SI KEMBAR JOHN DAN MICHAEL
Di bagian utara kota York, hidup sepasang suami istri bernama Tom dan Lisa.
Beberapa tahun setelah mereka menikah, mereka dikaruniai 2 bayi kembar identik.
Satu diberi nama John, dan satu lagi Michael. Wajah mereka sangat mirip, sampai-sampai
Tom, sang ayah pun, terkadang salah memanggil nama mereka.
Seiring berjalannya waktu, John dan Michael berpisah kota, karena John
ingin hidup di kota besar. Sementara Mike tumbuh jadi anak yang takut akan
Tuhan, John hidup bergaul dengan kehidupan malam kota yang tidak mengenal kasih
Tuhan. Sampai pada umur 35 tahun, Michael yang sudah menjadi penginjil yang
cinta Tuhan, mendengar kabar mengejutkan tentang John. Dia ditangkap polisi
karena kedapatan membunuh seorang kakek tua dan divonis hakim dengan hukuman
tembak sampai mati.
Mengetahui kabar tentang John, Michael bergegas naik kereta api ke kota di
mana John dipenjara. Sesampainya di sana, Mike langsung menemui John, yang
besoknya harus sudah dieksekusi. Mereka saling berpelukan dan John menangis
meraung-raung di bahu Michael seperti anak kecil.
Melihat keadaan John yang putus asa, hati Michael menjadi sangat iba.
Michael mulai memberitakan tentang Yesus yang rela mati buat semua manusia.
Setelah mendengar berita injil dari Michael, John menangis sekali lagi dan mau
mengikuti doa Michael yang menuntun John untuk terima Tuhan Yesus sebagai
juruselamat pribadi dan bertobat dari semua hal-hal kotor dan jahat yang selama
ini dia lakukan.
Di akhir pertemuan yang cukup lama, kurang lebih 45 menit tersebut, Michael
bertanya, “Maukah kamu menggantikan aku?”
John yang matanya merah karena menangis, terkejut dan balik bertanya, “Apa
maksudmu?”
“Maksudku, biarlah kita berganti pakaian. Aku memakai baju penjaramu, dan
kamu, pakailah baju pendetaku”, jawab Michael.
“Tidak!! Jangan!! Aku tidak mau!!!” jawab John dengan suara bergetar.
Tapi Michael tidak memperdulikan kata-kata John. Perlahan tapi pasti,
dibukanya baju pendeta kebanggaannya dan dipaksanya John bertukar pakaian
dengan dia.
“Aku sudah merasakan kasih Yesus yang begitu besar selama hidupku sampai
sekarang. Dan aku mau kamu juga merasakan kasih yang sama” bisik Michael di
telinga John yang tangisnya makin menjadi.
Singkat cerita, jam 4 subuh keesokan paginya, eksekusi dilaksanakan. Di
luar tembok penjara, John berlutut dan menangis mendengar suara tembakan yang
seharusnya ditujukan untuk dia. Sejak saat itulah, John berubah drastis. Dia
mengabdikan seluruh sisa hidupnya untuk meneruskan tugas Michael memberitakan
injil dan kasih Tuhan Yesus untuk banyak orang.
Berapa
banyak di antara kita yang berlaku seperti John, lari dari Tuhan cuma gara-gara
pingin menikmati “hidup”. Tapi kasih Yesus begitu besar. Dia rela melakukan apa
saja bahkan mati di atas kayu salib, dihina, diludahi, berdarah dan kesakitan
hanya supaya kita beroleh hidup yang semestinya.
“Tuhan, aku manusia berdosa, dan
upah dosa adalah maut. Aku sadar Tuhan, apa yang selama ini aku lakukan
menyakiti hatimu. Oleh sebab itu, hari ini juga, aku mau bertobat, dan aku
terima Engkau Yesus jadi juruselamat pribadiku. Masuklah dalam hatiku, dan
jadilah Raja dalam hidupku. Terima kasih Tuhan Yesus buat kasihMu yang besar
dan ajaib itu. Amin!”
Yohanes 3:16, “Karena begitu besar
kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang
tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan
beroleh hidup yang kekal.”
Copyright majalah GFRESH! www.anakmudanet.blogspot.com
No comments:
Post a Comment
copyright majalah GFRESH! www.anakmudanet.blogspot.com