Ambil hp kamu. Liat phone book di hp kamu sekarang. Ya, sekarang!
Liat lagi satu-satu nama-nama temen kamu yang tersimpan disitu. Berapa banyak dari mereka yang belum pernah mendengar tentang kebenaran Yesus Kristus?
Liat tetangga kita. Atau teman les kita. Atau temen sebangku kita di sekolah. Atau mungkin saudara kita. Atau temen-temen di friendster kita. Apa ada di antara mereka yang belum mengenal or bahkan nggak tau sama sekali tentang Tuhan Yesus? (dp/erl/F!)
BERSAKSI, DUH SUSAH BANGET SIH!
MENJADI TERANG ADALAH ‘BERSAKSI’
“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." (Matius 5:16)
GF! pernah mikir, apakah yang dimaksud dengan ‘terang’ dalam ayat diatas? Ada yang bilang, jadi ‘terang’ adalah ‘berbuat baik dan berpola hidup yang baik’. Apakah kalo kita bertingkah laku baik dan melakukan perbuatan baik itu berarti kita udah jadi ‘terang’? No! Ternyata tidak! Nah lho! Kalo kita liat di ayat tersebut, ‘terang’ bukanlah perbuatan baik, tapi berfungsi agar perbuatan baik yang kita lakukan bisa dilihat orang dan kemudian orang-orang itu bisa memuliakan Bapa/Yesus.
Jadi, ‘terang’ adalah: ‘bersaksi tentang Yesus’ atau ‘berbicara/memberikan informasi tentang Yesus’. Lho kok bisa? Gini, kalo kita berbuat baik (atau berpola hidup baik), Tuhan bilang kita nggak bisa berhenti disitu aja, tapi orang lain harus tau peruatan baik kita dan kemudian memuliakan Yesus karenanya. Nah gimana caranya orang lain tau dan kemudian memuliakan Yesus kalo kita nggak kasih tau (bersaksi/berbicara/memberikan informasi) tentang Yesus? Tul nggak?
Ayat diatas sering dijadiin dalih/alasan buat kita nggak bersaksi/menginjili. Kita biasanya berdalih kalo bersaksi itu nggak perlu lewat perkataan, cukup dengan perbuatan (ngaku deh, hehe). Ternyata, sebaliknya bo! Ayat ini justru adalah alasan buat kita wajib bersaksi (dengan perkataan/informasi).
Misalnya, kita ngelakuin kegiatan sosial dengan kasih makan gratis ke gelandangan. Apa kita udah jadi ‘terang’? Belum, kita baru ‘ngelakuin perbuatan baik’, si gelandangan itu hanya akan berterimakasih dan memuji kebaikan kita (bukan memuji kebaikan Tuhan Yesus!). Kita baru jadi ‘terang’ kalo kita juga bersaksi/kasih tahu gelandangan itu alasan kenapa kita ngelakuin perbuatan itu (misalnya kasih tahu kalo kita ngelakuinnya karena Tuhan Yesus yang nyuruh kita), maka gelandangan itu akan ‘ngelihat perbuatan baik kita lalu memuliakan Bapa/Yesus’ sesuai dengan ayat di atas. Nah sekarang ngerti kan? Orang-orang nggak bakalan pernah memuliakan Yesus buat segala sesuatu yang kita kerjakan atau yang kita punya dalam hidup kita kecuali kalo kita mengarahkan perhatian mereka pada Yesus! Satu-satunya cara mengarahkannya adalah dengan cara bersaksi tentang Yesus.
Tapi bukan berarti kita berhenti berbuat baik (karena kalo kita berbuat baik pada orang artinya kita berbuat baik pada Yesus juga lho, baca Matius 25:44-45), tapi ternyata berbuat baik aja nggak cukup buat kita bisa jadi ‘terang’.
“TERNYATA KALO KITA HANYA BERBUAT BAIK (MISALNYA DENGAN MEMBERI MAKAN GELANDANGAN), KITA BELUM JADI TERANG!”
KABAR BAIK
Kata Ray Comfort (pemimpin pelayanan Way of Master bareng Kirk Cameron) penginjilan atau bersaksi itu artinya membagikan iman kita ama orang lain. Ato kalo sederhananya, penginjilan itu sering didefinisikan sebagai memberitakan kabar baik. Kabar baik apaan? Ya kabar baik kalo Yesus udah datang ke dunia buat mati menebus dosa kita en kita yang mo percaya ama Dia bisa masuk Surga en menikmati karunia hidup kekal. Satu hal yang nggak boleh kita lupa waktu bersaksi, yaitu Yesus-nya. Soalnya tujuan kita PI itu ‘kan mengenalkan Yesus ama orang-orang yang emang belum kenal Yesus. Gimana caranya? Jangan kuatir, GF! bakalan kasih cara-caranya deh!
BERSAKSI NGGAK SAMA DENGAN MEMENANGKAN JIWA!
Ini yang banyak jadi ‘stress’ buat orang Kristen. Ada yang bilang kalo kita harus memenangkan jiwa. Ternyata, Tuhan nggak pernah kok bilang secara langsung kalo kita harus memenangkan jiwa! Tuhan hanya menyuruh kita buat bersaksi! Beda lho antara bersaksi dengan memenangkan jiwa!
“Sebab Kristus mengutus aku (Paulus) bukan untuk membaptis, tetapi untuk memberitakan Injil…” (1 Korintus 1:17)
“…dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." (Kisah 1:8b)
Analoginya ama dengan situasi dalam pengadilan. Ada saksi dan ada pembela. Tugas saksi adalah menerangkan apa yang dia ketahui, bukan buat memenangkan perkara. Sedangkan seorang pembela bertugas untuk berusaha menyelesaikan suatu perkara dengan berhasil. Emang suatu sukacita kalo kita bisa memenangkan jiwa, kalo kita emang bisa. Tapi Tuhan hanya mewajibkan kita buat bersaksi.
BERSAKSI ITU WAJIB!!!
“Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.” (Markus 16:15).
Semua orang percaya itu wajib bersaksi. Tapi sekarang ada anggapan kalo yang harus menginjili atau bersaksi itu hanya orang yang udah punya gelar Ev (evangelis), Pdt (pendeta), ato yang emang punya panggilan (jawatan) sebagai penginjil ato cuma mereka-mereka yang punya sebutan hamba Tuhan.
Oke, wait a second, who says so? Alkitab nggak pernah mengajar kita cuman sebagian orang aja yang harus penginjilan, yang lain cuma jadi penonton. Nggak lagi. Kalo dibilang tugas penginjilan buat orang yang punya sebutan hamba Tuhan, itu benar karena semua orang percaya itu adalah hamba Tuhan. Coba kita liat di 1 Petrus 2:9 “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.”
Menjadi saksi Kristus nggak cuman lewat tingkah laku dan pola hidup sehari-hari, tapi juga harus lewat kesaksian iman secara verbal!
MOTIVASI UNTUK BERSAKSI
Apa yang mendorong kita buat bersaksi? Saat kita nggak punya keberanian, atau sibuk atau malas, harus ada motivasi yang bisa bikin kita bangkit dan ngelakuin tugas kita. Tapi motivasi ini harus tulus dan murni. Apa aja sih?
1. Kasih Yesus
“Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.” (1 Yohanes 3:16)
“Sebab kasih Kristus yang menguasai kami..” (2 Korintus 5:14)
Paulus sangat terbeban buat memberitakan Injil karena kasih Kristus yang memotivasinya. Paulus telah diberi kasih karunia keselamatan olehNya, diapun rindu ngebagiin ke orang lain.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16).
2. Keinginan Tuhan sendiri
“…karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.” (Filipi 2:13).
Tuhan sendirilah yang ingin atau berkehendak agar semua manusia bisa mendengar kabar baikNya. Dan Tuhan akan memperlengkapi dan memimpin kita dengan Roh KudusNya biar kita bisa melaksanakan keinginan Tuhan ini. Kita hanya perlu taat pada pimpinan Roh Kudus. (baca 3 Langkah Mudah Menghilangkan Kesukaran Bersaksi).
3. Amanat Agung
Bersaksi adalah respon murid-murid Yesus (termasuk kita juga) terhadap perintah Yesus sebelum Dia naik ke surga. Yang kita kenal dengan nama Amanat Agung.
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28:19-20).
Disini ada yang bisa memotivasi kita yakni bahwa Yesus akan menyertai kita (melaksanakan Amanat Agusng) senantiasa sampai akhir jaman! So, jangan takut!
4. Kita punya utang!
“Aku berhutang baik kepada orang Yunani, maupun kepada orang bukan Yunani, baik kepada orang terpelajar, maupun kepada orang tidak terpelajar. Itulah sebabnya aku ingin untuk memberitakan Injil kepada kamu juga yang diam di Roma.” (Roma 1:14)
Paulus ngerasa punya utang pada Tuhan karena Tuhan telah menyelamatkannya, ia ngerasa harus bayar utang itu dengan cara memberitakan Injil pada orang lain. Pernah nonton film Pay It Forward? Seorang anak kecil punya misi buat berbuat baik pada tiga orang, dan tiga orang itu ‘berhutang kebaikan’, tapi harus dibayar dengan cara melakukan kebaikan ke tiga orang lainnya.
“Kita telah diselamatkan oleh Tuhan, bayarlah ‘utang’ keselamatan itu dengan cara memberitakan kabar baik keselamatan itu ke orang lain.”
5. Tuhan segera datang!
“Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya." (Matius 24:14)
Umat yang cinta Tuhan pasti pengen Tuhan cepetan datang kan? Kalo Tuhan datang berarti udah tiba kesudahannya. Dan Tuhan bilang ‘kesudahannya’ tiba itu kalo injil sudah diberitakan di semua bangsa! Ini bisa memotivasi kita! So, ayo beritakan Injil Kerajaan Tuhan!
APA SYARAT BERSAKSI?
Ada 3 macam sikap tentang mengabarkan Injil: (1) orang yang bersemangat tapi nggak punya pengetahuan yang cukup tentang injil, biasanya sih bisa jalan tapi tanpa arah atau malah salah. (2) yang punya pengetahuan yang cukup tapi nggak punya hati buat bersaksi, jadinya dia nggak ngelakuin apa-apa en nggak ada dalam rencana Allah. (3) punya hati buat bersaksi dan juga punya pengetahuan yang cukup tentang Injil. Semoga kita semua termasuk yang ketiga.
Terus, gimana supaya kita bisa sampein kabar baik itu? Well, GF! nggak mau kasih metode-metode tertentu karena yang penting bukan metodenya, tapi pimpinan Roh Kudus waktu kita mau bersaksi tentang Yesus. GF! percaya kalo kita berani ambil langkah pertama buat bersaksi, Tuhan juga bakal bantu kita buat langkah-langkah selanjutnya. Tapi kalo kita sendiri nggak pernah berani melangkah, kita juga nggak akan ngalamin gimana Tuhan ngelatih kita dan nolong kita buat jadi saksi-Nya itu. So, sebelumnya GF! mau ingetin lagi kalo buat bersaksi, kita perlu:
1. Mengalami dulu keselamatan itu. Ya iya lah! Apanya yang mau disaksiin kalo kita sendiri belum terima keselamatan itu sendiri! Dan jangan sampe deh: “Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.” (1 Korintus 9:27)
2. Bersedia alias mau (poinnya bukan bisa nggak bisa, tapi mau dulu atau nggak. Kalo mau, Tuhan akan mampukan dan ngelatih kita, percaya deh!). “…kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera.” (Efesus 6:15).
3. Berani melangkah. nggak takut; lawan ketakutan dan minta keberanian. Para rasul juga berdoa minta keberanian, baca Kisah 4:29-31 dan Paulus juga bilang dia pernah gentar tapi dia nggak dihentikan olehnya, baca 1 Korintus 2:3.
4. Bergerak dengan hati yang penuh belas kasihan. minta supaya Tuhan kasih hal itu pada kita. Kesaksian sejati seharusnya bukan karena di-program-kan, tapi karena hati kita emang dipenuhi belas kasihan. Kalo hati kita penuh belas kasihan, mau di gereja dicanangin program penginjilan atau nggak, kita akan tetap gerak sesuai pimpinan Roh Kudus.
5. Percaya dan bergantung sepenuhnya pada Roh Kudus, termasuk waktu kita membuka mulut dan mulai nyampein pesannya. Kalo kita menginjili secara langsung, nggak usah terlalu dipusingin ama fasih nggaknya lidah kita. Kita emang perlu belajar supaya bisa berkomunikasi dengan baik, tapi jangan gara-gara ngerasa kita nggak pandai bicara jadi ngehalangin kita beritain Injil. Soalnya, Injil disampaikan bukan dengan kekuatan hikmat dan perkataan manusia, tapi Roh-Nya. Jadi, percaya aja! (Liat deh pengakuan Paulus waktu ngejangkau jemaat di 1 Korintus 2:1-5).
“Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah.” (2 Timotius 1:8)
APA YANG HARUS DIBAGIKAN?
Beritain kabar baik/Injil itu bisa dengan berbagai cara, tapi yang paling penting pesannya bisa sampai. Nah, kalo kita punya kesempatan buat memberitakan Injil secara langsung (verbal), ada beberapa hal yang bisa kita sampein ke orang itu.
1. Manusia udah berdosa sehingga kehilangan kemuliaan Tuhan dan pasti binasa.
Sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, manusia punya kecenderungan dan pasti pernah bikin dosa. Dosa yang misahin manusia dengan Allah. “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Roma 3:23a). Dan upah dosa adalah maut! (Roma 6:23).
2. Manusia nggak bisa menyelamatkan dirinya sendiri.
Manusia berusaha menghampiri Allah, tapi nggak ada satupun cara bisa berhasil. Amal perbuatan nggak bakalan bisa menebusnya dari dosa, agama pun demikian. Kita nggak bisa nyamperin Tuhan karena dosa kita. Yang bisa bikin hubungan kita kembali baik dengan Tuhan adalah kalo Tuhan yang nyamperin kita! “…pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,” (Titus 3:5)
3. Yesus adalah satu-satunya jalan menuju Tuhan.
Bisakah Tuhan menghampiri kita? Tentu bisa! Dan udah dibuktiin dengan menjelma jadi manusia 2000 taon yang lalu, lalu menebus kita dari dosa dengan darahNya, darah Yesus.“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." (Kisah 4:12)
Gimana bisa Yesus jadi Juruselamat kita? Karena Dia udah berkorban dan menebus kita dari dosa, seperti yang Paulus bilang:
“Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari ketiga, sesuai dengan Kitab Suci.” (1 Kor 15:3-4)
Jadi liat kan sebetulnya intinya kabar baik yang harus kita bagiin ke orang-orang itu nggak lain adalah:
1. Kristus mati karena dosa-dosa kita
2. Kristus dikuburkan
3. Kristus bangkit (ending-nya bukan di kematian, tapi Kristus juga bangkit dan hidup)
Berikut ini beberapa hal dasar yang bisa kita bagiin. Walau ini bisa jadi semacam panduan, tapi jangan kaku ya. Bebasin Roh Kudus buat tuntun kita. Bisa jadi kita nggak punya kesempatan bicara banyak atau buka Alkitab segala. Jadi, sambil ngertiin poin-poin ini, tetaplah bergantung sepenuhnya ama Roh Kudus. (poin-poin ini bisa kamu gunting dan lipat biar bisa dibawa-bawa)
DIKOTAKIN DI PINGGIR BIAR BISA DIGUNTING:
1. Sudut pandang Tuhan tentang manusia
Sampein kalo Tuhan mengasihi kita semua (termasuk dia) dan menciptakan kita supaya kita kenal Tuhan secara pribadi. Tuhan punya rencana yang indah buat kita.
Referensi ayatnya, misalnya: Yohanes 3:16 dan Yohanes 17:3
Nah, tapi ternyata ada yang ngehalangin kita buat kenal Dia/bersekutu secara pribadi denganNya. Apa itu?
2. Kondisi kita sebagai manusia yang berdosa
Keadaan kita sebagai manusia adalah berdosa dan gara-gara dosa itu, kita terpisah dari Tuhan. Akibatnya, kita nggak bisa ngalamin Dia secara pribadi dan juga kasih dan rencanaNya. Dalam hal ini, kita bisa bagiin kalo nggak ada satu manusia juga yang nggak pernah bikin dosa. Semua orang udah berbuat dosa dan upah dosa itu maut.
Dosa secara sederhana adalah semua bentuk pelanggaran hukum Allah (1 Yohanes 3:4), sedangkan maut itu artinya perpisahan dengan Tuhan yang bikin hidup nggak bersemangat, tanpa tujuan, hampa, dan ujungnya adalah hukuman di neraka yang berarti juga kematian kekal.
Referensi ayat: Roma 3:23, Roma 6:23
Terus, gimana supaya dosa kita bisa diampuni dan kita bisa berhubungan lagi dengan Tuhan?
3. Kasih Karunia Tuhan
Dosa kita nggak bisa dihapus dengan perbuatan baik, amal, kegiatan-kegiatan agama sekalipun, apalagi harta (baca Yesaya 64:6, Yesaya 1:11-20, dan Matius 16:26 untuk kita tau pandangan Tuhan terhadap usaha manusia buat ‘nyuciin’ diri dari dosanya). Tapi Yesus Kristus-lah satu-satunya jalan yang bisa ngehapus/nebus dosa kita dan bisa bawa kita kembali ngalamin Tuhan en berhubungan denganNya, yaitu dengan mati disalib dan kemudian bangkit lagi.
Referensi ayat: Yohanes 3:16, Yohanes 14:6, 1 Timotius 1:15
Sebenernya sampai disini udah cukup. Tapi dengan bantuan Roh Kudus, kita bisa berlanjut ke tahap berikutnya:
4. Meresponi Kasih Karunia Tuhan
Tantang orang itu buat terima Yesus Kristus secara pribadi sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya karena cuman dengan begitulah kita bisa kenal Tuhan secara pribadi dan ngalamin lagi kasihNya sesudah ngalamin pengampunan. Nah, kalo orang itu mau datang pada Yesus kita bisa pimpin orang itu buat berdoa. Tuntun orang itu dengan cara kita berdoa dan minta dia ngulangin doa kita. (Inget ya, tugas kita beritain kabar baik, sedangkan yang bikin orang mau bertobat dan lahir baru adalah Roh Kudus). Setelah berdoa, teguhin dia kalo dosanya udah diampuni dan namanya udah tercatat di Sorga, bukan karena perbuatan baik dia, dsb, tapi karena dia percaya pada Yesus. Trus, dorong dia deh buat terus bertumbuh dalam Yesus.
Referensi ayat: Roma 10:9–10, Efesus 2:8-9
DUH SAYA NGGAK BISA!!!
4 LANGKAH MENGHAPUS KESUKARAN BERSAKSI
Ada banyak alasan dan kesukaran buat kita memulai bersaksi, biasanya ada 4 hal yang bikin kita nggak melangkah. Mari kita hapus satu persatu kesukaran itu!
1. KESUKARAN PERTAMA: “Gue nggak bisa bikin dia bertobat!”. Kalo ini jadi penghalang kita bersaksi, baca lagi dari awal deh! Bersaksi nggak sama dengan memenangkan atau mempertobatkan jiwa!
2. KESUKARAN KEDUA: “Gue nggak bisa ngomong! Gue nggak berani!”. Taukah kamu kalo dalam penginjilan, Roh Kudus sangat berdaulat disini? “Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh, supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.” (1 Korintus 2:4). Paulus juga banyak ngalamin pertolongan Tuhan waktu nginjilin, baca di 2 Korintus 2:12.
3. KESUKARAN KETIGA: “Gue nggak tau harus melakukan apa!”. Nah, kalo hal ini… kamu harus belajar, caranya? Baca terus deh, GF! bakalan kasih tau kamu apa yang harus dilakuin!.
4. KESUKARAN KEEMPAT: “Gue takut ditolak!” atau “Gue takut diejek!” atau “Gue malu!”. Selain kita harus tau kalo Roh Kudus bakal bekerja waktu kita bersaksi, GF! punya tips-tips khusus biar kita nggak lagi takut ditolak atau diejek atau merasa malu, baca deh: ‘TIPS MUDAH BERSAKSI’.
“Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!” (2 Timotius 4:5)
1001 CARA BERSAKSI
1. Langsung (dari manusia ke manusia)
Ngobrol ama temen/orang yang dikenal. Survey membuktikan kalo kebanyakan orang bertobat gara-gara kesaksian teman dekatnya. Artinya salah satu metode penginjilan yang paling efektif itu adalah kesaksian. Makanya nggak heran kalo Yesus nyuruh kita jadi saksiNya. Ada juga yang pake Phone evangelism (kita buka buku telepon, pilih satu nama secara acak, terus telepon en langsung bersaksi). Ada juga yang disebut Door to door evangelism (Caranya kita jadi kayak salesman. Kalo salesman nawarin barang dari rumah ke rumah, kita nawarin Injil dari rumah ke rumah. Resiko dimarahin, ditolak pasti ada). Atau Man to man evangelism (biasanya dilakuinnya di tempat umum, kayak di mall, angkot, tempat main, dll. Caranya kita liat sekeliling kita, pilih orang, terus dekatin orang itu en langsung bersaksi).
2. Lewat media
Menyampaikan kabar baik tapi dengan media perantara (baik benda maupun cara), misalnya traktat, buku, selebaran, majalah, film, televisi, musik, sulap, drama, radio, konser, game, internet, T-shirt (pakaian), stiker, dan lain-lain.
TIPS MUDAH BERSAKSI
1. Kayak yang dibilang tadi, kalo kita mau bersaksi, halangan yang paling sering muncul adalah: ‘takut diejek’, ‘takut ditolak’, atau ‘takut didebat’ atau ‘malu’. Nah, ini karena kita berhadapan dengan manusia lain, betul? So… kalo emang itu yang jadi masalah, kita bisa pakai media, yaitu traktat (atau majalah). Taon 80-90an sempat ngetrend yang namanya traktat. Traktat itu sebutan buat ‘komik’ kecil yang ukurannya kira-kira 15x8 cm. Isinya juga paling banyak 10 lembar. Sama kayak komik, traktat juga ada gambar, dialog en cerita, yang biasanya diambil dari Alkitab. Dulu sempat jadi trend penginjilan traktat. Maksudnya orang Kristen sibuk bagiin traktat ama semua orang. Tapi sekarang traktat udah jarang keliatan lagi. Tinggalkan traktat di meja pas kita pulang dari kantin, dari bioskop, atau di manapun. Atau poskan lewat surat. Atau langsung kasih ke orang lain. Dan kalo emang Roh Kudus menghendaki kita bisa tinggalkan traktat itu di tempat sampah sekalipun! Setelah itu, Roh Kudus akan bekerja. Mungkin nggak langsung, bahkan mungkin bisa bertaon-taon baru ada dampaknya. Banyak kesaksian udah terjadi lewat traktat. Traktat bisa kamu dapatkan di toko buku Kristen (biasanya di TB Kalam Hidup), atau kirim surat ke PO BOX 1419 Surabaya 60014, atau Kotak Pos 1147 Bandung, atau Kotak Pos 1290 Surabaya 60012.
2. Kalo kita takut ditolak, maka bikin strategi biar orang lain yang ngehampirin atau bertanya duluan ke kita. Misalnya pake simbol, lencana, bawa atau pake sesuatu yang bikin orang bertanya, dan buat ngejelasinnya kita bisa kasih traktat ke dia atau ngomong langsung. Misalnya kita bisa pake t-shirt bertema Kristen yang mengundang orang lain bertanya.
3. Ikutin persekutuan doa, atau gabung dengan komsel (baca edisi lalu tentang komsel), di sana kamu bisa berlatih buat bersaksi. Kalo ada kesempatan buat bersaksi, berdirilah dan ucapkan kesaksian kamu, pengalaman kamu bersama Tuhan dsb. Itu akan melatih dan bikin kita terbiasa bersaksi. Nggak bakalan ada yang menolak atau mengejek kalo disitu kan?
4. Punya temen yang juga punya hati buat bersaksi, biar tambah semangat. Kita bisa melakukannya bersama-sama, atau bercerita pengalaman bersaksi, atau saling bertukar pikiran, atau saling mendoakan dan mendukung.
5. Biasakan diri kita berbicara atau nunjukkin kalo kita anak Tuhan atau orang Kristen atau memuliakan Tuhan. Misalnya dengan sengaja selalu bilang: “Puji Tuhan!”, “Kalau Tuhan Yesus menghendaki”, “Terimakasih Yesus” dsb pas kita lagi ngobrol. Selain kita jadi terbiasa, dan menarik perhatian orang lain dan memudahkan kita buat bersaksi.
6. Jadilah papan iklan Yesus. Jangan malu pake atribut Kristiani, asalkan hati kita sesuai dengan apa yang kita pake. Pakelah kaos rohani, pamerkan Alkitab, pakelah kalung salib, nyanyi atau nyalain musik rohani, apapun yang bisa menarik perhatian orang tentang hal rohani. Melatih kita buat berani menyandang ‘jabatan’ anak Tuhan.
“Karena pemberitaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi firman Allah tidak terbelenggu.” (2 Timotius 2:9)
KALO ADA YANG MAU BERTOBAT... GIMANA?
Ada satu pertanyaan yang sering ditanyain sama teman-teman GF!. Kalo kita udah PI-in satu orang en orang itu bertobat, terus apa yang mesti kita lakuin selanjutnya? Jawabannya bisa banyak. Tapi secara garis besar ada dua pilihan yang bisa kita pilih:
• Jadi orang tua rohani buat orang itu
Orang yang baru bertobat itu kayak bayi (secara rohani ya). Namanya juga bayi belum tau apa-apa, nah sebagai orang yang udah lebih lama kenal Tuhan, yuk kita bantu ‘bayi rohani’ kita. Kasih dia ‘susu rohani’ (maksudnya ajaran dasar kekristenan) en bantu dia bertumbuh supaya jadi dewasa secara rohani.
• Cariin ‘orang tua rohani asuh’
Kalo kita rasanya nggak sanggup jadi orang tua rohani, ada baiknya kita bawa ke gereja ato persekutuan en cariin orang tua rohani yang kira-kira cocok buat orang itu. Jangan terus mentang-mentang nggak sanggup terus dibiarin, tanggung jawab dong.
Nah ada satu hal penting yang mesti kita inget, apapun pilihan kita, kita harus pastiin kalo orang yang baru bertobat itu tertanam di sebuah gereja lokal. Jangan dibiarin sendiri. Ini penting banget, soalnya gereja adalah wujud nyata Yesus di bumi ini. Jadi pastikan kita cariin gereja lokal (bukan gereja setan, bukan gereja sesat) buat orang yang baru bertobat tadi.
KALO DITOLAK?
Di atas udah dibilangin kalo bersaksi nggak sama dengan memenangkan jiwa. Memang salah satu kebingungan yang suka dialami ama orang Kristen waktu bersaksi yaitu apa orang yang kita PI-in itu harus bertobat ato nggak. Daripada pusing-pusing, yuk kita liat aja apa yang Alkitab bilang soal hal ini.
“Kata-Nya selanjutnya kepada mereka: "Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu. Dan kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka. Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat” (Markus 6:10-12)
Dari ayat di atas kita bisa liat kalo tiap orang itu punya hak buat nggak mendengarkan pemberitaan Injil kita en kita nggak bisa maksa. Itu udah termasuk hak asasi manusia. Nah kalo ada orang yang nggak mo dengerin pemberitaan Injil kita, apa dong yang mesti kita lakuin? Ada dua jawabannya:
• Tetap beritakan Injil
Tanya ama Roh Kudus, apa kita mesti terus injili orang itu. Inget kita nggak bisa maksa orang buat bertobat. Tapi kita bisa bagiin apa yang kita tau tentang kabar keselamatan. Makanya penting banget buat peka ama suara Roh Kudus dalam saat-saat kayak gini. Apa Roh Kudus menggerakkan kita buat terus injili orang itu? Kalo ya, taati, jangan sampe ada satu orang masuk neraka gara-gara salah kita yang nggak tanggap sama suara Roh Kudus.
• Tinggalin aja
Di sini yang penting itu kepekaan kita ama suara Roh Kudus. Tuhan sayang semua manusia en Dia nggak pengen ada satu pun manusia yang mesti mati gara-gara dosa. Tapi kalo Roh Kudus nggak menggerakkan kita buat terus bersaksi ya udah. Siapa tau orang itu emang bakal bertobat nantinya, tapi bukan ama kita.
“Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu." (Matius 5:11-12).
PARA PENGINJIL DARI MASA KE MASA
Kalo GF! nulis tentang penginjil dari zaman dulu sampe sekarang, bukan artinya cuman mereka doang yang bisa disebut pengijil. Kita semua itu penginjil. Cuman sekarang, GF! mo kasih liat beberapa nama penginjil terkenal yang dicatat sejarah, mulai dari zaman para rasul sampe zaman modern.
• 12 Rasul Yesus
Yang jadi pionir dalam hal PI adalah 12 rasul Yesus. Mereka itu yang mula-mula PI mulai dari Yerusalem, ke Asia, Eropa sampe Afrika.
• Stefanus
Stefanus itu nama salah satu diaken gereja mula-mula en juga nama martir pertama di Perjanjian Baru. Tapi selain itu Stefanus juga sebenarnya penginjil loh. Dia itu PI ama orang-orang Yahudi yang waktu itu menyalibkan Yesus.
• Filipus
Filipus juga nama salah satu diaken gereja mula-mula yang aktif PI ke orang-orang Samaria en termasuk orang pertama yang PI ama orang non Israel (inget cerita Filipus PI ke sida-sida Etiopia?). Filipus juga nama orang di Perjanjian Baru yang disebut sebagai pemberita Injil.
• Timotius
Anak rohani Paulus ini PI ke orang-orang Efesus. Timotius juga dipercaya jadi gembala jemaat Efesus.
• Ignatius
Penerus Petrus sebagai pemimpin gereja di Antiokhia ini PI di daerah Asia.
• Dionysius
Orang Yunani yang sempat belajar ke Mesir en hadir waktu Yesus disalib ini jadi penginjil buat orang Yunani en akhirnya jadi pemimpin gereja di Athena.
• Berengarius, Henry of Toulouse
Dua-duanya orang Perancis yang PI ama orang-orang Perancis juga.
• Martin Luther
Orang kenal Martin Luther sebagai reformator gereja, tapi pesan yang dia sampein tentang keselamatan oleh iman itu juga sebenarnya PI juga. Makanya banyak orang yang bertobat gara-gara pesan dia yang satu itu.
SEKARANG SAATNYA!
GF!ers tadi kita udah baca tentang gimana bersaksi, mulai dari sejarah sampe apa yang mesti kita lakuin buat follow up. Nah, langkah selanjutnya yang mesti kita lakuin adalah mulai bersaksi sekarang. Jangan tunggu lagi. Ada sebuah lagu dari Melissa Champlion, judulnya Don’t Wait (Jangan Tunggu). Lagu ini jadi pesan buat kita buat jangan tunggu besok buat PI, tapi sekarang saatnya. Ini lagunya:
Another soul is lost, a mother's heart is broken
(satu jiwa lagi hilang, hati ibu ikut hancur)
Another day is passing, another chance is gone
(satu hari lagi berlalu, satu lagi kesempatan hilang)
Another eye cries a tear, Another ear yearns to hear
(satu lagi air mata tumpah, satu lagi telinga rindu mendengar)
that voice which was unspoken, that word which was unheard.
(suara yang tak terkatakan, kata-kata yang tak terdengar itu)
Don't wait another day to tell someone about the Lord
(jangan tunggu besok untuk menceritakan tentang Tuhan)
Dont wait another day to tell someone about Jesus
(jangan tunggu besok untuk menceritakan tentang Yesus)
Can you see their faces In the world today?
(tidakkah kau lihat muka mereka di dunia saat ini?)
Their lost souls and broken dreams they search for a way
(jiwa mereka yang terhilang dan mimpi mereka yang hancur mencari jawaban)
Another laugh will be unheard another song for God unsung
(satu lagi tawa akan hilang, satu lagi pujian kepada Allah tak terdengar)
another smile gone forever, another dream of God's lost
(satu lagi senyum akan hilang, satu lagi impian Tuhan akan hilang) (dp)
PETER YOUNGREN: PENGINJIL MUJIZAT
Mungkin nama yang satu ini udah nggak asing lagi di telinga GF!ers. Peter Youngren. Penginjil asal Canada ini emang sempat datang ke Indonesia taon 2003 kemaren en bikin Festival (sebutan buat KKR penginjilan Peter Youngren) di beberapa kota besar di Indonesia.
Yang uniknya Peter Youngren di tiap kali Festival yang diadainnya selalu bikin acaranya di tempat terbuka, yang bisa muat banyak banget orang. KKR-nya juga selalu penuh ama orang dari agama lain. Yang jadi ciri khas pelayanan Peter Youngren itu demonstrasi mujizat kesembuhan. Jadi di setiap Festival-nya, Tuhan selalu bikin mujizat kesembuhan, terus baru abis itu di-PI-in.
Peter Youngren emang berasal dari keluarga misionaris, makanya nggak heran bebannya buat jiwa-jiwa itu gede banget. Sejak masih muda, Peter emang udah dididik ama ortunya buat taat ama Firman Tuhan, makanya nggak heran begitu udah dewasa salah satu visinya menggenapi Amanat Agung.
Buat menggenapi visinya itu, beliau bikin banyak pelayanan yang emang berhubungan sama penginjilan. Ada Celebrate Jesus International (yang tujuannya melatih orang percaya buat PI, minimal satu jam seminggu), Celebration Bible College (sekolah Alkitab yang emang menekankan dan memperlengkapi orang percaya buat misi), Way Of Peace (pelayanan PI buat orang Arab en Timur Tengah). Selain itu beliau juga banyak nulis buku tentang PI. (dp)
DOA DAN KESAKSIAN
Kalo kita rindu buat beritain Injil, kita jangan pernah juga lupain yang satu ini yah, yaitu doa. Dalam hal ini Dick Eastman pernah bilang, “Saya yakin bahwa bila kita berdiri di depan Allah… kita akan mendapatkan bahwa setiap jiwa yang pernah dibawa kepada pengenalan akan Kristus tentu ada kaitannya dengan doa syafaat yang dinaikkan”. Mungkin kita pernah denger orang bilang gini, “Kalo cuman doa tapi nggak bertindak juga buat apa?” Hhhm… buat GF!, doa pun udah termasuk dalam bertindak. Justru doa adalah tindakan pertama yang harus kita lakuin sebelum ngambil langkah-langkah selanjutnya, termasuk waktu kita mau bersaksi. Dan sebenarnya dengan kita berdoa, kita juga akan jadi peka buat tahu kapan kita harus ambil langkah-langkah selanjutnya.
David Shibley bahkan bilang begini, “Saya sendiri juga percaya bahwa terlepas dari semua faktor lain, doa yang berhasil guna merupakan kunci yang paling kuat bagi penginjilan dunia. Doa memungkinkan segala sesuatu yang kita lakukan dalam misi. Kuasa misi yang terkemuka telah menyatakan bahwa segala kemajuan yang dicapai dalam misi berhubungan langsung dengan doa. Doa telah menyiapkan jalan menuju kemenangan dan telah menjadi kunci dari semua kesuksesan.”
GF! percaya nggak ada kegerakan tanpa doa. Paulus sendiri pun menekankan pentingnya doa dalam kaitan dengan penginjilan kepada Timotius:
“Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kira dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juru Selamat kita, yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran. (1 Timotius 2:1-4)
Nah, untuk soal berdoa ini, ada beberapa hal yang harus kita inget sama-sama:
• Berdoalah dengan komitmen, artinya sediain waktu buat doa kayak Petrus dan Yohanes (Kisah 3:1)
• Berdoalah dengan sungguh-sungguh karena doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya (Yakobus 5:16)
• Berdoalah secara khusus, artinya kita harus minta bagi jiwa yang kita rindukan buat datang pada Yesus dalam iman. Inget juga, Tuhan kasih kita kunci Kerajaan Sorga (Matius 16:19)
• Berdoalah dengan kesatuan, artinya doa yang sepakat. Ini adalah salah satu kunci nyata dari keberhasilan jemaat mula-mula lho (Kisah 4:24)
• Berdoalah dengan tekun. Yesus ngajar kalo ketekunan dalam doa itu membuahkan hasil (Lukas 11:9)
• Berdoalah dengan berani. Kalo kita mendoakan sesuatu yang ada di hatinya Tuhan, kita akan berdoa dengan berani, tanpa ragu (Ibrani 4:16). Dan kita tahu bahwa kehendak-Nya adalah menyelamatkan mereka yang hilang.
• Berdoalah dengan penuh harap (1 Yohanes 5:14-15).
So, tetaplah berdoa dan dapetin tuntunan Tuhan juga buat melangkah ke step-step berikutnya ya!
“Doa merupakan satu-satunya misi bagi dunia yang dapat dilakukan oleh semua umat Kristen. Melalui doa, setiap kita secara langsung mampu mengasihi orang-orang yang belum terjangkau dengan Injil, bahkan hingga ke ujung bumi sekalipun. Sejauh Allah mampu menjangkau, demikian pula doa itu.” (David Bryant).
Majalah GFRESH! adalah juga sarana misi dan kesaksian. Kamu bisa ikut andil dengan memberikan majalah GFRESH! kepada orang lain yang kamu kenal ataupun gak kamu kenal. Caranya:
• Buat kamu di Bandung, kamu bisa dapetin majalah GFRESH! untuk tujuan misi dan kesaksian hanya dengan membayar seribu rupiah pereksemplar (murah amat bo!, kapan lagi!), datang dan ambil sendiri ke kantor GFRESH! tiap jam kerja.
• Buat kamu-kamu di luar kota Bandung, kamu bisa mendapatkan majalah GFRESH! secara GRATIS untuk tujuan misi dan kesaksian ini (ongkos kirim ditanggung sendiri), sebutkan nama dan alamat kirim kamu lewat email friend@getmedia-online.com atau telepon 022-70791360 untuk menanyakan biaya ongkos kirim.
• Atau kamu bisa menjadi donatur dengan mentransfer sejumlah uang (bebas) ke rekening BCA 1371240069 an Fery Ferdiansyah (pemred). Dana ini akan dipakai oleh GFRESH! sebagai biaya ongkos kirim majalah GFRESH! kepada lembaga/sekolah/gereja/orang di pelosok terpencil yang membutuhkan tetapi kesulitan mendapatkan majalah ini. Kalo udah transfer, harap konfirm lewat sms ke 081809296729 atau email friend@getmedia-online.com atau fax ke 022-4236282.
No comments:
Post a Comment
copyright majalah GFRESH! www.anakmudanet.blogspot.com