Pembahasan tentang Aborsi sebenarnya pernah diulas Fresh!er gF!,
edisi 4, tahun I. Di situ diulas cukup lengkap tentang kasus aborsi dan
paradigmanya. Tapi ternyata banyak banget temen kita yang gak sempet kebagian,
jadi gL! bakalan nampilin lagi artikel permasalahan aborsi yang
ternyata punya banyak kesamaan dengan praktek penyembahan berhala di masa
lampau.
Menurut kesaksian sejumlah pelaku dan pendukung aborsi, hati mereka
sebenernya masih sering tertuduh bahwa yang dilakukannya adalah pembunuhan,
namun di kubu yang pro sama aborsi menganggap kalo janin yang ada dalam
kandungan itu gak lebih dari sekedar onggokan daging, cuman daging itu punya
potensi buat hidup.
Janin Itu cuma dianggap Parasit
dan Sampah
Amerika, negara yang dikenal sangat ngehormatin hak-hak asasi makhluk
hidup, pada tanggal 21 Januari 1973 bikin peraturan yang menetapkan kalo wanita punya hak untuk melakukan aborsi.
Mulai saat itulah setidaknya lebih dari 1,5 juta anak jadi korban aborsi,
wah... jumlah ini ternyata lebih dari 10 kali jumlah korban perang yang pernah
ada di Amerika. Hingga tahun 1996, jumlah tindakan aborsi di Amerika nyampe 2
juta kasus pertahun.
Daniel S. Green dari Washington Post
mengatakan bahwa pada tahun 1996, di Amerika ada 550.000 orang yang meninggal karena
kanker dan 700.000 orang yang meninggal karena penyakit jantung. Jumlah ini gak
seberapa kalo dibanding jumlah kematian karena aborsi yang mencapai hampir 2
juta jiwa di negara itu. (www.kompas.com)
Negara yang mayoritas penduduknya beragama Kristen ini, punya 2 kubu utama
yang saling berseberangan, yaitu “Pro Choice” dan “Pro
Life”. Kubu Pro Choice atau
Pro Pilihan berpendapat kalo tubuh wanita itu miliknya sendiri, jadi wanita
punya hak buat mengaborsi anak yang
dikandungnya, trus mereka juga nganggep kalo aborsi itu bukanlah pembunuhan,
karena janin yang ada dalam kandungan hanyalah onggokan daging yang tumbuh. Ia
gak lebih dari sekedar produk penipuan, sekedar sel palopi dalam kandungan dan
sekumpulan sel akibat dari sel telur yang dibuahi atau kesatuan janin dengan plasenta.
Kaum pro aborsi juga berpendapat:
Bayi dalam
kandungan yang berusia 8 minggu merupakan sekumpulan jaringan sebesar 1 inchi
yang mudah hancur serta merupakan
parasit di dalam tubuh ibunya. (Pernyataan dalam
sebuah buku pelopor gerakan feminis di
Amerika).
Bayi dalam kandungan hanya suatu
potensi kehidupan saja, artinya bayi bukan suatu pribadi dan
tidak punya hak untuk hidup. (Harry
A. Blackmun, seorang hakim dari Amerika dalam Presentasi Video “The Massacre
of Innosence”)
Ternyata, kasus aborsi di Indonesia juga gak kalah mengerikannya
dibandingkan apa yang terjadi di Amerika...
Tiap tahun di Indonesia diperkirakan terjadi sekitar 2,3
juta aborsi, di antaranya akibat kegagalan kontrasepsi,
kebutuhan hidup yang tak mencukupi, kehamilan remaja akibat pergaulan bebas dan
aborsi spontan. Hal ini merupakan suatu masalah masyarakat yang amat serius,
karena aborsi juga banyak menyebabkan kematian perempuan dewasa maupun remaja. Pendapat ini
dikemukakan Dr. Biran Affandi
SpOG, Ketua Umum Perhimpunan Obstetri Ginekologi
Indonesia (POGI) dalam Pertemuan Koordinasi ke-19 Kesehatan Reproduksi di
Indonesia yang diadakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Gedung Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB), Jakarta, Kamis (2/3). (Artikel kompas.com)
Kalo ngeliat
hukum-hukum yang berlaku di Indonesia, aborsi atau pengguguran janin termasuk
kejahatan juga, yang dikenal dengan istilah “Abortus Provocatus Criminalis”.
Secara hukum, ada
banyak pihak yang bisa tergolong dalam pelaku aborsi. Pihak-pihak yang bisa kena
sanksi hukum ialah: Ibu yang melakukan aborsi, dokter, bidan, dukun dan
orang-orang yang membantu melakukan tindakan aborsi.
Dibawah ini
beberapa pasal hukum di negara kita yang mengatur tentang tindakan aborsi.
Pasal 229
1. Barang siapa dengan sengaja mengobati seorang wanita
atau menyuruhnya supaya diobati, dengan diberitahukan atau ditimbulkan
harapan, bahwa karena pengobatan itu hamilnya dapat digugurkan,
diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau denda paling banyak
tiga ribu rupiah.
2. Jika yang bersalah, berbuat demikian untuk mencari
keuntungan, atau menjadikan perbuatan tersebut sebagai
pencarian atau kebiasaan, atau jika dia seorang tabib, bidan atau juru
obat, pidananya dapat ditambah sepertiga.
Pasal 341
Seorang ibu yang, karena takut akan ketahuan melahirkan
anak, pada saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian, dengan sengaja
merampas nyawa anaknya, diancam, karena membunuh anak sendiri, dengan pidana
penjara paling lama tujuh tahun.
Pasal 342
Seorang ibu yang untuk melaksanakan niat yang ditentukan
karena takut akan ketahuan bahwa akan melahirkan anak, pada saat anak
dilahirkan atau tidak lama kemudian merampas nyawa anaknya, diancam, karena
melakukan pembunuhan anak sendiri dengan rencana, dengan pidana penjara paling
lama sembilan tahun.
(dikutip dari makalah Genetic Foundation)
Masih banyak juga pasal-pasal
lain yang mestinya sih bisa ngebendung tindakan aborsi. Tapi kenapa jumlah
aborsi di Indonesia bisa sampai 2,3 juta kasus pertahunnya?
KONTROVERSI ABORSI
Bener gak sih aborsi sama
dengan membunuh? Bingung juga, soalnya ada juga pendapat yang bilang kalo
ngegugurin kandungan atau “abortus” itu cuma ngeluarin hasil konsepsi
(pertemuan sel telur dan sel sperma) yang dianggap mengakhiri proses janin sebelum
sempet hidup/ bertumbuh. Apa aja sih
macem-macem aborsi tuh?
·
ABORTUS SPONTANEOUS
Adalah aborsi yang terjadi dengan sendirinya tanpa suatu
tindakan, baik mekanis ataupun medis.
Umumnya aborsi ini terjadi pada kehamilan usia 4-20 minggu. Biasanya sih, akibat kelalaian yang gak
disengaja atau direncanain, seperti: kecapean, aktivitas berlebihan, penyakit
akut yang diderita ibu atau kelainan hormon.
Akibatnya terjadi kontraksi uterus sehingga janin gugur dengan sendirinya. Secara klinis abortus spontaneous ini
dibedakan jadi 6 jenis, tapi di sini gak bakalan kita bahas. Soalnya kalo
dilihat secara hukum, aborsi ini terjadi tanpa campur tangan dan kemauan
manusia, jadi bukan suatu pelanggaran hukum.
·
ABORTUS YANG DISENGAJA (Artificialis
abortion)
Artinya menggugurkan secara disengaja, digolongkan juga
dalam 2 bagian :
a. Abortus medis (therapeutic abortion), ini tindakan aborsi dengan maksud
menjaga kesehatan ibu atau menyelamatkan nyawa ibu dengan cara medis.
b. Abortus
kriminalis, nah
kalo ini aborsi yang gak wajar dan termasuk kejahatan, soalnya sengaja dilakuin
karena nggak pengen hamil, hamil sebelum nikah, gak siap punya anak, kasus
perkosaan, hubungan seks antar anggota keluarga (incest), alesan
ekonomi, tujuan kontrasepsi, dll.
Dr. Mary Calderon, Direktur Medis Planned Parenthood yang
termasuk pendukung tindakan aborsi
ternyata mengakui pada American
Journal of Public Health, bahwa aborsi adalah pencabutan kehidupan,
walaupun kaum pro-aborsi lainnya menyatakan menolak istilah membunuh bayi untuk
hal aborsi ini pada sebuah artikel di California
Medicine.
Di dunia
kedokteran, ada sebuah sumpah yang selama berabad-abad harus diucapkan oleh
seorang dokter yang jadi standar moral profesinya, isinya kaya gini :
“Aku tidak akan memberikan obat yang mematikan
pada siapapun juga, dan juga tidak akan menawarkan nasehat yang mematikan. Aku
akan menjaga diri agar tidak bercela dan suci ”.
Sumpah
yang mulia ini pada kenyataannya cuma jadi sumpah palsu. Kata-kata yang agung
tadi cuma diberi bingkai indah dan digantung di rumah-rumah sakit, tapi
kenyataannya di tempat yang sama juga jutaan kehidupan dibunuh tiap tahun lewat
aborsi.
Dr. John Szenens, seorang dokter
kandungan di sebuah Rumah Sakit Amerika pada awalnya ngelakuin pengguguran pada
janin-janin kecil, karena detakan dan gerakan dari janin kecil ini gak begitu
nyata jadi sulit buat disebut makhluk hidup. Berikutnya ia dan timnya mulai
ngeguguran janin-janin yang lebih besar lagi, yaitu yang berusia 15 – 16
minggu. Kaya gitu terus sampe ningkat ke janin yang lebih dewasa lagi. Suatu
ketika mereka menyuntikkan cairan garam ke dalam sebuah rahim. Mereka ngeliat
gerakan-gerakan dalam rahim, janin itu menendang-nendang panik dalam keadaan
sekarat, ini gara-gara racun garam yang ditelannya. “.. Engkau dapat memalingkan mukamu atau menghibur diri dengan
mengatakan bahwa itu hanya disebabkan oleh kontraksi otot-otot rahim saja. Tapi
bagaimanapun juga hal ini menekan batin kami. Sebagai dokter kami mengerti
betul bahwa bukan itu yang sebenarnya terjadi. Mungkin ada alasan yang cukup
kuat bagi seorang dokter untuk melakukan pengguguran, yaitu tekanan batin
wanita yang tidak ingin hamil. Tapi apapun alasannya, itu adalah pembunuhan..!”
Ujar Dr. John Szenens. (Artikel Last Days Ministry, oleh Melody
Green)
Prof dr Sudradji Sumapradja SpOG dari Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia ngejelasin kalo di
Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) ngelarang aborsi untuk mencegah
kematian ibu akibat aborsi yang gak aman oleh dukun pada zaman dulu.
Menurutnya, dengan kemajuan teknologi kedokteran, saat ini aborsi udah bisa
dilakukan secara aman.
Walaupun dalam Undang-undang No. 23/ 1992
tentang Kesehatan melegalkan aborsi dengan alasan medis, tapi hal itu tetep
salah, mengingat sumpah dokter yang menyatakan "menghormati makhluk insani sejak pembuahan". Aborsi
menurut pengertian kedokteran, yaitu pemberhentian kehamilan sebelum janin
mampu hidup di luar kandungan. Dengan pengertian seperti itu, aborsi legal
dilakukan sampai usia kehamilan 22 minggu. (www.kompas.com)
Tindakan aborsi tetep gak bisa dibenarkan, apalagi resiko kematian wanita
dalam tindakan ini cukup tinggi. Larangan tindakan aborsi tetap gak bisa
mencegah pembunuhan massal ini. Bila larangan aborsi tetap ada, akan timbul
juga masalah baru, mau dikemanain bayi-bayi itu?
" Pelarangan aborsi tanpa memberi
solusi adalah tidak rasional. Jika memang dilarang, pemerintah harus membuat
tempat penampungan bagi perempuan selama kehamilan dan melahirkan, serta ikut
menanggung pemeliharaan anak yang dilahirkan”, demikian pendapat Zumrotin
KS dari Forum Kesehatan Perempuan dalam dialog publik "Hak Reproduksi Perempuan dan Aborsi yang Aman", hari
Kamis (14/12) di Jakarta. (www.kompas.com)
Tindakan aborsi juga gak bisa cuma dipandang dari sisi si ibu saja, gimana
sama makhluk hidup yang terkandung di dalamnya? Masalahnya adalah, kapan
janin dalam kandungan ibu mulai bisa disebut mahluk hidup? Haruskah kita
menghormati hak-hak asasinya? Dan adakah definisi yang bisa ngejelasin pada
usia berapa Janin bisa disebut makhluk hidup? Ini pertanyaan yang sering keluar
dan seharusnya kita tahu juga jawabannya.
Azrul Azwar, Ketua Umum Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) mengatakan,
"Seharusnya
kalangan dokter di Indonesia mengupayakan agar ada kejelasan soal definisi
dimulainya kehidupan pada kehamilan seperti yang sudah dianut oleh Ikatan
Dokter Dunia.” (www.kompas.com)
ASAL MULA KEHIDUPAN
dr. Jerome Lejeune (alm), Professor genetik internasional dari Univ. Rene Descartes Paris, berpendapat melalui ilmu Biologi
modern bahwa pada hari pertama proses pembuahan sel telur oleh sel sperma akan
terbentuk sel reproduksi yang bentuknya seperti pita sepanjang + satu
meter. Jika tiap bagian digulung dan dibungkus hati-hati seperti sebuah pita magnetik yang ada dalam
kaset mini. Bila dilihat oleh Mikroskop bentuknya seperti batang pohon dan
dinamakan kromosom. Setelah 23 kromosom pria bertemu 23 kromosom wanita dalam
suatu pembuahan, kehidupan barupun telah dimulai.....
Pada peristiwa pembuahan,
mahluk hidup yang baru berusia satu hari ini disebut dengan Zygote.
Ukurannya sangat kecil, gak bisa dilihat oleh mata biasa, tapi sudah ada dan
merupakan sebuah pribadi hidup yang lengkap, yang telah memiliki 3 elemen dasar
kehidupan yaitu tubuh, jiwa, dan roh. Zygote (walaupun usianya
baru beberapa menit) memiliki ciri-ciri sebagai berikut: hidup, sudah bernafas
secara seluler, bergerak, dan setiap waktu mengadakan proses pembelahan sel. Ia
sudah memiliki kepribadian sendiri yang tidak dapat berubah lagi, punya ciri
khas misalnya rambut lurus atau keriting, hitam atau pirang, warna kulit kuning, coklat atau putih, bentuk bibir,
hidung, telinga, raut wajah dsb. Ia juga memiliki sifat-sifat dasar, golongan
darah, buta warna atau tidak, dan banyak lagi sifat-sifat lain (yang telah
ditentukan di dalam susunan genetiknya). Bisa kita simpulkan bahwa mahluk ini
telah memiliki tubuh, jiwa, dan roh. (I
Timotius 5:23). Pada usia kehamilan dua bulan, ukuran seorang manusia
dari kepala hingga bokong lebih pendek dari ibu jari, hingga dengan mudah dapat
dimasukkan ke dalam kulit kacang tanah, tapi bayi kecil itu udah lengkap
lho, tangan, kaki, kepala, organ-organ
tubuh, otak, semuanya lengkap pada tempatnya, jantungnya sudah berdetak dan
kalo di liat dengan seksama, garis-garis di telapak tangannya juga udah ada.
URUTAN
KEHIDUPAN MANUSIA
1. Bersatunya
Spermatozoa dan sel telur (masa pembuahan). Diproses ini manusia
bernama ZYGOTE.
2. Pada usia
kehamilan + 2 bulan, Zygote akan bertumbuh karena sel-selnya
bermultiplikasi dari Mitosis hingga jadi blastula.
3. Usia kehamilan
3-4 bulan, semua alat-alat organ tubuh telah lengkap sempurna, ukurannya kecil
banget dan namanya juga berubah jadi Embrio.
4. Embrio akan
tumbuh terus, hingga usia kehamilan mencapai
36-40 minggu, manusia tersebut siap untuk dikeluarin dari kantong rahim
ibunya untuk menjadi seorang BAYI (0
bulan - 1 bulan).
-Mulai usia 1
bulan–5 tahun disebut Balita.
-Usia 5–12 tahun
disebut Kanak-kanak
-Usia 12-18
tahun disebut Remaja
-Usia 18-24 tahun
disebut Pemuda
-Usia 25 tahun
keatas disebut Dewasa
Kita bisa tahu
sekarang kalo janin juga bisa merasakan, mendengar, mencium, seperti yang
kita rasakan. Kita juga bisa ngeliat si janin menari dengan lemah gemulai
dan penuh semangat. Bukan persoalan rasa atau pendapat untuk bisa nerima
kenyataan bahwa seorang manusia baru telah terbentuk saat pembuahan. Semua ini
udah terbukti lewat riset ilmu pengetahuan. Jadi, masihkah aborsi diperbolehkan
dan dianggap bukan pembunuhan ?
JANIN DAN BAYI DI DALAM FIRMAN TUHAN
Firman
Tuhan mengatakan bahwa dari mulai hari pertama, janin tersebut udah hidup dan
memiliki tubuh, jiwa, dan roh yang sempurna. Ia adalah seorang manusia yang
utuh dan lengkap di mata Tuhan.
1. Komunikasi dua bayi dalam kandungan
Waktu Maria ketemu sama Elisabeth, mereka bersekutu begitu manis. Kandungan
keduanya pun bersekutu satu sama lain secara ajaib melalui Roh Kudus.
“Dan ketika Elisabeth mendengar
salam Maria, melonjaklah anak yang ada di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh
dengan Roh Kudus". (Lukas 1: 41)
Dengan adanya komunikasi di antara kedua bayi itu, maka kita percaya kalo
Firman Allah telah mengakui bahwa kedua bayi tersebut adalah manusia penuh dan
telah ada persekutuan yang manis di antara mereka dengan Roh Kudus.
Menurut
Alkitab usia kehamilan Elisabeth saat itu (bayi Yohanes Pembaptis) adalah 6
bulan (Lukas 1:36). Berapakah usia kehamilan Maria (bayi Yesus) saat itu? Kapan Maria mulai hamil?
"Sesungguhnya engkau akan
mengandung (jadi saat itu belum hamil-red ) dan akan memperanakkan seorang laki-laki dan hendaklah engkau menamai
Dia Yesus". (Lukas 1: 31).
Firman Allah mempunyai kuasa untuk menciptakan, dan segera setelah Malaikat
Tuhan selesai berbicara, maka saat itu juga Maria hamil. Dalam Lukas 1:39 dikatakan beberapa waktu
kemudian (dalam Alkitab KJV dituliskan in those days, artinya lebih
jelas yaitu beberapa hari kemudian), Maria yang sedang bersukacita ini
berkunjung ke rumah Elisabeth. Maria
waktu itu tinggal di kota Nazaret, daerah Galilea, sedangkan Elisabeth tinggal
di daerah pegunungan Yehuda yang
jaraknya beberapa hari perjalanan kaki. Saat itu, usia kandungan Elisabeth 6 bulan. Maria
nginep di rumah Elisabeth selama 3 bulan (Lukas 1:56a), trus ia pulang lagi ke
rumahnya (ayat 56b).
Kalo menurut ilmu kedokteran, usia kehamilan yang paling baik dan mature buat ngelahirin bayi adalah 9
bulan (bisa lebih atau kurang satu
minggu) tapi dalam Lukas 1:57, dijelasin bahwa beberapa saat setelah Maria kembali
ke rumahnya, maka Elisabeth pun melahirkan. Wow.. Kita percaya bahwa bayi
Yohanes Pembaptis adalah bayi yang sangat khusus dan luar biasa di mata Tuhan,
ia dipersiapkan untuk menyambut kelahiran Yesus Sang Juru Selamat. Jadi, kita
bisa memperkirakan kalo masa kehamilannya juga gak mungkin terlalu cepat atau
terlalu lambat.
Jika kita hitung secara matematis, maka usia kehamilan Maria (bayi Yesus)
saat itu ialah:
Lukas 1: 36 : Saat itu usia
kehamilan Elisabeth 6 bulan
Lukas 1:39 : Maria bertemu Elisabeth,
dan kandungan mereka berkomunikasi.
Lukas 1: 56 a : Maria tinggal
bersama Elisabeth selama 3 bulan.
Lukas 1 :56 b : Maria Pulang ke
rumahnya.
Lukas 1 :57 : Diperkirakan
7 hari atau satu minggu setelah itu, Elisabeth pun melahirkan.
Catatan
: angka 7 di dalam Alkitab memiliki arti Penggenapan, contoh : 7 Gereja, 7 sangkakala, 7 cawan murka
Allah, hari ke7 / Sabat dll.
Periode I + II + III + IV = 9 Bulan
7 hari,
Jika periode I + III = 9 bulan, maka
lama periode II + IV = 7 hari,
bisa kita simpulkan kalo usia kandungan Maria saat bertemu dengan Elisabeth
adalah 7 dibagi 2, kira-kira 3,5 hari ! tapi mereka udah berdialog, fantastis
bukan?
2. Sebuah pribadi sebelum sperma bertemu dengan sel telur.
Abraham mengalahkan Raja Kedorlaomer beserta raja-raja lain yang
ngedukungnya dan ngebebasin Lot beserta segala miliknya (Kej 14:15–20).
Kemudian muncul Melkisedek, seorang Raja Salem. Ia juga adalah seorang imam
Allah yang Mahatinggi. Setelah Melkisedek memberkati Abraham, Abraham
memberikan sepersepuluh dari miliknya pada Melkisedek.
Taurat tentang perpuluhan baru muncul sesudah Musa
memimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir. Suku Lewi yang dikhususkan
untuk melayani Tuhan, berhak menerima sepersepuluh dari semua penghasilan umat
Israel yang lain. Kitab Ibrani ngungkapin kalo yang ngasih persepuluhan pada
Melkisedek bukan cuma Abraham yang saat itu secara fisik sudah dalam bentuk
manusia. Suku Lewi dianggap juga udah ngasih persepuluhan.
“Maka dapatlah dikatakan, bahwa
dengan perantaraan Abraham, dipungut juga persepuluhan dari Lewi yang berhak
menerima persepuluhan, sebab ia masih berada dalam tubuh bapa leluhurnya,
ketika melkisedek menyongsong bapa leluhurnya itu.” (Ibrani 7:10)
Suku Lewi dilahirkan bersama suku yang lain dari satu bapa, yaitu Yakub.
Yakub diperanakan oleh Ishak, dan Ishak diperanakan oleh Abraham. Kita udah
tahu kalo makhluk hidup terbentuk dari pertemuan sperma ama sel telur. Secara
teori biologis, saat Abraham mempersembahkan persepuluhan pada Melkisedek,
Ishak masih ada dalam bentuk sperma di dalam tubuh Abraham. Sperma dari Abraham
ini yang kemudian jadi Ishak, yang nantinya akan menghasilkan Yakub, sesudah
itu baru Lewi, yaitu keturunan ke-4 dari Abraham. Penulis kitab Ibrani nganggap
kalo Lewi yang saat itu secara fisik wujud organismenya jauh lebih sederhana
dari sperma, udah ikut ambil bagian dalam memberikan persembahan. Dari kisah
ini, jelas sekali bahwa dalam bentuk bakal sperma pun pribadi seseorang udah
dihargai oleh penulis kitab Ibrani, apalagi kalo udah dalam bentuk janin.
Ulasan Kisah alkitab diatas ngejelasin bahwa pada usia 3 hari bahkan
kurang, seorang bayi yang ada di dalam kandungan seorang ibu udah diakui oleh
Allah sebagai manusia yang utuh, yang bisa berkomunikasi secara Vertikal dengan
Allah dan horisontal dengan sesama manusia. Udah Jelas kalo tindakan aborsi
pada janin, berapa pun usianya, adalah suatu PEMBUNUHAN! Firman Tuhan mengatakan:
"Sebelum AKU membentuk engkau
dalam rahim ibumu, AKU telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari
kandungan, AKU telah menguduskan engkau, AKU telah menetapkan engkau menjadi
nabi bagi bangsa-bangsa". (Yeremia 1:5).
Jadi,
sebelum Yeremia keluar dari rahim ibunya, ia sudah diurapi dan diangkat menjadi
Nabi oleh Allah sendiri, Allah udah punya Rencana Yang luar biasa buat
kehidupannya.
PEMBANTAIAN ITU TERULANG KEMBALI
Mungkin
aja sampai Tuhan Yesus datang kedua kali, permasalahan aborsi ini belum bisa
berhenti. Saat ini pembunuhan terhadap bayi-bayi yang “tak berdosa” itu
bener-bener berlangsung secara massal, dari tahun ke tahun jumlahnya malah
terus meningkat, dibawah ini adalah catatan kisah tragis pembantaian yang udah
pernah dilakukin terhadap bayi-bayi.
Pembantaian Bayi-bayi oleh Firaun
Raja
Firaun gelisah ngeliat umat Israel yang makin bertambah banyak, maka Firaun pun
memutuskan untuk menindas umat Israel dan ngebunuh setiap bayi laki-laki yang
lahir pada masa itu.
“Raja Mesir juga memerintahkan kepada bidan-bidan
yang menolong perempuan Ibrani, …katanya, ”Apabila kamu menolong perempuan
Ibrani pada waktu bersalin, kamu harus memperhatikan waktu anak itu lahir: jika
anak laki-laki, kamu harus membunuhnya, tetapi jika anak perempuan bolehlah ia
tetap hidup.” (Kel 1:15–16).
Pembantaian Bayi-bayi oleh Raja Herodes.
Dari awal,
Herodes udah punya niat buat ngebunuh Bayi Yesus. Herodes tambah marah waktu
niatnya itu diketahui oleh Yusuf lewat perantaraan malaikat. Akibatnya dia
merintahin pembantaian masal terhadap bayi-bayi di seluruh wilayahnya.
“ … Lalu ia
menyuruh membunuh semua anak di betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang
berumur dua tahun ke bawah …” (Mat 2:16).
Naga Yang Menginginkan Kematian Bayi dari Seorang
Perempuan
Kitab
Wahyu adalah kitab yang ditulis sekitar 20 abad yang lalu, kitab ini banyak
berisi gambaran dan lambang apa yang bakal terjadi di akhir zaman. Kita bisa
lihat dari hari ke hari kebenarannya makin dibukakan. Wahyu 12:1-6, mengisahkan
tentang seorang perempuan yang mengandung. Ia kelihatan cukup menderita sampe
berteriak kesakitan waktu mau ngelahirin. Muncul juga Naga Merah yang mau
menelan anak yang dikandung perempuan itu. Naga merah adalah gambaran dari
iblis.
“Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang
hendak melahirkan itu, untuk menelan
Anakya, segera setelah perempuan itu melahirkanNya.” (Why 12:4b).
Banyak
yang menafsirkan kalo perempuan itu adalah gereja Tuhan di akhir jaman. Di
pasal 4, kata ganti “Nya” dari anak perempuan tadi ditulis dengan huruf besar.
Jika anak tersebut menggambarkan anak-anak Allah yang berperang bagi kerajaan
Allah, hal ini bisa dilihat sebagai pengulangan peristiwa pembantaian bayi yang
dilakukan oleh Firaun dan Herodes.
Iblis
atau si naga merah mulai nyiapin jalan buat melenyapkan keturunan-keturunan
Allah salah-satunya dengan cara pelegalan aborsi ini.
Jerman Nazi membuat Undang-Undang yang
mengijinkan pemusnahan anggota masyarakat yang “tidak berguna”
(holocaust). Manusia yang
gak dicintai dan gak diinginkan untuk lahir, dibantai dengan kejam.
Saat ini
pelegalan hukum aborsi mengijinkan dibunuhnya bayi-bayi, bukan cuma bayi-bayi
yang dilahirkan oleh keturunan Yahudi ataupun Ibrani, tetapi seluruh ras dan
suku bangsa. Pada tahun 1973 kelompok feminis di boston menganggap bayi-bayi
yang gak dikehendaki sebagai parasit. Menurut Dr. Amital Etzioni, bayi-bayi ini bukanlah manusia, melainkan cuma
suatu jaringan tubuh. Kata ‘manusia’ yang tertulis pada amandemen
ke-14 dalam undang-undang di Amerika, tidak termasuk bayi yang belum
lahir. Jelas gak heran kalo juru bicara sebuah dewan aborsi menyebutnya
sebagai ‘sampah’.
ABORSI, PENYEMBAHAN BERHALA DAN MURKA ALLAH
Angka
aborsi di Indonesia mencapai 2,3 juta jiwa/ tahun, atau rata-rata 6300 kasus/
hari. Hal ini sangatlah memprihatinkan. Jumlah di atas belum termasuk dengan
yang gak terdata. Kita bakalan coba ngeliat, siapa aja sih yang ternyata ada di belakang pembunuhan bayi-bayi
ini?
Di
Kejadian 19:33-38, dikisahkan kalo Lot punya dua orang putri. Kedua putrInya
ini bersetubuh dengan ayahnya setelah membuatnya mabuk terlebih dahulu,
kemudian yang lebih tua ngelahirin Moab
yang kemudian jadi bapa orang Moab,
sedangkan yang lebih muda melahirkan anak laki-laki yang dinamai Ben-Ami yang kemudian jadi bapa bani
Amon. Jalan pikiran anak-anak Lot sangat dangkal. Mereka gak ngerundingin
dulu segala sesuatunya dengan Allah. Mungkin merekapun gak nyangka kalo keturunannya
bakalan jadi bangsa besar yang mendatangkan jerat. Bangsa Moab dan bangsa Amon
dikisahkan menjadi batu sandungan bagi bangsa Israel, mereka menjadi “musuh
abadi” bagi bangsa pilihan Tuhan.
“Demikianlah Salomo mengikuti Asytoret, dewi orang
Sidon dan mengikuti Milkom, dewa kejijikan sembahan orang Amon.” (1
Raja-raja 11:5).
Bangsa
Amon melakukan pengorbanan anak-anak. Hal ini dipandang Allah sebagai suatu
kejahatan khusus.
“Karena tiga perbuatan bani Amon, bahkan empat,
Aku tidak akan menarik kembali keputusanku: Oleh karena mereka membelah perut
perempuan-perempuan hamil di Gilead, dengan maksud meluaskan daerah mereka
sendiri.” (Amos 1:13).
Bani
Amon bermaksud meluaskan daerah mereka sendiri dengan cara membelah perut
perempuan hamil. Undang-undang pelegalan aborsipun ternyata punya tujuan yang
sama, yaitu meluaskan daerahnya sendiri. Daerah hawa nafsu manusia. Hawa nafsu
manusia makin gak ada batasnya. Hubungan seks pranikah dianggap bukan masalah,
kalo misalnya hamil kan bisa diaborsi...!
Ternyata
praktek aborsi punya beberapa latar belakang yang mirip dengan praktek
okultisme dan penyembahan berhala jaman dulu. Dewa sembahan bani Amon lainnya,
yang meminta persembahan nyawa anak-anak, adalah Molokh.
“Mereka mendirikan bukit-bukit pengorbanan untuk
Baal di Lembah Ben-Hinom, untuk mempersembahkan anak-anak lelaki dan anak-anak
perempuan mereka kepada Molokh sebagai korban dalam api,...” (Yer
32:35).
Hal ini
jelas-jelas dipandang keji di mata Allah.
“Aku sendiri akan menentang orang itu dan akan
melenyapkan dia dari tengah-tengah bangsanya, karena ia menyerahkan seorang
dari anak-anaknya kepada Molokh,…......,Aku sendiri akan menentang orang itu
serta kaumnya dan akan melenyapkan dia dari tengah-tengah bangsanya dan semua orang
yang turut berzinah akan mengikuti dia, yakni berzinah dengan menyembah
Molokh.” (Imamat 20:3–5).
Para
pelaku okultisme dan penyembah berhala yakin, bahwa pengorbanan darah akan
membuat ilah yang mereka sembah jadi makin muda dan kuat kembali. Namun Allah
sendiri yang akan menentang dan melenyapkan para penyembah Molokh ini, termasuk
penyembah-penyembah “Molokh” di jaman sekarang ini!
Cartage adalah sebuah contoh kota dengan tingkat
pengorbanan bayi sangat tinggi pada jaman kerajaan Venesia. Kota ini memiliki peradaban yang sangat maju. Namun para
arkeolog menemukan banyak sekali bukti-bukti peristiwa pengorbanan anak di kota
ini. Di kota ini ditemukan altar pengorbanan anak dan gambar-gambar di dinding
yang menunjukkan pengorbanan anak kepada Dewa
Tanit, nama ritual untuk dewi sembahan bangsa Amon (Asytoret). Ilmu
pengetahuan di kota ini bertambah maju, tapi peristiwa pengorbanan anak tetap
saja bertambah. Ketika Allah jadi murka sama kota ini, apa yang kemudian
terjadi? Tentara Romawi menghancurkan seluruh peradaban kota ini. Kota yang
mungkin terbesar dalam jaman kerajaan Venesia ini, kini tinggal puing-puing
belaka. Akankah kita menunggu sampai bangsa-bangsa lain yang gemar melakukan
aborsi ini dihancurleburkan? (Presentasi video Massacre of Inossence)
Melihat
jumlah aborsi yang rata-rata mencapai 6300 kasus/hari di Indonesia, mungkinkah
Allah sedang murka terhadap bangsa ini? Sementara umat Tuhan makin lamban
bergerak untuk menentang praktek ‘Molokhisme’
modern. Sejak krisis ekonomi melanda
beberapa negara termasuk Indonesia tahun 1997 yang lalu, sampai saat ini bangsa
kita belum sanggup keluar dari krisis ini. Sementara lambat laun negara yang
lain mulai bangkit untuk membenahi diri, kelihatannya bangsa kita masih
terjebak dalam situasi krisis ekonomi dan politik. Makanya, ayo bangkitlah
gereja Tuhan dan nyatakan kebenarkan pada dunia dengan gagah berani!
APA YANG HARUS KITA LAKUKAN?
Gak usah
ragu lagi kalo aborsi itu adalah tindakan yang sangat dibenci Allah. Udah waktunya
bagi umat Tuhan bergerak membendung praktek jahat ini. Langkah-langkah ini harus
kita ambil sebagai anak-anak Tuhan di akhir jaman.
1. Berdoa
Langkah
pertama yang harus dilakukan oleh setiap umat Tuhan adalah berdoa.
Perbanyak kegiatan doa bersama misalnya di persekutuan dsb. Kita harus inget,
musuh yang kita hadapi bukan hanya dokter dan bidan pelaku aborsi, ataupun para
penentu undang-undang pro-aborsi, tapi yang harus kita serang adalah roh-roh
Molokh yang berada di belakang mereka.
“Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan
daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa,
melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di
udara.” (Efesus 6:12).
Doain
agar aborsi gak pernah dilegalkan di negara kita, pemimpin-pemimpin bangsa kita
makin peka dan peduli terhadap kasus ini dan berdoa juga bagi kerohanian kita,
supaya kita gak terjebak dalam dosa ini. Hingga kita tetep bisa jaga kekudusan
di hadapan Allah. Dan ingatlah: doa selalu membawa perubahan!
2. Informasikan juga pada masyarakat umum.
Kita
udah tahu kebenaran tentang aborsi yang sangat ditentang oleh Allah. Kebenaran
inilah yang harus disebarkan pada masyarakat umum. Kita bisa sampaikan hal ini
ke teman-teman kita, keluarga kita, dan kalo memungkinkan sampaikan juga pada
dokter-dokter dan pakar hukum, bahwa aborsi adalah tindakan yang jahat dan
termasuk pembunuhan. Gak bisa dipungkiri kalo ternyata media masa, baik TV,
internet maupun media cetak sangat potensial untuk dipakai iblis menyusupi
pikiran manusia dengan Roh percabulan dan hawa nafsu. Iblis menggunakan media
untuk menyebarkan ajarannya, sekarang saatnya kita rebut kembali senjata yang
dicuri iblis ini untuk memerangi kembali pekerjaannya. Informasikan
seluas-luasnya pada publik bahwa aborsi itu benar-benar menyengsarakan.
3. Buatlah Fasilitas Penampungan Bagi Masalah
Aborsi
Kita cuma jadi tong kosong yang nyaring bunyinya kalo
kita ngomong aborsi itu salah, tapi gak ngapa-ngapain dan terus aja nyalahin
tanpa ngasih solusi buat nyelesein masalah ini.
Udah selayaknya umat Tuhan memiliki juga kepedulian yang nyata
dan tanggung jawab untuk menyediakan fasilitas ini bukan hanya menjadi beban
pemerintah saja, tapi kita juga.
Mulailah ikut membantu atau membuat fasilitas penampungan
bagi masalah aborsi ini. Mereka yang mau ngelakuin aborsi perlu juga dapat bimbingan dan
konseling. Umumnya mereka akan jadi masyarakat yang ngerasa tertolak oleh
lingkungannya. Rumah-rumah penampungan dan perawatan bagi bayi-bayi yang hendak
diaborsi, ataupun bayi batal aborsi yang masih hidup sangatlah dibutuhkan.
Sungguh amat baik jika tersedia panti pelayanan kehamilan yang disertai dengan
bimbingan rohani. Bagaimanapun juga, seorang yang mau ngelakuin aborsi butuh teman,
dan bukan membutuhkan hakim.
4. Bekerjasama dengan berbagai pihak
getLight! yakin,
masih banyak orang-orang yang hati nuraninya belum rusak. Mungkin mereka gak
seiman sama kita, tapi untuk ngebendung gerakan aborsi ini, gak ada salahnya
kita gandengan tangan ama mereka. Setidaknya inilah bentuk kepedulian dan sikap
orang kristen terhadap krisis moral yang melanda bangsa kita ini. Waktu
saudara-saudara kita yang non-kristen memprotes SDSB, menutup tempat perjudian
dan pelacuran, Umat kristen keliatan gak terlalu tanggap dengan situasi ini.
Akankah kita cuma berdiam diri aja ngeliat fenomena aborsi ini? Janganlah kita
sibuk sendiri dengan masalah intern gereja dan makin di cap sebagai umat yang
ekslusif yang cuma mentingin kepentingan kelompoknya. Ini waktunya kita bangkit
untuk menjadi garam dan terang yang dibutuhkan dunia yang semakin gelap ini.
Nah,
semoga gL! Kali ini dapat menggerakkan hati kita untuk mulai
mengambil tindakan. Apapun status dan profesi kita, cobalah komunikasikan hal
ini dengan orang-orang yang kita kenal. Bahkan jika kita ngerasa sebagai orang
yang paling awam sekalipun, kita bisa memulainya dengan berdoa. Berdoa
sungguh-sungguh agar Allah memberikan kemurahan bagi bangsa ini. Sehingga
krisis dan badai yang menerpa bangsa kita boleh segera dilalukan.
“Dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku
disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari
jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni
dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.” (2 Taw 7:14).
Ayo, jadi terang bagi dunia! (red-gL!)
Copyright majalah GFRESH! www.anakmudanet.blogspot.com
No comments:
Post a Comment
copyright majalah GFRESH! www.anakmudanet.blogspot.com