Monday, June 30, 2008

MUJIZAT TERUNIK YESUS DAN HOLLYWOOD

Menurut Renata J. Weems, seorang pakar teolog di Amrik, mujizat terunik dari Yesus adalah kebangkitannya dari kematian. Banyak tokoh yang tercatat bisa melakukan mujizat membangkitkan orang lain dari kematian, tapi membangkitkan diri sendiri dari kematian? Hanya Yesus yang sanggup. Makanya, cerita-cerita atau dongeng atau film-film yang menceritakan atau terinspirasi hal tersebut juga hanya bisa dilakukan oleh tokoh fantasi seperti superhero. Karena nggak mungkin ada manusia yang bisa membangkitkan diri sendiri dari kematiannya sendiri! Ini dia beberapa film yang menceritakan kebangkitan tokoh utamanya dari kematian. [SPOIILER ALERT!]

Superman Returns (2006)
Lex Luthor menciptakan sebuah benua baru yang terdiri dari bahan Krypton, efeknya menghancurkan benua lain dan mengancam keselamatan umat manusia. Di benua itu Superman tidak punya kekuatan apa-apa, ia disiksa, dipukuli dan ditusuk lambungnya. Superman dengan sisa kekuatannya mengangkat benua itu dan membuangnya ke langit. Akibatnya Superman harus mati. Tapi beberapa hari kemudian dia bangkit kembali.


The Chronicles of Narnia:
Narnia dikuasai Ratu Yang berhasil membujuk Edmund untuk jatuh dalam dosa dan menjadi pengkhianat yang menyerahkan Aslan (seekor singa penguasa Narnia sebenarnya) kepada pihak musuh. Untuk menebus nyawa Edmund, Aslan harus disiksa, dipermalukan dan dibunuh. Ketika Ratu merasa dirinya menang, tiba-tiba Aslan bangkit kembali dan memenangkan pertarungan.

The Lord of The Rings: The Two Towers (2005)
Gandalf si penyihir abu-abu bertarung dengan monster kawah api. Untuk dapat menyelamatkan Frodo dan kawan-kawannya, ia harus mengorbankan nyawanya dan masuk ke kawah api. Di saat semua menyangka telah kehilangan Gandalf, tiba-tiba ia muncul dengan perubahan wujud, menjadi penyihir putih.
HOME

Wednesday, June 25, 2008

MAN OF STEEL 70th ANNIVERSARY

Karena my favorite hero muncul pertama kali Juni 1938 dalam Action Comics #1, berarti bulan ini Superman udah berusia 70 tahun. Superman selalu mengingatkanku pada Yesus yang adalah the all time greatest hero. Baca lagi deh postinganku di blogku yang dulu, tentang 20 Persamaan Yesus dan Superman, Kita adalah Superman dan How To Be A Superhero. (image taken from devianart)

Thursday, June 19, 2008

IDOLA


Indonesian Idol kali ini separuhnya adalah anak Tuhan. Tifany, Gisel, Andy, Beto, Patudu, dan Ibeth. Baca profilnya disini dan mari kita doain biar mereka jadi musisi yang sukses, menjadi teladan, memuliakan nama Tuhan dalam karier dan hidupnya dan tidak menjadi batu sandungan bagi penggemarnya. Buat kamu-kamu yang pengen ikut dukung SMS, plis bijak kalo pake pulsa ya.

Ngomong-ngomong soal idola, sebenernya ada degradasi makna dari kata idola. Diambil dari kata eidōlon (greek) yang berarti 'an image of a god used as an object of worship'. Alias gambaran tuhan yang dipakai sebagai objek penyembahan, atau 'A false god' (tuhan palsu). Tapi sekarang, kata idola cuman berarti: 'an object of extreme devotion' (objek pemujaan) atau 'One that is adored, often blindly or excessively' (sesuatu/seseorang yang dipuja, seringkali secara berlebihan). Kini, kata 'idola' dipakai untuk menyebut orang yang populer dan banyak penggemarnya (tokoh, bintang film, penyanyi dsb).

Jadi inget beberapa taun lalu, saya membaca berita seorang ibu yang umurnya udah kepala tiga nulis surat ke satu tabloid, isinya bilang kalo dia sangat ngefans berat sama F4 dan merengek sama suaminya agar memperbolehkan kamar tidur mereka dipenuhi dengan poster F4. Ada lagi cewek yang mulai membanding-bandingkan Tao Ming She dengan pacarnya yang lebih mirip adonan Tahu MinYen. Ada pula seseorang yang maksain pergi ke Taiwan cuman pengen ketemu Vic Zhou. Trus, yang bela-belain ikutan kontes model biar bisa jadi model videoklipnya Vanness Wu, padahal nggak ada muka or postur model. Juga ada yang sampe ngamuk-ngamuk kalo ada yang ngejelek-jelekin Ken Zhu! Saya juga pernah ketemu ama cowok yang bela-belain ngegondrongin rambutnya gara-gara pacarnya maksa dia harus kayak Jerry Yan!


Lu rese banget sih! Masa suka F4 aja nggak boleh? Apa nggak ada yang laen yang bisa ditulis? Hehe, gitu kali ya remaja yang baca blogku ini. Memang nggak aneh sih. Dari zaman nenek buyut kita, yang namanya ngidolain orang tuh selalu ada. Dari yang cuman sekedar suka sampe yang tergila-gila.


Tapi kalo sampe anak Tuhan yang tergila-gila? Hmmm.. ini yang bikin pusing. Sebetulnya menyukai suatu tokoh adalah hal yang wajar, sangat wajar. Bahkan boleh dibilang bagus jika berdampak positif bagi kehidupan kita. Tapi sebagai anak Tuhan, ngefans or “mengidolakan” seseorang tentunya harus melalui banyak pertimbangan:

1. Apakah tokoh yang kita “idolakan” membawa kita kepada hal negatif? (termasuk membuat kita menomorduakan Tuhan). Jika ya.. bertobat dan tinggalkan. “..yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.” (2 Korintus 4:4).

2. Apakah tokoh yang kita “idolakan” mengambil banyak sekali perhatian kita? Jika ya, kembali ke poin 1 atau lihat poin 3.

3. Apakah tokoh yang kita “idolakan” membangun kita? Membawa kepada hal yang positif? Jika ya.. lihat poin no 4.

4. Yang utama harus tetap Tuhan Yesus di atas segalanya: pikiran-perkataan-perbuatan. "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. (Matius 22:37). “Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.” (Amsal 3:6).

5. Mana yang lebih berpengaruh dalam hidup kita: Firman Tuhan atau sikap/perkataan tokoh pujaan kita?

6. Mana yang lebih kita tiru: gaya hidup Yesus atau gaya hidup idola kita?

7. Mana yang lebih menyita waktu, pikiran dan perhatian kita: Tuhan atau idola kita?

8. Saat idola kita mengecewakan: kecewa berat or asik-asik aja?

9. Berhati-hatilah dengan pola pikir yang kita terima, baik dari kepribadian si idola ataupun cerita yang dibawakan si idola. Firman Tuhan harus tetap jadi pedoman nomor satu.

Khusus buat para pembaca blog yang ngerasa sebagai prajurit Allah: “Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya. (2 Timotius 2:4). Bangun tidur, ingatnya idola atau episode film yang tadi malam kita tonton. Ada show idola kita di tipi, lupa doa, lupa makan, lupa mau nganterin mami ke pasar. Milih pasangan hidup, ngotot pengen kayak idola kita. Kayaknya, ada banyak hal lain yang perlu jadi fokus perhatian dan pikiran kita: pelayanan kita kepada Tuhan, jiwa-jiwa, dan keluarga kita. Yaa.. semua demi kebaikan kita supaya kita nggak terganggu dalam melayani Tuhan.

“Semuanya ini kukatakan untuk kepentingan kamu sendiri, bukan untuk menghalang-halangi kamu dalam kebebasan kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu melakukan apa yang benar dan baik, dan melayani Tuhan tanpa gangguan”. (1 Korintus 7:35).

“Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus” (Filipi 3:7-8). (F! www.kacamata3d.blogspot.com).


HOME

Saturday, June 7, 2008

BIBLICAL CASPIAN

Ada yang bilang buku The Chronicles of Narnia memang dibuat C.S.Lewis khusus untuk mengajarkan anak-anak tentang alkitab, meskipun ada juga yang bilang kalo hal itu baru ditambahkan olehnya setelah ceritanya jadi. Apapun, kayaknya kita semua setuju kalo cerita karangan C.S.Lewis ini memang kental dengan simbol kekristenan. Termasuk filmnya (mengingat ada beberapa perubahan yang dilakukan oleh produser). Dimulai seri ke satu: The Lion, the Witch and the Wardrobe, yang bercerita tentang pengorbanan Yesus menebus manusia dari dosa, kini Prince Caspian mengajarkan kita tentang iman.

Sinopsis: Setahun sudah sejak 4 bersaudara Peter, Susan, Edmund dan Lucy meninggalkan Narnia, tapi sekitar 1300 tahun berjalan di negeri Narnia. Narnia kembali mengalami perang dan kalah. Kaum manusia pendatang (telmarines) menjajahnya dan membuat penduduk Narnia ‘punah’. Ternyata mereka masih tersisa, dan Pangeran Caspian dari Telmarine tanpa sengaja memanggil keempat bersaudara ini kembali ke Narnia. Mereka harus memimpin Narnia merebut kembali tanahnya. Tapi Aslan, sang penguasa Narnia, menghilang.

SPIRITUAL SYMBOL
- Aslan: masih sama seperti di film pertamanya, Aslan adalah simbol dari Tuhan, Christ figure. Di film ini, tema besarnya adalah ‘mencari Aslan’, karenanya Aslan hanya muncul di bagian akhir. Menggambarkan pencarian manusia akan Tuhan dan pertolonganNya. Kadang Tuhan bersembunyi untuk menguji manusia.


“Kata mereka: "Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan." …. Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap. (2 Petrus 3:4-10)

- Pangeran Caspian: dia adalah calon raja, tapi untuk menjadi raja ia harus melewati banyak rintangan. Menggambarkan bahwa segala sesuatu ada prosesnya dan motivasi dibalik kesuksesan. Dan seringkali proses itu panjang dan berat. Banyak pilihan harus dibuat. Dan Caspian sempat diuji motivasinya, apakah dendam (karena ayahnya dibunuh) atau ingin memulihkan negerinya.

- Peter: seorang raja Narnia yang punya hati melayani. Ia bersedia melayani Pangeran Caspian. Menggambarkan servant leadership, kepemimpinan yang melayani. Tapi juga Peter menggambarkan iman yang lemah (karena tidak percaya bahwa Aslan masih ada) dan mengandalkan kekuatan manusia (ketika menyerang Telmarine tanpa mencari Aslan terlebih dahulu).

- Susan: awalnya dia ketakutan akan semua yang terjadi. Tapi ketakutan itu dia ubah jadi kepercayaandiri.

- Edmund: dalam film pertamanya, ia adalah sang pengkhianat. Tapi kali ini ia menebusnya dengan berjuang di jalan yang benar. Sama seperti Petrus yang menyangkal Yesus, tapi kemudian menebusnya dengan menjadi rasul yang berkuasa. Menggambarkan pertobatan yang berbuah.

- Lucy: hanya dia yang yakin telah melihat Aslan (yang menghilang ratusan tahun), tapi ia harus bimbang karena tidak ada satupun yang percaya padanya. Lucy menggambarkan iman yang teguh yang pada akhirnya menyelamatkan semua. Karena keyakinannya pada Aslanlah yang membuat pertempuran yang tidak seimbang dapat dimenangkan. Ia harus teguh meyakinkan semua orang akan keberadaan Aslan. Lucy juga menggambarkan bahwa sekalipun dia yang paling kecil, tapi bersama Aslan, dia paling besar! (renungkan adegan Lucy menghadapi ribuan tentara Telmarine hanya dengan sebilah belati kecil, tapi dengan Aslan di belakangnya, pasukan itu tunggang langgang).

- Trumpkin: dia adalah penduduk Narnia yang tersisa dari kaum dwarf, setelah menghilangnya Aslan, ia jadi skeptis dan pesimis. Menggambarkan kita yang mungkin sekian lama tak merasakan kehadiran Tuhan atau berpikir Tuhan itu tidak ada atau tidak adil. Pandangannya selalu pesimis dan selalu meremehkan hal rohani. Pada akhir cerita, Aslan mengaum padanya, menghapus segala ketidakpercayaannya.

- Reepicheep: Bangsa tikus penduduk Narnia. Pejuang yang tangguh tapiu sombong. Ia selalu tersinggung jika ada yang meremehkan dia (karena dia seekor tikus) dan mengatakan dia lucu. Melambangkan kesombongan manusia akan kemampuannya. Ketika ia kehilangan buntutnya dalam perang, ia meminta Aslan untuk menumbuhkannya lagi karena ia malu kalo tidak punya buntut. Aslan bilang bahwa Reepicheep jangan memikirkan harga dirinya tetapi pikirkan kepentingan rakyatnya.

- The White Witch: Penyihir Putih yang sudah dikalahkan Aslan dan dikurung di tembok es. Ia muncul kembali dan ingin dibebaskan dengan menawarkan pembalasan dendam kepada Caspian dengan cara meminta darahnya. Menggambarkan ketika kita dikuasai dendam, iblis berusaha masuk dan mempengaruhi kita agar kita dikuasai olehnya.

RENUNGAN DARI KUTIPAN FILM

- Lucy bilang kalo ia melihat Aslan. Semua tidak ada yang percaya. Peter bilang ‘Kenapa saya tidak melihatnya?’. Lucy menjawab, “Mungkin karena kamu tidak mencarinya”.

Apakah Tuhan ada? Kenapa Dia tidak menampakan diri? Kenapa Tuhan diam saja? Kenapa Tuhan membiarkannya? Kenapa Tuhan tidak menolong? Dimana Tuhan? Mungkin pertanyaan serupa pernah kita tanyakan. Kenapa? Jawabannya mungkin karena kita tidak betul-betul mencariNya.

- Ketika tidak ada yang percaya bahwa Lucy melihat Aslan, Edmund bilang: “Terakhir kali aku tidak percaya pada Lucy, aku terlihat seperti orang bodoh”.

Edmund menggambarkan kita yang sebenarnya ingin percaya, tapi takut untuk melakukannya apa yang kita percayai. Ia sedikit percaya pada Lucy untuk mencari Aslan, tapi kemudian ia ikut dengan yang lain untuk menempuh jalan sendiri.

- Peter bilang, seandainya saja Aslan bisa memberikan semacam ‘bukti’ akan kehadirannya di hutan tempo hari. Lucy menjawab, “Mungkin justru kitalah yang harus membuktikan diri kita padanya”.

Kadang kita minta bukti akan keberadaan Tuhan, kemahakuasaanNya, kebaikanNya, mujizatnya, pertolonganNya, kehadiranNya. Tapi apakah kita sudah cukup bisa membuktikan diri kita padaNya? Mungkin kita juga bilang kalo kita percaya padaNya, tapi apakah Tuhan percaya pada kita?

“…banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya. Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua, dan karena tidak perlu seorang pun memberi kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia.” (Yohanes 2:23-25)

- Ketika Lucy bertemu dengan Aslan, Lucy bilang kalo Aslan terlihat lebih besar. Lalu Aslan menjawab, “Setiap tahun kamu bertumbuh, begitu juga dengan aku”. Versi bukunya bilang, “Setiap tahun kamu bertumbuh, kamu akan melihatku semakin besar”.

Semakin rohani kita bertumbuh, kita akan semakin menyadari bahwa Tuhan adalah segalanya. Tuhan akan semakin besar, dan kita akan jadi semakin kecil. “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.” (Yohanes 3:30). Sebaliknya jika kerohanian kita menurun, maka kitalah yang menjadi semakin ‘besar’ dan melupakan Tuhan.

- Ketika Lucy bertemu dengan Aslan dan bertanya kenapa Aslan tidak menolong penduduk Narnia seperti yang pernah dilakukannya dulu, Aslan menjawab “Tidak ada hal yang sama terjadi berulang”.

Pertolongan Tuhan sering kali tidak berpola. ‘Pengalaman’ bukanlah guru yang terbaik, bahkan kadang jadi guru yang buruk. Perjalanan hidup kita harus selalu minta petunjuk Tuhan, karena seringkali Tuhan punya rencana yang berbeda dari yang pernah kita alami sebelumnya. Sama kayak Daud yang harus selalu minta petunjuk Tuhan untuk berperang, Tuhan tak pernah memberikan strategi yang sama untuk menghadapi musuh yang berbeda. Suatu saat mungkin Tuhan memberikan jalan keluar A, tapi berikutnya sekalipun kasusnya sama tetapi Tuhan bias saja memberikan jalan keluar B, karena hanay Tuhan yang tau apa yang terbaik.

- Ketika Peter mengambil keputusan untuk menyerang Telmarine tanpa mencari dahulu Aslan, Lucy bertanya: “Kau melakukan ini untuk siapa?”

Seringkali kita seolah-olah melakukan kebenaran atau hal untuk kebaikan, tapi selidikilah motivasi terdalam kita. Apakah untuk memuliakan Tuhan atau memuliakan diri sendiri? Untuk menolong orang lain atau ego?

- Ketika tahta Narnia akan diberikan pada Caspian, dengan rendah hati Caspian bilang: “Aku pikir aku tidak pantas (untuk menjadi raja Narnia)” dan Aslan bilang, “Justru karena alasan itulah, saya tau kamu pantas”.

Kerendahanhati adalah tanda kita siap menjadi pemimpin yang baik. Yesus sendiri menekankan: “Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (Matius 20:26-28). (by FeryGFRESH! www.kacamata3d.blogspot.com, jangan beli bajakan!)
HOME

MamaOla