Thursday, January 5, 2012

MELAYANI HARUS SUCI?


MELAYANI HARUS SUCI?

Dear Min2. Gereja tempatku berjemaat sekarang, aku merasa ada yang beda dengan yang dulu. Sekarang aku merasa ada pembedaan antara pendoa syafaat dengan para jemaat dan pelayan TUHAN yang lain. Para pendoa syafaat baru terbentuk ½ tahun yang lalu tapi aku lihat sekarang kegiatan gereja seperti diambil semua oleh para pendoa syafaat, apa-apa harus lewat doa syafaat seperti waktu gereja ULTAH, masa susunan acaranya harus ditentukan oleh pendoa syafaat (katanya lewat suara TUHAN) dan lagi ada beberapa yang dikeluarkan dari pelayanan. Bukankah semua yang rindu bisa ikut pelayanan? Ada yang dikeluarkan karena gak masuk dalam tim doa syafaat atau ketauan konseling dengan pendeta gereja lain. Padahal dulu mereka dipanggil diurapi lewat nubuat seorang pendoa syafaat tapi juga dikeluarkan oleh pendoa syafaat itu juga. Emang kalo mau ikut pelayanan harus ada tuntutan dari TUHAN harus suci murni selain rindu mau melayani? Bukankah dalam Roma 7:19 manusia itu akan pasti melakukan salah? (Yuli)

A: Ketika Yesus mati di kayu salib, tabir bait suci terbelah dua. Kebanyakan dari kita tahu certa ini dan tahu apa artinya, tidak ada lagi penghalang antara kita dengan Allah. Kita bisa berhubungan langsung dengan Allah melalui Yesus dan hanya Yesus saja. Kita tidak memerlukan perantara yang lain supaya kita bisa berhubungan dengan Yesus. Lewat Roh Kudus dalam diri kita, kita bisa langsung berdoa pada Tuhan dan seiring waktu, kita juga belajar mendengarkan jawaban Tuhan. Di hadapan Tuhan, kita semua berdiri sama tinggi dan mempunyai hak yang sama untuk berhubungan dengan Tuhan. Tidak ada orang yang yang berdiri lebih tinggi dari yang lain dan mempunyai akses yang lebih dekat ke Tuhan dan orang lain harus melewati dia untuk bisa berhubungan dengan Tuhan.

Setiap orang bisa dan punya hak yang sama untuk bicara dengan Tuhan. Saya gak menyangkal kalau ada orang–orang tertentu yang mendapat karunia kepekaan yang lebih untuk mendengarkan suara Tuhan. Orang–orang yang mendapat karunia ini punya kelebihan mendengar suara Tuhan dengan lebih detil dan jelas. Tapi Tuhan berbicara kepada semua orang, bukan hanya lewat mereka.

Saya setuju pendoa syafaat sangat diperlukan. Dan saya setuju kalau segala sesuatu ditentukan setelah kita berdoa ke Tuhan. Saya juga gak keberatan bila gereja melarang seorang jemaat untuk tidak melayani, itu otoritas gereja yang harus kita hormati. Hanya karena seseorang rindu melayani bukan berarti dia layak untuk melayani. Ketika para rasul memilih para Diaken, mereka tidak memilih berdasarkan kerinduan melayani tapi berdasarkan kualitas rohani mereka. Hanya karena seorang anak kecil rindu untuk naik motor bukan berarti dia bisa mengendarai motor itu dengan baik, kemungkinan besar justru bisa mencelakai dirinya sendiri dan orang lain. Bukan masalah apakah pelayan itu harus suci tanpa dosa atau nggak, karena gak mungkin ada pelayan yang sempurna. Masalahnya adalah apakah pelayan itu sudah cukup dewasa secara rohani untuk menyadari tanggung jawabnya atau tidak. Apakah dia sudah cukup kuat secara rohani atau ketika ada masalah pelayan ini justru kabur? Memilih seseorang untuk melayani adalah otoritas gereja dan kita harus menghormati hal itu, suka gak suka, setuju gak setuju. Tentu saja bukan berarti jemaat gak bisa protes dan menolak, 7 Diaken pertama pun dipilih dan disetujui oleh jemaat dan diurapi oleh para Rasul.

Bagaimanapun, hubungan kita dengan Tuhan adalah tanggung jawab kita sendiri. Gereja tidak bisa mengatur kehidupan kita karena itu urusan pribadi kita dengan Tuhan. Tugas seorang pembimbing bukanlah menentukan bagaimana kita harus menjalani hidup kita tetapi mengantar dan membimbing kita lebih dekat kepada Tuhan supaya pada waktunya kita, bersama dengan Tuhan, membuat keputusan bagaimana kita menjalani hidup kita. Seorang pembimbing, karena lebih dewasa secara rohani dan karenanya mungkin lebih peka pada sura Tuhan, bisa memberi nasehat kepada kita tentang apa yang diinginkan Tuhan dalam kehidupan kita. Tapi, seperti yang saya jelaskan di atas, kita juga punya hak untuk berhubungan langsung dengan Tuhan.

Nasehat pembimbing bisa membantu kita memperjelas suara Tuhan tapi bukan berarti semua yang dikatakan pembimbing adalah suara Tuhan. Mereka juga tidak sempurna dan mungkin saja salah mendengar suara Tuhan. Jadi, kita sendiri harus menguji nasehat pembimbing itu dan mendoakannya langsung kepada Tuhan. Apakah yang dikatakan pembimbing itu benar suara Tuhan atau bukan, pada akhirnya kita sendiri lah yang harus menentukan apa yang harus kita lakukan.

Soal masalah pelayanan di gereja kamu, adalah otoritas gereja untuk menentukan siapa yang boleh melayani dan siapa yang gak boleh. Kita harus menghormati otoritas itu, kita boleh gak setuju dan protes, tapi keputusan tetap di tangan pemimpin. Tapi mengenai masalah pasangan hidup yang ditentukan gereja, kita bisa menolak karena itu adalah hidup kita sendiri dan kita sendiri yang harus menentukan jalan hidup kita sendiri. Pembimbing boleh memberi nasehat mengenai siapa teman hidup kita tapi kita pun punya hak untuk menanyakannya secara langsung pada Tuhan dan kita punya hak untuk menolak atau menerima nasehat pembimbing kita.

Bicara udah panjang lebar, singkatnya sih saya cuma ingin bilang: ujilah segala sesuatu, baca I Yohanes 4:1, kita harus menguji apakah roh yang berbicara itu berasal dari Tuhan atau bukan. Hanya karena seseorang berkata kalo yang mereka katakan berasal dari Allah bukan berarti itu benar. Doakan dan uji apakah memang benar perkataan mereka berasal dari Allah atau bukan. Jangan takut untuk menguji dan mendoakan perkataan mereka. Kalau memang benar perkataan mereka dari Tuhan, mereka juga gak akan keberatan perkataan mereka diuji karena mereka tahu itu pasti benar. Kalau saya mengatakan 2+2=4, saya gak akan keberatan perkataan saya tadi diuji karena saya tahu itu pasti benar. Sebaliknya, kalo mereka justru marah dan gak mau perkataan mereka diuji dan menuduh kita meragukan Tuhan, itu justru pertanda kalo perkataan mereka bukan dari Tuhan. Emas murni gak aan takut api. (min2)

No comments:

Post a Comment

copyright majalah GFRESH! www.anakmudanet.blogspot.com


MamaOla