dan upah dosa adalah maut! (Roma 6:23).
2. Manusia nggak bisa menyelamatkan dirinya sendiri.
Manusia berusaha menghampiri Allah, tapi nggak ada satupun cara bisa berhasil. Amal perbuatan nggak bakalan bisa menebusnya dari dosa, agama pun demikian. Kita nggak bisa nyamperin Tuhan karena dosa kita. Yang bisa bikin hubungan kita kembali baik dengan Tuhan adalah kalo Tuhan yang nyamperin kita! “…pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,” (Titus 3:5)
3. Yesus adalah satu-satunya jalan menuju Tuhan.
Bisakah Tuhan menghampiri kita? Tentu bisa! Dan udah dibuktiin dengan menjelma jadi manusia 2000 taon yang lalu, lalu menebus kita dari dosa dengan darahNya, darah Yesus.“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." (Kisah 4:12)
Gimana bisa Yesus jadi Juruselamat kita? Karena Dia udah berkorban dan menebus kita dari dosa, seperti yang Paulus bilang:
“Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari ketiga, sesuai dengan Kitab Suci.” (1 Kor 15:3-4)
Jadi liat kan sebetulnya intinya kabar baik yang harus kita bagiin ke orang-orang itu nggak lain adalah:
1. Kristus mati karena dosa-dosa kita
2. Kristus dikuburkan
3. Kristus bangkit (ending-nya bukan di kematian, tapi Kristus juga bangkit dan hidup)
Berikut ini beberapa hal dasar yang bisa kita bagiin. Walau ini bisa jadi semacam panduan, tapi jangan kaku ya. Bebasin Roh Kudus buat tuntun kita. Bisa jadi kita nggak punya kesempatan bicara banyak atau buka Alkitab segala. Jadi, sambil ngertiin poin-poin ini, tetaplah bergantung sepenuhnya ama Roh Kudus. (poin-poin ini bisa kamu gunting dan lipat biar bisa dibawa-bawa)
DIKOTAKIN DI PINGGIR BIAR BISA DIGUNTING:
1. Sudut pandang Tuhan tentang manusia
Sampein kalo Tuhan mengasihi kita semua (termasuk dia) dan menciptakan kita supaya kita kenal Tuhan secara pribadi. Tuhan punya rencana yang indah buat kita.
Referensi ayatnya, misalnya: Yohanes 3:16 dan Yohanes 17:3
Nah, tapi ternyata ada yang ngehalangin kita buat kenal Dia/bersekutu secara pribadi denganNya. Apa itu?
2. Kondisi kita sebagai manusia yang berdosa
Keadaan kita sebagai manusia adalah berdosa dan gara-gara dosa itu, kita terpisah dari Tuhan. Akibatnya, kita nggak bisa ngalamin Dia secara pribadi dan juga kasih dan rencanaNya. Dalam hal ini, kita bisa bagiin kalo nggak ada satu manusia juga yang nggak pernah bikin dosa. Semua orang udah berbuat dosa dan upah dosa itu maut.
Dosa secara sederhana adalah semua bentuk pelanggaran hukum Allah (1 Yohanes 3:4), sedangkan maut itu artinya perpisahan dengan Tuhan yang bikin hidup nggak bersemangat, tanpa tujuan, hampa, dan ujungnya adalah hukuman di neraka yang berarti juga kematian kekal.
Referensi ayat: Roma 3:23, Roma 6:23
Terus, gimana supaya dosa kita bisa diampuni dan kita bisa berhubungan lagi dengan Tuhan?
3. Kasih Karunia Tuhan
Dosa kita nggak bisa dihapus dengan perbuatan baik, amal, kegiatan-kegiatan agama sekalipun, apalagi harta (baca Yesaya 64:6, Yesaya 1:11-20, dan Matius 16:26 untuk kita tau pandangan Tuhan terhadap usaha manusia buat ‘nyuciin’ diri dari dosanya). Tapi Yesus Kristus-lah satu-satunya jalan yang bisa ngehapus/nebus dosa kita dan bisa bawa kita kembali ngalamin Tuhan en berhubungan denganNya, yaitu dengan mati disalib dan kemudian bangkit lagi.
Referensi ayat: Yohanes 3:16, Yohanes 14:6, 1 Timotius 1:15
Sebenernya sampai disini udah cukup. Tapi dengan bantuan Roh Kudus, kita bisa berlanjut ke tahap berikutnya:
4. Meresponi Kasih Karunia Tuhan
Tantang orang itu buat terima Yesus Kristus secara pribadi sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya karena cuman dengan begitulah kita bisa kenal Tuhan secara pribadi dan ngalamin lagi kasihNya sesudah ngalamin pengampunan. Nah, kalo orang itu mau datang pada Yesus kita bisa pimpin orang itu buat berdoa. Tuntun orang itu dengan cara kita berdoa dan minta dia ngulangin doa kita. (Inget ya, tugas kita beritain kabar baik, sedangkan yang bikin orang mau bertobat dan lahir baru adalah Roh Kudus). Setelah berdoa, teguhin dia kalo dosanya udah diampuni dan namanya udah tercatat di Sorga, bukan karena perbuatan baik dia, dsb, tapi karena dia percaya pada Yesus. Trus, dorong dia deh buat terus bertumbuh dalam Yesus.
Referensi ayat: Roma 10:9–10, Efesus 2:8-9
DUH SAYA NGGAK BISA!!!
4 LANGKAH MENGHAPUS KESUKARAN BERSAKSI
Ada banyak alasan dan kesukaran buat kita memulai bersaksi, biasanya ada 4 hal yang bikin kita nggak melangkah. Mari kita hapus satu persatu kesukaran itu!
1. KESUKARAN PERTAMA: “Gue nggak bisa bikin dia bertobat!”. Kalo ini jadi penghalang kita bersaksi, baca lagi dari awal deh! Bersaksi nggak sama dengan memenangkan atau mempertobatkan jiwa!
2. KESUKARAN KEDUA: “Gue nggak bisa ngomong! Gue nggak berani!”. Taukah kamu kalo dalam penginjilan, Roh Kudus sangat berdaulat disini? “Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh, supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.” (1 Korintus 2:4). Paulus juga banyak ngalamin pertolongan Tuhan waktu nginjilin, baca di 2 Korintus 2:12.
3. KESUKARAN KETIGA: “Gue nggak tau harus melakukan apa!”. Nah, kalo hal ini… kamu harus belajar, caranya? Baca terus deh, GF! bakalan kasih tau kamu apa yang harus dilakuin!.
4. KESUKARAN KEEMPAT: “Gue takut ditolak!” atau “Gue takut diejek!” atau “Gue malu!”. Selain kita harus tau kalo Roh Kudus bakal bekerja waktu kita bersaksi, GF! punya tips-tips khusus biar kita nggak lagi takut ditolak atau diejek atau merasa malu, baca deh: ‘TIPS MUDAH BERSAKSI’.
“Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!” (2 Timotius 4:5)
1001 CARA BERSAKSI
1. Langsung (dari manusia ke manusia)
Ngobrol ama temen/orang yang dikenal. Survey membuktikan kalo kebanyakan orang bertobat gara-gara kesaksian teman dekatnya. Artinya salah satu metode penginjilan yang paling efektif itu adalah kesaksian. Makanya nggak heran kalo Yesus nyuruh kita jadi saksiNya. Ada juga yang pake Phone evangelism (kita buka buku telepon, pilih satu nama secara acak, terus telepon en langsung bersaksi). Ada juga yang disebut Door to door evangelism (Caranya kita jadi kayak salesman. Kalo salesman nawarin barang dari rumah ke rumah, kita nawarin Injil dari rumah ke rumah. Resiko dimarahin, ditolak pasti ada). Atau Man to man evangelism (biasanya dilakuinnya di tempat umum, kayak di mall, angkot, tempat main, dll. Caranya kita liat sekeliling kita, pilih orang, terus dekatin orang itu en langsung bersaksi).
2. Lewat media
Menyampaikan kabar baik tapi dengan media perantara (baik benda maupun cara), misalnya traktat, buku, selebaran, majalah, film, televisi, musik, sulap, drama, radio, konser, game, internet, T-shirt (pakaian), stiker, dan lain-lain.
TIPS MUDAH BERSAKSI
1. Kayak yang dibilang tadi, kalo kita mau bersaksi, halangan yang paling sering muncul adalah: ‘takut diejek’, ‘takut ditolak’, atau ‘takut didebat’ atau ‘malu’. Nah, ini karena kita berhadapan dengan manusia lain, betul? So… kalo emang itu yang jadi masalah, kita bisa pakai media, yaitu traktat (atau majalah). Taon 80-90an sempat ngetrend yang namanya traktat. Traktat itu sebutan buat ‘komik’ kecil yang ukurannya kira-kira 15x8 cm. Isinya juga paling banyak 10 lembar. Sama kayak komik, traktat juga ada gambar, dialog en cerita, yang biasanya diambil dari Alkitab. Dulu sempat jadi trend penginjilan traktat. Maksudnya orang Kristen sibuk bagiin traktat ama semua orang. Tapi sekarang traktat udah jarang keliatan lagi. Tinggalkan traktat di meja pas kita pulang dari kantin, dari bioskop, atau di manapun. Atau poskan lewat surat. Atau langsung kasih ke orang lain. Dan kalo emang Roh Kudus menghendaki kita bisa tinggalkan traktat itu di tempat sampah sekalipun! Setelah itu, Roh Kudus akan bekerja. Mungkin nggak langsung, bahkan mungkin bisa bertaon-taon baru ada dampaknya. Banyak kesaksian udah terjadi lewat traktat. Traktat bisa kamu dapatkan di toko buku Kristen (biasanya di TB Kalam Hidup), atau kirim surat ke PO BOX 1419 Surabaya 60014, atau Kotak Pos 1147 Bandung, atau Kotak Pos 1290 Surabaya 60012.
2. Kalo kita takut ditolak, maka bikin strategi biar orang lain yang ngehampirin atau bertanya duluan ke kita. Misalnya pake simbol, lencana, bawa atau pake sesuatu yang bikin orang bertanya, dan buat ngejelasinnya kita bisa kasih traktat ke dia atau ngomong langsung. Misalnya kita bisa pake t-shirt bertema Kristen yang mengundang orang lain bertanya.
3. Ikutin persekutuan doa, atau gabung dengan komsel (baca edisi lalu tentang komsel), di sana kamu bisa berlatih buat bersaksi. Kalo ada kesempatan buat bersaksi, berdirilah dan ucapkan kesaksian kamu, pengalaman kamu bersama Tuhan dsb. Itu akan melatih dan bikin kita terbiasa bersaksi. Nggak bakalan ada yang menolak atau mengejek kalo disitu kan?
4. Punya temen yang juga punya hati buat bersaksi, biar tambah semangat. Kita bisa melakukannya bersama-sama, atau bercerita pengalaman bersaksi, atau saling bertukar pikiran, atau saling mendoakan dan mendukung.
5. Biasakan diri kita berbicara atau nunjukkin kalo kita anak Tuhan atau orang Kristen atau memuliakan Tuhan. Misalnya dengan sengaja selalu bilang: “Puji Tuhan!”, “Kalau Tuhan Yesus menghendaki”, “Terimakasih Yesus” dsb pas kita lagi ngobrol. Selain kita jadi terbiasa, dan menarik perhatian orang lain dan memudahkan kita buat bersaksi.
6. Jadilah papan iklan Yesus. Jangan malu pake atribut Kristiani, asalkan hati kita sesuai dengan apa yang kita pake. Pakelah kaos rohani, pamerkan Alkitab, pakelah kalung salib, nyanyi atau nyalain musik rohani, apapun yang bisa menarik perhatian orang tentang hal rohani. Melatih kita buat berani menyandang ‘jabatan’ anak Tuhan.
“Karena pemberitaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi firman Allah tidak terbelenggu.” (2 Timotius 2:9)
KALO ADA YANG MAU BERTOBAT... GIMANA?
Ada satu pertanyaan yang sering ditanyain sama teman-teman GF!. Kalo kita udah PI-in satu orang en orang itu bertobat, terus apa yang mesti kita lakuin selanjutnya? Jawabannya bisa banyak. Tapi secara garis besar ada dua pilihan yang bisa kita pilih:
• Jadi orang tua rohani buat orang itu
Orang yang baru bertobat itu kayak bayi (secara rohani ya). Namanya juga bayi belum tau apa-apa, nah sebagai orang yang udah lebih lama kenal Tuhan, yuk kita bantu ‘bayi rohani’ kita. Kasih dia ‘susu rohani’ (maksudnya ajaran dasar kekristenan) en bantu dia bertumbuh supaya jadi dewasa secara rohani.
• Cariin ‘orang tua rohani asuh’
Kalo kita rasanya nggak sanggup jadi orang tua rohani, ada baiknya kita bawa ke gereja ato persekutuan en cariin orang tua rohani yang kira-kira cocok buat orang itu. Jangan terus mentang-mentang nggak sanggup terus dibiarin, tanggung jawab dong.
Nah ada satu hal penting yang mesti kita inget, apapun pilihan kita, kita harus pastiin kalo orang yang baru bertobat itu tertanam di sebuah gereja lokal. Jangan dibiarin sendiri. Ini penting banget, soalnya gereja adalah wujud nyata Yesus di bumi ini. Jadi pastikan kita cariin gereja lokal (bukan gereja setan, bukan gereja sesat) buat orang yang baru bertobat tadi.
KALO DITOLAK?
Di atas udah dibilangin kalo bersaksi nggak sama dengan memenangkan jiwa. Memang salah satu kebingungan yang suka dialami ama orang Kristen waktu bersaksi yaitu apa orang yang kita PI-in itu harus bertobat ato nggak. Daripada pusing-pusing, yuk kita liat aja apa yang Alkitab bilang soal hal ini.
“Kata-Nya selanjutnya kepada mereka: "Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu. Dan kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka. Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat” (Markus 6:10-12)
Dari ayat di atas kita bisa liat kalo tiap orang itu punya hak buat nggak mendengarkan pemberitaan Injil kita en kita nggak bisa maksa. Itu udah termasuk hak asasi manusia. Nah kalo ada orang yang nggak mo dengerin pemberitaan Injil kita, apa dong yang mesti kita lakuin? Ada dua jawabannya:
• Tetap beritakan Injil
Tanya ama Roh Kudus, apa kita mesti terus injili orang itu. Inget kita nggak bisa maksa orang buat bertobat. Tapi kita bisa bagiin apa yang kita tau tentang kabar keselamatan. Makanya penting banget buat peka ama suara Roh Kudus dalam saat-saat kayak gini. Apa Roh Kudus menggerakkan kita buat terus injili orang itu? Kalo ya, taati, jangan sampe ada satu orang masuk neraka gara-gara salah kita yang nggak tanggap sama suara Roh Kudus.
• Tinggalin aja
Di sini yang penting itu kepekaan kita ama suara Roh Kudus. Tuhan sayang semua manusia en Dia nggak pengen ada satu pun manusia yang mesti mati gara-gara dosa. Tapi kalo Roh Kudus nggak menggerakkan kita buat terus bersaksi ya udah. Siapa tau orang itu emang bakal bertobat nantinya, tapi bukan ama kita.
“Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu." (Matius 5:11-12).
PARA PENGINJIL DARI MASA KE MASA
Kalo GF! nulis tentang penginjil dari zaman dulu sampe sekarang, bukan artinya cuman mereka doang yang bisa disebut pengijil. Kita semua itu penginjil. Cuman sekarang, GF! mo kasih liat beberapa nama penginjil terkenal yang dicatat sejarah, mulai dari zaman para rasul sampe zaman modern.
• 12 Rasul Yesus
Yang jadi pionir dalam hal PI adalah 12 rasul Yesus. Mereka itu yang mula-mula PI mulai dari Yerusalem, ke Asia, Eropa sampe Afrika.
• Stefanus
Stefanus itu nama salah satu diaken gereja mula-mula en juga nama martir pertama di Perjanjian Baru. Tapi selain itu Stefanus juga sebenarnya penginjil loh. Dia itu PI ama orang-orang Yahudi yang waktu itu menyalibkan Yesus.
• Filipus
Filipus juga nama salah satu diaken gereja mula-mula yang aktif PI ke orang-orang Samaria en termasuk orang pertama yang PI ama orang non Israel (inget cerita Filipus PI ke sida-sida Etiopia?). Filipus juga nama orang di Perjanjian Baru yang disebut sebagai pemberita Injil.
• Timotius
Anak rohani Paulus ini PI ke orang-orang Efesus. Timotius juga dipercaya jadi gembala jemaat Efesus.
• Ignatius
Penerus Petrus sebagai pemimpin gereja di Antiokhia ini PI di daerah Asia.
• Dionysius
Orang Yunani yang sempat belajar ke Mesir en hadir waktu Yesus disalib ini jadi penginjil buat orang Yunani en akhirnya jadi pemimpin gereja di Athena.
• Berengarius, Henry of Toulouse
Dua-duanya orang Perancis yang PI ama orang-orang Perancis juga.
• Martin Luther
Orang kenal Martin Luther sebagai reformator gereja, tapi pesan yang dia sampein tentang keselamatan oleh iman itu juga sebenarnya PI juga. Makanya banyak orang yang bertobat gara-gara pesan dia yang satu itu.
SEKARANG SAATNYA!
GF!ers tadi kita udah baca tentang gimana bersaksi, mulai dari sejarah sampe apa yang mesti kita lakuin buat follow up. Nah, langkah selanjutnya yang mesti kita lakuin adalah mulai bersaksi sekarang. Jangan tunggu lagi. Ada sebuah lagu dari Melissa Champlion, judulnya Don’t Wait (Jangan Tunggu). Lagu ini jadi pesan buat kita buat jangan tunggu besok buat PI, tapi sekarang saatnya. Ini lagunya:
Another soul is lost, a mother's heart is broken
(satu jiwa lagi hilang, hati ibu ikut hancur)
Another day is passing, another chance is gone
(satu hari lagi berlalu, satu lagi kesempatan hilang)
Another eye cries a tear, Another ear yearns to hear
(satu lagi air mata tumpah, satu lagi telinga rindu mendengar)
that voice which was unspoken, that word which was unheard.
(suara yang tak terkatakan, kata-kata yang tak terdengar itu)
Don't wait another day to tell someone about the Lord
(jangan tunggu besok untuk menceritakan tentang Tuhan)
Dont wait another day to tell someone about Jesus
(jangan tunggu besok untuk menceritakan tentang Yesus)
Can you see their faces In the world today?
(tidakkah kau lihat muka mereka di dunia saat ini?)
Their lost souls and broken dreams they search for a way
(jiwa mereka yang terhilang dan mimpi mereka yang hancur mencari jawaban)
Another laugh will be unheard another song for God unsung
(satu lagi tawa akan hilang, satu lagi pujian kepada Allah tak terdengar)
another smile gone forever, another dream of God's lost
(satu lagi senyum akan hilang, satu lagi impian Tuhan akan hilang) (dp)
PETER YOUNGREN: PENGINJIL MUJIZAT
Mungkin nama yang satu ini udah nggak asing lagi di telinga GF!ers. Peter Youngren. Penginjil asal Canada ini emang sempat datang ke Indonesia taon 2003 kemaren en bikin Festival (sebutan buat KKR penginjilan Peter Youngren) di beberapa kota besar di Indonesia.
Yang uniknya Peter Youngren di tiap kali Festival yang diadainnya selalu bikin acaranya di tempat terbuka, yang bisa muat banyak banget orang. KKR-nya juga selalu penuh ama orang dari agama lain. Yang jadi ciri khas pelayanan Peter Youngren itu demonstrasi mujizat kesembuhan. Jadi di setiap Festival-nya, Tuhan selalu bikin mujizat kesembuhan, terus baru abis itu di-PI-in.
Peter Youngren emang berasal dari keluarga misionaris, makanya nggak heran bebannya buat jiwa-jiwa itu gede banget. Sejak masih muda, Peter emang udah dididik ama ortunya buat taat ama Firman Tuhan, makanya nggak heran begitu udah dewasa salah satu visinya menggenapi Amanat Agung.
Buat menggenapi visinya itu, beliau bikin banyak pelayanan yang emang berhubungan sama penginjilan. Ada Celebrate Jesus International (yang tujuannya melatih orang percaya buat PI, minimal satu jam seminggu), Celebration Bible College (sekolah Alkitab yang emang menekankan dan memperlengkapi orang percaya buat misi), Way Of Peace (pelayanan PI buat orang Arab en Timur Tengah). Selain itu beliau juga banyak nulis buku tentang PI. (dp)
DOA DAN KESAKSIAN
Kalo kita rindu buat beritain Injil, kita jangan pernah juga lupain yang satu ini yah, yaitu doa. Dalam hal ini Dick Eastman pernah bilang, “Saya yakin bahwa bila kita berdiri di depan Allah… kita akan mendapatkan bahwa setiap jiwa yang pernah dibawa kepada pengenalan akan Kristus tentu ada kaitannya dengan doa syafaat yang dinaikkan”. Mungkin kita pernah denger orang bilang gini, “Kalo cuman doa tapi nggak bertindak juga buat apa?” Hhhm… buat GF!, doa pun udah termasuk dalam bertindak. Justru doa adalah tindakan pertama yang harus kita lakuin sebelum ngambil langkah-langkah selanjutnya, termasuk waktu kita mau bersaksi. Dan sebenarnya dengan kita berdoa, kita juga akan jadi peka buat tahu kapan kita harus ambil langkah-langkah selanjutnya.
David Shibley bahkan bilang begini, “Saya sendiri juga percaya bahwa terlepas dari semua faktor lain, doa yang berhasil guna merupakan kunci yang paling kuat bagi penginjilan dunia. Doa memungkinkan segala sesuatu yang kita lakukan dalam misi. Kuasa misi yang terkemuka telah menyatakan bahwa segala kemajuan yang dicapai dalam misi berhubungan langsung dengan doa. Doa telah menyiapkan jalan menuju kemenangan dan telah menjadi kunci dari semua kesuksesan.”
GF! percaya nggak ada kegerakan tanpa doa. Paulus sendiri pun menekankan pentingnya doa dalam kaitan dengan penginjilan kepada Timotius:
“Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kira dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juru Selamat kita, yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran. (1 Timotius 2:1-4)
Nah, untuk soal berdoa ini, ada beberapa hal yang harus kita inget sama-sama:
• Berdoalah dengan komitmen, artinya sediain waktu buat doa kayak Petrus dan Yohanes (Kisah 3:1)
• Berdoalah dengan sungguh-sungguh karena doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya (Yakobus 5:16)
• Berdoalah secara khusus, artinya kita harus minta bagi jiwa yang kita rindukan buat datang pada Yesus dalam iman. Inget juga, Tuhan kasih kita kunci Kerajaan Sorga (Matius 16:19)
• Berdoalah dengan kesatuan, artinya doa yang sepakat. Ini adalah salah satu kunci nyata dari keberhasilan jemaat mula-mula lho (Kisah 4:24)
• Berdoalah dengan tekun. Yesus ngajar kalo ketekunan dalam doa itu membuahkan hasil (Lukas 11:9)
• Berdoalah dengan berani. Kalo kita mendoakan sesuatu yang ada di hatinya Tuhan, kita akan berdoa dengan berani, tanpa ragu (Ibrani 4:16). Dan kita tahu bahwa kehendak-Nya adalah menyelamatkan mereka yang hilang.
• Berdoalah dengan penuh harap (1 Yohanes 5:14-15).
So, tetaplah berdoa dan dapetin tuntunan Tuhan juga buat melangkah ke step-step berikutnya ya!
“Doa merupakan satu-satunya misi bagi dunia yang dapat dilakukan oleh semua umat Kristen. Melalui doa, setiap kita secara langsung mampu mengasihi orang-orang yang belum terjangkau dengan Injil, bahkan hingga ke ujung bumi sekalipun. Sejauh Allah mampu menjangkau, demikian pula doa itu.” (David Bryant).
Majalah GFRESH! adalah juga sarana misi dan kesaksian. Kamu bisa ikut andil dengan memberikan majalah GFRESH! kepada orang lain yang kamu kenal ataupun gak kamu kenal. Caranya:
• Buat kamu di Bandung, kamu bisa dapetin majalah GFRESH! untuk tujuan misi dan kesaksian hanya dengan membayar seribu rupiah pereksemplar (murah amat bo!, kapan lagi!), datang dan ambil sendiri ke kantor GFRESH! tiap jam kerja.
• Buat kamu-kamu di luar kota Bandung, kamu bisa mendapatkan majalah GFRESH! secara GRATIS untuk tujuan misi dan kesaksian ini (ongkos kirim ditanggung sendiri), sebutkan nama dan alamat kirim kamu lewat email friend@getmedia-online.com atau telepon 022-70791360 untuk menanyakan biaya ongkos kirim.
• Atau kamu bisa menjadi donatur dengan mentransfer sejumlah uang (bebas) ke rekening BCA 1371240069 an Fery Ferdiansyah (pemred). Dana ini akan dipakai oleh GFRESH! sebagai biaya ongkos kirim majalah GFRESH! kepada lembaga/sekolah/gereja/orang di pelosok terpencil yang membutuhkan tetapi kesulitan mendapatkan majalah ini. Kalo udah transfer, harap konfirm lewat sms ke 081809296729 atau email friend@getmedia-online.com atau fax ke 022-4236282.
Labels:
bersaksi,
kesaksian,
keselamatan,
penginjilan,
saksi,
Yesus
WHERE IS MY CHURCH?
WHERE IS MY CHURCH?
Olen udah lama denger tentang Yesus. Tapi dia sama sekali nggak tertarik buat mengenalNya. Suatu hari, Olen baca majalah GFRESH! yang dipinjamkan temannya. Lagi asyik baca sebuah artikel, tiba-tiba dia merasa kalo dirinya ternyata orang berdosa dan butuh Yesus sebagai Juru Selamat. Akhirnya Olen mengulangi doa lahir baru yang ada di bagian akhir artikelnya.
OLEN: Tuhan Yesus, saat ini aku menerimaMu sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadiku. Ampuni dosaku. Masuklah dalam hatiku. Jadilah Raja dan Tuhanku. Dalam nama Yesus. Amin.
GOD: Selamat datang di kerajaan Allah, nak.
OLEN: Siapa Kau?
GOD: Aku adalah Tuhan-mu. Bapa-mu.
OLEN: Oh, sorry. Aku nggak tahu.
GOD: Nggak apa-apa. Nak, sekarang kamu udah jadi orang Kristen, jangan lakukan dosa yang sama lagi seperti dulu.
OLEN: Iya, God. Aku jadi malu sendiri kalo inget dulu, aku suka berdosa-dosa.
GOD: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” II Korintus 5:17
OLEN: Amin. Sekarang, apa yang harus saya lakukan, God?
GOD: Ada satu hal penting yang harus kamu lakukan. Kamu sebaiknya mendapatkan bimbingan dari anak-anakKu yang udah dewasa rohani.
OLEN: Maksudnya, God?
GOD: Supaya kamu bisa belajar lebih lagi tentang Aku dari dia atau mereka. Supaya mereka dapat membantumu, menopangmu dalam kesusahan, berdoa untukmu dan menjadi orangtua rohanimu.
OLEN: Hmmm… dimana aku harus mulai mencarinya?
GOD: Kamu bisa coba ini, temukan sebuah gereja, ikuti kegiatan ibadah di sana, dan kamu ikuti semua aturan dan tunduk pada pemimpin yang ada di sana.
OLEN: Kenapa God?
GOD: Karena memang itu pola yang Kutetapkan. Waktu Aku masih ada di dunia, Aku bisa melatih orang-orang secara langsung. Tapi sekarang Aku sudah tidak di dunia lagi. Jadi Aku butuh wakil-Ku di bumi. Gereja adalah wakil-Ku di bumi. Di gereja juga kamu akan menemukan orang-orang yang akan membimbing kamu untuk bertumbuh lagi dalam iman.
OLEN: Tapi, God kan bisa membimbing aku langsung supaya bertumbuh. Kenapa harus pakai orang lain?
GOD: Karena kamu nggak hidup sendirian. Ada orang lain di sekitar kamu. Kamu harus berhubungan dengan orang lain. Jangan jadi orang yang suka menyendiri.
GOD: Kedua, kamu juga harus belajar tunduk pada orang yang ada di atas kamu. Bukan cuma pada orang tua saja kamu harus tunduk, tapi juga pada orang-orang yang nantinya bakal jadi gembala kamu. Hormati mereka. Taati mereka. Karena mereka itu orang yang menjaga hidup kamu, coba kamu buka Ibrani 13:17.
GOD: Ketiga, kamu sekarang, adalah anggota keluarga-Ku. Dan semua anggota keluarga-Ku ada di gereja. Mereka itu saudara-saudaramu juga. Aku ingin kamu bertemu dengan mereka dan mengenal mereka dan bisa bekerja sama dengan mereka.
OLEN: “Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.”
OLEN: Tapi Tuhan, aku nggak tahu harus ke gereja yang mana. Aku masih baru jadi orang Kristen.
GOD: Jangan kuatir. Coba baca Mazmur 68:6. Aku selalu memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara. Aku akan mengarahkan kamu ke gereja yang baik untukmu.
OLEN: God, dari mana aku tahu kalau gereja ini gereja yang baik buatku? Gimana kalo salah?
GOD: Kalau kamu bertumbuh di sana, itu artinya kamu ada di gereja yang baik untukmu.
OLEN: Maksudnya bertumbuh gimana, God? Kayak pohon?
GOD: Maksudnya kerohanian kamu, karakter kamu akan mengalami kemajuan dan perubahan. Itu maksudnya bertumbuh.
OLEN: Terus Tuhan, kalo aku udah ketemu gereja yang tepat, aku mesti ngapain di sana?
GOD: Tinggal di sana. Cari teman. Bangun hubungan sama orang yang ada di sana. terlibat sama semua kegiatan yang ada di sana. Dan yang paling penting, cari seseorang yang bisa kamu jadikan teladan. Ikuti dia. Taati dia. Hormati dia.
OLEN: Oh begitu ya. Kalau begitu, God, tolong tunjukkan gereja mana yang harus kumasuki ya.
GOD: Baik, nak.
GOD: Ada satu hal lagi yang penting. Bukan mencari gereja yang tepat, tidak ada yang namanya gereja yang tepat. Semua pasti ada kekurangan dan kelebihannya. Gereja bisa berubah, sama seperti manusia bisa berubah.
OLEN: Maksud God?
GOD: Kau akan menemukan, bahwa kadang orang akan mengecewakan.
OLEN: Mengecewakan?
GOD: Bahkan gerejapun kadang akan mengecewakanmu. Jangan putus asa. Jadilah orang yang tepat bagi gerejamu. Jadi orang yang berguna. Jadilah pembuat perubahan. Kamu akan melayani Aku, bukan gereja.
OLEN: Jadi?
GOD: Jadilah orang yang tepat bagi gereja.
OLEN: Kalo begitu, apa aku tidak boleh pindah gereja kalo nggak cocok?
GOD: Seperti yang Aku bilang, tidak ada gereja yang tepat. Nggak dosa kalo kamu harus pindah. Tapi pikirkanlah, doakanlah, dan pertimbangkan dengan baik-baik. Jangan pindah karena kepahitan apalagi menghakimi. Jangan hanya karena susah sedikit atau diminta berkorban sedikit lalu kamu jadi orang yang berpindah dari satu gereja ke gereja yang lain.
GOD: Selalu pertimbangkan semua keputusan yang akan kamu ambil denganKu, OK?
OLEN: Baik God! Tx! (dp/F!)
Olen udah lama denger tentang Yesus. Tapi dia sama sekali nggak tertarik buat mengenalNya. Suatu hari, Olen baca majalah GFRESH! yang dipinjamkan temannya. Lagi asyik baca sebuah artikel, tiba-tiba dia merasa kalo dirinya ternyata orang berdosa dan butuh Yesus sebagai Juru Selamat. Akhirnya Olen mengulangi doa lahir baru yang ada di bagian akhir artikelnya.
OLEN: Tuhan Yesus, saat ini aku menerimaMu sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadiku. Ampuni dosaku. Masuklah dalam hatiku. Jadilah Raja dan Tuhanku. Dalam nama Yesus. Amin.
GOD: Selamat datang di kerajaan Allah, nak.
OLEN: Siapa Kau?
GOD: Aku adalah Tuhan-mu. Bapa-mu.
OLEN: Oh, sorry. Aku nggak tahu.
GOD: Nggak apa-apa. Nak, sekarang kamu udah jadi orang Kristen, jangan lakukan dosa yang sama lagi seperti dulu.
OLEN: Iya, God. Aku jadi malu sendiri kalo inget dulu, aku suka berdosa-dosa.
GOD: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” II Korintus 5:17
OLEN: Amin. Sekarang, apa yang harus saya lakukan, God?
GOD: Ada satu hal penting yang harus kamu lakukan. Kamu sebaiknya mendapatkan bimbingan dari anak-anakKu yang udah dewasa rohani.
OLEN: Maksudnya, God?
GOD: Supaya kamu bisa belajar lebih lagi tentang Aku dari dia atau mereka. Supaya mereka dapat membantumu, menopangmu dalam kesusahan, berdoa untukmu dan menjadi orangtua rohanimu.
OLEN: Hmmm… dimana aku harus mulai mencarinya?
GOD: Kamu bisa coba ini, temukan sebuah gereja, ikuti kegiatan ibadah di sana, dan kamu ikuti semua aturan dan tunduk pada pemimpin yang ada di sana.
OLEN: Kenapa God?
GOD: Karena memang itu pola yang Kutetapkan. Waktu Aku masih ada di dunia, Aku bisa melatih orang-orang secara langsung. Tapi sekarang Aku sudah tidak di dunia lagi. Jadi Aku butuh wakil-Ku di bumi. Gereja adalah wakil-Ku di bumi. Di gereja juga kamu akan menemukan orang-orang yang akan membimbing kamu untuk bertumbuh lagi dalam iman.
OLEN: Tapi, God kan bisa membimbing aku langsung supaya bertumbuh. Kenapa harus pakai orang lain?
GOD: Karena kamu nggak hidup sendirian. Ada orang lain di sekitar kamu. Kamu harus berhubungan dengan orang lain. Jangan jadi orang yang suka menyendiri.
GOD: Kedua, kamu juga harus belajar tunduk pada orang yang ada di atas kamu. Bukan cuma pada orang tua saja kamu harus tunduk, tapi juga pada orang-orang yang nantinya bakal jadi gembala kamu. Hormati mereka. Taati mereka. Karena mereka itu orang yang menjaga hidup kamu, coba kamu buka Ibrani 13:17.
GOD: Ketiga, kamu sekarang, adalah anggota keluarga-Ku. Dan semua anggota keluarga-Ku ada di gereja. Mereka itu saudara-saudaramu juga. Aku ingin kamu bertemu dengan mereka dan mengenal mereka dan bisa bekerja sama dengan mereka.
OLEN: “Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.”
OLEN: Tapi Tuhan, aku nggak tahu harus ke gereja yang mana. Aku masih baru jadi orang Kristen.
GOD: Jangan kuatir. Coba baca Mazmur 68:6. Aku selalu memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara. Aku akan mengarahkan kamu ke gereja yang baik untukmu.
OLEN: God, dari mana aku tahu kalau gereja ini gereja yang baik buatku? Gimana kalo salah?
GOD: Kalau kamu bertumbuh di sana, itu artinya kamu ada di gereja yang baik untukmu.
OLEN: Maksudnya bertumbuh gimana, God? Kayak pohon?
GOD: Maksudnya kerohanian kamu, karakter kamu akan mengalami kemajuan dan perubahan. Itu maksudnya bertumbuh.
OLEN: Terus Tuhan, kalo aku udah ketemu gereja yang tepat, aku mesti ngapain di sana?
GOD: Tinggal di sana. Cari teman. Bangun hubungan sama orang yang ada di sana. terlibat sama semua kegiatan yang ada di sana. Dan yang paling penting, cari seseorang yang bisa kamu jadikan teladan. Ikuti dia. Taati dia. Hormati dia.
OLEN: Oh begitu ya. Kalau begitu, God, tolong tunjukkan gereja mana yang harus kumasuki ya.
GOD: Baik, nak.
GOD: Ada satu hal lagi yang penting. Bukan mencari gereja yang tepat, tidak ada yang namanya gereja yang tepat. Semua pasti ada kekurangan dan kelebihannya. Gereja bisa berubah, sama seperti manusia bisa berubah.
OLEN: Maksud God?
GOD: Kau akan menemukan, bahwa kadang orang akan mengecewakan.
OLEN: Mengecewakan?
GOD: Bahkan gerejapun kadang akan mengecewakanmu. Jangan putus asa. Jadilah orang yang tepat bagi gerejamu. Jadi orang yang berguna. Jadilah pembuat perubahan. Kamu akan melayani Aku, bukan gereja.
OLEN: Jadi?
GOD: Jadilah orang yang tepat bagi gereja.
OLEN: Kalo begitu, apa aku tidak boleh pindah gereja kalo nggak cocok?
GOD: Seperti yang Aku bilang, tidak ada gereja yang tepat. Nggak dosa kalo kamu harus pindah. Tapi pikirkanlah, doakanlah, dan pertimbangkan dengan baik-baik. Jangan pindah karena kepahitan apalagi menghakimi. Jangan hanya karena susah sedikit atau diminta berkorban sedikit lalu kamu jadi orang yang berpindah dari satu gereja ke gereja yang lain.
GOD: Selalu pertimbangkan semua keputusan yang akan kamu ambil denganKu, OK?
OLEN: Baik God! Tx! (dp/F!)
Thursday, January 26, 2012
“ I’M NOT PERFECT “ cerpen
“ I’M NOT PERFECT “
“Anak Berkaki Satu” ...
itulah julukan yang sering diberikan kepada Ali, seorang anak berusia 12 tahun yang cacat sejak kecil dan hanya memiliki satu kaki. Hidup di jalanan, mengemis dan dihina teman-temannya telah menjadi suatu hal yang biasa bagi Ali. Semua kebutuhan harus ia peroleh melalui mengemis di pinggir jalan. Terkadang ada orang-orang murah hati yang memberikannya makanan, tapi tidak jarang juga ia dihampiri oleh orang-orang jahat yang merampas semua uangnya. Setiap hari ia seperti mengadu nasib.
Ali adalah seorang anak yatim piatu. Ia berasal dari keluarga yang kaya raya dan merupakan anak tunggal, sehingga ia sangat dikasihi oleh kedua orang tuanya. Tetapi beberapa tahun yang lalu, ayahnya ditipu oleh seorang rekan kerja sehingga seluruh hartanya habis dalam sekejap. Tidak cukup sampai di situ, ketika mereka sedang bepergian, tiba-tiba mobil yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan. Kedua orang tua Ali langsung meninggal di tempat, sedangkan Ali mengalami kelumpuhan yang masih ia derita sampai saat ini.
“ Hidupnya sangat tragis, “ begitulah pendapat orang-orang yang melihat kehidupan Ali. Tidak seorang pun mau menerimanya karena ia dianggap anak pembawa sial. Ejekan, celaan telah menjadi makanan sehari-hari. Tetapi ia selalu ingat akan ajaran kedua orang tuanya, “ Tetap bersyukur, Nak, apapun yang terjadi. Kamu pasti bisa melaluinya. Tuhan selalu beserta denganmu. “ Perkataan inilah yang selalu membuat Ali kuat dan tetap berjuang untuk hidup.
Sampai suatu malam...
Hujan turun dengan sangat deras...
Ali meringkuk kedinginan di balik selimutnya yang sudah sangat lusuh. Perutnya sangat lapar dan ia tidak punya cukup uang untuk membeli makanan. Ia hanya bisa memaksakan dirinya untuk tidur dalam keadaan tersebut dengan harapan bahwa besok pagi ia dapat memulai hari yang lebih baik dan dapat memperoleh lebih banyak uang. Dan akhirnya ia mulai tertidur.
Di tengah-tengah tidurnya, Ali mendapat sebuah mimpi ...
Ada Seorang berjubah putih datang dengan senyuman yang begitu lembut. Ia menghampiri dan memeluk Ali sehingga tubuh Ali merasa sangat hangat. Ali sudah lama sekali tidak pernah merasakan kehangatan seperti itu, dan ia mulai menangis di pelukan-Nya. Orang tersebut membelai kepala Ali sambil berkata, “ Tidurlah, Anak-Ku… Aku menjagamu… “
Keesokan paginya, Ali terbangun dan ia mulai mengingat mimpinya.
“ Siapa Orang yang menghampiriku semalam ? “
“ Aku belum pernah berjumpa dengan Orang seperti itu ! Dia begitu lembut dan pelukan-Nya membuat aku tidur dengan rasa aman. “
“ Siapa Dia ? Aku ingin bertemu lagi dengan-Nya… “
Ali diam sejenak, sambil berpikir, sampai akhirnya ia sadar …
“ Apakah Dia Tuhan ? Ya, Dia Tuhan yang ada dalam mimpiku ! “
“ Tuhan sungguh-sungguh menghampiriku ! “
Ali mulai menangis dan ia mulai berdoa. Sejak kecelakaan yang menimpa keluarganya, Ali sudah tidak pernah berdoa, bahkan ia sudah lupa bagaimana caranya berdoa. Dan saat ini ia hanya bisa berkata :
“ Tuhan, terima kasih… Aku tahu Engkau ada bersamaku… “
Beberapa hari kemudian...
Seperti biasa, Ali mulai mengemis di pinggir jalan. Ia selalu duduk di tempat yang sama setiap hari. Karena kondisi kakinya yang cacat, ia sulit untuk berpindah-pindah tempat. Tiba-tiba ada seorang wanita tua yang kira-kira berusia 65 tahun dengan pakaian yang mewah melalui jalan tersebut. Ali mengamati wanita itu dan ia merasa belum pernah melihat wanita itu sebelumnya. Ali berpikir, “ Mungkin wanita itu sedang berlibur ke kota ini dan ia pasti sangat kaya raya. “
Wanita itu kemudian berhenti tepat di depan Ali dan Ali sangat terkejut ketika wanita itu mulai menunduk dan menyodorkan tangannya,
“ Halo, siapa namamu ? Boleh berkenalan ? “
Selama bertahun-tahun Ali duduk mengemis di jalanan tersebut, belum pernah ia bertemu dengan orang yang sangat ramah seperti ini.
Dengan ragu-ragu Ali mulai menyodorkan tangannya dan bersalaman dengan wanita tua tersebut.
“ eehhh… Nama saya… Ali… “
Wanita itu tersenyum lebar.
“ Senang berkenalan denganmu, Ali. Nama saya Elisabeth. Kamu bisa memanggil saya Oma Elisabeth. Rumah saya tidak jauh dari sini. Maukah kamu mampir ke rumah Oma ? “
“ eehhh… gimana ya… bukannya saya tidak mau, tapi saya sulit untuk berjalan… saya tidak mau merepotkan Oma… Terima kasih karena Oma sudah sangat baik kepada saya. “
“ Tenang saja, kamu sama sekali tidak merepotkan Oma. “
Sebuah mobil mewah berwarna hitam tiba-tiba melaju dan berhenti tepat di depan Oma. Seorang supir yang mengenakan jas dan topi tua, keluar dari mobil tersebut. Dan ia membukakan pintu belakang mobil.
“ Pak Supir, mari bantu Ali untuk masuk ke dalam mobil, “ perintah Oma.
“ Baik Nyonya. “ Ia segera merangkul Ali dan membantunya masuk ke dalam mobil yang mewah tersebut. Semua orang yang melihat hal itu menjadi sangat terkejut. Mana mungkin seorang wanita kaya mau menerima seorang yang cacat seperti Ali. Itu mustahil.
Ali sangat menikmati duduk di mobil mewah tersebut. Ia terus melihat ke luar jendela. “ Sudah lama sekali saya tidak pernah jalan-jalan seperti ini. “ Mobil tersebut kemudian berhenti di sebuah pintu gerbang dan masuk ke sebuah rumah ( mungkin lebih tepat disebut sebuah istana ) yang sangat besar. Ali mengusap-usap matanya, “ Apakah saya sedang bermimpi ? “
“ Haha.. tidak anakku, ini adalah rumahku dan kamu tidak sedang bermimpi. Ayo kita turun… “ Oma menuntun Ali masuk ke dalam rumah dan seorang pelayan menyambut mereka.
“ Silahkan masuk, Nyonya. Silahkan, Tuan Muda… “
“ Tuan Muda ?!? “ tanya Ali terkejut.
“ Anggap saja ini seperti rumahmu sendiri. Oma tidak punya siapa-siapa di sini. Di rumah yang besar ini, Oma hanya tinggal dengan seorang supir dan seorang pelayan. Suami Oma sudah lama meninggal. Oma harap kamu mau tinggal di sini sebagai cucu Oma. Hanya kamu satu-satunya harapan Oma. “
“ Tapi… tapi kenapa harus saya ? Saya tidak layak untuk tinggal di rumah Oma yang mewah ini. Saya lebih pantas tinggal di jalanan. Semua orang menganggap saya anak pembawa sial. Maaf, saya tidak bisa menjadi cucu Oma. “
Mendengar kata-kata itu, Oma langsung memeluk Ali erat-erat.
“ Kemewahan ini tidak akan ada artinya tanpa kehadiran kamu, Nak… “
Akhirnya Ali setuju untuk tinggal di rumah mewah tersebut, meskipun sebenarnya ia tidak tahu apa alasan Oma itu menerima ia di rumahnya. Tapi ia melihat bahwa Oma itu sungguh-sungguh tulus dan tidak ada maksud jahat.
“ Oma adalah malaikat yang Tuhan utus untukku. “
Hari demi hari Ali lalui bersama Oma Elisabeth. Oma tidak lagi merasa kesepian dan ia sangat terhibur dengan kehadiran Ali. Ali pun mulai melanjutkan sekolahnya dan ia mulai mengembangkan setiap potensi di dalam dirinya. Ia selalu mengisi waktu luangnya dengan belajar melukis, itu adalah kegemarannya dari sejak kecil. Tangan-tangannya mulai terasa kaku karena sudah lama tidak pernah melukis. Tapi ia terus berlatih dan berlatih.
Suatu hari, ketika Ali sedang pergi sekolah, Oma masuk ke ruangan tempat Ali belajar melukis. Di ruangan itu dipajang begitu banyak lukisan dan ada beberapa lukisan yang tercecer di lantai.
“ Memang cucuku ini sangat pandai melukis, “ seru Oma dengan tersenyum bangga. Tidak sengaja, ia hampir saja menginjak sebuah lukisan yang tercecer di lantai.
“ Wah.. lukisan apa ini ? “ tanya Oma dalam hati sambil mengangkat lukisan tersebut. Ketika ia melihat lukisan itu, ia mulai menitikkan air mata. Ternyata itu adalah sebuah lukisan yang menggambarkan kehidupan Ali. Di lukisan itu digambarkan seorang anak cacat sedang tidur kedinginan di balik selimut, dan ada sosok Pribadi berjubah putih sedang memeluk anak tersebut. Bukan hanya itu, di samping anak itu juga ada seorang Oma yang digambarkan sedang mengulurkan tangannya. Lukisan yang sangat luar biasa.
“ Aku akan menyimpan lukisan ini dan mengirimkannya ke lomba karya seni bulan depan. Aku yakin lukisan ini pasti menang ! “ Oma menyimpan lukisan itu diam-diam tanpa sepengetahuan Ali.
Bulan berikutnya ...
“ Ayo Ali, cepat… kamu harus ikut Oma sekarang… “ seru Oma sambil berlari-lari.
“ Memangnya kita hari ini mau ke mana Oma ? “ Ali masih asik menyantap sarapan paginya.
“ Pokoknya ada sesuatu yang penting. Oma mau mengajak kamu ke pameran lukisan. “
“ Pameran lukisan ? Bukannya dua hari yang lalu kita baru berkunjung ke sana ya ? “ Ali semakin bingung.
“ Pokoknya hari ini kita harus ke sana. Nanti kamu juga akan mengerti setelah sampai di sana. Ok? “
“ Ok Oma-ku sayang… “ kata Ali sambil tersenyum.
Sesampainya di pameran lukisan, orang berbondong-bondong memenuhi ruangan tersebut.
“ Oma, ada acara apa ya di sini ? Ramai sekali… “
“ Hari ini adalah hari penghargaan lomba karya seni untuk lukisan terbaik. Ayo kita segera masuk. “
Beberapa menit kemudian, seorang pembawa acara naik ke atas panggung dan memulai acara penghargaan tersebut. Ali belum tahu bahwa lukisannya juga dikirim ke perlombaan itu. Oma mulai merasa tidak sabar untuk mendengarkan pengumuman penghargaan.
Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba.
“ Penghargaan utama diberikan pada lukisan berjudul ‘Anak Berkaki Satu’ ! “ Orang-orang bertepuk tangan. Mendengar judul lukisan itu, Ali langsung terkejut dan ia langsung menoleh kepada Oma.
“ Oma, kenapa judul lukisan itu bisa sama dengan lukisanku ? “
“ Itu memang lukisanmu, Nak. Oma yang mengirimkannya. Maafkan Oma karena Oma mengambilnya secara diam-diam, tapi maksud Oma … “
Belum selesai bicara, Ali langsung memeluk Oma.
“ Terima kasih Oma… Oma memang malaikatku… “
Itu adalah hari yang bersejarah untuk Ali, saat pertama kali ia menerima penghargaan atas hasil karyanya. Tapi ia terus berusaha, sehingga ia menjadi salah satu pelukis terkenal di negaranya.
“ Nak, karena kamu sudah berhasil, Oma mau memberimu hadiah. Kamu mau hadiah apa ? Oma akan berikan. “
Ali berpikir sejenak. Ia merasa telah memiliki segala sesuatu sejak tinggal bersama Oma.
“ Hm.. sebenarnya aku sudah tidak perlu hadiah, karena aku sudah sangat bahagia bisa tinggal bersama Oma. Tapi ada satu hal yang aku rindukan dan semoga Oma mau mengabulkannya. “
“ Apa itu Nak ? Sepertinya serius sekali… “
“ Aku ingin sekali bisa membuka sebuah yayasan supaya bisa menampung anak-anak cacat yang bernasib sepertiku. Aku juga ingin mereka merasakan kehidupan yang lebih baik seperti yang aku alami. “
Oma hanya bisa terdiam dan sangat terharu mendengarnya.
“ Itu sangat mulia, Nak… Oma pasti mengabulkannya. “
Selama proses mendirikan yayasan, yang memakan cukup banyak waktu, Oma mulai sering terserang penyakit. Kondisi fisiknya mulai melemah dan ia sudah tidak kuat untuk berjalan.
Sampai suatu hari, Oma merasa bahwa waktunya sudah tidak lama lagi. Ia memanggil Ali dan menggenggam tangannya erat-erat.
“ Kamu mau tahu Nak, apa sebabnya Oma menghampirimu pada waktu kamu sedang mengemis di pinggir jalan ? Apa sebabnya Oma menganggapmu seperti cucu Oma sendiri dan mengizinkanmu tinggal di rumah Oma ? “ suara Oma mulai melemah, tapi ia terus melanjutkan.
“ Sebenarnya Oma pernah memiliki seorang anak. Tapi ia lahir dalam keadaan cacat. Suami Oma sangat marah melihat kondisi tersebut, sehingga Oma juga sangat membenci anak Oma sendiri. Oma tidak bisa menerimanya dan seringkali memukulnya… “ Oma tidak dapat menahan tangisnya.
“ Sampai akhirnya anak Oma sakit keras dan Oma mulai menyesal. Tapi penyesalan itu sudah terlambat. Anak Oma kemudian meninggal. “
Tangan Ali digenggam semakin keras dan Ali pun ikut menangis.
“ Semenjak kejadian itu Oma tidak pernah keluar rumah. Oma hanya duduk diam di rumah dengan menyimpan penyesalan. Tapi suatu hari, ketika sedang tidur, Oma mendapat sebuah mimpi… ada Pribadi berjubah putih, sama seperti yang ada dalam lukisanmu, mengajak Oma ke suatu tempat di pinggiran jalan dan Pribadi itu memperlihatkan kepada Oma seorang anak yang cacat sedang mengemis. Ia menunjuk kepada anak tersebut dan berkata : Aku mengasihinya. “
“ Akhirnya, keesokan harinya, Oma keluar rumah dan mencari tempat tersebut. Dan tempat itu sungguh-sungguh ada, tepat seperti yang ada di dalam mimpi. Dan Oma juga berhasil menemukan anak itu. Kamu-lah anak itu, Ali. Tuhan sangat mengasihimu. “
Ali sangat terkejut mendengar hal itu.
“ Akhirnya aku mengerti… aku juga pernah mendapat mimpi, berjumpa dengan Pribadi berjubah putih. Dan aku sadar bahwa itu sungguh-sungguh Tuhan. “
Kemudian mereka berdoa bersama. Oma meninggal dengan suatu kepuasan. Sebelum meninggal, ia sempat mengucapkan sebuah kalimat terakhir kepada Ali : “ Kamu telah membuat hidupku sempurna. “
Tepat satu tahun kemudian,
yayasan untuk anak cacat selesai didirikan dan Ali menamakannya ‘Yayasan Elisabeth’ sekaligus untuk mengenang jasa-jasa Oma dalam hidupnya.
Ketika acara peresmian yayasan tersebut, ada begitu banyak wartawan yang hadir dan mewawancarai Ali :
“ Apa rahasia Anda sehingga Anda bisa menjadi orang yang sukses meskipun Anda cacat secara fisik ? “
Ali tersenyum dan menjawab :
“ Saya bukan orang yang sempurna dan saya juga dikelilingi oleh orang-orang yang tidak sempurna. Tapi justru lewat ketidaksempurnaan itulah kami bisa saling melengkapi dan kami bisa sama-sama memiliki kehidupan yang sempurna. Saya membuat hidup orang lain sempurna dan orang lain membuat hidup saya sempurna. Itu yang membuat saya ada hari ini. “
“ Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah. “ ( 1 Korintus 1 : 27 – 29 )
Writen by :
Marcella Flaorenzia
“Anak Berkaki Satu” ...
itulah julukan yang sering diberikan kepada Ali, seorang anak berusia 12 tahun yang cacat sejak kecil dan hanya memiliki satu kaki. Hidup di jalanan, mengemis dan dihina teman-temannya telah menjadi suatu hal yang biasa bagi Ali. Semua kebutuhan harus ia peroleh melalui mengemis di pinggir jalan. Terkadang ada orang-orang murah hati yang memberikannya makanan, tapi tidak jarang juga ia dihampiri oleh orang-orang jahat yang merampas semua uangnya. Setiap hari ia seperti mengadu nasib.
Ali adalah seorang anak yatim piatu. Ia berasal dari keluarga yang kaya raya dan merupakan anak tunggal, sehingga ia sangat dikasihi oleh kedua orang tuanya. Tetapi beberapa tahun yang lalu, ayahnya ditipu oleh seorang rekan kerja sehingga seluruh hartanya habis dalam sekejap. Tidak cukup sampai di situ, ketika mereka sedang bepergian, tiba-tiba mobil yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan. Kedua orang tua Ali langsung meninggal di tempat, sedangkan Ali mengalami kelumpuhan yang masih ia derita sampai saat ini.
“ Hidupnya sangat tragis, “ begitulah pendapat orang-orang yang melihat kehidupan Ali. Tidak seorang pun mau menerimanya karena ia dianggap anak pembawa sial. Ejekan, celaan telah menjadi makanan sehari-hari. Tetapi ia selalu ingat akan ajaran kedua orang tuanya, “ Tetap bersyukur, Nak, apapun yang terjadi. Kamu pasti bisa melaluinya. Tuhan selalu beserta denganmu. “ Perkataan inilah yang selalu membuat Ali kuat dan tetap berjuang untuk hidup.
Sampai suatu malam...
Hujan turun dengan sangat deras...
Ali meringkuk kedinginan di balik selimutnya yang sudah sangat lusuh. Perutnya sangat lapar dan ia tidak punya cukup uang untuk membeli makanan. Ia hanya bisa memaksakan dirinya untuk tidur dalam keadaan tersebut dengan harapan bahwa besok pagi ia dapat memulai hari yang lebih baik dan dapat memperoleh lebih banyak uang. Dan akhirnya ia mulai tertidur.
Di tengah-tengah tidurnya, Ali mendapat sebuah mimpi ...
Ada Seorang berjubah putih datang dengan senyuman yang begitu lembut. Ia menghampiri dan memeluk Ali sehingga tubuh Ali merasa sangat hangat. Ali sudah lama sekali tidak pernah merasakan kehangatan seperti itu, dan ia mulai menangis di pelukan-Nya. Orang tersebut membelai kepala Ali sambil berkata, “ Tidurlah, Anak-Ku… Aku menjagamu… “
Keesokan paginya, Ali terbangun dan ia mulai mengingat mimpinya.
“ Siapa Orang yang menghampiriku semalam ? “
“ Aku belum pernah berjumpa dengan Orang seperti itu ! Dia begitu lembut dan pelukan-Nya membuat aku tidur dengan rasa aman. “
“ Siapa Dia ? Aku ingin bertemu lagi dengan-Nya… “
Ali diam sejenak, sambil berpikir, sampai akhirnya ia sadar …
“ Apakah Dia Tuhan ? Ya, Dia Tuhan yang ada dalam mimpiku ! “
“ Tuhan sungguh-sungguh menghampiriku ! “
Ali mulai menangis dan ia mulai berdoa. Sejak kecelakaan yang menimpa keluarganya, Ali sudah tidak pernah berdoa, bahkan ia sudah lupa bagaimana caranya berdoa. Dan saat ini ia hanya bisa berkata :
“ Tuhan, terima kasih… Aku tahu Engkau ada bersamaku… “
Beberapa hari kemudian...
Seperti biasa, Ali mulai mengemis di pinggir jalan. Ia selalu duduk di tempat yang sama setiap hari. Karena kondisi kakinya yang cacat, ia sulit untuk berpindah-pindah tempat. Tiba-tiba ada seorang wanita tua yang kira-kira berusia 65 tahun dengan pakaian yang mewah melalui jalan tersebut. Ali mengamati wanita itu dan ia merasa belum pernah melihat wanita itu sebelumnya. Ali berpikir, “ Mungkin wanita itu sedang berlibur ke kota ini dan ia pasti sangat kaya raya. “
Wanita itu kemudian berhenti tepat di depan Ali dan Ali sangat terkejut ketika wanita itu mulai menunduk dan menyodorkan tangannya,
“ Halo, siapa namamu ? Boleh berkenalan ? “
Selama bertahun-tahun Ali duduk mengemis di jalanan tersebut, belum pernah ia bertemu dengan orang yang sangat ramah seperti ini.
Dengan ragu-ragu Ali mulai menyodorkan tangannya dan bersalaman dengan wanita tua tersebut.
“ eehhh… Nama saya… Ali… “
Wanita itu tersenyum lebar.
“ Senang berkenalan denganmu, Ali. Nama saya Elisabeth. Kamu bisa memanggil saya Oma Elisabeth. Rumah saya tidak jauh dari sini. Maukah kamu mampir ke rumah Oma ? “
“ eehhh… gimana ya… bukannya saya tidak mau, tapi saya sulit untuk berjalan… saya tidak mau merepotkan Oma… Terima kasih karena Oma sudah sangat baik kepada saya. “
“ Tenang saja, kamu sama sekali tidak merepotkan Oma. “
Sebuah mobil mewah berwarna hitam tiba-tiba melaju dan berhenti tepat di depan Oma. Seorang supir yang mengenakan jas dan topi tua, keluar dari mobil tersebut. Dan ia membukakan pintu belakang mobil.
“ Pak Supir, mari bantu Ali untuk masuk ke dalam mobil, “ perintah Oma.
“ Baik Nyonya. “ Ia segera merangkul Ali dan membantunya masuk ke dalam mobil yang mewah tersebut. Semua orang yang melihat hal itu menjadi sangat terkejut. Mana mungkin seorang wanita kaya mau menerima seorang yang cacat seperti Ali. Itu mustahil.
Ali sangat menikmati duduk di mobil mewah tersebut. Ia terus melihat ke luar jendela. “ Sudah lama sekali saya tidak pernah jalan-jalan seperti ini. “ Mobil tersebut kemudian berhenti di sebuah pintu gerbang dan masuk ke sebuah rumah ( mungkin lebih tepat disebut sebuah istana ) yang sangat besar. Ali mengusap-usap matanya, “ Apakah saya sedang bermimpi ? “
“ Haha.. tidak anakku, ini adalah rumahku dan kamu tidak sedang bermimpi. Ayo kita turun… “ Oma menuntun Ali masuk ke dalam rumah dan seorang pelayan menyambut mereka.
“ Silahkan masuk, Nyonya. Silahkan, Tuan Muda… “
“ Tuan Muda ?!? “ tanya Ali terkejut.
“ Anggap saja ini seperti rumahmu sendiri. Oma tidak punya siapa-siapa di sini. Di rumah yang besar ini, Oma hanya tinggal dengan seorang supir dan seorang pelayan. Suami Oma sudah lama meninggal. Oma harap kamu mau tinggal di sini sebagai cucu Oma. Hanya kamu satu-satunya harapan Oma. “
“ Tapi… tapi kenapa harus saya ? Saya tidak layak untuk tinggal di rumah Oma yang mewah ini. Saya lebih pantas tinggal di jalanan. Semua orang menganggap saya anak pembawa sial. Maaf, saya tidak bisa menjadi cucu Oma. “
Mendengar kata-kata itu, Oma langsung memeluk Ali erat-erat.
“ Kemewahan ini tidak akan ada artinya tanpa kehadiran kamu, Nak… “
Akhirnya Ali setuju untuk tinggal di rumah mewah tersebut, meskipun sebenarnya ia tidak tahu apa alasan Oma itu menerima ia di rumahnya. Tapi ia melihat bahwa Oma itu sungguh-sungguh tulus dan tidak ada maksud jahat.
“ Oma adalah malaikat yang Tuhan utus untukku. “
Hari demi hari Ali lalui bersama Oma Elisabeth. Oma tidak lagi merasa kesepian dan ia sangat terhibur dengan kehadiran Ali. Ali pun mulai melanjutkan sekolahnya dan ia mulai mengembangkan setiap potensi di dalam dirinya. Ia selalu mengisi waktu luangnya dengan belajar melukis, itu adalah kegemarannya dari sejak kecil. Tangan-tangannya mulai terasa kaku karena sudah lama tidak pernah melukis. Tapi ia terus berlatih dan berlatih.
Suatu hari, ketika Ali sedang pergi sekolah, Oma masuk ke ruangan tempat Ali belajar melukis. Di ruangan itu dipajang begitu banyak lukisan dan ada beberapa lukisan yang tercecer di lantai.
“ Memang cucuku ini sangat pandai melukis, “ seru Oma dengan tersenyum bangga. Tidak sengaja, ia hampir saja menginjak sebuah lukisan yang tercecer di lantai.
“ Wah.. lukisan apa ini ? “ tanya Oma dalam hati sambil mengangkat lukisan tersebut. Ketika ia melihat lukisan itu, ia mulai menitikkan air mata. Ternyata itu adalah sebuah lukisan yang menggambarkan kehidupan Ali. Di lukisan itu digambarkan seorang anak cacat sedang tidur kedinginan di balik selimut, dan ada sosok Pribadi berjubah putih sedang memeluk anak tersebut. Bukan hanya itu, di samping anak itu juga ada seorang Oma yang digambarkan sedang mengulurkan tangannya. Lukisan yang sangat luar biasa.
“ Aku akan menyimpan lukisan ini dan mengirimkannya ke lomba karya seni bulan depan. Aku yakin lukisan ini pasti menang ! “ Oma menyimpan lukisan itu diam-diam tanpa sepengetahuan Ali.
Bulan berikutnya ...
“ Ayo Ali, cepat… kamu harus ikut Oma sekarang… “ seru Oma sambil berlari-lari.
“ Memangnya kita hari ini mau ke mana Oma ? “ Ali masih asik menyantap sarapan paginya.
“ Pokoknya ada sesuatu yang penting. Oma mau mengajak kamu ke pameran lukisan. “
“ Pameran lukisan ? Bukannya dua hari yang lalu kita baru berkunjung ke sana ya ? “ Ali semakin bingung.
“ Pokoknya hari ini kita harus ke sana. Nanti kamu juga akan mengerti setelah sampai di sana. Ok? “
“ Ok Oma-ku sayang… “ kata Ali sambil tersenyum.
Sesampainya di pameran lukisan, orang berbondong-bondong memenuhi ruangan tersebut.
“ Oma, ada acara apa ya di sini ? Ramai sekali… “
“ Hari ini adalah hari penghargaan lomba karya seni untuk lukisan terbaik. Ayo kita segera masuk. “
Beberapa menit kemudian, seorang pembawa acara naik ke atas panggung dan memulai acara penghargaan tersebut. Ali belum tahu bahwa lukisannya juga dikirim ke perlombaan itu. Oma mulai merasa tidak sabar untuk mendengarkan pengumuman penghargaan.
Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba.
“ Penghargaan utama diberikan pada lukisan berjudul ‘Anak Berkaki Satu’ ! “ Orang-orang bertepuk tangan. Mendengar judul lukisan itu, Ali langsung terkejut dan ia langsung menoleh kepada Oma.
“ Oma, kenapa judul lukisan itu bisa sama dengan lukisanku ? “
“ Itu memang lukisanmu, Nak. Oma yang mengirimkannya. Maafkan Oma karena Oma mengambilnya secara diam-diam, tapi maksud Oma … “
Belum selesai bicara, Ali langsung memeluk Oma.
“ Terima kasih Oma… Oma memang malaikatku… “
Itu adalah hari yang bersejarah untuk Ali, saat pertama kali ia menerima penghargaan atas hasil karyanya. Tapi ia terus berusaha, sehingga ia menjadi salah satu pelukis terkenal di negaranya.
“ Nak, karena kamu sudah berhasil, Oma mau memberimu hadiah. Kamu mau hadiah apa ? Oma akan berikan. “
Ali berpikir sejenak. Ia merasa telah memiliki segala sesuatu sejak tinggal bersama Oma.
“ Hm.. sebenarnya aku sudah tidak perlu hadiah, karena aku sudah sangat bahagia bisa tinggal bersama Oma. Tapi ada satu hal yang aku rindukan dan semoga Oma mau mengabulkannya. “
“ Apa itu Nak ? Sepertinya serius sekali… “
“ Aku ingin sekali bisa membuka sebuah yayasan supaya bisa menampung anak-anak cacat yang bernasib sepertiku. Aku juga ingin mereka merasakan kehidupan yang lebih baik seperti yang aku alami. “
Oma hanya bisa terdiam dan sangat terharu mendengarnya.
“ Itu sangat mulia, Nak… Oma pasti mengabulkannya. “
Selama proses mendirikan yayasan, yang memakan cukup banyak waktu, Oma mulai sering terserang penyakit. Kondisi fisiknya mulai melemah dan ia sudah tidak kuat untuk berjalan.
Sampai suatu hari, Oma merasa bahwa waktunya sudah tidak lama lagi. Ia memanggil Ali dan menggenggam tangannya erat-erat.
“ Kamu mau tahu Nak, apa sebabnya Oma menghampirimu pada waktu kamu sedang mengemis di pinggir jalan ? Apa sebabnya Oma menganggapmu seperti cucu Oma sendiri dan mengizinkanmu tinggal di rumah Oma ? “ suara Oma mulai melemah, tapi ia terus melanjutkan.
“ Sebenarnya Oma pernah memiliki seorang anak. Tapi ia lahir dalam keadaan cacat. Suami Oma sangat marah melihat kondisi tersebut, sehingga Oma juga sangat membenci anak Oma sendiri. Oma tidak bisa menerimanya dan seringkali memukulnya… “ Oma tidak dapat menahan tangisnya.
“ Sampai akhirnya anak Oma sakit keras dan Oma mulai menyesal. Tapi penyesalan itu sudah terlambat. Anak Oma kemudian meninggal. “
Tangan Ali digenggam semakin keras dan Ali pun ikut menangis.
“ Semenjak kejadian itu Oma tidak pernah keluar rumah. Oma hanya duduk diam di rumah dengan menyimpan penyesalan. Tapi suatu hari, ketika sedang tidur, Oma mendapat sebuah mimpi… ada Pribadi berjubah putih, sama seperti yang ada dalam lukisanmu, mengajak Oma ke suatu tempat di pinggiran jalan dan Pribadi itu memperlihatkan kepada Oma seorang anak yang cacat sedang mengemis. Ia menunjuk kepada anak tersebut dan berkata : Aku mengasihinya. “
“ Akhirnya, keesokan harinya, Oma keluar rumah dan mencari tempat tersebut. Dan tempat itu sungguh-sungguh ada, tepat seperti yang ada di dalam mimpi. Dan Oma juga berhasil menemukan anak itu. Kamu-lah anak itu, Ali. Tuhan sangat mengasihimu. “
Ali sangat terkejut mendengar hal itu.
“ Akhirnya aku mengerti… aku juga pernah mendapat mimpi, berjumpa dengan Pribadi berjubah putih. Dan aku sadar bahwa itu sungguh-sungguh Tuhan. “
Kemudian mereka berdoa bersama. Oma meninggal dengan suatu kepuasan. Sebelum meninggal, ia sempat mengucapkan sebuah kalimat terakhir kepada Ali : “ Kamu telah membuat hidupku sempurna. “
Tepat satu tahun kemudian,
yayasan untuk anak cacat selesai didirikan dan Ali menamakannya ‘Yayasan Elisabeth’ sekaligus untuk mengenang jasa-jasa Oma dalam hidupnya.
Ketika acara peresmian yayasan tersebut, ada begitu banyak wartawan yang hadir dan mewawancarai Ali :
“ Apa rahasia Anda sehingga Anda bisa menjadi orang yang sukses meskipun Anda cacat secara fisik ? “
Ali tersenyum dan menjawab :
“ Saya bukan orang yang sempurna dan saya juga dikelilingi oleh orang-orang yang tidak sempurna. Tapi justru lewat ketidaksempurnaan itulah kami bisa saling melengkapi dan kami bisa sama-sama memiliki kehidupan yang sempurna. Saya membuat hidup orang lain sempurna dan orang lain membuat hidup saya sempurna. Itu yang membuat saya ada hari ini. “
“ Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah. “ ( 1 Korintus 1 : 27 – 29 )
Writen by :
Marcella Flaorenzia
Wednesday, January 25, 2012
SEX, IT’S NOT A GAME
SEX, IT’S NOT A GAME
‘Sex is not a game. It’s a serious battle (Sex bukan permainan. Sex adalah pertempuran yang serius)’ -- Dr Andik Widjaja M.Rep M.ed
Tanggal 27 Juli 2007 kemaren di Bandung Trade Center ada satu acara yang namanya Conference 2007: Sex, It’s Not A Game. Acara hasil kerjasama Yohana Care Ministry sama Yada Institute ini dibagi dua. Ada yang khusus buat ortu kita, pas paginya en buat yang masih muda, sorenya. Sore itu, Dr. Andik banyak ngomongin tentang seks en bahayanya melakukan SBM (Sex Before Married = Seks sebelum nikah).
Ternyata dari hasil survey, 90% pasangan yang melakukan SBM putus di tengah jalan. Soalnya secara psikologis, si cowok bakal anggap pasangannya itu cewek gampangan, en tanpa sadar dia bakal cari cara buat putusin pasangannya. Kalo udah gini, yang rugi dua-duanya. Si cewek bisa jadi trauma, bisa hamil, si cowok bisa jadi trauma, kena penyakit kelamin. En yang pasti jiwa mereka bakal rusak. Mereka pasti dua-duanya bakal ketagihan, pengen lagi en lagi. En mereka bakal lakuin lagi ama orang lain en bikin kesalahan yang sama terus. En seandainya, mereka juga maksain buat menikah, kehidupan pernikahannya nggak bakalan bahagia, soalnya selalu dihantui ama kenangan masa lalu waktu bikin dosa semasa pacaran.
Makanya buat mencegah kita-kita jatuh dalam dosa seks ini, Dr. Andik kasih tau caranya… cara buat menang atas dosa seks ini ada di Roma 12:1-2.
“Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”
Dari dua ayat ini, ada satu rahasia buat menang melawan dosa seks, yaitu dengan mengalami transformasi. Transformasi itu artinya berubah. Tapi apa yang harus diubah? Banyak. Yang paling pertama harus kita ubah itu cara pikir kita. Cara pikir kita mesti disesuaikan ama Firman Tuhan. Gimana caranya? Mulai dengan baca Alkitab en renungkan itu, sampe Firman itu masuk dalam diri kita.
Hal kedua yang mesti kita lakuin adalah mempersembahkan tubuh kita secara sukarela buat kemuliaan Tuhan. Cara praktisnya, kita bisa mulai dengan melakukan sesuatu yang kita tau emang itu bakal menyenangkan hati Tuhan, walopun itu artinya kita mesti bayar harga.
Acara malam itu juga dimeriahkan sama penampilan Dicky en Icha AFI yang bawain dua lagu pujian. En diakhiri dengan altar call buat mereka-mereka yang belum lahir baru. (dp)
‘Sex is not a game. It’s a serious battle (Sex bukan permainan. Sex adalah pertempuran yang serius)’ -- Dr Andik Widjaja M.Rep M.ed
Tanggal 27 Juli 2007 kemaren di Bandung Trade Center ada satu acara yang namanya Conference 2007: Sex, It’s Not A Game. Acara hasil kerjasama Yohana Care Ministry sama Yada Institute ini dibagi dua. Ada yang khusus buat ortu kita, pas paginya en buat yang masih muda, sorenya. Sore itu, Dr. Andik banyak ngomongin tentang seks en bahayanya melakukan SBM (Sex Before Married = Seks sebelum nikah).
Ternyata dari hasil survey, 90% pasangan yang melakukan SBM putus di tengah jalan. Soalnya secara psikologis, si cowok bakal anggap pasangannya itu cewek gampangan, en tanpa sadar dia bakal cari cara buat putusin pasangannya. Kalo udah gini, yang rugi dua-duanya. Si cewek bisa jadi trauma, bisa hamil, si cowok bisa jadi trauma, kena penyakit kelamin. En yang pasti jiwa mereka bakal rusak. Mereka pasti dua-duanya bakal ketagihan, pengen lagi en lagi. En mereka bakal lakuin lagi ama orang lain en bikin kesalahan yang sama terus. En seandainya, mereka juga maksain buat menikah, kehidupan pernikahannya nggak bakalan bahagia, soalnya selalu dihantui ama kenangan masa lalu waktu bikin dosa semasa pacaran.
Makanya buat mencegah kita-kita jatuh dalam dosa seks ini, Dr. Andik kasih tau caranya… cara buat menang atas dosa seks ini ada di Roma 12:1-2.
“Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”
Dari dua ayat ini, ada satu rahasia buat menang melawan dosa seks, yaitu dengan mengalami transformasi. Transformasi itu artinya berubah. Tapi apa yang harus diubah? Banyak. Yang paling pertama harus kita ubah itu cara pikir kita. Cara pikir kita mesti disesuaikan ama Firman Tuhan. Gimana caranya? Mulai dengan baca Alkitab en renungkan itu, sampe Firman itu masuk dalam diri kita.
Hal kedua yang mesti kita lakuin adalah mempersembahkan tubuh kita secara sukarela buat kemuliaan Tuhan. Cara praktisnya, kita bisa mulai dengan melakukan sesuatu yang kita tau emang itu bakal menyenangkan hati Tuhan, walopun itu artinya kita mesti bayar harga.
Acara malam itu juga dimeriahkan sama penampilan Dicky en Icha AFI yang bawain dua lagu pujian. En diakhiri dengan altar call buat mereka-mereka yang belum lahir baru. (dp)
Tuesday, January 24, 2012
VERSUS
VERSUS
Kalo kita baca Alkitab, seringkali ada beberapa hal yang seolah-olah bertentangan en bikin kita pusing. Mana yang bener: berdoa atau bekerja? Apakah roh kita harus kayak anak kecil atau harus jadi dewasa? Ternyata kita sebagai orang Kristen harus bisa seimbang, nggak berat sebelah sehingga kita bisa bertumbuh dengan optimal dalam iman kita. Kita perlu hikmat Tuhan buat mengerti hal ini dan ngejalaninnya. Apa sih hal-hal yang harus kita seimbangkan dalam hidup kekristenan kita?
1. TULUS VS CERDIK
Matius 10:16 bilang bahwa kita harus cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Kalo cuman cerdik doang, kita akan jadi orang yang licik yang mencari keuntungan diri sendiri. Tapi kalo cuman tulus doang, kita bakalan jadi orang yang gampang dipermainkan dan dimanfaatkan. Makanya harus seimbang, jangan berat sebelah. Hal ini berarti juga kita harus punya kuasa dan pengaruh bagi lingkungan kita (cerdik) tetapi dengan hati yang benar dan mencintai Tuhan (tulus).
2. NGE-ROH VS BERHIKMAT
Orang yang nge-roh itu katanya hidupnya surgawi banget, sedikit-sedikit kata Tuhan begini, kata Tuhan begitu dst. Kadang-kadang bikin orang lain bingung dan ragu, apa iya kata Tuhan begitu? Misalnya ada seorang remaja yang selalu nge-roh, disuruh Tuhan buat bikin KKR di sekolahnya. Ketua persekutuan, guru sampai kepala sekolah diabaikan ama dia. Nggak mau nurut dan ngikutin prosedur yang ada, padahal Alkitab bilang kan harus tunduk pada pemimpin di atas kita. Jadinya berantakan semua dan dia dijauhi soalnya dianggap orang aneh. Nge-roh itu bagus tapi imbangin dengan hikmat yang didapat dari belajar Firman. Firman kan dari Tuhan juga kan? Pasti bakal lebih sukses dan maju pesat deh.
3. IMAN VS PERBUATAN
Yakobus 2:26 bilang iman tanpa perbuatan adalah mati. Iman itu adalah keyakinan yang seyakin-yakinnya bahwa sesuatu hal yang kita percayai akan terjadi. Tapi kalo nggak ada tindakan yang nyata, iman itu sendiri mati. Seperti Allah waktu menciptakan bumi, Allah sendiri tahu kalo kondisinya gelap. Makanya Allah bertindak dengan berfirman kemudian menciptakan segala sesuatu. Harus seimbang antara iman dan perbuatan. Kalo iman doang itu kayak NATO (No Action Talk Only), hehe.
4. DOA VS BEKERJA
Ada orang yang kerjanya doa terus tapi nggak kerja, ada juga yang sebaliknya. Kata Paulus juga, orang yang nggak mau bekerja janganlah ia makan (2 Tesalonika 3:10). Tiap hari berdoa minta berkat tapi kalo nggak kerja yach sama aja, emang berkat jatuh dari langit? Kerja terus nggak dibarengin dengan doa, yach jadinya ngerasa serba kurang, stress, jadi pelit dll. Doa en bekerja, lakukan barengan, en lihat hasilnya, pasti dahsyat men…
5. ANAK KECIL VS ORANG DEWASA
Yesus bilang di Matius 18:3 kalo kita nggak jadi sama kayak anak kecil kita nggak bakal masuk Sorga, 1 Petrus 2:2 juga bilang supaya kita jadi sama kayak bayi. Tapi Paulus pernah menasehati jemaat Korintus di 1 Korintus 3 supaya dewasa dan jangan jadi bayi terus, trus di Ibrani 5:12 juga bilang gitu. Dua hal ini harus seimbang. Jadi bayi itu maksudnya supaya kita selalu haus akan Tuhan dan senantiasa rendah hati. Orang dewasa itu berarti matang dalam iman, pemikiran dan pengenalan kita akan Tuhan. Tapi trus jangan jadi sombong en nggak ada rasa rindu lagi ama Tuhan.
6. SAMA DENGAN ORANG DUNIA VS JANGAN JADI SERUPA DENGAN DUNIA
Paulus di 1 Korintus 9:20-22 dengan ekstrem bilang kalo dia akan jadi sama dengan orang dunia supaya dapat memenangkannya bagi Kristus. Tapi kenapa kita sering dimarahi ama senior kita kalo kita gaul ama temen-temen yang masih berdosa padahal maksud kita kan pengen menginjili dia? Soalnya di Roma 12:2 kita nggak boleh jadi serupa dengan dunia. Jadi gimana donk? Makanya seimbangin donk. Paulus bilang begitu juga kan nggak trus jadi sama persis dengan orang berdosa? Paulus berusaha memahami jalan pikiran mereka supaya bisa menjangkau mereka dengan Injil. Nggak boleh serupa dengan dunia juga kan nggak berarti kita harus mengucilkan diri. Yesus aja makan dan bergaul dengan orang berdosa tapi Yesus tetep beda dengan mereka.
7. KASIH VS DISIPLIN
Kasih tanpa disiplin bikin kita jadi anak yang manja sementara disiplin tanpa kasih bikin hubungan jadi kaku en kejam. Tuhan juga mendidik kita dengan kasih dan disiplin. Jangan hanya mau menerima kasih aja tanpa disiplin karena Tuhan bilang di Ibrani 12:5-6 justru Tuhan mendisiplin kita karena kasihNya pada kita. Juga jangan hanya mendisiplin diri (lewat ibadah dll) terus tanpa mengembangkan kasih (pengenalan pada Tuhan) kita pada Tuhan, ntar jadinya malah kayak orang Farisi lho.
Kalo kita baca Alkitab, seringkali ada beberapa hal yang seolah-olah bertentangan en bikin kita pusing. Mana yang bener: berdoa atau bekerja? Apakah roh kita harus kayak anak kecil atau harus jadi dewasa? Ternyata kita sebagai orang Kristen harus bisa seimbang, nggak berat sebelah sehingga kita bisa bertumbuh dengan optimal dalam iman kita. Kita perlu hikmat Tuhan buat mengerti hal ini dan ngejalaninnya. Apa sih hal-hal yang harus kita seimbangkan dalam hidup kekristenan kita?
1. TULUS VS CERDIK
Matius 10:16 bilang bahwa kita harus cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Kalo cuman cerdik doang, kita akan jadi orang yang licik yang mencari keuntungan diri sendiri. Tapi kalo cuman tulus doang, kita bakalan jadi orang yang gampang dipermainkan dan dimanfaatkan. Makanya harus seimbang, jangan berat sebelah. Hal ini berarti juga kita harus punya kuasa dan pengaruh bagi lingkungan kita (cerdik) tetapi dengan hati yang benar dan mencintai Tuhan (tulus).
2. NGE-ROH VS BERHIKMAT
Orang yang nge-roh itu katanya hidupnya surgawi banget, sedikit-sedikit kata Tuhan begini, kata Tuhan begitu dst. Kadang-kadang bikin orang lain bingung dan ragu, apa iya kata Tuhan begitu? Misalnya ada seorang remaja yang selalu nge-roh, disuruh Tuhan buat bikin KKR di sekolahnya. Ketua persekutuan, guru sampai kepala sekolah diabaikan ama dia. Nggak mau nurut dan ngikutin prosedur yang ada, padahal Alkitab bilang kan harus tunduk pada pemimpin di atas kita. Jadinya berantakan semua dan dia dijauhi soalnya dianggap orang aneh. Nge-roh itu bagus tapi imbangin dengan hikmat yang didapat dari belajar Firman. Firman kan dari Tuhan juga kan? Pasti bakal lebih sukses dan maju pesat deh.
3. IMAN VS PERBUATAN
Yakobus 2:26 bilang iman tanpa perbuatan adalah mati. Iman itu adalah keyakinan yang seyakin-yakinnya bahwa sesuatu hal yang kita percayai akan terjadi. Tapi kalo nggak ada tindakan yang nyata, iman itu sendiri mati. Seperti Allah waktu menciptakan bumi, Allah sendiri tahu kalo kondisinya gelap. Makanya Allah bertindak dengan berfirman kemudian menciptakan segala sesuatu. Harus seimbang antara iman dan perbuatan. Kalo iman doang itu kayak NATO (No Action Talk Only), hehe.
4. DOA VS BEKERJA
Ada orang yang kerjanya doa terus tapi nggak kerja, ada juga yang sebaliknya. Kata Paulus juga, orang yang nggak mau bekerja janganlah ia makan (2 Tesalonika 3:10). Tiap hari berdoa minta berkat tapi kalo nggak kerja yach sama aja, emang berkat jatuh dari langit? Kerja terus nggak dibarengin dengan doa, yach jadinya ngerasa serba kurang, stress, jadi pelit dll. Doa en bekerja, lakukan barengan, en lihat hasilnya, pasti dahsyat men…
5. ANAK KECIL VS ORANG DEWASA
Yesus bilang di Matius 18:3 kalo kita nggak jadi sama kayak anak kecil kita nggak bakal masuk Sorga, 1 Petrus 2:2 juga bilang supaya kita jadi sama kayak bayi. Tapi Paulus pernah menasehati jemaat Korintus di 1 Korintus 3 supaya dewasa dan jangan jadi bayi terus, trus di Ibrani 5:12 juga bilang gitu. Dua hal ini harus seimbang. Jadi bayi itu maksudnya supaya kita selalu haus akan Tuhan dan senantiasa rendah hati. Orang dewasa itu berarti matang dalam iman, pemikiran dan pengenalan kita akan Tuhan. Tapi trus jangan jadi sombong en nggak ada rasa rindu lagi ama Tuhan.
6. SAMA DENGAN ORANG DUNIA VS JANGAN JADI SERUPA DENGAN DUNIA
Paulus di 1 Korintus 9:20-22 dengan ekstrem bilang kalo dia akan jadi sama dengan orang dunia supaya dapat memenangkannya bagi Kristus. Tapi kenapa kita sering dimarahi ama senior kita kalo kita gaul ama temen-temen yang masih berdosa padahal maksud kita kan pengen menginjili dia? Soalnya di Roma 12:2 kita nggak boleh jadi serupa dengan dunia. Jadi gimana donk? Makanya seimbangin donk. Paulus bilang begitu juga kan nggak trus jadi sama persis dengan orang berdosa? Paulus berusaha memahami jalan pikiran mereka supaya bisa menjangkau mereka dengan Injil. Nggak boleh serupa dengan dunia juga kan nggak berarti kita harus mengucilkan diri. Yesus aja makan dan bergaul dengan orang berdosa tapi Yesus tetep beda dengan mereka.
7. KASIH VS DISIPLIN
Kasih tanpa disiplin bikin kita jadi anak yang manja sementara disiplin tanpa kasih bikin hubungan jadi kaku en kejam. Tuhan juga mendidik kita dengan kasih dan disiplin. Jangan hanya mau menerima kasih aja tanpa disiplin karena Tuhan bilang di Ibrani 12:5-6 justru Tuhan mendisiplin kita karena kasihNya pada kita. Juga jangan hanya mendisiplin diri (lewat ibadah dll) terus tanpa mengembangkan kasih (pengenalan pada Tuhan) kita pada Tuhan, ntar jadinya malah kayak orang Farisi lho.
Sunday, January 22, 2012
VISI DAN MIMPI ADALAH BAHASA ROH KUDUS
VISI DAN MIMPI ADALAH BAHASA ROH KUDUS
Oleh Pastor Indri Gautama
Suatu hari, rasul Naomi Dowdy membagikan visinya tentang
gereja yang berkemenangan, yang tidak dapat ditaklukkan oleh alam maut seperti yang
Tuhan Yesus katakan di Matius 16:18. Hati saya membara membayangkan gereja yang
sangat berkuasa seperti itu. Saya tidak punya ambisi menjadi gembala, tapi
sangat bergairah mengembangkan suatu generasi yang betul-betul berkaliber dan
bermental Kerajaan Sorga yang membawa dampak di bidang pemerintahan, pendidikan,
kesenian, kesehatan, hukum dan peradilan, dunia usaha dan dalam segala bidang.
“Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki- laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu”. (Yoel 2:28-29)
Ayat di atas adalah nubuat nabi Yoel yang sedang terjadi saat ini. Tujuan utama
Roh Kudus dicurahkan bukan untuk berbahasa roh, tapi supaya kita bernubuat,
menerima mimpi dan penglihatan karena melalui Roh Kudus, Tuhan memberi
kemampuan pada kita untuk melihat apa yang Tuhan rencanakan bagi kita.
Visi adalah bahasa yang dipakai Roh Kudus untuk menyatakan pikiran Tuhan.
Allah kita visioner
Allah yang kita sembah
adalah Allah yang visioner. Kita
diselamatkan karena kuasa dari visi Allah. Suatu hari melihat dunia yang hancur
karena dosa, kejahatan dan kutuk, Dia berkata: “Aku punya suatu visi. Aku
akan mentransformasi apa yang Aku lihat ini menjadi suatu karya ciptaan yang
baru, yang layak menjadi mempelai-Ku.”
Kemudian Allah Bapa,
Yesus dan Roh Kudus bertemu dalam sebuah rapat untuk membuat strategi untuk memutarbalikkan
kondisi dunia dan manusia yang sudah jatuh dalam dosa menjadi mempelai Kristus.
Dalam rapat itu, satu pribadi bernama Yesus mengangkat
tangan dan menyediakan Diri-Nya
menjadi bayaran. Yesus berkata: “Setiap orang yang sudah kehilangan
kemuliaan Allah akan kembali memilikinya, setiap orang yang hilang
keserupaannya dengan Allah akan menjadi serupa kembali, setiap orang yang
kehilangan kuasa Allah akan memilikinya kembali!”
Visi dan tujuannya
Visi adalah gambaran masa depan dari Tuhan yang menghasilkan gairah yang menggelora di hati, seperti api yang membakar manusia roh kita. Visi memiliki kekuatan. Visi mempunyai kuasa. Visi menterjemahkan pikiran Tuhan bagi kita, demikian kata Bill Hybel.
Visi adalah gambaran masa depan dari Tuhan yang menghasilkan gairah yang menggelora di hati, seperti api yang membakar manusia roh kita. Visi memiliki kekuatan. Visi mempunyai kuasa. Visi menterjemahkan pikiran Tuhan bagi kita, demikian kata Bill Hybel.
Vision diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai wahyu. Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah
rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum. – Amsal 29:18.
Tuhan memberi visi (=
wahyu), supaya kita punya tujuan. Kalau ada tujuan, hidup kita terarah dan
tidak liar. Sebaliknya, tanpa wahyu, tidak ada tujuan, kita tidak akan kemana-mana
dan tidak akan mencapai apa-apa. Karena itu, sangat penting memperoleh
pewahyuan dari Roh Kudus.
Dampak visi
Waktu Tuhan memberikan visi-Nya, maka visi itu menghasilkan banyak dampak seperti:
Waktu Tuhan memberikan visi-Nya, maka visi itu menghasilkan banyak dampak seperti:
1. Visi membangkitkan
inspirasi dan ilham di hati kita yang akan menjadi bahan bakar supaya visi itu
terjadi.
2. Visi membuat kita berinisiatif
dan rajin.
3. Visi membuat rasul
Paulus rela mati (Kisah Para Rasul 20:24). Visi membuat jantung kita berdenyut
kencang.
4. Visi memberi
vitalitas, tenaga dan gairah. Kita tidak akan tinggal diam. Orang yang bervisi
akan bertindak dan terus berjuang mengatasi tantangan demi tantangan dengan
penuh gairah. Visi yang dari Tuhan akan membuat kita tetap bergairah. Sekalipun
visi itu sudah lama kita terima, kita akan tetap bergairah menceritakannya,
sangat segar seperti baru kemarin kita mendapatkannya dari Tuhan.
5. Visi memberi
arahan. Waktu kita melihat gambaran masa depan yang Tuhan berikan, maka kita akan
bergerak ke arah tersebut. Kita jadi punya sasaran.
6. Akibat arahan yang
jelas, maka visi juga akan membuat kita fokus.
7. Visi membangkitkan
rasa memiliki. Janji Tuhan berlaku dari angkatan ke angkatan dan dari generasi
ke generasi. Visi dari Tuhan tidak berhenti pada seseorang waktu orang itu
mati, tapi harus diteruskan pada generasi penerus yang siap melakukannya dengan
lebih hebat.
Apakah
visimu dari Tuhan?
Karena Allah yang kita
sembah adalah Allah yang visioner, Dia sangat rindu memberikan visi kepada
setiap anak-Nya. Semua gambaran Tuhan bagi kita sudah dijabarkan di dalam
Alkitab jauh sebelum dunia dijadikan. Pertanyaannya sekarang, bagaimana kita
mengetahui apakah visi kita berasal dari Tuhan atau bukan? Tanyakan delapan hal
berikut ini pada diri kita sendiri.
1. Apakah kita sudah
berserah total pada Tuhan?
Kita tidak mendesak
Tuhan, tapi duduk di kaki-Nya dengan sabar, percaya dan tidak ragu bahwa Tuhan
mau berbicara dengan kita sekalipun perlu waktu untuk menunggu.
2. Apakah Anda kita
sudah meminta Tuhan untuk menyingkapkan visi-Nya pada kita?
Apakah kita bertanya
pada Tuhan apa arti visi tersebut? Latih dan praktekkan bahasa roh setiap hari.
Pada waktu kita berbahasa Roh, manusia roh kita bersekutu dengan Tuhan dan Roh
Kudus berbicara pada kita melalui visi karena visi adalah bahasa Roh Kudus yang
menggambarkan pikiran Allah.
3. Apakah kita datang
pada Tuhan dengan tangan yang hampa? Atau dengan tangan yang penuh dengan jadwal
harian kita dan sekedar minta Tuhan memberkati rencana Anda?
Jangan menciptakan
gambaran sendiri dalam pikiran kita. Pusatkan pikiran pada Tuhan dan jangan
pusing dengan urusan pribadi. Visi dari Tuhan pasti menghormati Allah dan
memajukan Kerajaan Sorga.
4. Apakah kita sudah
berpuasa dan berdoa seperti yang dilakukan Daniel?
Daniel berpuasa untuk meminta pewahyuan
akan waktu (kapan) dan cara (bagaimana) janji-janji dan nubuat Tuhan digenapi.
Puasa adalah sikap merendahkan diri di hadapan Tuhan.
5. Apakah kita sudah
berdiam diri dan menantikan Tuhan, benar-benar hanya kita dan Tuhan?
“Diamlah dan ketahuilah,
bahwa Akulah Allah!...” Mazmur 46:11 mengajarkan jiwa kita untuk tenang,
jangan gundah gulana di hadapan Tuhan. Untuk apa? Untuk belajar sensitif
mendengar suara Roh Kudus. Belajarlah tenang pada waktu berdoa, pada waktu
memuji dan menyembah Tuhan.
6. Apakah kita sudah
membersihkan hidup kita dari semua sifat dosa dan pola hidup yang najis?
Jaga hati kita supaya
tetap bersih dari kepahitan, kebencian, dendam, motivasi pribadi, iri, kecewa
(Matius 5:8 dan Amsal 4:23). Visi akan dengan mudah Tuhan berikan pada hati
yang murni seperti hati Daniel dan rasul Yohanes. Kita jaga pikiran dengan cara
memperbaharuinya setiap waktu, supaya pikiran kita sejalan dengan pikiran
Tuhan, sebab Tuhan mau memberikan gambaran di situ.
7. Apakah kita sudah
mencabut semua suara yang menghalangi suara Tuhan?
Singkirkan semua suara
yang berkata bahwa ini hanya imajinasi kita sendiri. Suara-suara seperti itu
membuat kita tidak bisa mendengar suara Tuhan. Kehidupan memuji dan menyembah
harus menjadi gaya hidup anak-anak Tuhan setiap hari. Ada kuasa dalam
penyembahan. Nabi Elisa saja perlu pemain musik (2 Raja-Raja 3:15) dan waktu
kecapi dimainkan, kuasa Tuhan turun dan Tuhan berbicara.
8. Apakah kita sudah
mempelajari dengan rajin buku-buku mengenai orang-orang yang berhasil
pelayanannya di dunia?
Karena visi Tuhan di pelayanan lain dapat menjadi inspirasi bagi kita yang
tidak bervisi.
Menerima visi dari Tuhan
Visi Tuhan Yesus di
Matius 16:18 – yaitu gereja yang berkuasa, yang tidak dapat ditaklukkan oleh
alam maut – benar-benar melahirkan gairah yang membara di hati saya. Anak-anak
Tuhan adalah agen tranformasi yang akan mengubah Indonesia dan dunia bagi
kemuliaan Tuhan.
Anak muda Indonesia
akan menjadi generasi pemimpin yang takut akan Tuhan, yang betul-betul
bermental Kerajaan Sorga. Indonesia akan bebas korupsi karena manusianya
mempunyai hati yang baru, yaitu hati yang takut akan Tuhan, hati yang
berintergritas. Baru Indonesia akan dimenangkan bagi kemuliaan Allah.
Tuhan Yesus memerlukan
agen-agen transformasi yang mau memeluk visi-Nya, yang bergairah, yang menangis
bahkan rela mati untuk melihat visi itu digenapi. Untuk melihat Indonesia dan
dunia berubah menurut gambaran masa depan yang Tuhan berikan. (ig)
Preacher of the
month
Pastor Indri
Gautama
Senior
Pastor & Rasul Gereja Generasi Apostolik.
Pastor
Indri Magdalena Gautama adalah gembala senior dan pendiri Gereja Generasi
Apostolik di Jakarta, Indonesia.
Beliau memiliki panggilan apostolik yang kuat dan bergairah untuk
mentransformasi hati orang agar berbalik pada Tuhan, untuk melihat umat Tuhan
memeluk dan mengemban amanat agung-Nya. Dengan visi tersebut, Pastor Indri
Gautama mengadakan berbagai kebaktian penginjilan, seminar-seminar pengajaran
dan konferensi-konferensi di kota-kota besar di banyak pulau di Indonesia dan
di negara-negara lainnya.
Pada tahun 1774, seorang pemimpin politik bernama John Adams, dengan berani
menentang kebijakan kolonial Inggris di benua Amerika dan ia mendeklarasikan
visinya akan suatu negara yang bebas dari pemerintahan kerajaan Inggris. Banyak
orang mencemooh, namun dua tahun kemudian, 4 Juli 1776, lahirlah negara
kesatuan Amerika – the United States of America.
Menjelang akhir abad 19, kakak beradik Wilbur dan Orville Wright menyatakan
bahwa masa penerbangan telah tiba. Orang mentertawakan mereka, dan merekapun
mengalami banyak kegagalan dalam eksperimen mereka. Tapi pada 17 Desember 1903,
Wilbur dan Orville mencatat sejarah dunia dengan menerbangkan pesawat kecil
bermesin dua dari pantai pesisir Kitty Hawk, North Carolina.
Tahun 1940, penginjil muda Billy Graham mempunyai mimpi yang radikal. Ia
melihat setiap stadion dipadati dengan jiwa-jiwa yang berlari ke altar,
menyerahkan hidup mereka kepada Tuhan sementara lagu “Just as I am”
dinaikkan. Hari ini, ratusan juta orang telah menerima Tuhan melalui Dr. Billy
Graham.
Seorang pendeta muda di sebuah gereja baptis di Atlanta, Georgia, Dr.
Martin Luther King dalam impiannya melihat dua orang anak yang berbeda warna
kulitnya, bermain bersama di ayunan, tanpa prasangka, tanpa kebencian, tanpa
pertentangan SARA. Dr. Martin Luther King punya mimpi untuk menghentikan
perbudakan di Amerika Serikat.
Apakah persamaan John Adams, the Wright brothers, Billy Graham dan Dr.
Martin Luther King? Dunia berubah karena ada orang-orang yang berani mempunyai
visi yang sangat kuat dan berani. Kalau mereka bisa membawa perubahan di dunia,
kenapa Anda tidak? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya.
Tuhan berkata di Yesaya 55:8: “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu,
dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, ......” Berapa besar visi Tuhan dalam
hidup Anda yang akan digenapi? Karena tanpa visi, kerajaan Allah tidak dapat
dimajukan dan diperluas.
Subscribe to:
Posts (Atom)