Thursday, May 31, 2012

KRISTEN SEJATI

KRISTEN SEJATI

Pernah bayangin gak kalau Bunda Theresa, Ps. Kong Hee, Ev. Billy Graham, Pdt. Yonggi Cho dan Pdt. Benny Hinn doa sama-sama dalam satu ruangan? Hmmm... Mungkin masing-masing bakalan punya cara berdoa yang beda-beda. Ada yang tenang tak bersuara, ada yang teriak-teriak kayak lagi kampanye, ada yang bergumam kayak lebah, ada yang nyanyi lagu lembut, dan mungkin ada pula yang pake musik hiphop! Penampilan mereka juga beda-beda. Bunda Theresa dengan sarinya yang khas, Ps. Kong Hee dengan t-shirt funky-nya atau Pdt. Billy Graham dengan jas lengkapnya, dst.

Mereka semua berbeda. Cara berdoanya beda, cara pelayanannya beda, cara menyembahnya juga beda. Mereka semua berbeda, sama kayak kita semua juga pergi ke berjemaat di gereja yang berbeda-beda. Tapi semua itu gak masalah selama kita menyembah Yesus yang diceritakan dalam Alkitab. Mereka dan kita punya peran masing-masing dengan cara masing-masing sebagai saksi-saksiNya di muka bumi.

Liat aja Ps. Kong Hee yang modern banget, cocok buat anak muda di kota metropolitan, banyak anak muda yang dimenangkan lewat pelayanannya. Atau Pdt. Billy Graham dengan gayanya yang kalem tapi menghanyutkan, sekali dia berkhotbah, ribuan orang bisa menerima Yesus, sampai-sampai banyak negara yang melarang Pdt. Billy Graham ini buat datang ke negara mereka. Gak beda jauh sama Ev. Benny Hinn, dengan karunia yang Tuhan berikan, dia mendemonstrasikan kuasa Tuhan yang luar biasa, yang membuat banyak orang mengalami Tuhan secara pribadi. Atau Bunda Theresa, dengan kasih dan pelayanan pribadinya pada orang miskin dia memenangkan jutaan orang buat Yesus. Setiap orang punya karunia, setiap orang punya peran, dengan gaya mereka masing-masing. Begitu pula dengan kita.

Foto Pacar
Temen-temenku terdiri dari anak-anak Tuhan dari berbagai denominasi. Protestan ada, katholik ada, yang lain juga ada. Suatu saat satu orang teman kami yang protestan bertanya pada yang katholik, “Kenapa sih kamu banyak menggantung salib di rumahmu? Lagipula kenapa salibnya ada Yesusnya? Kan Yesus sudah bangkit dan naik ke Surga? Kenapa kamu kayak yang masih ‘menyalibkan’-Nya?”. Tentu saja pertanyaan ini dilontarkan karena kami sudah lama bersahabat tanpa ada maksud buat melecehkan. Teman kami yang katholik hanya menjawab dengan senyuman.

Beberapa saat kemudian, waktu istirahat makan siang, ia melihat isi dompet teman kami yang protestan, disitu ada foto cewek cantik. “Wah, cantik juga pacarmu!” ujarnya.
“Husss, ini bukan pacarku, tapi foto ibuku waktu masih muda.” jawabnya.
“Hah? Foto ibu kamu? Cantik bener! Dimana dia sekarang?”
“Di Amrik, lagi liburan”
“Lalu kenapa kamu masih menyimpannya di dompetmu?”
“Emang kenapa? Gak boleh?”
“Lho, itukan pertanyaan kamu beberapa waktu lalu!”
“Maksud lo?”
“Iya. Kan kamu tanya, kenapa saya menyimpan patung Yesus di pajangan salib saya, padahal Yesus kan udah naik ke Surga. Nah, jawabannya mirip dengan kenapa kamu masih menyimpan foto jadul ibu kamu padahal ibu kamu gak ada disini en sudah nggak muda lagi kan?”

Hehe. Teman kami itu cuma ketawa-ketawa sambil menyantap makan siang di kantin. Tapi kami jadi mengerti, bahwa kadang perdebatan lantaran perbedaan yang gak penting bikin kita lupa ngejalanin persamaan yang penting, yakni menjadi kristen sejati.

Tuhan gak akan sibuk liat bentuk kalung salibmu, sebab yang Dia lihat adakah iman di hati kita? Dia mencari orang-orang dengan ‘hati Kristen sejati’, orang-orang yang berbicara dan berjalan dalam hidupnya sebagai Kristen sejati.

“Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?" (Lukas 18:8)

Ciri Kristen Sejati
Tau gak kenapa seekor ayam disebut ayam dan gak ketuker ama monyet? Karena dia punya ciri-ciri seekor ayam yang gak dipunyai seekor monyet. Dia punya sayap, bukan tangan; dia punya paruh dan bukan mulut; dia berkotek dan bukan mengoceh; dia berjalan dengan kedua kakinya dan bukan bergelantungan di pohon. Karena dia punya ciri-ciri kayak gitu, maka dia disebut ayam. Bukan monyet. Begitu juga kita, orang-orang Kristen, disebut Kristen sejati kalo punya ciri-ciri yang khas. Apa sajakah itu?

1. Kita menerima Yesus sebagai satu-satunya Tuhan dan Juruselamat dalam hidup kita. Roh Kudus yang menuntun kita dan Alkitab sebagai firman Tuhan dan pedoman kita, bukan hanya sebagai buku sejarah.

“Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad dan sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.” (Yudas  1:25)

“Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”  (Yohanes 14:6)

“Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman” (Yohanes 16:7-8)

“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.” (II Timotius  3:16)

2. Kita punya kerelaan dan kemauan untuk menyangkal diri dan memikul salib di dalam hidup ini. “Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.” (Lukas 9:23)

Kita boleh tinggal di bagian dunia yang berbeda, dengan budaya yang berbeda. Gaya, penampilan dan tipe pelayanan yang kita emban juga beda-beda. Tapi satu hal yang tetap harus dipegang oleh semua orang Kristen yang sejati adalah bahwa Tuhan mau kita memikul salib dan menyangkal diri kita setiap hari.

Pikul salib artinya kita menanggung hal-hal yang gak enak karena kita adalah pengikut Yesus. Dann juga kita harus sangkal diri dari kedagingan kita, yang bentuknya bisa kesombongan, hawa nafsu, amarah, kemalasan, dsb. Gaya boleh modern, tapi satu yang tidak boleh hilang dari gaya hidup kita: PIKUL SALIB dan SANGKAL KEDAGINGAN.

3. Hidup sebagai saksi Yesus dimanapun kita berada. “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." (Kisah 1:8-11)

Kristen yang sejati tahu bahwa dia bertanggungjawab untuk memberi tahu tentang kasih Tuhan kepada orang-orang yang ada di sekitar dia.Teman-temannya, keluarganya. Udah jadi tanggungjawab kita untuk memperkenalkan Tuhan kepada mereka lewat hidup kita ini. Menjadi saksiNya. Caranya bisa macem-macem, tapi tujuannya satu: BERSAKSI



KERAJAAN ALLAH
“Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah.” (Kisah 1:3)

Btw, waktu Tuhan mau naik ke surga, kira-kira apa ya yang Dia pesenin berulang-ulang sama murd-muridNYa?
Tuhan berulang-ulang menampakan diri, dan berbicara tentang Kerajaan Allah. Organanisasi Gereja boleh berbeda-beda, tapi ‘Gereja Tuhan Yesus’ adalah Gereja yang menjalankan Kerajaan Allah sebagai kehidupan mereka, bukan sekedar slogan.

Apa itu kerajaan Allah?
Kerajaan Allah bukan hanya bicara tentang surga tapi juga tentang hidup kita hari ini, dan itu sudah dimulai dari sejak Yesus datang dalam hidup kita sebagai Tuhan dan Raja. Sejak segala kuasa kegelapan diusir keluar sebagai akibat dari kehadiran Pencipta Segala yang Ada di dalam hidup kita. “Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu”. (Matius 12:28)

Kerajaan Allah adalah kehidupan dimana Tuhan memerintah sebagai Pemimpin Tertinggi. Dan karena Tuhan yang memerintah, maka hidup di dalam Kerajaan Allah berarti kuasa Allah nyata dalam kehidupan sehari-hari kita.

Karena itulah Tuhan bilang kalau kita sudah mendapatkan Kerajaan Allah dengan segala PRINSIP-PRINSIP KEBENARAN-nya, maka segala sesuatu akan ditambahkan. Maksudnya, segala sesuatu yang kita kerjakan akan berhasil!! Karena kita hidup dengan prinsip yang benar dan seimbang!! Baca deh Matius 6:26-34 buat lebih jelasnya.

Sifat dari kerajaan Allah:
1.        Menerima siapa saja, bukan ekslusif
Selama berada di dunia ini, Tuhan Yesus kasih contoh yang luar biasa banget soal ini. Dia mau bergaul dengan siapa saja, menerima siapa saja tanpa ikut berbuat dosa. Dia mengampuni orang yang berbuat jahat kepadaNya, karena itu adalah sifat Allah. Sifat dari Kerajaan Allah.

Ke-12 muridNya pun datang dari berbagai latar belakang dan suku yang berbeda-beda. Karena itu, kalau kita adalah Kristen sejati, maka gak ada lagi tuh yang namanya rasis, beda-bedain suku, memandang kaya miskin, dsb. Itu gak Yesus banget deh!! Bukan Kristen deh!!

Tuhan mau kita bisa bergaul dengan siapa aja, ramah, baik terhadap siapa pun tanpa beda-bedain, tapi juga tanpa kehilangan prinsip kita sebagai anak Tuhan.

2.        Natural spiritual
Waktu Tuhan Yesus ada di dunia ini, Dia mengampuni, menolong, menyembuhkan orang-orang. Dia juga bekerja, bayar pajak, dsb. Dia tidak hanya bicara, tapi Dia juga melakukan. Kristen bukan hanya bicara soal sesuatu yang supranatural, sesuatu janji untuk kehidupan di akhirat. Kerajaan Allah adalah tentang kehidupan yang akan datang, dan juga kehidupan HARI INI!

Jadi gak ada tuh istilah: ‘memang seharusnya saya memaafkan, tapi tidak sekarang’, atau istilah ‘hidup susah di dunia asal senang di surga’, or ‘nanti kalau saya sudah kaya, saya akan menolong orang miskin’.

Tuhan mau kita mengalami atmosfer Kerajaan Allah itu memenuhi atmosfer kehidupan kita sekarang! Kuncinya adalah kita mulai belajar menjalankan prinsip-prinsip yang Tuhan kasih. Ayo kita jangan malas. Jangan berdusta, tetapi jadilah jujur dan berintegritas! Jangan cabul, belajarlah hidup kudus! Dsb. Waktu kita menghidupinya, kehidupan kita dan orang-orang di sekitar kita pasti berubah. So pasti!

3.        Progressive
Kristen sejati itu gak pasif, tapi aktif dan berinisiatif. Ingat perumpamaan talenta? Tuhan sudah kasih talenta yang berbeda-beda kepada kita semua, dan Tuhan mau talenta itu berkembang. Gak dikubur begitu saja dalam hidup kita. Mengembangkan talenta bukan berarti harus aktif dalam kegiatan gereja, tapi kembangkan talenta dimanapun kamu berada. Kembangkan itu untuk memuliakan Tuhan dan menyampaikan pada dunia betapa besar kasih Tuhan dan bahwa kasih Tuhan itulah jawaban yang mereka butuhkan.

Tahu gak, Ps. Philip Mantofa yang terkenal dengan karunia menyembuhkannya, dia berdoa untuk orang sakit gak hanya waktu di KKR aja, tapi dia berdoa untuk TKW-TKW di perusahaannya juga.

GF! Pernah tau ada satu anak sekolah yang nilai pelajarannya berubah drastis setelah dia mengenal Yesus, tapi gak sampe disitu, ada sekelompok temannya yang juga bertobat gara-gara melihat perubahan itu! Waktu kita mengembangkan talenta kita bersama Tuhan, maka itu akan memberkati banyak orang di sekitar kita.

Jadilah pedagang yang memuliakan Tuhan. Jadilah artis top yang memuliakan Tuhan. Jadilah pengusaha, guru, professional yang memuliakan Tuhan. Dan itu dimulai dari sejak sekarang, sejak kita masih muda.

4.        Nggak tergoncangkan
Kerajaan Allah itu gak tergoncangkan. Ada seseorang yang sakit kanker, harapan hidupnya sudah sangat tipis. Tapi walau tubuhnya lemah, dia tetap bersemangat dalam menjalani hari-harinya. Dia tetap melakukan yang terbaik dan terus menceritakan kebaikan Tuhan kepada semua orang yang dia temui. Waktu ditanya apakah dia sempat takut mati? Dia bilang sempat kepikiran tentang orang-orang yang akan dia tinggalkan, tapi setelah dia merenungkan Firman Tuhan, dia bilang bahwa dia tidak kuatir lagi.

Orang yang menghidupi Kerajaan Allah gak gampang putus asa. Dia gak mundur dari pelayanan cuma gara-gara putus cinta. Dia gak mundur dari Tuhan cuma gara-gara diejek teman-temannya. Gak tergoncangkan! (**)

Wednesday, May 30, 2012

Foto Pacar


Foto Pacar
Kemaren dulu heboh berat di forum en milis GFresh!, pasalnya ada satu postingan topik yang bikin gerah cuma gara-gara judul yang salah: Kristen vs Katholik. Isinya sih cuma nanya, apa bedanya. Tapi banyak orang tersinggung lantaran ngerasa judul itu menimbulkan salah paham. Hasilnya, milis jadi rame, bejibun orang yang ikut nimbrung komen, ngalor-ngidul sampe ngebahas doktrin. Tapi, dari sini GFresh! jadi punya ide buat bikin judul diatas sebagai topik utama!

Kru GFresh! terdiri dari anak-anak Tuhan dari berbagai denominasi. Protestan ada, katholik ada, yang lain juga ada. Suatu saat satu orang teman kami yang protestan bertanya pada yang katholik, “Kenapa sih kamu banyak menggantung salib di rumahmu? Lagipula kenapa salibnya ada Yesusnya? Kan Yesus sudah bangkit dan naik ke Surga? Kenapa kamu kayak yang masih ‘menyalibkan’-Nya?”. Tentu saja pertanyaan ini dilontarkan karena kami sudah lama bersahabat tanpa ada maksud buat melecehkan. Teman kami yang katholik hanya menjawab dengan senyuman.

Beberapa saat kemudian, waktu istirahat makan siang, ia melihat isi dompet teman kami yang protestan, disitu ada foto cewek cantik. “Wah, cantik juga pacarmu!” ujarnya.
“Husss, ini bukan pacarku, tapi foto ibuku waktu masih muda.” jawabnya.
“Hah? Foto ibu kamu? Cantik bener! Dimana dia sekarang?”
“Di Amrik, lagi liburan”
“Lalu kenapa kamu masih menyimpannya di dompetmu?”
“Emang kenapa? Gak boleh?”
“Lho, itukan pertanyaan kamu beberapa waktu lalu!”
“Maksud lo?”
“Iya. Kan kamu tanya, kenapa saya menyimpan patung Yesus di pajangan salib saya, padahal Yesus kan udah naik ke Surga. Nah, jawabannya mirip dengan kenapa kamu masih menyimpan foto jadul ibu kamu padahal ibu kamu gak ada disini en sudah nggak muda lagi kan?”
Hehe. Teman kami itu cuma ketawa-ketawa sambil menyantap makan siang di kantin. Tapi kami jadi mengerti, bahwa kadang perdebatan lantaran perbedaan yang gak penting bikin kita lupa ngejalanin persamaan yang penting, yakni menjadi kristen sejati.

Fery!
Copyright majalah GFRESH! www.anakmudanet.blogspot.com

Tuesday, May 29, 2012

BERJEMAAT DI DUA GEREJA, SALAH GAK?


BERJEMAAT DI DUA GEREJA, SALAH GAK?
Q: Dear Min2, Salah gak sih kalau kita berjemaat di lebih dari satu gereja, soalnya kalau di gereja lokal aku sendiri aja rasanya gak cukup. Hambar gitu. Jawab ya...

A: Dibilang salah sih gak, cuma menurutku gak akan jadi maksimal aja. Ya gimana mau maksimal, kalau satu kaki ada di gereja A, kaki lain di gereja B. Kayak pohon yang punya akar di dua pot, mana bisa bertumbuh maksimal. Sebaiknya gereja lokal itu satu aja, biar kita fokus pelayanan en bertumbuh di gereja itu.

Sebenarnya masalah pindah gereja itu masalah yang agak sensitif. Saya gak menganjurkan kamu pindah gereja sembarangan. Tapi menurut saya gak ada gunanya bertahan di satu gereja yang gak bikin bertumbuh.

Tapi, seringnya orang pindah gereja bukan karena gak bertumbuh tapi karena alasan lain, misalnya kecewa dengan pemimpin atau bentrok sama saudara seiman. Jadi kalau mau pindah gereja pastikan alasannya murni lantaran pengen lebih dekat dan bertumbuh lagi dengan Tuhan.

Dan juga jangan bawa masalah dari gereja lama ke gereja baru kita. Kalo memang ada masalah, bereskan dulu masalah di gereja lama baru pindah gereja baru.

Satu lagi, jangan pindah tanpa bilang-bilang, apalagi kalau kamu udah terlibat dalam pelayanan. Bilang baik-baik apa alasan kamu pindah. Belum tentu mereka bisa nerima sih tapi bagaimanapun ini pilihan yang harus kamu buat sendiri en bukan diputuskan oleh orang lain.

Tapi ingat juga, bergereja lokal artinya kita berkomitmen di sana. Kalaupun kita memutuskan untuk memutuskan komitmen itu, pastikan karena alasan yang benar. Misal karena pindah ke kota lain, ikut pasangan atau karena ada pelayanan di gereja yang baru yang gak ada di gereja lama en kamu ingin terlibat di dalamnya.

Apa gak ada cara lain? Ada sih. Bisa aja kamu ikut pemuridan ke pembimbing dari gereja lain tanpa meninggalkan gereja lama tapi gak terlibat di gereja itu. Jadi pelayanan tetap di gereja lama tapi minta makannya ke pembimbing dari gereja lain. Tapi tetap harus bilang ke pemimpin di gereja lama kalo kamu dibimbing oleh pembimbing dari gereja lain karena mungkin saja ada pengajaran yang beda en bisa jadi masalah. Cara ini emang lebih enak tapi belum tentu semua pemimpin gereja bersedia anak didiknya diajar oleh pembimbing dari gereja lain.

Singkatnya, sebaiknya punya gereja satu aja en kalau mau pindah gereja harus dengan alasan yang positif, bukan karena punya masalah atau sakit hati dan kalau pindah harus baik-baik, jangan langsung maen kabur.

Jika kamu merasa hambar en gak bertumbuh di gerejamu yang sekarang, jangan juga langsung mikir salah gerejanya. Mungkin Tuhan lagi ngajar kamu tentang hal yang lain. Mungkin kamu gak serius bergereja, kebaktian asal-asalan, pelayanan gak fokus, dsb. Atau mungkin kamu terpanggil buat bikin perubahan di gerejamu yang sekarang, siapa tau? Kalo menurut kamu pelayanan di sana garing, ayo bikin perubahan bersama teman-teman sepelayanan seijin gembalamu. (Min2)

Copyright majalah GFRESH! www.anakmudanet.blogspot.com

Monday, May 28, 2012

BROKEN HEART? SELAMAT YA!


BROKEN HEART? SELAMAT YA!
Oleh : Angelina Kusuma

"Kak, aku abis diputusin sama cowokku" Gotchaa...pagi-pagi saya sudah mendengar kabar yang begitu 'menggembirakan' ini tadi, hahaha.
"Selamat ya..."
"Lho, kakak! ...malah ngucapin selamat...” (Hahaha, pasti saya adalah figur kakak yang paling menyebalkan bin payah bagi adik-adiknya :D. Tahu orang lagi patah hati kok ngucapin selamat bukannya bersimpati sedih gitu?) Hahaha, is it? :D.

Banyak obat manjur bertebaran di toko-toko obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit di dunia ini, kecuali penyakit akibat patah hati. Tapi benarkah patah hati itu tidak ada obatnya sama sekali? Penyakit yang satu ini memang tidak mempan jika hanya diobati dengan obat biasa. Tapi masih tersisa satu obat super mujarab untuk menyembuhkannya kok. Obatnya hanya satu, yaitu hati yang gembira!

Ams. 17:22, Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.

Saya tidak pernah 'memanjakan' diri saat berada di situasi yang tidak nyaman. Manusia memang diciptakan dengan disertai perasaan yang bisa bersedih. Tapi bagi saya, saya diciptakan bukan untuk berlama-lama tinggal dalam kesedihan itu. Rugi, jika kita melewati hari-hari yang telah disediakan oleh Tuhan ini dengan kemurungan dan tangisan terus-menerus. Say goodbye for the broken heart! Say welcome for joy every time!

Saya bukannya tidak pernah merasakan patah hati. Riwayat relationship saya juga lebih banyak gagalnya daripada suksesnya, hihihi. Pria yang pernah mengisi hari-hari saya dulu, malah ada yang sudah menikah saat ini. Yang lucu ketika seorang sahabat yang tahu bahwa dulunya saya pernah menyukai pria berinisial x dan ia memberitahukan bahwa pria tersebut akan menikah dalam waktu dekat.

"Oh ya? Puji Tuhan, akhirnya si x mutusin merit juga...kapan resepsinya bo'? Gue mau dateng."
"Serius Njie, loe mau dateng ke resepsinya si x? Nggak patah hati loe? Kan loe suka buanget sama tuh cowo?"
"Hahaha, lha emang kalo gue patah hati trus bisa mbatalin acara meritnya dia apa?"


Yeah, itulah yang saya pilih untuk hidup saya, selalu bersukacita senantiasa apapun yang terjadi. Saya tidak ingin bersedih atas keadaan yang tidak bisa saya ubah. Saya sudah menemukan tujuan hidup saya yang utama, yaitu hidup hanya untuk Tuhan Yesus yang saya sembah. Selebihnya, saya menikmati setiap jejak kehidupan saya di dunia ini dengan sepuas-puasnya. Entah itu saat saya kekurangan ataupun kelebihan, semua selalu indah di mata saya karena saya percaya Tuhan Yesus memberikan semuanya bukan untuk membuat saya menderita tapi agar saya berkecukupan dengan bergantung penuh kepada-Nya saja.

Mzm. 147:3, Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka.

Saat-saat single atau jomblo bukannya tidak berharga bagi Tuhan. Justru saat kita hanya memiliki-Nya sebagai satu-satunya fokus hidup kita, harusnya itu lebih menantang dan memacu diri untuk melayani Dia dengan lebih 'gila-gilaan' lagi. Ketika kita mempunyai pribadi lain yang kita pikirkan selain Yesus (seperti kekasih atau suami/istri), kita akan sulit melayani-Nya dengan kemampuan dan seluruh jiwa kita 100%. Mau tak mau, fokus kita kepada Yesus akan sedikit bergeser dengan adanya sosok lain yang kita kasihi tersebut selain daripada Dia. So, ucapkan selamat datang kepada status jomblo (again) jika Tuhan memang menghendakinya terjadi demikian. Artinya, Dia masih menginginkan kita memikirkan-Nya saja tanpa diganggu oleh sosok lain di hidup kita.

Dalam relationship, semua orang pasti merindukan bertemu dengan soul mate yang tepat, bukan sekedar sole mate. Moment break bisa dijadikan ajang pembelajaran agar kita menemukan soul mate yang tepat, bukan ditangisi dan dimurungi berlama-lama. Kegagalan adalah batu loncatan untuk meraih yang lebih baik di depan. Jangan pernah mau dikuasai oleh kesedihan yang berlarut-larut.

Kita pasti lebih tertarik kepada orang lain yang penuh dengan senyum dan selalu bersemangat. Jika kita saja memilih hal yang demikian, terlebih lagi dengan calon pasangan hidup kita nantinya. Salah satu alasan seseorang menikah adalah untuk membangun keluarga kecil di dalam Tuhan agar bisa saling berbagi kebahagiaan bukan kesedihan. Jika kita terus meratapi patah hati dan tidak bangkit menata hidup dengan cepat, bagaimana mungkin kita akan dilirik oleh calon pasangan hidup kita selanjutnya yang mungkin masih ada di luar sana?

Come on para jombloer (again) yang abis patah hati... Susut air matamu, pasang senyummu, dan lanjutkan hidupmu! Terlalu berharga air matamu dihabiskan hanya demi sebuah hubungan yang sudah berakhir dan tidak bisa kamu ubah. Lebih baik, gunakan air matamu untuk menangisi jiwa-jiwa yang masih belum mengenal Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya secara pribadi. Rite? Always shine on guys...(nj@coe).

Ul. 31:8, Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati."


Copyright majalah GFRESH! www.anakmudanet.blogspot.com

MamaOla