Jeffry S. Tjandra
SIAPA GERANGAN TULANG RUSUKKU?
Pria kelahiran Jakarta, 4 Juni
(tahun dirahasiakan, alasannya, “biarlah aku aja yang tau!”) ini adalah pria
yang terbilang mapan dalam segala hal. Hamba Tuhan yang banyak menelorkan album
rohani ini bernama komplit Jeffry Stefanus Tjandra. Yang banyak jadi pertanyaan
orang, kok Jeffry S. Tjandra belum nikah? Atau memang belon punya pasangan yang
cocok? Atau…?
“Kalo yang sekunder aja udah Tuhan berikan, dengan yang primer kenapa
nggak? Inilah yang membuat saya sabar terus dalam penantian ini. Siapa dia…yang
memegang tulang rusukku yang hilang itu? Siapa dia penolong dan pendorongku
yang dari Tuhan. Saya yakin Tuhan pasti berikan. Yang pasti saya tetap
berpengharapan.”
Ngikutin keseharian seorang Jeffry
S. Tjandra merupakan pengalaman unik en seru. Mulai pulangnya dari pelayanan di
Salatiga, saat teduh, bikin sarapan sendiri, nyiapin baju sendiri (namanya juga
masih ‘sendiri’), lalu ikut pelayanannya di PD Plaza GRI. Nggak cuma itu,
‘profesi’ tambahannya sebagai Master of Ceremony (MC) juga sempat gF!
abadikan waktu Jeffry mengatur wedding planner dengan salah satu
pasangan muda yang mau nikah. Oya, belanja keperluan rumah juga dilakukan
Jeffry sendiri. Sorenya gF! lari ke Tebet Praise Center, soalnya Jeffry
harus khotbah. Kegiatan terakhir yang nggak kalah seru, dari Tebet gF!
meluncur ke Karawaci, Tangerang. Jeffry ada jadwal siaran di Radio Heartline
FM.
Hhmm…gF!ers pasti udah
nggak sabar ingin kenal lebih dekat pria lajang satu ini. (liputan & foto:
peter julio tarigan)
JEFFRY DAN TUHAN
Di
tengah kesibukan pelayanan, kapan Anda punya waktu buat diri sendiri dengan
Tuhan?
Pada saat teduh dan waktu melayani buat saya
bukan merupakan suatu “kegiatan” pelayanan.
Jika saya menganggap pelayanan adalah kegiatan, maka ini akan menjadi
suatu hal yang melelahkan saja dan kita nggak dapat apa-apa. Orang lain
mendapat berkat, kita nggak. Tapi Tuhan itu kan Maha Adil, waktu kita melayani
Dia, Tuhan juga melayani kita. Artinya waktu saya melayani Tuhan, Dia pun sedang
isi saya. Memang saya juga sisihkan hari buat sendiri. Seperti Senin, Selasa,
atau Rabu, saya akan sempatkan buat retpri (retreat pribadi). Artinya,
sebisanya saya nggak ngambil kegiatan kecuali ada pengecualian yang memang
nggak bisa dihindarkan.
Gimana
dengan permintaan pelayanan yang terus berdatangan waktu Anda mau sendiri?
Pelayanan itu nggak ada habis-habisnya. Kalo
kita terima semuanya, apa yang terjadi nantinya? Saya hanya bisa berdoa dan
berharap, “Tuhan tolong dong sensorin dulu pelayanan yang datang kepada saya”.
Ini yang menjadi doa saya setiap masalah seperti itu datang. Kalo memang
panggilan pelayanan itu udah melalui doa saya dengan Tuhan, mau nggak mau saya
harus terima. Saya yakin, ketika saya lemah Tuhan pasti kuatkan.
Seperti
apa hubungan Anda dengan Tuhan?
Seringkali orang menganggap saat untuk bertemu
dengan Tuhan itu harus diam, duduk, dan baca alkitab. Ya, memang bisa demikian,
tapi untuk ketemu Tuhan itu nggak ada batas dan jadwalnya. Lagi ngapain aja,
setiap detik mulai dari melek mata kita di pagi hari, siang, sore, dan malam
hari, kita bisa intim dengan Tuhan. Nah, buat saya kapanpun saya dapat intim
dengan Tuhan. Entah waktu lagi
ngeberesin kerjaan, saya minta hikmat dari Tuhan, atau kegiatan-kegiatan
lainnya, selalu saya minta hadirat Tuhan di situ. Dimanapun saya berada.
Benar-benar nggak ada batasan ruang dan waktu. Baca aja Mazmur 34 :1.
JEFFRY DAN MUSIK
Bisa
ceritain sedikit tentang musik ?
Saya sama sekali nggak ngerti musik secara
formal, nggak ngerti chord, nggak punya tehnik nyanyi, nggak olah vokal,
pokoknya nggak punya pengetahuan dasar tentang musik. Semua cuma kasih karunia.
Ditambah lagi saya hobi minum es dan makanan berlemak. Pokoknya sebagai
penyanyi itu nggak layak. Jadi kalo bisa seperti sekarang, semua karena kasih
karunia Tuhan. Saya hanya mengandalkan Tuhan.
Kenapa kata-kata Anda sebagai songleader atau dalam kaset cukup puitis…
Ini memang khas pelayanan saya. Punya ciri
tersendiri, yaitu banyak berkata-kata. Beberapa orang pernah kasih tau agar
saya mengurangi kata-kata pada waktu naik mimbar. Tapi saya hanya mengambil
kesimpulan begini, apakah saya lebih takut kepada perkataan manusia atau Tuhan.
Karena saya tahu apa yang sedang ada dalam diri saya. Dan sekali lagi, ini
adalah kasih karunia! Bahwa apa yang udah Tuhan taruh pada diri saya, dapat
berkata-kata merupakan yang dapat
membuat saya lebih mengalir lagi, baik itu pada waktu naik mimbar ataupun dalam
membuat lirik lagu dalam musik saya. Itulah saya. Jeffry Stevanus Tjandra.
Bukan orang lain, saya ya Jeffry.
Warna
musik anda sendiri itu gimana sih ?
Setiap orang punya karakter tersendiri. Dan saya
ini digolongkan dalam depth worship. Kesimpulan ini muncul karena dari semua
pendengar musik saya mereka meresponi langsung pada saat setelah selesainya saya
melayani ataupun dari e-mail yang masuk setiap hari. Sepertinya saya sudah
diblok. Karena orang-orang yang ngedengerin musik saya umumnya memakainya untuk
saat teduh. Lalu saya pikir kan nggak cocok kalo saya sisipkan musik yang
berirama cepat di saat orang sedang depth dalam menyembah.
Dan kalo mau lebih detail lagi, dengerin aja
semua album saya, yang dari pertama sampai yang ketujuh. Pasti ketemu dan dapat nyimpulin sendiri.
Ada
kerinduan yang belum tercapai dalam musik ?
Saya adalah orang punya latar belakang dari
gereja mainstream. Saya sekarang sudah dapat menemukan dan menikmati arti dan kuasa
didalam pujian dan penyembahan. Kerinduan saya adalah membuat album pujian dan
penyembahan dari kidung jemaat. Agar dapat menjadi berkat lebih lagi buat
setiap denominasi gereja. Karena urusan praise and worship itu bukan urusan salah satu
denominasi gereja aja. Semua itu adalah kewajiban setiap umat Tuhan. Di gereja
manapun dia. Nggak pandang denominasi gereja.
Saya rindu dapat dipakai lebih oleh Tuhan untuk
ini, dapat merubah pandangan lama dan membuat atmosfir baru buat setiap
denominasi gereja. Ini merupakan kerinduan dan rencana saya.
Tetapi secara umum dalam hidup saya apa yang
terpikirkan dan udah matang banyak yang nggak terjadi. Dan malah apa yang nggak
terpikirkan oleh saya malah terjadi beneran. Sungguh saya benar mengaminkan
Firman Tuhan yang berkata, apa yang
tidak dipikirkan ini yang akan diberikan Tuhan. Ini benar-benar tergenapi
oleh hidup saya dan sungguh saya alami. Sebagai contoh tahun ini saja, saya
nggak pernah kepikiran untuk ngeluarin album baru. Baru punya rencana tahun
depan. Tetapi, malah saya membuat dua
album atau twin pack sekaligus di dalam satu bulan. Sungguh suatu di luar alam pikiran
manusia.
Album Anda
sepertinya laku keras ya?
Kesuksesan suatu album rohani
sebenarnya tidak tergantung kepada kuantitas berapa terjualnya, tetapi
suatu album rohani dapat dikatakan sukses adalah orang yang mendengarnya mendapatkan
berkat dari album tersebut. Artinya kualitas daripada album tersebut dapat
memberkati. Lebih luas lagi, apakah jiwa-jiwa setelah mendengar album kita
orang tersebut, diubahkan hidupnya atau nggak. Dipulihkan kan nggak mereka? Ini
menjadi tanggung jawab sang penyanyi. Memang secara kuantiti penting, artinya
kalo banyak terjual sama dengan banyak jiwa terberkati oleh musik kita. Tetapi
yang paling penting adalah kualitas daripada musik yang kita tawarkan.
JEFFRY DAN PASANGAN HIDUP
Gimana
dengan ‘kesendirian’ Anda sekarang ?
Secara umum orang bilang hidup ini harus punya
target. Kalo nanti umur segini nggak nikah
bisa-bisa nanti anak saya gimana ya
atau apa lagilah yang lain tentang apa yang ada di depan kita. Saya
nggak pernah kepikiran akan masa depan saya. Sepuluh tahun lagi, dua puluh
tahun lagi atau jangan-jangan sebelum itu Tuhan udah panggil saya atau Tuhan
Yesus udah datang yang kedua kalinya, untuk angkat kita semua yang percaya. Saya
percaya hari esok saya adalah benar-benar di tangan Tuhan. Dan setiap hari
ini yang Tuhan kasih, sebaik-baiknya dan sebijaksananya saya pakai untuk
menyenangkan hatinya Tuhan.
Prinsip saya begini, kalo di dalam
perkara-perkara sekunder di hidup saya saja, Tuhan sudah memberikan sangat dari
cukup. Malah lebih daripada apa yang saya pikirkan. Kalo dalam hal sekunder ini
saja sudah taruh yang luar biasa buat saya, masak yang primernya ini Tuhan
nggak kasih.
Saya pikir, ini teramat nggak mungkin Tuhan
berikan. Dan saya harus lebih lagi bersabar dan berpengharapan lebih lagi dalam
masa-masa penantian. Saya yakin sungguh
sangat teramat yakin, dan penuh suka
cita dalam hari-hari penantian ini.
Dan saya bisa melewati hari-hari dengan
kesendirian ini, hanya karena saya
bersandar dan benar-benar bergantung penuh kepada Tuhan. Artinya, Tuhan
mau buat apa aja terhadap kehidupan saya, saya pasrah aja. Tetapi pasti, itu
sungguh adalah rancangan yang damai sejahtera. Nggak mungkin nggak. Dia sungguh
ajaib dalam hidup saya. Sampe saya sudah pernah pada titik tertentu, dan
berkata “apa yang udah Tuhan berikan ini,
adalah sungguh sangat luar biasa “.
Pernah
jatuh cinta ?
Pernah dong.., dulu saya pernah dekat dengan
seseorang. Kami berbeda gereja. Saya dianjurkan oleh dia untuk pindah ke
gerejanya. Agar bisa sama-sama satu tempat ibadah. Tetapi saya beri tahu
begini, memang saya tidak akan selamanya ada di gereja ini tapi kalo sekarang
dia suruh saya untuk pindah gereja cuma untuk dia, saya bilang, nggak bisa.
Karena masih banyak hal yang Tuhan inginkan saya kerjakan terhadap gereja lokal
saya pada waktu itu. Tempat yang Tuhan taruh sekarang ini. Dan akhirnya kita
putus hanya karena alasan yang orang anggap sangat sepele, dan alasannya yang
dibuat-buat aja.
Pada waktu itu cuma satu masalah, belum waktunya
Tuhan ijinkan saya keluar dari gereja lokal saya, Karena Tuhan masih pakai saya
di gereja saya. Dan didalam hidup saya, saya selalu bilang begini ama Tuhan,
“Tuhan paksakan kehendak dan rencana Tuhan untuk terjadi sempurna dalam hidup
saya”. Dilain pihak Tuhan kan nggak
pernah memaksa. Tuhan kasi kebebasan penuh dalam kehidupan kita ini meski Dia
hanya mengingatkan dan menawarkan,
Dan saking ekstremnya saya, saya benar-benar meminta hadirat dan hikmat
Tuhan untuk datang kepada saya dipaksakan. Saya mau nggak setengah-tengah. 100
persen hikmat Tuhan ada dalam diri saya!
Matius 6 : 33, sudah benar tergenapi dengan
hidup saya. Bahwa kalo Tuhan itu janji, Dia pasti akan genapi janjiNya. Bahwa
ketika saya lebih mendahulukan Kerajaan Allah, Tuhan berikan dan tambahkan
segala-galanya dalam kehidupan saya. Dan Tuhan berkati berlimpah-limpah semua
melalui pelayanan dan usaha yang saya kerjakan. Saya mempunyai perusahaan
sendiri, kantor dengan gedung sendiri, ini adalah perbuatan ajaib Tuhan. Saya
adalah berasal dari keluarga yang benar-benar nggak mampu, saya benar-benar
mulai semuanya dari nol. Dan Tuhan liat ini. Karena di masa karir saya nanjak
saya lebih mengutamakan pelayanan saya dan bukan pekerjaan saya.
Punya
kriteria nggak sih untuk pasangan hidup ?
Yang pasti adalah dia orang yang sangat mengerti
tentang pelayanan yang saya lakukan. Dan berharap bertemu dengan seorang yang
penolong. Dalam arti dia benar menolong dan mendorong saya dalam pelayanan dan
kerjaan dikehidupan saya. Dan nggak berharap jangan gara-gara pasangan saya,
kualitas pelayanan saya berkurang. Kalo
kuantitas memang bisa berkurang karena kalo saya nantinya berkeluarga, waktu
untuk keluarga kan juga harus ada.
JEFFRY DAN PRIBADINYA
Anda
ini perfeksionis nggak sih ?
Saya rasa sikap ini hampir dimiliki setiap
orang. Selalu orang menginginkan yang terbaik. Dan standard terbaik dan
kesempurnaan ini yang gimana ? Ini kan banyak penafsiran makanya ada istilah
bagai pungguk merindukan bulan, Nah,
standar yang saya pakai hanya yang berkenan dan menyenangkan di hadapan Tuhan,
itu aja.
Anda
ini kan udah populer, gimana caranya supaya tetap bisa rendah hati ?
Saya nggak ngerasa populer tetapi itu memang
nggak bisa dihindari. Saya ini adalah orang yang nggak ada apa-apanya. Makanya
saya bilang saya ini adalah orang yang menerima keajaiban dari Tuhan. Pernah
suatu kali salah seorang pendeta ngomong kepada saya, “Jef, ada orang yang
ngomong begini, itu tu si Jeffry itu
bisa jadi begitu sekarang, karena semata-mata Tuhan sayang dia . . .
nggak lebih daripada itu “ lalu saya berpikiran wow . . . benar demikian adanya
. . . saya hanya bilang ama pak pendeta
itu, “Pak pendeta, tolong kalo ketemu lagi ama orang yang menilai saya itu,
bilangin terima kasih saya sebesar-besarnya buat dia, karena pernyataan dia
begitu dahsyat dan besar buat hidup saya . . . .
Artinya ketika orang itu menyimpulkan saya
sangat disayang oleh Tuhan, wow itu jauh sangat bernilai dari segala hal
didalam hidup saya. Dibanding saya disanjung nggak jelas juntrungannya.
Gimana
caranya anda untuk selalu datang on time ?
Nah, Jakarta itu raja macet cet ! Biang-biang
macet menyebar dimana-mana. Nah, saya kalo mau pelayanan selalu berusaha untuk
melewati daerah rawan macet. Misalnya kalo saya ada pelayanan di UPH, Karawaci
jam tujuh maka saya akan ada disekitar-sekitar lokasi pelayanan itu jam
lima-an. Berarti saya berangkat dari rumah sekitar jam empat-an.
Artinya saya akan nyimpan sekian waktu dan
kelihatan waktunya terbuang disekitar
daerah pelayanan tersebut. Dibanding saya harus datang telat dan ngelewatin
daerah-dearah macet. Ini harga yang saya harus bayar. Artinya yang semestinya
waktu tersebut dapat saya gunakan buat tidur-tiduran atau ngerjain yang lain,
tetapi saya harus jalan duluan. ( gF! juga ngalamin bener bersama Jeffry dimana
pelayanan di Tebet Praise Center jam 7, dia udah ada disekitar Tebet jam
lima-an... wow! Keren nggak?! gF!ers mau tiru nggak?, Biar nggak pada telat mulu! On time, oi !)
Sekarang ini berkat yang anda
terima sangat berlimpah apakah masih ada kerinduan yang lain lagi ?
Kecendrungan manusia adalah tidak pernah puas.
Tetapi kalo kita pikir kesemua itu tujuannya itu apa. Jujur saya akui apa yang
udah Tuhan berikan udah lebih daripada cukup. Tinggal saya menikmati. Nah,
untuk menikmati ini harus musti punya karunia. Karunia menikmati. Banyak
orang yang punya segala-galanya tetapi nggak bisa menikmati.
Dan saya sangat bersyukur, Tuhan udah berikan berkatnya yang berlimpah
dan dia kasi juga karunia menikmati buat saya. Makanya sungguh saya menikmati
dengan ucapan syukur dengan apa yang Tuhan telah berikan buat saya sampai saat
ini. (pt)
Copyright majalah GFRESH! www.anakmudanet.blogspot.com
No comments:
Post a Comment
copyright majalah GFRESH! www.anakmudanet.blogspot.com