STEVEN AGUSTINUS: MENGGEMBALAKAN KOTA
Destiny gereja adalah mengubahkan kota,
mempengaruhi masa depan bangsa.
Steven Agustinus
Prinsip itu kayaknya dipegang
banget sama Steven Agustinus, hamba
Tuhan yang masih muda, cakep, powerful (ehm...ehm...ehm) sekaligus gembala
senior dari Gereja Mitra Pembaruan di Serpong, Tangerang.
Karena destiny gereja buat mengubahkan kota itu, makanya Steven gak puas
cuma jadi gembala sidang tok. Dia juga bikin LSM, training center pengembangan potensi diri.
Terbukti dari LSM sama training center ini udah banyak orang,
perusahaan, yang merasa diberkati. ‘Apa
yang saya lakukan dengan LSM dan training center ini adalah bentuk nyata dari gereja yang menggembalakan kota.’
Kata Steven waktu ditanya kenapa dia mau lakuin sesuatu yang keliatannya gak
ada hubungannya sama gereja ini.
‘Kegerakan Tuhan mesti bisa berpindah dari sebuah gereja atau komunitas
Kristen kepada dunia sekuler. Itu sebabnya kenapa saya sekarang coba bagiin
prinsip-prinsip menjadi pengusaha . Tujuannya supaya apa yang kita miliki, apa
yang kita alami, secara roh, mulai dari urapan Roh Kudus sampai karunia Roh
Kudus juga bisa dialami di dunia sekuler. Dengan melakukan hal itu kita sebenarnya sedang menaburkan benih
revival, kalau kita sudah melakukannya baru kita bisa berkata sudah waktunya
Indonesia penuh kemuliaan Tuhan.’
Sebelum jadi seorang gembala,
trainer seperti sekarang, Steven terkenal
sebagai pengkotbah keliling en ‘sekolah kenabian’-nya, ISOP (Indonesian School
of the Prophets). Setelah bikin ISOP selama 6 tahun (1998-2004) akhirnya Steven
mutusin buat bikin gereja lokal sendiri. Bukan karena trend, ikutan orang-orang
bikin gereja. Tapi karena emang ada dorongan dari Tuhan.
‘Gereja Mitra Pembaruan lahir karena ada banyak gembala yang ikutan training ISOP mengeluhkan materinya terlalu berat,
susah diaplikasikan. Jadi saya pikir kenapa saya nggak bikin gereja model aja.
Sebuah gereja dengan prinsip-prinsip yang saya ajarkan di ISOP. Jadi gereja ini
adalah gereja model bahwa semua yang saya ajarkan sudah saya hidupi bahkan kita
bisa melihat buahnya. Sebenarnya dorongan buat bikin gereja ini udah ada sejak
taun 2002. Tapi karena banyak pertimbangan, akhirnya saya baru berani bikin
gereja taun 2004.’
Jalan panjang menuju kesuksesan
Bagaimana awalnya seorang
Steven Agustinus bisa seperti ini?
‘Sejak kecil saya sering diajak nenek ke gereja. Nenek sering ngomong
sama saya supaya kalau udah gede saya jadi pendeta. Sampe akhirnya waktu SMP
saya berniat abis lulus saya pengen masuk sekolah Alkitab. Tapi saya lupa sama
niat itu. Akhirnya saya cuma tahan 3 bulan di SMA. Bukan karena badung. Tapi
karena merasa dikejar-kejar Tuhan. Setelah itu selama 9 bulan saya masuk
sekolah penginjil. Lulus sekolah penginjil saya abisin 9 bulan lagi buat cari
Tuhan, doa, nyembah. Waktu itu bisa 6-8 jam sehari saya doa.’
Dari pengalaman panggilannya
ini, Steven belajar kalau apa yang ditaburin sama kita waktu kecil bakal kita
tuai waktu kita udah gede. Benih rohani yang ditaburin dalam hidup kita waktu
kecil otomatis bakal bawa kita ke jalan Tuhan.
‘Makanya penting banget buat
kita yang masih muda berada dalam keluarga yang hidup dalam kebenaran.’
Tapi itu ‘kan ngomong
idealnya. Kalau ternyata keluarga kita gak hidup dalam kebenaran gimana dong?
‘Punyai hati yang terbuka untuk Tuhan bicara. Dia bisa bicara pakai 1001
cara. Yang penting gimana kita meresponi panggilan Tuhan itu.’
Man of his word
Salah satu karakter Steven
yang patut kita teladani adalah dia orang yang selalu omongin atau ajarin apa
yang udah dia hidupin duluan. Atau bahasa kerennya dia itu man of his word. Jadi jangan kuatir kalau kita deket sama hamba
Tuhan yang satu ini kita bakal dapet segudang teori, teori, en teori melulu.
Semua yang dikotbahin sama dia, itu semua udah dia hidupin duluan.
Pesan-pesan
Sebagai orang yang udah
banyak ‘makan asam garam’ dunia rohani, Steven punya pesan khusus buat
kita-kita yang masih muda:
‘Anak muda, kenali destiny
ilahimu. Masuk dalam rencana Tuhan dalam hidupmu. Pergunakan setiap potensi yang udah Tuhan
taruh dalam hidupmu. Punyai komunitas yang bisa membangun kita.Temukan bapa
rohani yang bisa mengarahkan kita dalam jalan Tuhan.’ (dp)
Nama Lengkap: Steven
Agustinus
Nama Istri: Elly Agustinus
Nama Anak: Alexander
Pelayanan: Gembala Gereja
Mitra Pembaruan
Copyright majalah GFRESH! www.anakmudanet.blogspot.com
No comments:
Post a Comment
copyright majalah GFRESH! www.anakmudanet.blogspot.com