Sunday, April 8, 2012

ABORSI

Pembahasan tentang Aborsi sebenarnya pernah diulas Fresh!er gF!, edisi 4, tahun I. Di situ diulas cukup lengkap tentang kasus aborsi dan paradigmanya. Tapi ternyata banyak banget temen kita yang gak sempet kebagian, jadi gL! bakalan nampilin lagi artikel permasalahan aborsi yang ternyata punya banyak kesamaan dengan praktek penyembahan berhala di masa lampau.
Menurut kesaksian sejumlah pelaku dan pendukung aborsi, hati mereka sebenernya masih sering tertuduh bahwa yang dilakukannya adalah pembunuhan, namun di kubu yang pro sama aborsi menganggap kalo janin yang ada dalam kandungan itu gak lebih dari sekedar onggokan daging, cuman daging itu punya potensi buat hidup.

Janin Itu cuma dianggap Parasit dan Sampah
Amerika, negara yang dikenal sangat ngehormatin hak-hak asasi makhluk hidup, pada tanggal 21 Januari 1973 bikin peraturan yang menetapkan kalo wanita punya hak untuk melakukan aborsi. Mulai saat itulah setidaknya lebih dari 1,5 juta anak jadi korban aborsi, wah... jumlah ini ternyata lebih dari 10 kali jumlah korban perang yang pernah ada di Amerika. Hingga tahun 1996, jumlah tindakan aborsi di Amerika nyampe 2 juta kasus pertahun.
Daniel S. Green dari Washington Post mengatakan bahwa pada tahun 1996, di Amerika ada 550.000 orang yang meninggal karena kanker dan 700.000 orang yang meninggal karena penyakit jantung. Jumlah ini gak seberapa kalo dibanding jumlah kematian karena aborsi yang mencapai hampir 2 juta jiwa di negara itu. (www.kompas.com)
Negara yang mayoritas penduduknya beragama Kristen ini, punya 2 kubu utama yang saling berseberangan, yaitu “Pro Choice” dan Pro Life”. Kubu Pro Choice atau Pro Pilihan berpendapat kalo tubuh wanita itu miliknya sendiri, jadi wanita punya hak buat  mengaborsi anak yang dikandungnya, trus mereka juga nganggep kalo aborsi itu bukanlah pembunuhan, karena janin yang ada dalam kandungan hanyalah onggokan daging yang tumbuh. Ia gak lebih dari sekedar produk penipuan, sekedar sel palopi dalam kandungan dan sekumpulan sel akibat dari sel telur yang dibuahi atau kesatuan janin dengan plasenta. Kaum pro aborsi juga berpendapat:
Bayi dalam kandungan yang berusia 8 minggu merupakan sekumpulan jaringan sebesar 1 inchi yang   mudah hancur serta merupakan parasit di dalam tubuh ibunya. (Pernyataan dalam sebuah buku pelopor    gerakan feminis di Amerika).
Bayi dalam kandungan hanya suatu potensi kehidupan saja, artinya bayi bukan suatu pribadi dan tidak punya hak untuk hidup. (Harry A. Blackmun, seorang hakim dari Amerika dalam Presentasi Video “The Massacre of Innosence”)
Ternyata, kasus aborsi di Indonesia juga gak kalah mengerikannya dibandingkan apa yang terjadi di Amerika...
Tiap tahun di Indonesia diperkirakan terjadi sekitar 2,3 juta aborsi, di antaranya akibat kegagalan kontrasepsi, kebutuhan hidup yang tak mencukupi, kehamilan remaja akibat pergaulan bebas dan aborsi spontan. Hal ini merupakan suatu masalah masyarakat yang amat serius, karena aborsi juga banyak menyebabkan kematian perempuan dewasa maupun remaja. Pendapat ini dikemukakan Dr. Biran Affandi SpOG, Ketua Umum Perhimpunan Obstetri Ginekologi Indonesia (POGI) dalam Pertemuan Koordinasi ke-19 Kesehatan Reproduksi di Indonesia yang diadakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Gedung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Jakarta, Kamis (2/3). (Artikel kompas.com)
Kalo ngeliat hukum-hukum yang berlaku di Indonesia, aborsi atau pengguguran janin termasuk kejahatan juga, yang dikenal dengan istilah “Abortus Provocatus Criminalis”.
Secara hukum, ada banyak pihak yang bisa tergolong dalam pelaku aborsi. Pihak-pihak yang bisa kena sanksi hukum ialah: Ibu yang melakukan aborsi, dokter, bidan, dukun dan orang-orang yang membantu melakukan tindakan aborsi.
Dibawah ini beberapa pasal hukum di negara kita yang mengatur tentang tindakan aborsi.
Pasal 229
1. Barang siapa dengan sengaja mengobati seorang wanita atau menyuruhnya supaya diobati, dengan diberitahukan atau ditimbulkan harapan, bahwa karena   pengobatan itu hamilnya dapat digugurkan, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau denda paling banyak tiga ribu rupiah.
2. Jika yang bersalah, berbuat demikian untuk mencari keuntungan, atau menjadikan     perbuatan tersebut sebagai pencarian atau kebiasaan, atau jika dia seorang tabib, bidan atau juru obat, pidananya dapat ditambah sepertiga.
Pasal 341
Seorang ibu yang, karena takut akan ketahuan melahirkan anak, pada saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian, dengan sengaja merampas nyawa anaknya, diancam, karena membunuh anak sendiri, dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.
Pasal 342
Seorang ibu yang untuk melaksanakan niat yang ditentukan karena takut akan ketahuan bahwa akan melahirkan anak, pada saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian merampas nyawa anaknya, diancam, karena melakukan pembunuhan anak sendiri dengan rencana, dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun.
(dikutip dari makalah Genetic Foundation)
Masih banyak juga pasal-pasal lain yang mestinya sih bisa ngebendung tindakan aborsi. Tapi kenapa jumlah aborsi di Indonesia bisa sampai 2,3 juta kasus pertahunnya?

 


KONTROVERSI ABORSI

Bener gak sih aborsi sama dengan membunuh? Bingung juga, soalnya ada juga pendapat yang bilang kalo ngegugurin kandungan atau “abortus” itu cuma ngeluarin hasil konsepsi (pertemuan sel telur dan sel sperma) yang dianggap mengakhiri proses janin sebelum sempet hidup/ bertumbuh.  Apa aja sih macem-macem aborsi tuh?
·          ABORTUS SPONTANEOUS
Adalah aborsi yang terjadi dengan sendirinya tanpa suatu tindakan, baik mekanis ataupun medis.  Umumnya aborsi ini terjadi pada kehamilan usia 4-20 minggu.  Biasanya sih, akibat kelalaian yang gak disengaja atau direncanain, seperti: kecapean, aktivitas berlebihan, penyakit akut yang diderita ibu atau kelainan hormon.  Akibatnya terjadi kontraksi uterus sehingga janin gugur dengan sendirinya.  Secara klinis abortus spontaneous ini dibedakan jadi 6 jenis, tapi di sini gak bakalan kita bahas. Soalnya kalo dilihat secara hukum, aborsi ini terjadi tanpa campur tangan dan kemauan manusia, jadi bukan suatu pelanggaran hukum.

·          ABORTUS YANG DISENGAJA (Artificialis abortion)
Artinya menggugurkan secara disengaja, digolongkan juga dalam 2 bagian :
a. Abortus medis (therapeutic abortion), ini tindakan aborsi dengan maksud menjaga kesehatan ibu atau menyelamatkan nyawa ibu dengan cara medis.
b. Abortus kriminalis, nah kalo ini aborsi yang gak wajar dan termasuk kejahatan, soalnya sengaja dilakuin karena nggak pengen hamil, hamil sebelum nikah, gak siap punya anak, kasus perkosaan, hubungan seks antar anggota keluarga (incest), alesan ekonomi, tujuan kontrasepsi, dll.

Dr. Mary Calderon, Direktur Medis Planned Parenthood yang termasuk pendukung tindakan aborsi  ternyata mengakui pada American Journal of Public Health, bahwa aborsi adalah pencabutan kehidupan, walaupun kaum pro-aborsi lainnya menyatakan menolak istilah membunuh bayi untuk hal aborsi ini pada sebuah artikel di California Medicine.

Di dunia kedokteran, ada sebuah sumpah yang selama berabad-abad harus diucapkan oleh seorang dokter yang jadi standar moral profesinya, isinya kaya gini :

“Aku tidak akan memberikan obat yang mematikan pada siapapun juga, dan juga tidak akan menawarkan nasehat yang mematikan. Aku akan menjaga diri agar tidak bercela dan suci ”.

Sumpah yang mulia ini pada kenyataannya cuma jadi sumpah palsu. Kata-kata yang agung tadi cuma diberi bingkai indah dan digantung di rumah-rumah sakit, tapi kenyataannya di tempat yang sama juga jutaan kehidupan dibunuh tiap tahun lewat aborsi.

Dr. John Szenens, seorang dokter kandungan di sebuah Rumah Sakit Amerika pada awalnya ngelakuin pengguguran pada janin-janin kecil, karena detakan dan gerakan dari janin kecil ini gak begitu nyata jadi sulit buat disebut makhluk hidup. Berikutnya ia dan timnya mulai ngeguguran janin-janin yang lebih besar lagi, yaitu yang berusia 15 – 16 minggu. Kaya gitu terus sampe ningkat ke janin yang lebih dewasa lagi. Suatu ketika mereka menyuntikkan cairan garam ke dalam sebuah rahim. Mereka ngeliat gerakan-gerakan dalam rahim, janin itu menendang-nendang panik dalam keadaan sekarat, ini gara-gara racun garam yang ditelannya. “.. Engkau dapat memalingkan mukamu atau menghibur diri dengan mengatakan bahwa itu hanya disebabkan oleh kontraksi otot-otot rahim saja. Tapi bagaimanapun juga hal ini menekan batin kami. Sebagai dokter kami mengerti betul bahwa bukan itu yang sebenarnya terjadi. Mungkin ada alasan yang cukup kuat bagi seorang dokter untuk melakukan pengguguran, yaitu tekanan batin wanita yang tidak ingin hamil. Tapi apapun alasannya, itu adalah pembunuhan..!” Ujar Dr. John Szenens. (Artikel Last Days Ministry, oleh Melody Green)

Prof dr Sudradji Sumapradja SpOG dari Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia ngejelasin kalo di Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) ngelarang aborsi untuk mencegah kematian ibu akibat aborsi yang gak aman oleh dukun pada zaman dulu. Menurutnya, dengan kemajuan teknologi kedokteran, saat ini aborsi udah bisa dilakukan secara aman.

Walaupun dalam Undang-undang No. 23/ 1992 tentang Kesehatan melegalkan aborsi dengan alasan medis, tapi hal itu tetep salah, mengingat sumpah dokter yang menyatakan "menghormati makhluk insani sejak pembuahan". Aborsi menurut pengertian kedokteran, yaitu pemberhentian kehamilan sebelum janin mampu hidup di luar kandungan. Dengan pengertian seperti itu, aborsi legal dilakukan sampai usia kehamilan 22 minggu. (www.kompas.com)

Tindakan aborsi tetep gak bisa dibenarkan, apalagi resiko kematian wanita dalam tindakan ini cukup tinggi. Larangan tindakan aborsi tetap gak bisa mencegah pembunuhan massal ini. Bila larangan aborsi tetap ada, akan timbul juga masalah baru, mau dikemanain bayi-bayi itu?
" Pelarangan aborsi tanpa memberi solusi adalah tidak rasional. Jika memang dilarang, pemerintah harus membuat tempat penampungan bagi perempuan selama kehamilan dan melahirkan, serta ikut menanggung pemeliharaan anak yang dilahirkan”, demikian pendapat Zumrotin KS dari Forum Kesehatan Perempuan dalam dialog publik "Hak Reproduksi Perempuan dan Aborsi yang Aman", hari Kamis (14/12) di Jakarta. (www.kompas.com)

Tindakan aborsi juga gak bisa cuma dipandang dari sisi si ibu saja, gimana sama makhluk hidup yang terkandung di dalamnya? Masalahnya adalah, kapan janin dalam kandungan ibu mulai bisa disebut mahluk hidup? Haruskah kita menghormati hak-hak asasinya? Dan adakah definisi yang bisa ngejelasin pada usia berapa Janin bisa disebut makhluk hidup? Ini pertanyaan yang sering keluar dan seharusnya kita tahu juga jawabannya.

Azrul Azwar, Ketua Umum Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) mengatakan,
"Seharusnya kalangan dokter di Indonesia mengupayakan agar ada kejelasan soal definisi dimulainya kehidupan pada kehamilan seperti yang sudah dianut oleh Ikatan Dokter Dunia.” (www.kompas.com)



ASAL MULA KEHIDUPAN
dr. Jerome Lejeune (alm), Professor genetik internasional dari Univ. Rene Descartes Paris, berpendapat melalui ilmu Biologi modern bahwa pada hari pertama proses pembuahan sel telur oleh sel sperma akan terbentuk sel reproduksi yang bentuknya seperti pita sepanjang + satu meter. Jika tiap bagian digulung dan dibungkus hati-hati  seperti sebuah pita magnetik yang ada dalam kaset mini. Bila dilihat oleh Mikroskop bentuknya seperti batang pohon dan dinamakan kromosom. Setelah 23 kromosom pria bertemu 23 kromosom wanita dalam suatu pembuahan, kehidupan barupun telah dimulai.....
Pada peristiwa pembuahan, mahluk hidup yang baru berusia satu hari ini disebut dengan Zygote. Ukurannya sangat kecil, gak bisa dilihat oleh mata biasa, tapi sudah ada dan merupakan sebuah pribadi hidup yang lengkap, yang telah memiliki 3 elemen dasar kehidupan yaitu tubuh, jiwa, dan roh. Zygote (walaupun usianya baru beberapa menit) memiliki ciri-ciri sebagai berikut: hidup, sudah bernafas secara seluler, bergerak, dan setiap waktu mengadakan proses pembelahan sel. Ia sudah memiliki kepribadian sendiri yang tidak dapat berubah lagi, punya ciri khas misalnya rambut lurus atau keriting, hitam atau pirang, warna kulit  kuning, coklat atau putih, bentuk bibir, hidung, telinga, raut wajah dsb. Ia juga memiliki sifat-sifat dasar, golongan darah, buta warna atau tidak, dan banyak lagi sifat-sifat lain (yang telah ditentukan di dalam susunan genetiknya). Bisa kita simpulkan bahwa mahluk ini telah memiliki tubuh, jiwa, dan roh. (I  Timotius 5:23). Pada usia kehamilan dua bulan, ukuran seorang manusia dari kepala hingga bokong lebih pendek dari ibu jari, hingga dengan mudah dapat dimasukkan ke dalam kulit kacang tanah, tapi bayi kecil itu udah lengkap lho,  tangan, kaki, kepala, organ-organ tubuh, otak, semuanya lengkap pada tempatnya, jantungnya sudah berdetak dan kalo di liat dengan seksama, garis-garis di telapak tangannya juga udah ada.

URUTAN KEHIDUPAN MANUSIA
1. Bersatunya Spermatozoa dan sel telur (masa pembuahan). Diproses ini  manusia  bernama ZYGOTE.
2. Pada usia kehamilan + 2 bulan, Zygote akan bertumbuh karena sel-selnya bermultiplikasi dari Mitosis hingga jadi blastula.
3. Usia kehamilan 3-4 bulan, semua alat-alat organ tubuh telah lengkap sempurna, ukurannya kecil banget dan namanya juga berubah jadi Embrio.
4. Embrio akan tumbuh terus, hingga usia kehamilan mencapai  36-40 minggu, manusia tersebut siap untuk dikeluarin dari kantong rahim ibunya untuk menjadi seorang  BAYI (0 bulan - 1 bulan).
-Mulai usia 1 bulan–5 tahun disebut Balita.
-Usia 5–12 tahun disebut Kanak-kanak
-Usia 12-18 tahun disebut Remaja
-Usia 18-24 tahun disebut Pemuda
-Usia 25 tahun keatas disebut Dewasa
Kita bisa tahu sekarang kalo janin juga bisa merasakan, mendengar, mencium, seperti yang kita rasakan. Kita juga bisa ngeliat si janin menari dengan lemah gemulai dan penuh semangat. Bukan persoalan rasa atau pendapat untuk bisa nerima kenyataan bahwa seorang manusia baru telah terbentuk saat pembuahan. Semua ini udah terbukti lewat riset ilmu pengetahuan. Jadi, masihkah aborsi diperbolehkan dan dianggap bukan pembunuhan ?


JANIN DAN BAYI DI DALAM FIRMAN TUHAN

Firman Tuhan mengatakan bahwa dari mulai hari pertama, janin tersebut udah hidup dan memiliki tubuh, jiwa, dan roh yang sempurna. Ia adalah seorang manusia yang utuh dan lengkap di mata Tuhan.

 

1. Komunikasi  dua bayi dalam kandungan

Waktu Maria ketemu sama Elisabeth, mereka bersekutu begitu manis. Kandungan keduanya pun bersekutu satu sama lain secara ajaib melalui Roh Kudus.
“Dan ketika Elisabeth mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang ada di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus". (Lukas 1: 41)
Dengan adanya komunikasi di antara kedua bayi itu, maka kita percaya kalo Firman Allah telah mengakui bahwa kedua bayi tersebut adalah manusia penuh dan telah ada persekutuan yang manis di antara mereka dengan Roh Kudus.
Menurut Alkitab usia kehamilan Elisabeth saat itu (bayi Yohanes Pembaptis) adalah 6 bulan (Lukas 1:36). Berapakah usia kehamilan Maria (bayi Yesus)  saat itu? Kapan Maria mulai hamil?
"Sesungguhnya engkau akan mengandung (jadi saat itu belum hamil-red ) dan akan memperanakkan seorang laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus".  (Lukas 1: 31).
Firman Allah mempunyai kuasa untuk menciptakan, dan segera setelah Malaikat Tuhan selesai berbicara, maka saat itu juga Maria hamil.  Dalam Lukas 1:39 dikatakan beberapa waktu kemudian (dalam Alkitab KJV dituliskan  in those days, artinya lebih jelas yaitu  beberapa hari kemudian), Maria yang sedang bersukacita ini berkunjung ke rumah  Elisabeth. Maria waktu itu tinggal di kota Nazaret, daerah Galilea, sedangkan Elisabeth tinggal di daerah pegunungan Yehuda  yang jaraknya beberapa hari perjalanan kaki. Saat itu,  usia kandungan Elisabeth 6 bulan. Maria nginep di rumah Elisabeth selama 3 bulan (Lukas 1:56a), trus ia pulang lagi ke rumahnya (ayat 56b).
Kalo menurut ilmu kedokteran, usia kehamilan yang paling baik dan mature buat ngelahirin bayi adalah 9 bulan  (bisa lebih atau kurang satu minggu) tapi dalam Lukas 1:57, dijelasin bahwa beberapa saat setelah Maria kembali ke rumahnya, maka Elisabeth pun melahirkan. Wow.. Kita percaya bahwa bayi Yohanes Pembaptis adalah bayi yang sangat khusus dan luar biasa di mata Tuhan, ia dipersiapkan untuk menyambut kelahiran Yesus Sang Juru Selamat. Jadi, kita bisa memperkirakan kalo masa kehamilannya juga gak mungkin terlalu cepat atau terlalu lambat.

Jika kita hitung secara matematis, maka usia kehamilan Maria (bayi Yesus) saat itu ialah:

Lukas 1: 36       : Saat itu usia kehamilan Elisabeth 6 bulan  
Lukas 1:39        : Maria bertemu Elisabeth, dan kandungan mereka berkomunikasi.     
Lukas 1: 56 a     : Maria tinggal bersama Elisabeth selama 3 bulan.
Lukas 1 :56 b     : Maria Pulang ke rumahnya.                       
Lukas 1 :57       : Diperkirakan  7 hari atau satu minggu setelah itu, Elisabeth pun melahirkan.
Catatan : angka 7 di dalam Alkitab memiliki arti Penggenapan, contoh  : 7 Gereja, 7 sangkakala, 7 cawan murka Allah, hari ke7 / Sabat dll.

Periode I + II + III + IV  = 9 Bulan 7 hari,
Jika periode I + III = 9 bulan, maka  lama periode II + IV = 7 hari,
bisa kita simpulkan kalo usia kandungan Maria saat bertemu dengan Elisabeth adalah 7 dibagi 2, kira-kira 3,5 hari ! tapi mereka udah berdialog, fantastis bukan?

2. Sebuah pribadi sebelum sperma bertemu dengan sel telur.
Abraham mengalahkan Raja Kedorlaomer beserta raja-raja lain yang ngedukungnya dan ngebebasin Lot beserta segala miliknya (Kej 14:15–20). Kemudian muncul Melkisedek, seorang Raja Salem. Ia juga adalah seorang imam Allah yang Mahatinggi. Setelah Melkisedek memberkati Abraham, Abraham memberikan sepersepuluh dari miliknya pada Melkisedek.
Taurat tentang perpuluhan baru muncul sesudah Musa memimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir. Suku Lewi yang dikhususkan untuk melayani Tuhan, berhak menerima sepersepuluh dari semua penghasilan umat Israel yang lain. Kitab Ibrani ngungkapin kalo yang ngasih persepuluhan pada Melkisedek bukan cuma Abraham yang saat itu secara fisik sudah dalam bentuk manusia. Suku Lewi dianggap juga udah ngasih persepuluhan.

“Maka dapatlah dikatakan, bahwa dengan perantaraan Abraham, dipungut juga persepuluhan dari Lewi yang berhak menerima persepuluhan, sebab ia masih berada dalam tubuh bapa leluhurnya, ketika melkisedek menyongsong bapa leluhurnya itu.” (Ibrani 7:10)

Suku Lewi dilahirkan bersama suku yang lain dari satu bapa, yaitu Yakub. Yakub diperanakan oleh Ishak, dan Ishak diperanakan oleh Abraham. Kita udah tahu kalo makhluk hidup terbentuk dari pertemuan sperma ama sel telur. Secara teori biologis, saat Abraham mempersembahkan persepuluhan pada Melkisedek, Ishak masih ada dalam bentuk sperma di dalam tubuh Abraham. Sperma dari Abraham ini yang kemudian jadi Ishak, yang nantinya akan menghasilkan Yakub, sesudah itu baru Lewi, yaitu keturunan ke-4 dari Abraham. Penulis kitab Ibrani nganggap kalo Lewi yang saat itu secara fisik wujud organismenya jauh lebih sederhana dari sperma, udah ikut ambil bagian dalam memberikan persembahan. Dari kisah ini, jelas sekali bahwa dalam bentuk bakal sperma pun pribadi seseorang udah dihargai oleh penulis kitab Ibrani, apalagi kalo udah dalam bentuk janin.

Ulasan Kisah alkitab diatas ngejelasin bahwa pada usia 3 hari bahkan kurang, seorang bayi yang ada di dalam kandungan seorang ibu udah diakui oleh Allah sebagai manusia yang utuh, yang bisa berkomunikasi secara Vertikal dengan Allah dan horisontal dengan sesama manusia. Udah Jelas kalo tindakan aborsi pada janin, berapa pun usianya, adalah suatu PEMBUNUHAN! Firman Tuhan mengatakan:

"Sebelum AKU membentuk engkau dalam rahim ibumu, AKU telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, AKU telah menguduskan engkau, AKU telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa". (Yeremia 1:5).

Jadi, sebelum Yeremia keluar dari rahim ibunya, ia sudah diurapi dan diangkat menjadi Nabi oleh Allah sendiri, Allah udah punya Rencana Yang luar biasa buat kehidupannya.


PEMBANTAIAN ITU TERULANG KEMBALI
Mungkin aja sampai Tuhan Yesus datang kedua kali, permasalahan aborsi ini belum bisa berhenti. Saat ini pembunuhan terhadap bayi-bayi yang “tak berdosa” itu bener-bener berlangsung secara massal, dari tahun ke tahun jumlahnya malah terus meningkat, dibawah ini adalah catatan kisah tragis pembantaian yang udah pernah dilakukin terhadap bayi-bayi.

Pembantaian Bayi-bayi oleh Firaun
Raja Firaun gelisah ngeliat umat Israel yang makin bertambah banyak, maka Firaun pun memutuskan untuk menindas umat Israel dan ngebunuh setiap bayi laki-laki yang lahir pada masa itu.

“Raja Mesir juga memerintahkan kepada bidan-bidan yang menolong perempuan Ibrani, …katanya, ”Apabila kamu menolong perempuan Ibrani pada waktu bersalin, kamu harus memperhatikan waktu anak itu lahir: jika anak laki-laki, kamu harus membunuhnya, tetapi jika anak perempuan bolehlah ia tetap hidup.” (Kel 1:15–16).

Pembantaian Bayi-bayi oleh Raja Herodes.
Dari awal, Herodes udah punya niat buat ngebunuh Bayi Yesus. Herodes tambah marah waktu niatnya itu diketahui oleh Yusuf lewat perantaraan malaikat. Akibatnya dia merintahin pembantaian masal terhadap bayi-bayi di seluruh wilayahnya.

“ … Lalu  ia menyuruh membunuh semua anak di betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah …” (Mat 2:16).

Naga Yang Menginginkan Kematian Bayi dari Seorang Perempuan
Kitab Wahyu adalah kitab yang ditulis sekitar 20 abad yang lalu, kitab ini banyak berisi gambaran dan lambang apa yang bakal terjadi di akhir zaman. Kita bisa lihat dari hari ke hari kebenarannya makin dibukakan. Wahyu 12:1-6, mengisahkan tentang seorang perempuan yang mengandung. Ia kelihatan cukup menderita sampe berteriak kesakitan waktu mau ngelahirin. Muncul juga Naga Merah yang mau menelan anak yang dikandung perempuan itu. Naga merah adalah gambaran dari iblis.
“Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anakya, segera setelah perempuan itu melahirkanNya.(Why 12:4b).

Banyak yang menafsirkan kalo perempuan itu adalah gereja Tuhan di akhir jaman. Di pasal 4, kata ganti “Nya” dari anak perempuan tadi ditulis dengan huruf besar. Jika anak tersebut menggambarkan anak-anak Allah yang berperang bagi kerajaan Allah, hal ini bisa dilihat sebagai pengulangan peristiwa pembantaian bayi yang dilakukan oleh Firaun dan Herodes.

Iblis atau si naga merah mulai nyiapin jalan buat melenyapkan keturunan-keturunan Allah salah-satunya dengan cara pelegalan aborsi ini.
Jerman Nazi membuat Undang-Undang yang mengijinkan pemusnahan anggota masyarakat yang “tidak berguna” (holocaust). Manusia yang gak dicintai dan gak diinginkan untuk lahir, dibantai dengan kejam.
Saat ini pelegalan hukum aborsi mengijinkan dibunuhnya bayi-bayi, bukan cuma bayi-bayi yang dilahirkan oleh keturunan Yahudi ataupun Ibrani, tetapi seluruh ras dan suku bangsa. Pada tahun 1973 kelompok feminis di boston menganggap bayi-bayi yang gak dikehendaki sebagai parasit. Menurut Dr. Amital Etzioni, bayi-bayi ini bukanlah manusia, melainkan cuma suatu jaringan tubuh. Kata manusia yang tertulis pada amandemen ke-14 dalam undang-undang di Amerika, tidak termasuk bayi yang belum lahir. Jelas gak heran kalo juru bicara sebuah dewan aborsi menyebutnya sebagai ‘sampah’.



ABORSI, PENYEMBAHAN BERHALA DAN MURKA ALLAH

Angka aborsi di Indonesia mencapai 2,3 juta jiwa/ tahun, atau rata-rata 6300 kasus/ hari. Hal ini sangatlah memprihatinkan. Jumlah di atas belum termasuk dengan yang gak terdata. Kita bakalan coba ngeliat, siapa aja sih yang  ternyata ada di belakang pembunuhan bayi-bayi ini?

Di Kejadian 19:33-38, dikisahkan kalo Lot punya dua orang putri. Kedua putrInya ini bersetubuh dengan ayahnya setelah membuatnya mabuk terlebih dahulu, kemudian yang lebih tua ngelahirin Moab yang kemudian jadi bapa orang Moab, sedangkan yang lebih muda melahirkan anak laki-laki yang dinamai Ben-Ami yang kemudian jadi bapa bani Amon. Jalan pikiran anak-anak Lot sangat dangkal. Mereka gak ngerundingin dulu segala sesuatunya dengan Allah. Mungkin merekapun gak nyangka kalo keturunannya bakalan jadi bangsa besar yang mendatangkan jerat. Bangsa Moab dan bangsa Amon dikisahkan menjadi batu sandungan bagi bangsa Israel, mereka menjadi “musuh abadi” bagi bangsa pilihan Tuhan.

“Demikianlah Salomo mengikuti Asytoret, dewi orang Sidon dan mengikuti Milkom, dewa kejijikan sembahan orang Amon.” (1 Raja-raja 11:5).

Bangsa Amon melakukan pengorbanan anak-anak. Hal ini dipandang Allah sebagai suatu kejahatan khusus.

“Karena tiga perbuatan bani Amon, bahkan empat, Aku tidak akan menarik kembali keputusanku: Oleh karena mereka membelah perut perempuan-perempuan hamil di Gilead, dengan maksud meluaskan daerah mereka sendiri.” (Amos 1:13).

Bani Amon bermaksud meluaskan daerah mereka sendiri dengan cara membelah perut perempuan hamil. Undang-undang pelegalan aborsipun ternyata punya tujuan yang sama, yaitu meluaskan daerahnya sendiri. Daerah hawa nafsu manusia. Hawa nafsu manusia makin gak ada batasnya. Hubungan seks pranikah dianggap bukan masalah, kalo misalnya hamil kan bisa diaborsi...!
Ternyata praktek aborsi punya beberapa latar belakang yang mirip dengan praktek okultisme dan penyembahan berhala jaman dulu. Dewa sembahan bani Amon lainnya, yang meminta persembahan nyawa anak-anak, adalah Molokh.

“Mereka mendirikan bukit-bukit pengorbanan untuk Baal di Lembah Ben-Hinom, untuk mempersembahkan anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan mereka kepada Molokh sebagai korban dalam api,...” (Yer 32:35).

Hal ini jelas-jelas dipandang keji di mata Allah.

“Aku sendiri akan menentang orang itu dan akan melenyapkan dia dari tengah-tengah bangsanya, karena ia menyerahkan seorang dari anak-anaknya kepada Molokh,…......,Aku sendiri akan menentang orang itu serta kaumnya dan akan melenyapkan dia dari tengah-tengah bangsanya dan semua orang yang turut berzinah akan mengikuti dia, yakni berzinah dengan menyembah Molokh.” (Imamat 20:3–5).

Para pelaku okultisme dan penyembah berhala yakin, bahwa pengorbanan darah akan membuat ilah yang mereka sembah jadi makin muda dan kuat kembali. Namun Allah sendiri yang akan menentang dan melenyapkan para penyembah Molokh ini, termasuk penyembah-penyembah “Molokh” di jaman sekarang ini!

Cartage adalah sebuah contoh kota dengan tingkat pengorbanan bayi sangat tinggi pada jaman kerajaan Venesia. Kota ini memiliki peradaban yang sangat maju. Namun para arkeolog menemukan banyak sekali bukti-bukti peristiwa pengorbanan anak di kota ini. Di kota ini ditemukan altar pengorbanan anak dan gambar-gambar di dinding yang menunjukkan pengorbanan anak kepada Dewa Tanit, nama ritual untuk dewi sembahan bangsa Amon (Asytoret). Ilmu pengetahuan di kota ini bertambah maju, tapi peristiwa pengorbanan anak tetap saja bertambah. Ketika Allah jadi murka sama kota ini, apa yang kemudian terjadi? Tentara Romawi menghancurkan seluruh peradaban kota ini. Kota yang mungkin terbesar dalam jaman kerajaan Venesia ini, kini tinggal puing-puing belaka. Akankah kita menunggu sampai bangsa-bangsa lain yang gemar melakukan aborsi ini dihancurleburkan? (Presentasi video Massacre of Inossence)

Melihat jumlah aborsi yang rata-rata mencapai 6300 kasus/hari di Indonesia, mungkinkah Allah sedang murka terhadap bangsa ini? Sementara umat Tuhan makin lamban bergerak untuk menentang praktek ‘Molokhisme’ modern.  Sejak krisis ekonomi melanda beberapa negara termasuk Indonesia tahun 1997 yang lalu, sampai saat ini bangsa kita belum sanggup keluar dari krisis ini. Sementara lambat laun negara yang lain mulai bangkit untuk membenahi diri, kelihatannya bangsa kita masih terjebak dalam situasi krisis ekonomi dan politik. Makanya, ayo bangkitlah gereja Tuhan dan nyatakan kebenarkan pada dunia dengan gagah berani!


APA YANG HARUS KITA LAKUKAN?
Gak usah ragu lagi kalo aborsi itu adalah tindakan yang sangat dibenci Allah. Udah waktunya bagi umat Tuhan bergerak membendung praktek jahat ini. Langkah-langkah ini harus kita ambil sebagai anak-anak Tuhan di akhir jaman.

1. Berdoa
Langkah pertama yang harus dilakukan oleh setiap umat Tuhan adalah berdoa. Perbanyak kegiatan doa bersama misalnya di persekutuan dsb. Kita harus inget, musuh yang kita hadapi bukan hanya dokter dan bidan pelaku aborsi, ataupun para penentu undang-undang pro-aborsi, tapi yang harus kita serang adalah roh-roh Molokh yang berada di belakang mereka.

“Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.” (Efesus 6:12).

Doain agar aborsi gak pernah dilegalkan di negara kita, pemimpin-pemimpin bangsa kita makin peka dan peduli terhadap kasus ini dan berdoa juga bagi kerohanian kita, supaya kita gak terjebak dalam dosa ini. Hingga kita tetep bisa jaga kekudusan di hadapan Allah. Dan ingatlah: doa selalu membawa perubahan!

2. Informasikan juga pada masyarakat umum.
Kita udah tahu kebenaran tentang aborsi yang sangat ditentang oleh Allah. Kebenaran inilah yang harus disebarkan pada masyarakat umum. Kita bisa sampaikan hal ini ke teman-teman kita, keluarga kita, dan kalo memungkinkan sampaikan juga pada dokter-dokter dan pakar hukum, bahwa aborsi adalah tindakan yang jahat dan termasuk pembunuhan. Gak bisa dipungkiri kalo ternyata media masa, baik TV, internet maupun media cetak sangat potensial untuk dipakai iblis menyusupi pikiran manusia dengan Roh percabulan dan hawa nafsu. Iblis menggunakan media untuk menyebarkan ajarannya, sekarang saatnya kita rebut kembali senjata yang dicuri iblis ini untuk memerangi kembali pekerjaannya. Informasikan seluas-luasnya pada publik bahwa aborsi itu benar-benar menyengsarakan.

3. Buatlah Fasilitas Penampungan Bagi Masalah Aborsi
Kita cuma jadi tong kosong yang nyaring bunyinya kalo kita ngomong aborsi itu salah, tapi gak ngapa-ngapain dan terus aja nyalahin tanpa ngasih solusi buat nyelesein masalah ini.
Udah selayaknya umat Tuhan memiliki juga kepedulian yang nyata dan tanggung jawab untuk menyediakan fasilitas ini bukan hanya menjadi beban pemerintah saja, tapi kita juga.
Mulailah ikut membantu atau membuat fasilitas penampungan bagi masalah aborsi ini. Mereka yang mau ngelakuin  aborsi perlu juga dapat bimbingan dan konseling. Umumnya mereka akan jadi masyarakat yang ngerasa tertolak oleh lingkungannya. Rumah-rumah penampungan dan perawatan bagi bayi-bayi yang hendak diaborsi, ataupun bayi batal aborsi yang masih hidup sangatlah dibutuhkan. Sungguh amat baik jika tersedia panti pelayanan kehamilan yang disertai dengan bimbingan rohani. Bagaimanapun juga, seorang yang mau ngelakuin aborsi butuh teman, dan bukan membutuhkan hakim.

4. Bekerjasama dengan berbagai pihak
getLight! yakin, masih banyak orang-orang yang hati nuraninya belum rusak. Mungkin mereka gak seiman sama kita, tapi untuk ngebendung gerakan aborsi ini, gak ada salahnya kita gandengan tangan ama mereka. Setidaknya inilah bentuk kepedulian dan sikap orang kristen terhadap krisis moral yang melanda bangsa kita ini. Waktu saudara-saudara kita yang non-kristen memprotes SDSB, menutup tempat perjudian dan pelacuran, Umat kristen keliatan gak terlalu tanggap dengan situasi ini. Akankah kita cuma berdiam diri aja ngeliat fenomena aborsi ini? Janganlah kita sibuk sendiri dengan masalah intern gereja dan makin di cap sebagai umat yang ekslusif yang cuma mentingin kepentingan kelompoknya. Ini waktunya kita bangkit untuk menjadi garam dan terang yang dibutuhkan dunia yang semakin gelap ini.

Nah, semoga gL! Kali ini dapat menggerakkan hati kita untuk mulai mengambil tindakan. Apapun status dan profesi kita, cobalah komunikasikan hal ini dengan orang-orang yang kita kenal. Bahkan jika kita ngerasa sebagai orang yang paling awam sekalipun, kita bisa memulainya dengan berdoa. Berdoa sungguh-sungguh agar Allah memberikan kemurahan bagi bangsa ini. Sehingga krisis dan badai yang menerpa bangsa kita boleh segera dilalukan.

“Dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.” (2 Taw 7:14).

Ayo, jadi terang bagi dunia! (red-gL!)

Copyright majalah GFRESH! www.anakmudanet.blogspot.com

No comments:

Post a Comment

copyright majalah GFRESH! www.anakmudanet.blogspot.com


MamaOla