Bangun pagi, sarapan, berangkat sekolah, ketemu teman, ngerjain PR, pulang, makan, nonton TV, jalan-jalan
sedikit bolehlah, namanya juga anak muda. Gaul dong! Itulah kata sebagian orang tentang
kehidupan anak muda. Ya, lakukan aja aktivitas seperti biasa, pergi ke mana pun
sesuka hati, gosip sana gosip sini, dan keadaan akan seperti biasanya. Yeakkh!, membosankan
sekali kalo
emang begitu kehidupan anak muda. (sw)
Anak Panah di Tangan Pahlawan
Pernahkah kepikiran kalo anak muda itu beda banget dari orang-orang pada
umumnya? Firman Tuhan bilang kalo kita ini anak panah di
tanganNya lho. Itu artinya, bersama Tuhan kita bisa lakukan hal-hal yang besar.
Kita beda dari dunia ini. Kenapa? Karena kita punya Tuhan yang besar, dan Ia
melakukan hal-hal yang besar, dan kita adalah anakNya.
“Seperti anak-anak panah di tangan
pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda.” (Mazmur 127:4 )
Nah,
permasalahannya, sering kali kita nggak
bisa jadi seperti
apa yang Allah inginkan, yaitu menjadi anak panah-Nya yang melesat pergi dan
menuju sasaran tembak dengan tepat. Bener nggak? Kenapa? Karena iblis nggak pengen kita menerima janji Allah buat
jadi umat
pemenang. Iblis adalah bapa dari segala dusta. Dia membohongi kita dengan
pikiran-pikiran yang dia taruh dalam hati kita. Setiap hari, mulai dari bangun
pagi, iblis menaruhkan pikiran negatif ke dalam pikiran kita, sehingga kita
berpikir: aduh, aku pasti nggak bisa deh ntar waktu ngerjain soal
ujian, aku emang bodoh nggak bakalan deh bisa jawab pertanyaan guru di kelas, semua teman membenciku,
mereka mau berteman ama aku kalo aku punya banyak
uang, mukaku nggak keren, perlu pake
make up baru keliatan cantik. Dan itulah yang terjadi. Amsal 23:7a bilang seperti apa yang kamu
pikirin tentang dirimu, itulah yang terjadi. Kalo kita berpikir
hal-hal buruk tentang diri kita, terjadilah demikian. Kalo kita berpikir hal-hal baik tentang diri kita, maka
terjadi jugalah seperti yang kita pikirkan.
Coba deh, bayangin
sekarang, pikirin kalo diri
kita adalah anak-anak Allah, yang diciptakan buat melakukan
perbuatan baik, apapun yang kita lakukan berhasil. Kita menjadi berkat ke mana pun kita pergi. Kemudian kita nggak perlu kuatir akan
teman hidup karena Tuhanlah yang menyediakannya bagi kita. Badan kita sehat karena bilur-bilur Yesus menyembuhkannya. Kalo kita pergi ke tempat
sodara, mereka menantikan kedatangan
kita karena mereka
pengen denger kabar baik dari
kita. Nah, kalo kita udah berpikir kayak
gitu, dan kita akan tergerak untuk melakukannya, maka itulah yang akan terjadi pada kita. Betapa luar biasa kan? People do what people think.
Hai anak muda, ayo
dong, bangun, dan ubah cara
kita berpikir, jangan kayak apa kata diri kita atau apa kata
keadaan tentang diri kita, tapi seperti apa kata firman Tuhan
tentang kita! (baca
deh Roma 12:1-2). Jangan puas jadi
anak muda yang biasa-biasa aja. Ayo, ubahlah dunia ini menjadi lebih baik
bersama-sama dengan Tuhan. Mungkin kita
ragu, masa sih kita-kita ini bisa mengubah dunia ini? Ya,
kita bisa!, dimulai dengan mengubah pola pikir kita, maka hidup
kita bakalan berubah, orang-orang
yang ada di sekitar kita pun berubah karena mereka melihat
perubahan kita menjadi lebih baik. John
Maxwell pernah bilang, ‘People do
what people see.’ Mau buktinya? Indonesia merdeka karena ada orang muda
yang bernama Bung Karno dkk yang nggak
mau puas dengan
keadaan yang tertindas. Sumpah Pemuda yang membawa kegerakan kesatuan di negara
ini, dipelopori oleh anak muda yang bosan dengan keadaan yang kacau karena
perang yang tak berkesudahan. Edison dengan penemuannya yang hebat itu adalah
seorang anak muda yang nggak mau menyerah
meski dia gagal berkali-kali. Guys, kalou mereka anak-anak
muda yang notabene belum mengenal Tuhan aja bisa melakukan
perubahan, apalagi kita yang punya Tuhan yang luar biasa besar yang selalu
melakukan hal-hal yang besar. Bersama Dia, kita mampu lakukan yang besar, jauh lebih besar bahkan dari yang pernah Tuhan Yesus
kerjakan di muka bumi ini.
Ayo kita buktikan pada dunia bahwa emang benar kita ini adalah kepala dan bukan ekor. Kita bisa jadi juara
kelas, ato bahkan juara olimpiade. Kita
memberi pinjam dan
bukan mengutang. Atau bahkan, kalau ada orang yang sakit, entah itu
teman, keluarga, atau siapapun orangnya, kita tumpangkan tangan
atas mereka dan mereka menjadi sembuh, sehingga mereka pada akhirnya mengenal
Allah, memuliakan Allah karena kita. Bukankah itu luar biasa? Mulailah
dengan mengubah pola pikir. Nggak ada yang mustahil
bagi Allah. Jangan batasi diri
kita, jangan batasi
iman kita untuk mempercayai dan mengalaminya.
Guys, aku dulu adalah seorang yang sulit buat bisa ngobrol ama teman-teman yang lain karena nggak pede dan nggak tau juga mau ngomong apa kalo ada di
depan orang lain, aku adalah orang yang paling malas bercermin soalnya aku menganggap wajahku nggak secantik adikku... tapi sekarang nggak. Aku ubah caraku berpikir. Aku perkatakan firman tiap
hari di kamar bahwa aku adalah biji mata Allah, aku berharga dan mulia, aku
adalah kepala dan bukan ekor, melalui hidupku orang lain harus diberkati, aku
memberi pinjam dan bukan meminta pinjam, aku lebih dari pemenang. Maka itulah
yang terjadi pada diriku sekarang. Nggak ada lagi temenku
yang percaya kalo dulu aku ini pemalu dan pendiam. Kita bisa menjadi seperti apa kata firman Tuhan tentang kita. Kita
adalah anak panah di
tanganNya. (**)
Siska Widjaya
Lahir dan dibesarkan di Cilacap. Lulus S1 Farmasi ITB tahun
2006. Melayani di Pelayanan Mahasiswa Sion ITB GKKD BP dan bekerja
di salah satu perusahaan farmasi di Bandung. Anak muda biasa yang dijadikan luar biasa oleh karena darah Yesus. Siska rindu lebih banyak lagi anak muda yang hidupnya
dipulihkan dan menjadi luar biasa karena Yesus, dan bersama dengan
rekan-rekan di Sion, mereka terus memenuhi tabung panahnya Tuhan
dengan anak-anak panah sehingga ketika anak-anak panah ini dilesatkan Tuhan, mereka
dapat menjadi berkat bagi mahasiswa di ITB, kampus-kampus, Indonesia, bahkan
bangsa-bangsa.
No comments:
Post a Comment
copyright majalah GFRESH! www.anakmudanet.blogspot.com