MELAYANI
HARUS SUCI?
Dear
Min2. Gereja tempatku berjemaat sekarang, aku merasa ada yang beda dengan yang
dulu. Sekarang aku merasa ada pembedaan antara pendoa syafaat
dengan para jemaat dan pelayan TUHAN yang lain. Para pendoa syafaat baru terbentuk ½ tahun
yang lalu tapi aku lihat sekarang kegiatan gereja seperti
diambil semua oleh para pendoa syafaat, apa-apa harus lewat doa syafaat seperti waktu
gereja ULTAH, masa susunan acaranya harus ditentukan oleh pendoa syafaat
(katanya lewat suara TUHAN) dan lagi ada beberapa yang
dikeluarkan dari pelayanan. Bukankah semua yang
rindu bisa ikut pelayanan? Ada
yang dikeluarkan karena gak masuk dalam tim doa syafaat atau
ketauan konseling dengan pendeta gereja lain. Padahal dulu mereka dipanggil diurapi
lewat nubuat seorang pendoa syafaat tapi juga dikeluarkan oleh pendoa syafaat
itu juga. Emang kalo mau ikut pelayanan harus ada
tuntutan dari TUHAN harus suci murni selain rindu mau melayani? Bukankah
dalam Roma 7:19 manusia itu akan pasti melakukan salah?
(Yuli)
A: Ketika
Yesus mati di kayu salib, tabir bait suci terbelah dua. Kebanyakan dari kita
tahu certa ini dan tahu apa artinya, tidak ada lagi penghalang antara kita
dengan Allah. Kita bisa berhubungan langsung dengan Allah melalui Yesus dan
hanya Yesus saja. Kita tidak memerlukan perantara yang lain supaya kita bisa
berhubungan dengan Yesus. Lewat Roh Kudus dalam diri kita, kita bisa langsung
berdoa pada Tuhan dan seiring waktu, kita juga belajar mendengarkan jawaban
Tuhan. Di hadapan Tuhan, kita semua berdiri sama tinggi dan mempunyai hak yang
sama untuk berhubungan dengan Tuhan. Tidak ada orang yang yang berdiri lebih
tinggi dari yang lain dan mempunyai akses yang lebih dekat ke Tuhan dan orang
lain harus melewati dia untuk bisa berhubungan dengan Tuhan.
Setiap
orang bisa dan punya hak yang sama untuk bicara dengan Tuhan. Saya gak menyangkal kalau ada orang–orang
tertentu yang mendapat karunia kepekaan yang lebih untuk mendengarkan suara
Tuhan. Orang–orang yang mendapat karunia ini punya kelebihan mendengar suara
Tuhan dengan lebih detil dan jelas. Tapi Tuhan berbicara kepada semua orang,
bukan hanya lewat mereka.
Saya setuju pendoa syafaat sangat
diperlukan. Dan saya setuju kalau segala sesuatu ditentukan setelah kita berdoa ke Tuhan.
Saya juga gak
keberatan bila gereja melarang seorang jemaat untuk tidak melayani, itu
otoritas gereja yang harus kita hormati. Hanya karena seseorang rindu melayani
bukan berarti dia layak untuk melayani. Ketika para rasul memilih para Diaken,
mereka tidak memilih berdasarkan kerinduan melayani tapi berdasarkan kualitas
rohani mereka. Hanya karena seorang anak kecil rindu untuk naik motor bukan
berarti dia bisa mengendarai motor itu dengan baik, kemungkinan besar justru
bisa mencelakai dirinya sendiri dan orang lain. Bukan masalah apakah pelayan
itu harus suci tanpa dosa atau nggak, karena gak mungkin ada pelayan yang sempurna.
Masalahnya adalah apakah pelayan itu sudah cukup dewasa secara rohani untuk
menyadari tanggung jawabnya atau tidak. Apakah dia sudah cukup kuat secara rohani
atau ketika ada masalah pelayan ini justru kabur? Memilih seseorang untuk
melayani adalah otoritas gereja dan kita harus menghormati hal itu, suka gak suka,
setuju gak
setuju. Tentu saja bukan berarti jemaat gak bisa protes dan menolak, 7 Diaken
pertama pun dipilih dan disetujui oleh jemaat dan diurapi oleh para Rasul.
Bagaimanapun, hubungan kita dengan
Tuhan adalah tanggung jawab kita sendiri. Gereja tidak bisa mengatur kehidupan
kita karena itu urusan pribadi kita dengan Tuhan. Tugas seorang pembimbing
bukanlah menentukan bagaimana kita harus menjalani hidup kita tetapi mengantar
dan membimbing kita lebih dekat kepada Tuhan supaya pada waktunya kita, bersama
dengan Tuhan, membuat keputusan bagaimana kita menjalani hidup kita. Seorang
pembimbing, karena lebih dewasa secara rohani dan karenanya mungkin lebih peka
pada sura Tuhan, bisa memberi nasehat kepada kita tentang apa yang diinginkan
Tuhan dalam kehidupan kita. Tapi, seperti yang saya jelaskan di atas, kita juga
punya hak untuk berhubungan langsung dengan Tuhan.
Nasehat pembimbing bisa membantu kita
memperjelas suara Tuhan tapi bukan berarti semua yang dikatakan pembimbing
adalah suara Tuhan. Mereka juga tidak sempurna dan mungkin saja salah mendengar
suara Tuhan. Jadi, kita sendiri harus menguji nasehat pembimbing itu dan
mendoakannya langsung kepada Tuhan. Apakah yang dikatakan pembimbing itu benar
suara Tuhan atau bukan, pada akhirnya kita sendiri lah yang harus menentukan
apa yang harus kita lakukan.
Soal masalah pelayanan di gereja kamu,
adalah otoritas gereja untuk menentukan siapa yang boleh melayani dan siapa
yang gak
boleh. Kita harus menghormati otoritas itu, kita boleh gak
setuju dan protes, tapi keputusan tetap di tangan pemimpin. Tapi mengenai
masalah pasangan hidup yang ditentukan gereja, kita bisa menolak karena itu
adalah hidup kita sendiri dan kita sendiri yang harus menentukan jalan hidup
kita sendiri. Pembimbing boleh memberi nasehat mengenai siapa teman hidup kita
tapi kita pun punya hak untuk menanyakannya secara langsung pada Tuhan dan kita
punya hak untuk menolak atau menerima nasehat pembimbing kita.
Bicara udah panjang lebar, singkatnya
sih saya cuma ingin bilang: ujilah segala sesuatu, baca I Yohanes 4:1, kita harus menguji
apakah roh yang berbicara itu berasal dari Tuhan atau bukan. Hanya karena
seseorang berkata kalo yang mereka katakan berasal dari Allah bukan berarti itu
benar. Doakan dan uji apakah memang benar perkataan mereka berasal dari Allah
atau bukan. Jangan takut untuk menguji dan mendoakan perkataan mereka. Kalau memang
benar perkataan mereka dari Tuhan, mereka juga gak akan keberatan perkataan mereka diuji
karena mereka tahu itu pasti benar. Kalau saya mengatakan 2+2=4, saya gak akan
keberatan perkataan saya tadi diuji karena saya tahu itu pasti benar. Sebaliknya,
kalo mereka justru marah dan gak mau perkataan mereka diuji dan menuduh kita meragukan
Tuhan, itu justru pertanda kalo perkataan mereka bukan dari Tuhan. Emas murni
gak aan
takut api. (min2)
No comments:
Post a Comment
copyright majalah GFRESH! www.anakmudanet.blogspot.com