CRAYON SHIN-CHAN:
TROUBLE MAKER!
Apaan tuh Crayon Shin-Chan? Waduh, kalo nanya di toko buku kamu bakal dibilang ‘nggak gaul sekalee…’. Soalnya tokoh ini nggak cuma ngetop di kalangan anak-anak, tapi juga orang dewasa. Kalo dulu kita kenal Bart Simpson, kartun top jebolan Amrik, si Crayon Shin-Chan adalah versi Jepangnya. Apa istimewanya? Yang pasti si Shin-Chan ini bikin geger karena nggak hanya bikin ketawa tapi berbau pornografi. Let’s explore!
KOMIK JOROK
Crayon Shin-Chan (CS) adalah tokoh kartun karya seniman Yoshito Usui (42 tahun), menggambarkan seorang anak laki-laki Jepang bernama Shinnosuke "Shin-chan" Nohara, umur 5 tahun, masih TK. Ia anak tunggal keluarga Nohara. Ciri khasnya: beralis tebal. Karakternya: sangat badung, konyol, penuh rasa ingin tahu.
Di Indonesia CS cepat populer melalui film serial yang diputar tiap minggu pagi di RCTI. Buku komiknya diterbitkan PT Indorestu Pacific. CS pertamakali muncul di majalah Manga Action di Jepang. Dalam filmnya, tokoh ini dipanggil Shin-Chan. Sedangkan di buku komiknya, ia dipanggil Crayon.
CS punya hobi ngerjain orang dengan sifatnya yang pintar-pintar bodoh, polos, dan cuek. Tapi rupanya imajinasi si kartunis gak cuma sampai di situ, sajian CS juga menyalurkan “pikiran kotor” pengarangnya dalam hal seks. Soalnya kenakalan CS kok jorok dan nggak lazim dilakukan anak seumurnya. Wall Street Journal pernah membahas CS dengan menyamakannya dengan film animasi Beavis and Butthead produksi MTV yang udah jelas-jelas untuk orang dewasa.
Beberapa adegan yang vulgar contohnya ialah CS suka memamerkan dan membicarakan alat kelaminnya, membuka rok mamanya yang sedang tiduran dengan alasan mencari mainan yang hilang, mengkhayalkan 2 piring kecil dan 2 mangkok sebagai payudara ibunya, buku yang dipilih CS untuk dibacakan ibuny adalah yang gambarnya gadis berbikini, punya kebiasaan memerosotkan celananya, bahkan pernah mempelorotkan rok sang ibu, mimpi-mimpi CS ketika tidur adalah wanita seksi berbikini, CS hobi naksir dengan wanita dan mengaku dirinya playboy, CS pernah memakai topeng dengan menggunakan bra milik ibunya, melorotkan bra guru TK-nya, CS mulai membaca majalah Playboy, dalam salah satu episode, CS memergoki ortunya yang sedang berhubungan seks, dan banyak lagi.
Selain itu yang paling sering dilakukan CS adalah sifat badung, kurang ajar, bandel dan trouble maker-nya, CS tidaklah “jahat” tapi dimana ada dia kekacauan terjadi. Hal ini dianggap lucu, misalnya mencemooh ibunya “Mama cantik, kulitnya kasar seperti ikan hiu”, memaki ibunya sebagai “nenek kejam”, seringkali memanggil ibunya pelit, buang air besar di dalam bak mandi, mengaku diculik guru TK-nya ketika polisi lewat, menutup mata ayahnya ketika menyetir, mengencingi muka ibunya ketika tidur, menyalakan petasan dengan kompor gas di dapur, dan banyak lagi.
Kebayang gak sih kelakuan anak lima tahun seperti ini? Kira-kira menurut kamu, secara psikologis apa pengaruhnya bagi anak kecil yang pada dasarnya suka meniru apa yang dilihatnya?
Di negeri asalnya film dan komik CS ini diposisikan sebagai film dewasa. Tapi belakangan anak kecil sampai remaja ikut menggandrungi si CS yang dianggap lucu dan konyol. Sampai saat ini di pasaran, sudah beredar delapan edisi komik CS. Di Jepang, oplahnya mencapai 25 juta eksemplar. Bagi penerbitnya Futaba Sha Ltd yang berkantor pusat di Tokyo, komik CS adalah sumber keuntungan utama dibanding komik lain terbitannya. Komik CS sudah mewabah ke berbagai negara seperti Korea Selatan, Taiwan, Hong Kong, Malaysia, Thailand, Spanyol, dan Indonesia.
Memang komik CS hanya salah satu dari komik lain yang sempat populer seperti Dragon Ball, Doraemon, Ikyu San, dll. Tapi menurut Wahadiat dari Kelompok Pemerhati Moral Anak Bangsa kepada Media Indonesia edisi 21 November 2000, mengatakan bahwa komik CS tidak pantas diedarkan di Indonesia yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai moral. Produk budaya populer seperti CS mudah mendorong anak meniru. Seorang teman bercerita tentang adiknya yang kini suka memamerkan kebandelannya dengan memerosotkan celana dan menunggingi orang dewasa di sekitarnya. Persis seperti CS!
Terbitan majalah Gamma edisi 17-23 Januari 2001 mengupas habis masalah CS, dengan salah satu sub judul Bandel dan Jorok Terbungkus Lucu. Berikut kutipan beberapa komentar artis cilik dan Kak Seto tentang komik CS:
- Ceritanya nakal, tapi bagus. Memang sih sedikit porno, tapi justru itu yang bikin lucu. Juga soal Shin-Chan suka melawan ibunya. Itu perbuatan tak baik, tapi lucu. Mama sebenarnya melarang tapi aku baca sendiri tanpa sepengetahuan mama. Joshua banyak nggak ngerti kata-kata jorok dan usilnya Shin-Chan. (Joshua Suherman)
- Menurut aku, bahasa komik itu kurang bagus. Kata-katanya kasar banget dan kadang jorok. Shin-Chan sering telanjang dan bicara jorok. Mama suka tanya, komik yang aku beli itu ceritanya tentang apa. Nggak boleh yang ada percintaannya, apalagi yang jorok. (Sherina Munaf)
- Aku nggak begitu suka. Yang di komik agak jorok. Menurut aku Shin-Chan bukan anak baik (Tasya Kamila)
- Saya banyak menerima keluhan dari ortu mengenai CS. Mereka mengeluhkan perilaku anak yang sering meniru-niru. Kata-katanya vulgar dan mengandung unsur pornografi. Shin-Chan sering menunjukkan alat kelaminnya, bicara seputar anak kelamin. Kalau buat anak-anak itu jelas akan mudah ditiru (Kak Seto Mulyadi, pemerhati anak)
- Komik ini tidak ada hubungannya dengan pendidikan seks, tapi malah memamerkan seks. Kalau kita mau memberi sesuatu yang bagus, tentunya harus berasal dari makanan yang bagus juga dong. Ibaratnya, apa yang kita tanam, ya itu yang akan kita tuai. Saya tidak kenal siapa pengarang komik itu. Tapi ketika kita menulis dan ingin menafsirkan tokoh, harus disesuaikan latar belakang dan pendidikannya. Tapi tokoh di komik CS tidak begitu. Si pengarang menggunakan tokoh anak TK dengan pikiran orang dewasa (Murti Bunanta, Dosen Fak. Sastra UI)
Strategi Crayon Shin-Chan
Tokoh utama yang dipakai dalam komik ini adalah anak kecil. Dengan ikut ditayangkan di televisi, cerita ini jadi sukses digemari anak-anak. Sampul komik CS yang bergambar anak kecil membuat CS lebih menarik untuk dibeli. Menurut Murti Bunanta komik CS menipu pembacanya sebab menggunakan tokoh anak kecil untuk mengungkapkan sikap dan pikiran orang dewasa yang tidak baik.
Kalo kita jeli, secara spiritual, apa sih yang hendak ditanam pada pembaca melalui komik ini? Menurut Pdp. Surjadi Sunarko -- pimpinan Kids Center sekaligus pembicara dalam KKR dan seminar anak -- ada dua, yaitu roh perzinahan, roh percabulan, dan roh kebodohan. Kita tau seks itu dari Tuhan dan kudus, tidak murahan. Secara tidak sadar anak kecil ditanamkan dengan perkataan yang kotor dan tidak sopan. Cuplikan adegan-adegan berbau seks telah menanamkan bahwa seks itu sesuatu yang biasa untuk dipertontonkan, dan diumbar.
Anak-anak adalah calon generasi muda, jadi bisa dibayangkan kalau moral dan pikiran mereka sudah dirusak sejak kecil dengan hal-hal tak senonoh. Sikap kurang ajar kepada ortu, berbuat hal-hal yang memalukan diri sendiri, karakter yang bodoh-bodohin diri dengan kelakuan dan perkataan yang konyol, dll.
Komik CS pun secara gak langsung melecehkan ortu. Bakat “mata keranjang” CS ini tampaknya diwarisi dari ayahnya. Dalam komik, karakter ayah CS memang agak “kacau”. Selain punya kecenderungan ekshibisionis di depan anaknya, sang ayah juga gemar minum sampai mabuk. Disalah satu bukunya, bahkan diceritakan ia juga menyuruh CS sama-sama minum bir hingga mabuk. (Eh, inget si CS itu baru lima tahun lho!). Ibu CS sendiri juga sama error-nya. Pernah digambarkan adegan CS yang sedang mandi dengan ibunya dalam visualisasi yang sangat vulgar.
Apa yang sedang ditawarkan?
Kebayang gak sih gimana si CS kalo udah gede? Mau jadi apa itu anak? Kecil-kecil udah kurang ajar, genit, konyol dan jahat (suka ngerjain orang). Kalo kita nonton/baca terus menerus, tadinya gak biasa lama-lama akan terbiasa bahkan setuju kalau dilakukan. Soalnya apapun yang dikonsumsi terus menerus lewat mata dan telinga, lambat tapi pasti akan mempengaruhi hati dan pikiran kita. Padahal Tuhan mau kita jadi umat yang layak, hidup kudus.
Rata-rata remaja yang ditanya gF! mengatakan, bahwa komik CS itu hanya komik biasa yang lucu dan konyol, nggak bakal membuat mereka ‘macam-macam’ dengan pikiran atau perbuatan. Tapi kalo kita tau sesuatu itu dosa atau akan menarik kita jatuh dalam dosa, harusnya jangan kita dekati atau dicoba, tapi hindari sumber dosa. Tuhan tidak menciptakan seks untuk diumbar dengan tidak sopan.
Tontonan atau bacaan yang berbau porno menggoda kita untuk jatuh dalam dosa percabulan dan perzinahan. Sebetulnya kalo dipikir-pikir kemana pembaca hendak diarahkan oleh pengarangnya? Hari-hari ini iblis membuat dosa menjadi hal yang biasa. Kalimat “Ah, semua orang juga baca” harusnya nggak menjadikan itu sebagai alasan yang harus diikuti. Kuncinya waspada dan berjaga-jagalah.
Dosa selalu dibungkus dengan manis dan indah. Tapi dalamnya pasti busuk dan membawa pada kebinasaan.
Komik Crayon Shin-Chan mungkin hanya satu trend dunia yang pernah mewabah seperti hal-hal lain (Pokemon, Smack Down, musik rock, dll). Iblis bisa menggunakan segala macam cara untuk menghancurkan anak-anak, remaja dan keluarga.
SO WHAT?
1. Pikiran dan mata kita bukan tong sampah, jadi isilah dengan hal-hal yang berguna dan rohani. Semua yang benar, mulia, adil, suci, manis, yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu (Filipi 4:8) Pilihan ada ditangan kita, mau diteruskan atau dihentikan membaca/menontonnya.
2. Kenali Tuhan lebih lagi dengan bersekutu erat dalam hadiratNya, supaya kamu peka untuk memilih mana yang boleh dan tidak, yang berkenan dan sempurna di mata Tuhan. (Roma 12:1-2)
3. Peringatkan dan beri pengertian dengan kasih pada orang-orang disekelilingmu yang tidak sadar dijebak oleh tipu daya iblis melalui hal-hal duniawi. Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat… semuanya itu mendatangkan murka Allah (Kolose 3:5-6)
4. Jangan mencobai sesuatu yang kelihatannya nikmat, populer, jadi trend, dll, tanpa menyelidiki latar belakang, pengaruh dan segala sesuatunya. Kalo ragu, tanyalah pada kakak rohanimu.
5. Jaga pergaulan. Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik (1 Kor 15:33)
Copyright majalah GFRESH! www.anakmudanet.blogspot.com
Trimakasih postingannya :)
ReplyDelete