Love love love…
Akhir-akhir ini
banyak sekali film Indonesia yang mengaitkan soal cinta di dalamnya, seperti
misalnya film Butterfly, Love is Cinta, Kawin
Kontrak, Love, Radit dan Jani, Ayat-ayat Cinta, Otomatis Romantis, dsb.
Ratusan film dibuat untuk mengutarakan kisah-kisah percintaan, ribuan lagu
diciptakan untuk mengekspresikan bahasa kasih manusia, ratusan ribu puisi cinta
dibuat untuk mengungkapkan perasaan manusia pada pasangannya dan jutaan kata
diperkatakan pada pasangan untuk mengatakan cinta padanya.
Cinta atau kasih
adalah suatu hal yang nggak pernah lekang dari kehidupan manusia walaupun
kadang jadi kontradiksi. Misalnya karena kasih seorang pria rela
berhujan-hujan, menerobos banjir di tengah malam, demi menjemput kekasihnya
yang terjebak banjir sepulang dari kursus musik, sembari membawakan sebungkus
nasi goreng yang masih hangat. Tapi bisa juga karena kasih seorang ayah sampe
membunuh seseorang yang mencoba mengganggu anaknya. Kasih adalah hal yang kontradiktif.
Kasih bisa menyembuhkan tapi juga bisa menghancurkan bahkan membinasakan.
Karena itu kita
perlu belajar kasih dari Allah tritunggal yang rela turun ke dunia menjadi
manusia dan menebus dosa umat-Nya, atas nama kasih. Karena kasih, Allah datang
dan menolong umat-Nya yang tak berdaya karena dosa (Yohanes 3:16). Kasih inilah
yang selalu harus kita pelajari. Kasih inilah yang harusnya jadi dasar atau
motivasi kita dalam melakukan segala sesuatu. Bener nggak sih kita mengasihi
pasangan kita karena kasih yang tulus dan bukan cuman karena menyukai fisiknya?
Sebuah penelitian di Amerika mengatakan bahwa laki-laki tertarik pada perempuan
secara fisik. Sedangkan perempuan lebih suka laki-laki yang mapan secara
ekonomi.
Coba kita cek
dulu motivasi kita dalam memilih pasangan. Caranya gampang, coba kamu cari apa
yang paling kamu suka dari pasangan kamu dan bayangkan seandainya dia udah
nggak gitu lagi kira-kira apa reaksi kamu. Misalnya kamu suka senyumnya yang
manis, kalo seandainya dia nggak pernah tersenyum lagi, kamu masih mengasihinya
nggak? Kamu suka dia karena dia cowok paling bertanggung jawab yang pernah kamu
kenal. Kalo seandainya dia tiba-tiba jadi nggak bertanggung jawab, kamu masih
mengasihinya nggak?
Kita harus belajar
dari firman Tuhan mengenai esensi kasih itu sendiri. Coba lihat lagi I Korintus
13:4-8 Kasih itu sabar; kasih itu murah
hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak
melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak
pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena
ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya
segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
Kasih tidak berkesudahan.
Kasih adalah
sesuatu yang bisa kita ekspresikan pada sesama dan juga kekasih kita. Kasih itu
bakalan mengubah sifat kita dari seorang yang selalu meminta menjadi pemberi. Kasih
bakalan mengubah kita menjadi seseorang yang nggak mementingkan diri sendiri.
Kasih bakalan membuat kita mampu melihat kebutuhan orang lain.
Apa yang bisa
kita terapin dalam gaya berpacaran kita, mengenai kasih ini? Tentu saja ada:
1.
Selalu
mengampuni pasangan kita, sama seperti Tuhan sudah mengampuni kita.
2.
Belajar
mengerti pasangan kita, kelebihan dan kelemahannya. Belajar saling melengkapi
satu sama lain.
3.
Menekan
‘aku’, mementingkan ‘kamu’ atau ‘kita’.
4.
Menghargai
pasangan kamu, nggak menjelek-jelekkannya di depan orang lain, menghormati
orangtua dan keluarganya, menghargai teman-temannya.
5.
Mendukungnya
menggapai cita-citanya. Menyemangatinya waktu ngelewati masa-masa sukar. Ikut
senang waktu ngelewati masa-masa senang.
6.
Tindakan
itu bicara lebih keras daripada perkataan. Maksudnya jangan suka ngomong gombal
en nggak dibarengi ama tindakan. Sering ngomong ‘I love you’ tapi kok sering
nyakitin perasaan.
Dan masih banyak
lagi…
Waktu kamu
praktekkin kasih yang tanpa syarat ini, kamu mungkin akan ngerasa cape, nggak
mampu, putus asa dll. Kamu perlu Tuhan Yesus buat menerapkan kasih ini. Kamu
nggak bakalan berhasil kalo melakukannya dengan kekuatan kamu sendiri. Ingat
kisah kasih nggak cuman ada di film saja tapi juga ada dalam diri setiap orang
yang mau berusaha mendapatkannya. Dan tentu saja di dalam kasih Tuhan. Selamat
memberi kasih dan dikasihi. (an)
hmmm...... sip....sip...sip...
ReplyDeletethankz y bwt renungnx, ... GB.