Setelah
10 taon Giving My Best (GMB) bertahan
dengan formasi yang sama, kini mereka terpaksa harus kehilangan vokalisnya,
Sidney Mohede, yang mengundurkan diri karena pengen lebih fokus sama
pelayanannya di JPCC (Jakarta Praise
Community Church) sebagai youth
pastor. Nggak lama, giliran Pongky Prasetyo yang juga hengkang dari band
untuk lebih fokus dalam keluarga dan karir musiknya. Gimana nasib GMB sekarang?
(F!
pt, foto piter julio tarigan)
New
GMB: Stand Out!
Di sela-sela rekaman terakhir untuk
album terbarunya yang berjudul Stand Out,
GMB yang diwakili Fenny sebagai manajemen, menyempatkan diri buat ngobrol
bareng GFRESH! “Jujur, sebenarnya bukan kemauan kita buat GMB berubah formasi, tapi
lebih pada kehendak Tuhan. Dengan adanya kejadian-kejadian yang terjadi kepada
GMB beberapa taon terakhir kami percaya itu semua campur tangan Tuhan dan
seijin Tuhan. Pada awalnya memang sakit tapi pada akhirnya kita bersyukur
karena Tuhan memberikan yang terbaik bagi hidup kita masing masing secara
pribadi maupun secara band” jelas Fenny waktu ditanya soal kenapa ganti
formasi, “…kita juga menyadari bahwa
segala sesuatu terjadi untuk mendatangkan kebaikan bagi kita jadi kita juga
menghimbau kepada para pembaca setia GFRESH!, kalau terjadi sesuatu yang kelihatannya tidak
sesuai dengan keinginan kita ingatlah bahwa ada rencana Tuhan yang indah
dibalik semua itu, yang penting kita tetap mengandalkan Tuhan dan setiap hari
melakukan segala sesuatu dengan yang terbaik.”
“Nggak ada syarat khusus buat jadi personil GMB. Karena
bukan kita yang memilih. Sekali lagi semuanya karena kehendak dan rencana
Tuhan. Pertemuan dengan Bams sampai menjadi personil GMB seru banget dan cepet
banget prosesnya.” Ya, emang
ada yang baru dari GMB dengan bergabungnya Bams (vokal) ngegantiin Sidney, dan
Joseph S. Djafar (keyboard)
ngegantiin Pongky. Wah jadi fresh dan
berita besar neh!, “Waktu kita lagi di
Singapura bikin lagu untuk album ‘Life Is Calling’, band Samsons lagi manggung
di Hard Rock Singapura. Nah, kebetulan Sidney emang ngefans sama Samsons, jadi
dia ngajak kita nonton.” Rupanya Samsons juga tau kalo GMB lagi di
Singapura, dan Bams yang emang ngefans berat sama GMB janjian buat ketemu. “Dari situ kita tawarin Bams buat jadi bintang
tamu di konser GMB Life Is Calling, dan tentu aja Bams mau banget!”
Setelah Sidney mengundurkan diri, awalnya
GMB berencana buat bikin album kompilasi, salah satu yang diajakkin kerja sama
adalah Bams. “Waktu kita hubungi, dia
tertarik. Setelah ketemuan beberapa kali, kita cocok banget. Dia seneng banget,
sampe dari yang tadinya cuma mau nyanyi 4 lagu akhirnya jadi semua lagu.” ujar
GMB mengenang pertemuannya dengan Bams, “Orang
tua Bams juga sangat mendukung dan seneng banget.”
Gimana ceritanya dengan Joseph S.
Djafar? Sebenarnya Joseph memang salah satu pendiri GMB 12 taon yang lalu.
Sayangnya dia cuman sempat bergabung di 3 album pertama, kemudian keluar. “Sekarang kita mengajak Joseph untuk
bergabung kembali di GMB. Joseph sendiri sekarang udah berkomitmen untuk GMB
dan nggak gabung di grup musik manapun.”
Album baru yang bulan ini rilis berjudul
Stand Out, artinya ‘berdiri teguh,
bersinar, dan berani tampil beda dari sekelilingnya’. Dengan proses rekaman yang
sangat cepat, nggak nyampe satu bulan, Stand
Out menemukan pergumulan yang baru: bikin lirik! “Di album-album GMB sebelumnya, liriknya dibikin sama Sidney. Kini GMB
yang harus buat lagunya plus liriknya. Buat lirik merupakan tantangan baru,
karena biasanya terima beres. Dulu, setelah musik jadi, kita serahkan materi
sama Sidney buat dibikinin liriknya. Sekarang untuk lirik kita harus membahas
setiap kata dan kalimat sampe ketemu yang tepat”. Jadi, ayo beli CD orisinilnya, simak deh
lirik-lirik di album Stand Out ini, isi
lagunya tentang cinta kepada Tuhan, dan menceritakan kebesaran dan kesetiaan Tuhan.
“Oya, kami juga mau berterimakasih pada
Sidney yang selama ini bikin lirik.”
Lanjut bercerita tentang proses
pembuatan album, hampir sebulan GMB ngumpul di Singapura. Hasilnya ada 11 lagu.
“Abis itu, kami take drum, lalu bass,
keyboard, gitar dan perkusi. Di pertengahan April kami udah masuk take vocal
yang dilanjutin mixing dan mastering. Prosesnya cepet banget! Kita sampe
terheran-heran dan terkagum, kalau bukan campur tangan Tuhan, itu mustahil,
lho!”
Pasti ada satu pertanyaan dalam benak
kita semua, apa GMB nggak kuatir mengingat Bams udah jadi idola en public figure yang beberapa kali pernah diberitakan
negatif oleh infotainment? “Orang bisa bicara apa saja, yang penting
buat kita, kita tau hatinya Bams sangat cinta Tuhan dan punya kerinduan yang
sama dengan GMB untuk melayani Tuhan bersama-sama dan menjadi berkat bagi
generasi muda.” Salut deh buat Bams, Tuhan pasti melihat hatimu dan kita
semua pasti ngedoain kamu selalu, setuju kan GF!ers semua? “Pro dan kontra dimanapun dan kepada
siapapun pasti ada, tapi yang penting kita bisa tunjukkan dengan sikap dan
tingkah laku kita yang benar dan positif sesuai Firman Tuhan, karena walau
omongan apapun tapi yang paling penting orang akan melihat bukti nyata”.
Oya, buat kamu-kamu semua, satu lagi
yang baru dari GMB: GMB Community,
tempat ngumpulnya anak-anak muda kayak kita-kita, diadakan setiap hari Minggu
pukul 10.30 WIB di Plaza Bapindo Lt 10 Jl Jenderal Sudirman Jakarta. “Semua penggemar GMB dan anak-anak muda bisa
berkumpul disini, kita bisa berbagi dan belajar hal-hal baru yang positif dalam
format yang segar dan beda dari biasanya, ada live music show dari
bintang-bintang tamu, public figure yang bakalan berbagi pengalaman hidup, ada
olahraga, games, fashion show, dsb. Datang ya”. (**)
GMB NOW IS:
- Adi Prasodjo Perkusi
- Amos Cahyadi Drum
- Bams Vocal
- Daniel Sigarlaki Gitar
- Jeffry Hermanto Bass
- Joseph S Djafar Keyboard
Dikotakin pake foto
Joseph
S. Djafar:
GABUNG
KEMBALI!
Selama beberapa taon terakhir ini, saya
lebih banyak berkarya di bidang musik sekuler seperti aransemen lagu, film
sinetron dan bioskop. Namun saya juga tetap memiliki kerinduan untuk bergabung
dalam suatu wadah dimana saya bisa berkarya dalam musik khusus untuk Tuhan, tapi
tidak terikat dalam denominasi gereja manapun. Awal-awal ceritanya saya kembali
bergabung dengan GMB adalah karena keseharian saya yang sering sekali bertemu
dengan rekan-rekan dari GMB dalam pelayanan di gereja pada hari Minggu. Seiring
berjalannya waktu, chemistry yang
terjadi membuat semua pihak menyatakan ketertarikannya untuk kembali dalam GMB,
apalagi setelah kabar Sidney dan Pongky yang mengundurkan diri. Setelah melalui
berbagai macam tantangan, maka saya berkomitmen untuk bergabung buat menjadi
personil tetap GMB.
Setelah bergabung kembali dengan GMB, komitmen
saya adalah untuk bisa bersama-sama mendukung satu sama lain dalam pelayanan,
dan tentunya juga berkembang sebagai pemusik profesional, bukan yang
asal-asalan.
Yang saya suka dari GMB, walaupun ini
band musik bertemakan rohani, namun GMB ini sangat professional dan menghargai
masing-masing personil, tanpa menghilangkan unsur kekeluargaan, lho. Makanya
saya benar-benar berkomitmen untuk saling mendukung keluarga besar GMB baik
secara profesional maupun kekeluargaan.
Menurut saya, GMB itu saat ini sudah menjadi tolak
ukur untuk band-band rohani di Indonesia. Karena mereka punya visi, mereka
punya keinginan untuk maju dan bisa menjadi contoh karena tidak malu untuk
mencoba sesuatu yang baru. Saya sangat-sangat berdoa supaya GMB untuk masa-masa
ke depan semakin maju, semakin kuat semakin dewasa dan semakin baik. (**)
Bams
LIVING IN THE DREAM
Jujur aku dulu bukan contoh yang baik,
bukan orang yang suka ke gereja. Sampe akhirnya aku suka ke gereja dan ikut
pelayanan. Di gereja, setiap aku mau pelayanan, aku nggak tau lagu-lagu gereja,
dan lagu-lagu yang suka dinyanyiin di gereja umumnya aku kurang suka, makanya
biasanya aku minta dipilihin 10 lagu trus entar aku pilih dari situ 2-3 lagu.
Nah mereka kebanyakan ngasih aku CD-CD GMB, dan musiknya bagus-bagus, dari
situlah aku mulai kenal musik GMB en ngefans sama GMB. Lagu-lagu yang mereka
ciptakan masuk ke kupingku. Selera aku banget deh. Jadi, kalo sekarang aku
gabung ama GMB itu nggak sulit, karena selera musik kita basicly sama. Sekarang yang jelas aku punya pekerjaan besar disini.
Aku harus punya integritas. Melihat aku gabung ama GMB, keluargaku seneng
banget. Mereka memang pengen aku give
back to God-lah.
Salah satu passion aku memang pengen punya album rohani, entah solo atau grup.
Bersama GMB, sesuai namanya i will giving
my best. Aku emang beda dari Sidney Mohede. Aku nggak bilang Sidney itu
kurang atau lebih dari aku. Semua manusia punya kekurangan dan kelebihan
masing-masing, en semua manusia itu special
di mata Tuhan. Sidney punya karakter yang beda dari aku, makanya aku nanti akan
memberikan warna yang berbeda pula.
Pada prinsipnya, Samsons dan GMB,
dua-duanya tetep akan aku jalani dengan sebaik-baiknya. Sebisaku en semampuku,
sebaik mungkin. Sama temen-temen di Samsons juga kita punya passion buat terus berkarya. Makanya
kita harus keluar dari comfort zone biar nggak stagnan.
Walaupun vokalisnya sama tapi tetep aja
GMB dan Samsons itu beda. Soalnya mereka masing-masing ngasih elemen yang lain,
warna musiknya benar-benar berbeda. Cuman pasti aku akan ngasih sedikit karakterlah.
Aku juga kan nggak mau dibilang mirip-mirip ama siapa. Mungkin nanti ada orang yang
akan bilang GMB mirip Samsons, ya iyalah, yang nyanyinya sama kok. Tapi kalo
secara musik beda banget. Mereka punya nafas yang beda banget.
Setelah gabung dengan GMB, mungkin aku nggak
langsung berubah jadi gimana gitu. Sifatku mungkin masih sama, walaupun pasti
aku bertambah dewasa. Aku nggak mau munafik. Yang terlihat tiap hari, aku nggak
pernah tutup-tutupin. Aku bersyukur atas apa yang terjadi dalam diriku. Apa
yang aku mau, klik langsung aku
dapet. Kayak sekarang, aku baru mikir ‘pengen
bikin album rohani’, klik langsung dikabulin
ama Tuhan. Tuhan selalu menjadi berkat dalam kehidupanku. Aku bersyukur banget.
Aku punya keluarga yang enak, punya band yang enak, punya temen-temen yang
seru, dan sekarang masuk ke band rohani yang aku suka itu kayak living in the dream.
Harapanku, banyak orang diberkati dari
lagu-lagu GMB, dan orang bisa menghargai apa yang aku buat. Itu sebenarnya
lebih dari cukup.
(**)
Daniel Sigarlaki juga bukannya ikut hengkang ya? di setiap konser true worshipers (sidney - jpcc) kayaknya selalu ada Daniel..
ReplyDelete