Empat tahun yang lalu… Joey masuk
dalam kehidupanku. Aku, anak mama yang terkungkung aturan-aturan yang aku
anggap menyesakkan, merasa terlepas dari semua itu saat Joey hadir di hidupku.
Banyak hal indah yang kami lalui bersama. Tawa bahagia, manja-manjaan, sedih,
kesel, semuanya kami lalui bersama. Tapi seiring dengan itu, aku juga mulai
terpuruk jauh… dan mulai jauuuuuhhhhh sekali dari ibadah-ibadah gereja yang
biasa aku lakukan. Walaupun aku bukan seorang yang religius tapi aku ke gereja
dari kecil.
Seiring dengan “kebahagiaan” yang kurasa, aku juga jatuh dalam “lubang”
kelam yang mengikat kehidupanku. Mulai dari sekedar have fun di diskotik,
rokok, drugs lalu ketagihan dan akhirnya jadi bandar demi memenuhi ketagihanku
itu. Aku gak ngerasa salah dengan semua itu. Aku merasa sah-sah aja aku seperti
itu, toh selama sekian tahun hidupku itu aku patuh aja sama semua aturan yang
ortu-ku buat.
Sampai satu saat, di bawah pengaruh drugs yang kami gunakan… Joey mengambil
hal berharga dariku yang bukan haknya. Begitu sadar aku merasa kotor
sekali….bukan ini yang aku harapkan. Bukan sama sekali! Aku lari keluar dari
kamar terkutuk itu. Kutinggalkan semuanya, juga Joey… aku muak. Aku berlari dan
berlari… hingga tak mampu lagi kakiku melangkah. Terdudukku di gang sempit yang
basah oleh genangan air hujan. Aku putus asa dan tak mungkin aku bilang pada
kedua orang tuaku. Daripada aku membuat mereka beban, mending aku yang
menghilang. Kuambil pisau lipat yang selalu kubawa-bawa, dengan kesedihan yang
mendalam kubulatkan tekad harus mengakhiri rasa bersalah ini. Tiba-tiba
kudengar sayup-sayup suara musik dari gedung sebelah…
You feel that you’re lonely
It doesn’t prove you are alone
You feel that nobody wants you
It doesn’t mean that no one cares about you
Listen to the words I say
That I will always by your side
You mean everything to ME
And I will never leave you
Cause I love you so
When I say that that I love you
It means I give the best for you
When I say that I love you
I will give everything for you
No more fear about the future
And blame for the past
I’ll give everything when I say that I love you
I want you to know that I died for you
I want you to know that I give all my life for you
When I say that I love…say that I love you….
Saat kudengar lirik
lagu itu, aku merasa memang itulah yang aku rasakan saat ini. Aku sendiri dan
merasa sangat berdosa. Tapi siapa orang yang mau bilang “I love you” sampai mau
mati buat aku. Siapa…??? Lalu kuingat Tuhan, Yesus yang aku sembah dulu. Pasti,
pasti itu DIA. Kata bapak pendeta Yesus mati karena menanggung dosa kita. Dan
kalo kita mengakui Yesus itu Tuhan dengan mulut kita dan percaya juga
mengundang Dia masuk dalam hati kita, semua dosa kita bakal diampuni. Nggak tau
kenapa, tiba-tiba hatiku terasa damai nggak lagi kalut seperti tadi.
Lalu dengan sungguh2
aku mulai mengucapkan doa ini..
“Tuhan Yesus, saya
Kika… Kika tau Kika orang berdosa dan upah dosa itu neraka. Tapi Tuhan, Kika
mau berubah dan nggak mau seperti ini terus. Kika minta ampun Tuhan. Kika
banyak dosa. Ampuni Kika ya Tuhan...?! Kika pengen Tuhan Yesus mengubah hidup
Kika dengan menjadi Raja dalam hidup Kika. Dan Kika juga mau hidup Kika bisa
membuat Tuhan Yesus senang dengan apa yang Kika buat. Terima kasih Tuhan Yesus.
Kika percaya Tuhan Yesus mendengar doa Kika. Amin.”
Semenjak malam itu,
hidupku berubah 1800 dan aku merasa hidupku lebih berarti.
Kamu dan aku sama-sama berarti di mata Tuhan, Kawan. Percayalah…aku tahu… (Wn)
Copyright majalah GFRESH! www.anakmudanet.blogspot.com
No comments:
Post a Comment
copyright majalah GFRESH! www.anakmudanet.blogspot.com