DUA PERTANYAAN ‘PENTING’
Dalam
hidup ini, sadar atau nggak, seenggaknya ada 2 pertanyaan yang biasanya dianggap
‘penting’ buat kita-kita lho, yaitu: (1) “Apa sih yang kamu punya?” dan (2) “Apa
sih yang orang lain bilang tentang kita?”. Nah, coba GF!ers
pikirin, bener nggak kalo kita tuh cenderung peduli sama 2 pertanyaan di atas??
Crew GF! di kantor juga lagi pada belajar soal ini… (erl, sam)
Coba kita tilik sama-sama nih, kalo
misalnya aja kita mau keluar rumah atau shopping,
atau pergi ke pesta atau ke suatu tempat, berapa banyak dari kita yang suka terdiam
terpaku beberapa waktu lamanya di depan lemari baju, truz mulai milih-milih
baju yang mau dipake? Kalo kita nggak peduli sama apa kata orang tentang
penampilan kita, kita bisa kan cuek-cuek aja?! Itu sebenernya salah satu contoh
sederhana kalo pertanyaan, “Apa ya kata orang tentang gue?” seringkali jadi hal
‘penting’ buat kita. Gitu juga ama pertanyaan pertama soal apa yang kita punya
atau nggak punya.
Cuman nih, sebenernya kita justru harus
bisa ‘menang’ lho atas 2 pertanyaan itu. Kenapa? Karena kalo nggak bisa menang
atas 2 pertanyaan itu, hidup kita bakal jadi mumet deh, plus kita juga jadi susah
nikmati hidup yang udah Tuhan kasih dengan segala hal yang dipercayain ke kita.
Kita bakal berusaha untuk bisa ngejawab pertanyaan tentang apa sih yang kita
punya dan kita juga bakal berusaha begitu rupa supaya kita selalu terlihat baik
di mata orang (supaya diomongin yang baik-baik aja).
Apa berarti 2 pertanyaan itu sama
sekali nggak penting? Pertanyaan itu penting sejauh kita bisa meresponinya
dengan tepat dan wajar. Nggak salah kalo kita memang mau denger opini orang
tentang kita, selama itu emang bisa bikin kita jadi pribadi yang lebih baik dan
berdampak positif (ini bicara tentang masukan dari orang lain yang bisa buat
evaluasi kita pribadi), bukan malah bikin kita jadi penjilat, misalnya, atau
jadi munafik, berpura-pura, de-es-be. Nggak salah juga kalo kita berusaha buat ‘mempunyai’
atau meraih ‘sesuatu’, tapi kalo sampe kita kejebak ‘harus’ punya sesuatu baru
ngerasa hidup ini ‘oke’ dan ‘aman’, itu yang bikin hidup kita jadi susah. Kalo
nggak punya HP terbaru, kayaknya nggak oke; kalo nggak punya mobil keren, kayaknya
nggak pede, de-es-be… Waduh, hidup jadi pusing kan??!!
Ilustrasinya gini nih. Suatu kali ada seseorang,
sebut aja si Billy, beli kapal pesiar pribadi yang gede banget. Nggak lama, dia
dikasih tau kalo Amerika bakal dilanda badai. Si Billy ini kan langsung mikirin gimana caranya supaya
kapalnya bisa diselamatin. Jadi dia beli rantai banyak banget, terus kapal itu diikat
rantai dan rantainya diikatkan ke pohon, ke gedung, ke dermaga, ke rumah, ke
pagar, pokoknya ke banyak hal (biar gampang, coba bayangin seekor lalat ada di jaring
laba-laba). Setelah dia buat begitu, datang seorang nelayan yang ngelihat apa
yang udah dibuat ama si Billy. Si nelayan cuman tertawa ngeliat perbuatan
Billy. Kenapa? Sederhana aja jawabannya: karena semua yang udah dilakuin si
Billy itu nggak bakal berguna waktu badai datang melanda. Karena rumah,
dermaga, pagar, pohon, dsb, kan
bakal ikut hancur dan tercabut pada saat badai datang! Jadi kalo si Billy
berpikir kalo dengan mengikatkan kapalnya itu ke berbagai hal bakal bisa bikin kapal
itu aman di tengah badai, dia salah!! Jadi, gimana dong sebaiknya? Kalo emang mau
nyelametin kapalnya, Billy harusnya pergi ke lautan yang paling dalam, dan turunin
jangkarnya ke tempat yang terdalam juga. Karena semakin dalam, artinya akan semakin
stabil juga waktu badai datang menghantam.
Gitu juga dengan hidup kita. Kalo kita menaruh
rasa ‘aman’ kita pada 2 pertanyaan di atas, itu bukan tindakan yang tepat. Yang
paling penting buat kita sebetulnya bukan gimana kita bisa ngasih jawaban atas
2 pertanyaan tadi ke orang-orang di sekitar kita, TAPI gimana kita menyadari kalo
Tuhan itu begitu mengasihi kita. Kita harus bisa menang atas perkara ini,
sehingga mau orang bilang apa pun tentang kita, selama kita sadar kita dikasihi
oleh Tuhan, dan kita hidup di dalam Dia, maka kita nggak bakal mudah digoncang
atau down gara-gara pandangan orang
tentang kita atau gara-gara ‘badai’ apapun yang mungkin menerpa kita.
Nah, ini bicara soal fondasi hidup, semakin
kita sadar akan kasih-Nya yang gede buat kita, semakin kita juga nggak bakal
terlalu memperdulikan jawaban atas 2 pertanyaan tadi yang mungkin sering
dilontarkan orang-orang di sekitar kita. Selama kita sadar Tuhan mengasihi kita
dan kita juga senantiasa memberikan yang terbaik buat Dia, sebenernya kita
‘aman’.
So,
kalo kita mau menang dalam perkara ini, jawabannya kembali ke seberapa kuat
kita ngebangun hidup kita di atas kebenaran Tuhan, GF!ers, bukan atas opini
atau pandangan orang tentang kita. Karena yang terpenting bukan berapa gede
atau berapa kecil ‘badai’ yang datang, tapi seberapa kuat fondasi hidup kita. Dan
fondasinya itu nggak lain adalah kesadaran akan kebenaran bahwa Dia mengasihi GF! dan GF!ers... dan juga penyerahan
diri kita yang seutuhnya pada Dia... Jadi, mau orang tanya sambil bernada
meremehkan, misalnya, “Loe punya apa sih?” Kita akan bisa tetep tenang dan nggak
jadi ‘terguncang’.
Kalo pun kita nggak punya apa yang
dipunyai orang itu, kita tahu kita punya Yesus yang lebih berharga dari semua
yang ada. Kalo kita diomongin orang yang nggak baik dan emang kita belum jadi
orang yang sempurna, tapi kita sadar kita sedang terus belajar untuk jadi
pribadi yang lebih baik, kita juga bakal tetep bisa enjoy dengan hidup kita. Kalo orang nolak kita karena sesuatu hal,
padahal kita udah coba ngelakuin yang terbaik, kita juga nggak bakal gampang down karena sadar kalo Yesus nggak
menolak kita. Kalo GF!ers udah belajar yang terbaik, nilainya
dapat 7, sedangkan teman GF!ers yang belajar bareng malah dapat
angka lebih tinggi, itu pun nggak bakal bikin GF!ers bersusah hati.
Toh, itu yang terbaik yang bisa GF!ers raih.
Yang terpenting adalah kita udah
ngelakuin yang terbaik apa yang jadi bagian kita, dan Tuhan yang mengasihi kita
juga tahu tentang hal itu. Kalo orang lain ke sekolah bisa pake mobil dan
nyetir sendiri, GF!ers belum punya, itu nggak bakal bikin GF!ers
jadi tertunduk dan ngerasa minder. Kenapa? Kalo emang Tuhan belum percayain
mobil, ya nggak apa-apa karena Tuhan yang paling tahu yang terbaik buat kita. Lagian,
harga diri kita juga nggak terletak di ‘punya dan nggak punya’ sesuatu. Perkara
orang lain mau bilang apa tentang kita?? Well…. yang jauh lebih penting kan opini Tuhan tentang
kita, betul nggak??!! ^.^
Jadi, yuk kita sama-sama terus sadari
kalo kita tuh berharga bukan karena apa opini orang tentang apa yang kita punyai
atau nggak… atau apa pendapat orang tentang kita... melainkan kita berharga karena
ada Seorang Pribadi yang begitu mengasihi kita. Dan bagian kita adalah
melakukan yang terbaik dalam segala sesuatu seturut yang ditulis di dalam
Firman-Nya. Tetep semangat yah!! (**)
No comments:
Post a Comment
copyright majalah GFRESH! www.anakmudanet.blogspot.com