Friday, May 25, 2012

PROTESTAN VS KATHOLIK


PROTESTAN VS KATHOLIK
Billy, yang menganut Kristen Katholik, dengan semangat bilang kalau orang Kristen Protestan itu tukang bikin gara-gara. Liat aja gara-gara reformasi Martin Luther banyak banget perpecahan di tubuh gereja sampe sekarang. Gak mau kalah Jody yang orang Protestan, dia bilang kalau gereja Katholik memang pantes direformasi, soalnya pernah bikin surat pengakuan dosa. Menurut Jody, yang salah duluan itu gereja Katholik. (F!dp)

Siapa yang bener? Hmmm... dua-duanya sama-sama salah dan sama-sama benar. Masing-masing punya kesalahan en kelebihan masing-masing. Baik gereja Katholik, baik gereja Protestan juga sama sama punya salah. Kalau didaftarin bisa panjang salahnya, jadi di bawah ini beberapa kesalahan gereja Katholik sama gereja Protestan yang cukup ‘terkenal’:

·         Perpecahan
Gereja Protestan tercatat sebagai gereja yang paling sering mengalami perpecahan. Gara-garanya paham Reformasi Martin Luther  bikin semua orang bisa menafsirkan Alkitab sendiri-sendiri. Udah gak keitung banyak denominasi yang lahir sejak zaman reformasi sampe sekarang. Udah gitu tiap kali ada perpecahan pasti jatuh korban. Gak keitung berapa banyak korban yang jatuh tiap kali terjadi perpecahan gereja.

·         Sok jadi Tuhan
Ini dia yang bikin Martin Luther akhirnya bikin gerakan reformasi, karena oknum gereja Katholik (waktu itu) merasa mereka itu Tuhan. Jadi mereka keluarin surat pengampunan dosa, padahal kita tau ‘kan cuma Tuhan sendiri yang bisa mengampuni dosa. Sekarang sih gereja Katholik udah gak bikin surat kayak gitu lagi.

·         Perang
Baik gereja Katholik sama gereja Protestan sama-sama berperang dengan alasan ‘perang kudus’ melawan orang kafir. Gereja Katholik, ikutan perang salib buat merebut Yerusalem dari tangan Islam. Gereja Protestan, lewat kaum Puritan-nya, juga ‘perang’ ngelawan orang Indian Amerika, dalam rangka buka wilayah baru.

·         Pembunuhan
Dulu gereja Katholik melegalkan pembunuhan besar-besaran atas nama ‘penyucian dari kemurtadan’ yang terkenal dengan istilah inkuisi. Semua orang yang gak sepaham sama gereja Katholik boleh dibunuh. Gak beda-beda amat ama gereja Protestan, mereka juga pernah bunuhin orang-orang yang gak sepaham sama mereka, antara lain  gereja Anabaptis, dengan mengatasnamakan ‘penyucian gereja’.

Di Indonesia, waktu Katholik disebarkan sekitar abad ke-16, wilayah perdagangan Indonesia udah dikuasai oleh pedagang-pedangang Arab (Islam). Pastinya kedatangan Portugis ke Indonesia, khususnya di Ambon buat cari rempah-rempah, bikin pedagang-pedagang Arab geram; makanya mulai saat itulah ada konflik agama.

Juga dengan Kristen non-Katholik, yang masih terkotak-kotak: Lutheran dan Calvinis, yang juga terkenal bermusuhan. Pada zaman kolonial,  Katholik dibenci oleh Calvinis, gak heran kalo banyak pastor (misionaris) yang ditangkap, menghalang-halangi orang pribumi yang mau masuk Katolik atau Lutheran. Waktu agama Kristen disebarkan di Purworejo, Belanda yang Calvinis justru menghalanginya, ujung-ujungnya mereka membakar Gereja. 

Belum lagi perselisihan itu terus terjadi sampe sekarang. Yang satu menganggap yang lainnya salah, dan merasa dirinya lebih benar. Pelecehan, perpecahan, perkelahian, pertengkaran, hanya gara-gara perbedaan tanpa melakukan apa yang seharusnya dilakukan buat jadi orang Kristen sejati!

KRISTEN SEJATI
Di antara Protestan sama Katholik atau apapun denominasi lainnya, gak ada yang paling bener atau yang paling baik. Sama-sama baik dan sama-sama punya kesalahan. Jadi kita mesti milih mana dong? Yang jadi masalah itu bukan denominasinya. Kita boleh-boleh aja, en sah-sah aja, milih mau jadi orang Protestan atau Katholik atau denominasi lainnya, yang paling penting yang mesti kita inget adalah kita mesti jadi orang Kristen sejati.

Orang Kristen sejati itu bukan masalah agama atau masalah doktrin dan pengajaran, tapi masalah hidup. Yesus bilang gini di Yohanes 10:10b, ‘Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.’ Yesus datang ke dunia bukan supaya kita punya agama, atau punya pelayanan, atau punya pengajaran atau bisa bikin mujizat. Yesus datang supaya kita punya hidup, gimana gaya hidup kita sebagai orang Kristen. Salah satu gaya hidup orang Kristen sejati seharusnya adalah nggak eksklusif.

ANAK GAUL TAPI MENJAGA PERGAULAN
Ikut pelayanan di gereja en gabung sama komunitas anak-anak Tuhan itu bagus. Bahkan bagus banget! Soalnya temen-temen alias pergaulan kita sangat berperan dalam hidup kita. Ada yang bilang pergaulan itu kayak elevator lift ‘bisa membawa kita naik atau turun’. Banyak temen-temen kita yang harus jatuh dan berubah jadi berprilaku buruk hanya gara-gara pergaulannya yang nggak bener. Makanya Firman Tuhan juga bilang “Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.” (I Korintus  15:33).

Tapi gara-gara itu kadang kita terjebak jadi anak Tuhan yang eksklusif, gaulnya cuman disituuuuu aja, trus memisahkan diri dari temen-temen kita yang lain di sekolah atau tetangga. Lebih parahnya lagi, gak mau peduli sama orang lain selain komunitasnya!

Orang Kristen sejati seharusnya adalah anak gaul. Artinya, dia mudah bergaul ama siapa aja dan hasilnya temennya pasti banyak! Liat aja Yesus waktu Dia hidup di dunia, temennya banyak! Dari kalangan dokter en pengusaha, sampe nelayan miskin. Dari orang terhormat sampe pemungut cukai dan pelacur. Belum lagi pengikutnya yang bejibun. Arti dari Kristen adalah ‘pengikut Kristus’. Kristus adalah Orang yang inklusif, gaul en membumi. Nah, kita juga harusnya jadi anak Tuhan yang inklusif en bukan eksklusif. Itulah orang kristen sejati.

Nah, masalahnya, gimana caranya jadi anak gaul tapi tetep jaga pergaulan? Langsung deh baca halaman berikutnya!




JADI PENGARUH
(DAN BUKAN DIPENGARUHI!)
Gimana caranya jadi anak gaul tapi gak terjerumus pada pergaulan yang buruk? Jawabannya adalah kita harus menjadi anak Tuhan yang berpengaruh dan bukan dipengaruhi!

Kalo firman di atas bilang pergaulan yang buruk bisa merusak kebiasaan yang baik, itu artinya pergaulan yang baik juga bisa mengubah kebiasaan buruk kan? So, gak masalah gaul ama yang bejat kalo kita yakin gak bakalan ikut-ikutan bejat bahkan bisa bikin orang bejat jadi baik, dan bukan sebaliknya. Caranya?

- Punyailah integritas yang tinggi.
Gara-gara teledor, saya menjatuhkan satu set panci terbuat dari kaca dari rak di sebuah supermarket. Prang!! Pecahlah berkeping-keping. Di lorong itu nggak ada siapa-siapa. Penjaga supermarketpun nggak melihat kejadian itu. Saya lihat harganya, lebih dari 100ribu rupiah, padahal rencana saya hanya belanja odol seharga 4000 rupiah!

Saya tau bahwa saya harus mengganti panci itu, meskipun saya juga tau dengan cukup membereskannya dan pulang tanpa memberitahukan si penjaga, saya bisa lolos tanpa harus membayar sepeserpun. Mana yang saya pilih? Saya pilih untuk belajar berintegritas tinggi. Apa yang saya percaya akan saya lakukan. Dan saya membayar panci tersebut di kasir meskipun kemudian saya buang.

Menurut kamus Merriam-Webster Online, integritas dijelaskan sebagai teguh pada suatu kode moral atau nilai tertentu, kondisi tak tercemar, kualitas atau kondisi yang lengkap atau tak terpecah-pecah. Integritas memiliki kesamaan dengan honesty (perilaku yang lurus dan jujur), sincerity (karakter yang selalu menjunjung tinggi kehormatan dan kejujuran), menolak untuk berbohong, mencuri, atau menipu dalam segala cara.

Kita tau mencuri itu dosa dan kita nggak akan melakukannya kan? Tapi gimana kalo ada kesempatan dan gak ada orang lain yang melihatnya?

Apakah kita akan kembali ke kantin karena si kasir kelebihan memberikan uang kembalian?  Apakah kita masih suka nongkrong di lapak-lapak film bajakan? Apakah kita akan membuka situs xxx saat gak ada temen yang melihat kita di warnet? Gimana dengan mencontek? Korupsi? Berbohong?

Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus.” (Filipi 2:5)

Orang yang berintegritas gak akan mudah terpengaruh. Kalo prinsip kita A ..ya A, gak mudah berubah jadi B, sekalipun gak ada orang yang melihatnya. Kalo kita punya integritas tinggi, maka kita jadi kredibel alias terpercaya. Orang akan percaya pada kita lantaran apa yang kita omongkan juga kita lakukan. Apa yang terlihat dan terdengar oleh orang lain tentang kita juga terbukti dalam perilaku dan keputusan-keputusan yang diambil oleh kita. Kalo kita udah dipercaya, kita pasti akan sangat berpengaruh, orang akan dengan mudah mengikuti kita.

To be persuasive we must believable. To be believable, we must be credible. To be credible, we must be truthful (integrity).

Tapi kita jangan melupakan dasarnya: pengenalan akan Kristus dan firman Tuhan. Karena moral yang baik belum tentu benar di mata Tuhan. Kalo itu udah jadi prinsip, gak mudah untuk dipengaruhi prinsip lain yang bukan dari Tuhan.

- Jadilah orang yang disukai.
Ya memang benar kalo Yesus bilang kita bakalan dibenci orang lantaran nama Yesus (baca Lukas 21:17), tapi kenyataannya malah banyak orang kristen yang dibenci orang lantaran kesalahannya sendiri. Suka sombong, gak gaul, gak peduli orang lain, menyebalkan, mengganggu, gak menjaga penampilan, sok suci, gak rajin, gak bisa dipercaya, dsb.

Yesus adalah Orang yang disukai oleh orang lain. Charming, baik hati, rapi, rajin, berkharisma, bijaksana, pintar, sopan, bersih, sehat, keren, murah senyum, dsb. “Yesus makin bertambah besar dan bertambah bijaksana, serta dikasihi oleh Allah dan disukai oleh manusia.” (Lukas 2:52 BIS)

Juven anak baik-baik, hampir tiap hari dia ke gereja. Kalo gak persekutuan doa, komsel, latihan drama, atau sekedar nongkrong bareng temen-temennya. Dia punya julukan resmi: Si Ensiklopedia Alkitab Berjalan, soalnya ayat apapun hapal di luar kepala. Kalo ikutan cerdas cermat Alkitab, dia juaranya.

Tapi biarpun begitu, temen di sekolahnya gak banyak (kalo gak mau dibilang gak ada sama sekali). Bahkan temen sebangkunya aja cuman ketemu pas pelajaran doang. Selidik punya selidik, Juven dijauhin ama temen-temen sekolahnya gara-gara pelit dan nerd (sejenis kutu buku, hehe) yang gak mau gaul, gak suka menolong en dandanannya suka norak abis.

Yuk benahi deh penampilan dan perilaku kita, upgrade kemampuan kita, soalnya manusia melihat apa yang terlihat oleh mata (baca I Samuel 16:7). Inget, yang melihat hati itu kan Tuhan, bukan manusia, jadi jangan maksa orang buat ngelihat hati kita karena memang gak keliatan. Tunjukkn ‘hati’ kita itu dengan perbuatan dan penampilan kita yang terbaik. Buatlah reputasi yang baik di mata orang. Biarlah orang mengenal kita sebagai orang yang asik, baik, keren dan bisa diandalkan!

Kalo kita bau badan, rajin mandi en pake parfum biar wangi. Kalo kita suka seenaknya pake baju, it’s time buat sedikit lebih rapi biar enak dipandang. Kalo suka ngomong kasar, tahan dan ganti dengan ucapan berkat. Kalo orang udah suka, mudah bagi kita jadi pengaruh baik buat mereka.

People do not care what you know, until they know that you care. Satu tips biar kita disukai dan jadi pengaruh buat orang lain ialah dengan punya rasa rela berkorban. Berapa besar pengaruh kita pada seseorang sebanding dengan berapa besar pengorbanan yang kita berikan padanya. Baik itu pengorbanan waktu, tenaga atau materi. Orang lain akan melihat kasih kita lewat pengorbanan yang kita berikan, dan orang akan terbuka buat apa yang akan kita katakan. “Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.” (Markus 10:43-44).

- Gaul ama Roh Kudus
Gaul ama Roh Kudus? Klise amat sih. No-no-no. Gak klise! Roh Kudus sangat berperan dalam menjaga kita dari pengaruh buruk. Dia kayak sohib kita yang selalu mengingatkan akan bahaya dan membantu kita memilih keputusan yang tepat.

Firno gak tau harus ngapain waktu ditawarin ikutan ngebolos ke kantin pojok sekolah. Pelajaran jam itu memang kosong, Pak Guru cuman nyuruh nyalin buku. Daripada bengong, mending nongkrong di kantin, itu ajak temen-temennya. Pengen juga sih, pikir Firno. Tapi tiba-tiba hatinya gak damai, ada suara Roh Kudus lembut mengingatkan dia bahwa sebentar lagi pengganti Pak Guru bakalan datang. Akhirnya dia berusaha membujuk temen-temennya buat gak jadi ngebolos. Temen-temennya mau nurut, soalnya Firno memang disegani di kelasnya.

Firno memang terbiasa buat akrab sama Roh Kudus. Dimulai dengan selalu menghapal ayat alkitab dan melakukannya. Lalu kalo diingetin Roh Kudus akan suatu ayat, ia melakukannya. Seringkali waktu nonton tipi, Roh Kudus mengajaknya buat berdoa, dan Firno spontan taat. Akhirnya dia jadi peka. Ia bisa membedakan suara Roh Kudus dengan suara hatinya. Roh Kudus pun sering menjaga dia dan mengajar dia.

“...tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.” (Yohanes  14:26)

Baca deh di Markus  13:11 dan Lukas  12:12. Roh Kudus juga akan membantu kita di saat genting. Di saat kita gak tau harus ngomong apa atau mengambil keputusan apa. Bukankah itu keren?

- Punyai juga temen-temen yang baik en seiman yang bisa menjagai kita.
Gino sekarang udah jadi pengusaha. Di tengah kerasnya dunia bisnis yang kotor, Gino gak terpengaruh en selalu berintegritas. Waktu ditanya apa resepnya, Gino bercerita kalo sejak remaja dia selalu punya temen-temen yang menjagainya. Ia punya sahabat-sahabat yang mendukung dia dalam doa, menasehati dia agar tetep berpegang pada Tuhan dan menolong dia kapanpun dibutuhkan. Temen-temen ini jugalah yang selalu mengingatkan dia buat kembali pada jalan yang benar ketika ia menjauh dari Tuhan.

Ya, penting buat kita punya temen-temen seiman yang menjagai kita. Gabunglah di komsel, punyailah kakak rohani, bersahabatlah dengan anak Tuhan yang bisa dipercaya, agar pada saat kita melenceng dari firmanNya, selalu ada teman yang bisa dipake Tuhan buat membawa kita tetep pada jalanNya.




BOX

ASAL  USUL
Dari mana asalnya gereja Katholik?
Kata tradisi gereja, gereja Katholik dimulai waktu Yesus ngomong ke Petrus di Matius 16:18. Ayat itu jadi dasar peneguhan kalau Petrus en penerusnya dikasih kuasa sama Yesus buat mendirikan gereja Katholik sampe sekarang. Ayat itu juga yang bikin kenapa orang Katholik punya Paus.

Masih kata tradisi gereja, Petrus itu orang pertama yang jadi Paus di Roma. Makanya itu sebabnya sampe sekarang semua Paus tinggalnya di Roma.

Sebenarnya kalau kita bilang ‘gereja katholik’ agak kurang tepat sih soalnya ‘Katholik’ itu sendiri artinya ‘sedunia’. Asalnya ‘katholik’ itu dipake buat nyebut gereja. Gak peduli denominasinya apa, semua gereja disebutnya gereja Katholik. Tapi gara-gara ada reformasi, kita sekarang kenal istilah ‘gereja Katholik’ buat bedain mereka sama gereja-gereja Protestan.

Gereja Katholik adalah gereja tertua di dunia. Umurnya udah 2000 taun lebih en masih bertahan sampe sekarang. Walopun sempat goyang juga gara-gara reformasi Martin Luther di abad 16an, tapi lewat counter reformasi-nya, gereja Katholik jadi solid, kuat lagi en sampe sekarang jadi salah satu gereja terbesar di dunia.

Dari mana asalnya gereja Protestan?
Salah banget kalau kita bilang gereja Protestan asalnya waktu Martin Luther bikin gerakan reformasinya. Martin Luther cuma jadi orang yang bikin gerakan ini terkenal. Tapi nenek moyang dari gereja Protestan sebenarnya ada di abad 15an. Waktu itu udah banyak para ahli teologia yang gak setuju ajaran gereja waktu itu, kayak John Hus, Whitefield, Wycliffe. 

Tapi selama 1 abad gereja selalu berhasil menahan gerakan protes mereka ini, sampe akhirnya Martin Luther bikin 95 dalil tentang dosa gereja yang dipakuin di pintu gereja di Wittenberg, 1 abad kemudian. Nah sejak saat itulah kita kenal yang namanya gereja Protestan.

Ternyata eh ternyata, gereja Protestan juga gak adem ayem gitu aja. Dalam perkembangannya, ada banyak perbedaan pandangan yang terjadi di dalam gereja Protestan, nah dari situlah lahir banyak denominasi kayak yang kita kenal sekarang.


Copyright majalah GFRESH! www.anakmudanet.blogspot.com

10 comments:

  1. Roma 4:12-13 "Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama, demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh didalam kristus, tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain,"

    Itu yg sll sy pegang.. Biar beda, tapi tetap satu.. Ayo sama-sama hidup untuk memulyakan dan menyenangkan hati Bapa yang di Sorga.. tidak peduli doktrin yang dipegang apa (*biar berbeda-beda)tapi kita satu tubuh Kristus :)

    ReplyDelete
  2. apakah Yesus pernah mengatakan dirinya kristen?
    tertulis dimana ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gak pernah. Kristen itu sebutan pengikut Kristus yang dibuat manusia.

      Delete
  3. sama hanya indonesia,berbeda2 suku ras n bahasa tetep satu indonesia..denominasi tidak membuat terpecah bahkan mempersatukan tiap perbedaan...jgn di liat negatipnya perpecahan...semua orang kristen klo beribadah berdoa menyembah pusatnya satu yaitu Yesus....

    ReplyDelete
  4. Sekarang Protestan+ Katolik berdamai,toh sesama pengiman Yesus dan Bibel/Injil. Manfaatkan/amalkan ayat Bibel/Injil yg mengisahkan Nabi nabi,misal Nabi Luth dgn ke2 anak perempuan kandungnya. Bikin dlm bentuk komik bergambar,sebarkan pd siswa sekolah milik Yayasan Kristen+katolik, Demikian juga pd ayat bibel/injil yg bersifat sensasional belaka. Tuhan Yesus dan Allah Tuhan Bpk menyertai anda.

    ReplyDelete
  5. kalo orang kristen tapi beda pendapat dengan paus, masak suruh ngikuti paus

    ReplyDelete
  6. Gua suka dengan tulisan ini dan comment2 nya, jgn ada perpecahan kita semua umat beragama punya tujuan yg sama cm caranya aja yg berbeda. Hehe

    ReplyDelete
  7. Agama itu ibarat kecap,tidak ada produksi kecap nomer 2 (dua). seseorang yang meyakini
    agama dan mengimaninya ya itulah agama yang benar. jadi jangan saling menghakimi , kecuali orang yang menghakimi itu, pada akhir jaman nanti menjadi HAKIM umat manusia.

    ReplyDelete
  8. Janganlah menghakimi serta langsung menjauhi apa
    yang kelihatannya tidak menyenangkan atau buruk.
    Juga jangan terlalu cepat memuji dan mencintai sesuatu yang
    kelihatannya menyenangkan dan baik. Berhati-hatilah dan Ujilah dengan
    sebaik-baiknya sehingga ketika mengambil keputusan merupakan
    keputusan yang paling tepat. Berhati-hati dan ujilah dengan baik-baik,
    supaya tidak ada kesalahan yang menimbulkan penyesalan di hari esok.

    ReplyDelete
  9. Agsms Protestan dann Katolik memang pernah berperang untuk eksistensi dan pengakuan di Eropa

    ReplyDelete

copyright majalah GFRESH! www.anakmudanet.blogspot.com


MamaOla