JALAN 2 MIL
Buat apa sih
kita sekolah? Buat apa sih kita harus kerja atau mengerjakan semua tanggung
jawab dalam hidup ini? Pertanyaan semacam ini selalu terlontar. Siapapun kita,
dan apapun yang kita lakukan sekarang, pastikan kita nggak melakukannya cuma
lantaran sekedar kewajiban. Jika kita melakukannya dengan benar, maka hidup
kitapun akan benar karena apa yang kita lakukan merupakan bagian yang nggak
bisa terpisahkan dari hidup kita, termasuk pekerjaan dan studi kita.
Oleh:
Pdt. Philip Mantofa, Bre.
Matius 5:41 berkata, “Dan siapa pun
yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh
dua mil”. Ada tiga point penting yang perlu kita perhatikan dari ayat ini.
1. “Memaksa engkau”
Siapakah yang ‘memaksa’ kita berjalan 1
mil di ayat tersebut? Saya mendapat pengertian mengenai 'panggilan hidup' dalam
ayat ini, bahwa yang 'memaksa' kita bukan manusia, bukan pula si Iblis karena
Tuhan nggak mungkin menyuruh kita berjalan bersama iblis. Tapi Roh Kudus-lah
yang digambarkan ‘memaksa’ kita buat melakukan studi atau perkerjaan kita. Itu adalah
mengenai panggilan hidup kita.
Nah, karena Roh Kudus yang meminta kita
melakukan semua tanggung jawab kita, kita nggak boleh merasa terpaksa
melakukannya. Studi atau tanggung jawab apa pun nggak boleh menjadi paksaan dan
siksaan dalam hidup kita. Banyak dari kita yang secara tubuh ada di sekolah, di
kampus, atau mungkin di tempat kerja(buat yang udah kerja), tetapi hati kita di
tempat lain. Sekalipun mungkin hati kita ada pada pelayanan di gereja, hal ini
tetap salah karena pelayanan di gereja punya perannya sendiri dalam hidup kita.
Studi, pekerjaan ataupun pelayanan di gereja semuanya adalah sama-sama
pelayanan pada Tuhan, tapi dalam fungsi dan bentuk yang berbeda. Kalo kita
gagal menerima pewahyuan ini, berkat Tuhan nggak bisa mengalir. Tapi, bukan
berarti kita harus gila kerja atau gila studi atau gila pelayanan di gereja,
karena Tuhan menghendaki kita tetap berjalan tanpa harus jatuh ke kanan maupun
ke kiri.
Seringkali kita ngerasa stres dengan
kewajiban-kewajiban kita. Tuhan nggak pernah memberi pekerjaan yang lebih besar
daripada apa yang kita dapat tanggung. Pekerjaan yang besar pasti Dia sertai
dengan kasih karunia yang besar. Stres timbul dari rasa takut dan kuatir kita
yang nggak realistis. Belajarlah buat bersukacita dalam pekerjaan atau studi
kita. Tuhan yang memanggil kita untuk melakukannya dan kita harus percaya bahwa
Dia turut campur dalam apa yang kita kerjakan.
2. “Berjalanlah bersama dia”
Libatkan
Roh Kudus dalam sekolah dan semua tanggung jawab kita yang lain. Cara untuk
berjalan bersama Roh Kudus dimulai dari gimana kita memulai hari kita. Sediain
waktu dengan cara bangun lebih pagi untuk berdoa dan membaca firman Tuhan.
Sekalipun mungkin kita nggak dengar apa-apa, roh kita tenang dekat Dia dan ada
damai sejahtera. Kalo kita memulai hari dengan terburu-buru tanpa menyerahkan
roh kita kepada Roh Kudus, apapun yang kita lakukan hari itu nggak bakalan efektif
dan kita bakal lebih mudah terserang stres, setiap tantangan dan masalah yang ada terlihat besar dan kita
seperti belalang karena kita nggak pake kacamata-nya Tuhan. Bersama dengan Roh
Kudus, setiap masalah selalu ada dalam kapasitas kita untuk diselesaikan,
sehingga kita bisa berkata “... kesusahan sehari cukuplah untuk sehari”
(Matius 6:34).
3. “Dua mil”
Ayat di atas nggak berhenti hanya
sampai di mil pertama. Ada mil kedua yang juga merupakan bagian kita. Kita nggak
boleh hanya bersukacita di mil ke-1 karena kedua mil ini bukanlah pilihan,
melainkan janji Tuhan dan kita perlu untuk claim janjiNya. Mil ke-2
adalah membagi kasih Tuhan di sekolah, di tempat kita kerja atau dimana pun
kita berada. Entah itu mengasihi, memberkati, jadi tempat curhat, jadi jawaban,
bersaksi, ngajak ikut retreat atau sekedar kasih brosur tentang sebuah KKR,
yang penting adalah mengasihi mereka yang terhilang atau yang mundur dan
mengajak untuk kembali sama Tuhan. Nggak cukup bagi kita untuk hanya minta
disertai Tuhan dalam kewajiban kita, tapi sampai menjadi teladan, bangkit dan
bersinar terang disana. Hidup kita harus berdampak dan menjadi sebuah kesaksian
terbuka bagi orang yang belum mengenal Tuhan. Sampaikanlah sukacita kita kepada
mereka sehingga hidup mereka berubah secara kekal karena mereka mengenal kita.
Inilah panggilan injil kita.
Berjalanlah dalam mil ke-1 dengan
sukacita. Namun jangan berhenti disana. Prioritas kita adalah Kerajaan Surga.
Oleh karena itu, kita harus teruskan sampai mil ke-2. Jangan tunggu sampai kita
sempurna di mil ke-1 baru mau bergerak ke mil ke-2. Minta penyertaan Tuhan dan
tanya kepada Tuhan kapan waktu yang tepat untuk bergerak kesana. Tanpa kita
sadari, iman kita mulai dibawa Tuhan ke level yang lebih lagi karena kita
berani bergerak sampai ke mil ke-2.
Pdt. Philip Mantofa, Bre. adalah wakil gembala sidang Sinode Gereja Mawar Sharon,
Surabaya. Dengan istrinya Irene Saphira,
ia mempunyai 3 anak: Vanessa, Jeremy dan Warren.
menanggapi poin
ReplyDelete(1) "Memaksa engkau".
ada pernyataan " bahwa yang 'memaksa' kita bukan manusia, bukan pula si Iblis karena Tuhan nggak mungkin menyuruh kita berjalan bersama iblis. Tapi Roh Kudus-lah yang digambarkan ‘memaksa’ kita...."
di bilang yang memaksa adl Roh Kudus padahal dalam ayatnya di tulis " Dan siapapun yang memaksa...". ditulis SIAPAPUN. jadi sapa saja yang memaksa dunk bukan hanya Roh Kudus saja yang memaksa...!! BENARKAH?
Emmm, mungkin anda menjawab ya ROhkudus bs memakai orang2 untuk memaksa kita. trus pertanyaannya bagaimana kita tau itu yang memaksa adalah Roh Kudus??
dan mungkin lg anda akan menjawab ya makanya sering berdoa n membaca Alkitab supaya lbh peka..!! kmd pertanyaan lagi bagaimana saya bisa membedakan itu suara hati atau ROh kudus?
dan mungkin dengan sering bergaul kita akan bisa membedakan suaranya... brarti ini kan membutuhkan banyak experience dan membutuhkan waktu. kmndian bagaimana dengan saya ornag yang baru?
"Siapapun" = bkn hny RK. Setuju, dan itu ttp siapapun.
ReplyDeleteTp yg menjadi penekanan, kata Yesus "berjalanlah".
Jd tidk prduli yg perintah"manusia iblis", Y: berjalanlah.
Berjalanlah = lakukan 2x lipat / lebih.
Beri pipi kiri, jln 2 mil, kasihi musuh, beri jubah...dst
Jd bkn skedar teori, tp praktik bahkan pengorbanan
Hingga Xtus nyata via kita.
Semoga bermanfaat.
Shallom.
"Siapapun" = bkn hny RK. Setuju, dan itu ttp siapapun.
ReplyDeleteTp yg menjadi penekanan, kata Yesus "berjalanlah".
Jd tidk prduli yg perintah"manusia iblis", Y: berjalanlah.
Berjalanlah = lakukan 2x lipat / lebih.
Beri pipi kiri, jln 2 mil, kasihi musuh, beri jubah...dst
Jd bkn skedar teori, tp praktik bahkan pengorbanan
Hingga Xtus nyata via kita.
Semoga bermanfaat.
Shallom.